IKGK 3
KELOMPOK 3
Jabaran Skenario
Pasien perempuan 40 tahun datang ke RSKGM untuk melanjutkan perawatan. Pasien
mengaku pernah dirawat saluran akar beberapa kali kunjungan pada gigi depan atas
sebulan yang lalu. Gigi tersebut tidak ada keluhan, tetapi pasien ingin perawatannya
dituntaskan. Pada pemeriksaan intra oral OH baik, oklusi normal. Pemeriksaan klinis
gigi 11 dan 21 ada tambalan sementara yang intak.
Rumusan Masalah 4. Restorasi pasca perawatan saluran
akar gigi anterior
1. Evaluasi pengisian saluran akar gigi anterior a. Jenis
a. Subjektif b. Indikasi & kontraindikasi
b. Objektif c. Prinsip preparasi
c. Penunjang d. Cara pemasangan
1. Faktor-faktor dalam pemilihan dan pemasangan 5. Penyakit periodontal dan pengaruh
pasak saluran akar gigi anterior pada pertimbangan restorasi pasca
a. Sisa jaringan endodontik
b. Rasio mahkota akar 6. Jawaban Skenario
c. Ketebalan dinding saluran akar
1. Pasak saluran akar gigi anterior
a. Klasifikasi
b. Jenis
c. Cara pemasangan
01
Evaluasi pengisian
saluran akar gigi
anterior
Evaluasi
Subjektif:
Objektif:
1. Radiolusensi → void pada material obturasi dan dinding dentin menunjukkan obturasi yang tidak lengkap atau tidak merata
2. Densitas → masa obturasi harus memiliki densitas yang seragam antara aspek koronal sampai dengan aspek apikal. Daerah
koronal umumnya lebih radiopak daripada daerah apikal karena ketebalan yang lebih besar dari massa obturasi di daerah ini.
Margin dari gutta percha harus terlihat jelas sehingga menunjukkan adaptasi yang dekat dengan root canal system.
3. Panjang → materi harus meluas sampai panjang kerja yang sudah di disiapkan (dipreparasi sebelumnya). Untuk gigi posterior,
panjang gutta percha dan material obturasi dimulai dari 1 mm dari apeks sampai dengan apikal terhadap orifices (1 mm di bawah
orifices). Untuk gigi anterior, panjang gutta percha dan material obturasi dimulai dari 1 mm dari apeks sampai dengan margin
gingiva dari gigi anterior.
4. Taper → gutta percha harus mencerminkan root canal system. Kelancipannya tidak harus dibuat seragam namun harus konsisten.
Evaluasi
1. Radiolusensi → tidak terlihat
adanya void
2. Densitas → baik
3. Panjang → baik
4. Taper → baik
02
Faktor dalam
pemilihan pasak
saluran akar
Pertimbangan Anatomis, Biologis, dan Mekanis
Dalam Restorasi Gigi Dalam Perawatan Endodontik
gigi yang dirawat secara endodontik dikaitkan dengan tantangan struktural dan fungsional yang
unik. Ini termasuk yang berikut:
Architectural Changes
● Penurunan kekuatan gigi yang dirawat secara endodontik karena
perubahan struktur koronal
● Persiapan kavitas mesio-oklusal-distal (MOD) mengurangi kekakuan
gigi lebih dari 60%, dengan hilangnya ridge marginal berkontribusi
pada hilangnya kekuatan gigi terbesar.
● Hilangnya struktur gigi akibat kombinasi karies gigi, trauma, prosedur
restorasi sebelumnya, dan preparasi kavitas akses endodontik
berkontribusi pada penurunan integritas struktural gigi
Biomechanical Behavior
● Biomechanical Behavior dari gigi yang dirawat secara endodontik terbukti secara fungsional
berbeda dengan gigi vital.
● Penelitian menunjukkan bahwa gigi memiliki mekanisme umpan balik proprioseptif yang
hilang saat pulpa diangkat. Kehilangan ini dapat menyebabkan gigi yang dirawat secara
endodontik mengalami beban yang lebih besar daripada gigi vital normal dan pada akhirnya
menyebabkan kegagalan.
Biological Width
● Merupakan gabungan dimensi vertikal dari junctional epithelium
dan jaringan ikat supra-alveolar
● Diperlukan ruang antara margin restorasi dan puncak tulang
untuk memiliki alat perlekatan gingiva yang sehat.
● Gargiulo menemukan bahwa dimensi perlekatan berkisar dari
1,77 hingga 2,43 mm sehingga harus ada jarak minimum absolut
2,5 mm antara margin restorasi dan puncak tulang
Crown Ferrule
● Ferrule didefinisikan sebagai band dari material ekstrakoronal pada margin servikal dari dari
preparasi mahkota gigi dan memberikan bentuk resistensi pada gigi.
● Fungsi sebagai penahan mahkota terhadap sisa jaringan supragingiva gigi, mengurangi
kemungkinan fraktur, dan meningkatkan prognosis perawatan
Rasio Mahkota Akar
● Untuk menentukan panjang post → panjang post yang baik
akan memberikan retensi dan tekanan yang lebih baik
● Beberapa studi menyatakan bahwa mempertahankan 4-6 mm
gutta-percha apikal untuk mempertahankan apical seal
● Panjang post harus sama dengan panjang mahkota atau ⅔
panjang akar
● Pada gigi dengan akar pendek (seperti gigi molar) → gunakan
post yang lebih panjang atau untuk mempertahankan apical
seal dan menggunakan parallel-sided cemented post
American Association of Endodontics. Restoration of Endodontically Treated Teeth: The Endodontist’s Perspective, Part 1.
Klasifikasi
dan Jenis
Grossman Classification of
Endodontic Posts
A. Berdasarkan Bentuk
● Parallel
● Tapered
● Parallel and tapered
Kelebihan Kekurangan
● Dapat custom sesuai dengan konfigurasi akar ● Memerlukan lebih dari 1 appointment dan biaya
● Dapat beradaptasi dengan kanal dan orifis yang tambahan laboratorium
besar dan irregular ● Kurang retentif dibandingkan parallel
● Dibuat secara efisien ketika multiple teeth prefabrikasi post
membutuhkan pasak ● Korosi dapat terjadi karena proses pengecoran
● Kuat ketika post and core membentuk single atau karena penggunaan dissimilar alloys
unit tanpa interface diantaranya ● Ada resiko kesalahan casting
● Memiliki dokumentasi yang cukup untuk
mendukung keefektifannya
Berdasarkan Metode Fabrikasi
Teknik Fabrikasi Custom-Cast Post and Core
● prosedur chair-side dimana pembuatan pola ● Dibuat dari preparasi post core
resin atau wax pada gigi yang disiapkan ● resin atau wax pattern dibuat pada cetakan
dilakukan pada mulut pasien dental stone
● Beberapa bentuk plastic dowel atau thin metal ● Lalu diinvestasikan dan dicetak membentuk
post digunakan sebagai central reinforcement indirect custom-cast post and core
disekitar resin atau wax pattern
● Kemudian post and core pattern diinvestasikan
dan dicetak untuk membentuk direct custom-
cast post and core
Berdasarkan Metode Fabrikasi
Prefabricated Post Systems
Metal Post
https://www.nankali.co.uk/post-and-core-classification
Rosenstiel - Contemporary Fixed
Prosthodontics
Klasifikasi Post:
1. Prefabricated Post
2. Custom-Made Post: untuk excessively flared canals (pasien muda atau individu
retreatment setelah kegagalan endo) /noncircular/extreme taper
Berbagai Jenis Post
Prefabricated Post
Prefabricated Post
Prefabricated Post yang Populer Digunakan
AAE
American Association of Endodontics. Restoration of Endodontically Treated Teeth: The Endodontist’s Perspective, Part 1.
1. Cast Metal Posts
● Dulunya merupakan standar.
● Tidak perform sebagus post lain, pembuatannya perlu waktu dan prosedur tambahan → tingkatkan
kemungkinan kontaminasi root canal system → tidak lagi sebanyak itu digunakan.
● Cast gold post memiliki success rate tinggi; mudah remove untuk retreatment.
American Association of Endodontics. Restoration of Endodontically Treated Teeth: The Endodontist’s Perspective, Part 1.
3. Ceramic, Glass, and Zirconium Posts
● Populer karena sewarna gigi.
● Kekurangan: hanya dapat diremove dengan bur (berbahaya); attachment core pada zirconium post yang
kurang; harus dihindari karena mungkin tidak bisa retreatment → harus surgery.
4. Fiber Posts
● Umumnya mengandung carbon fiber / quartz fiber.
● Modulus elastisitas mirip dentin → dapat flex bersama akar ketika ada stress → distribute stress lebih
merata daripada metal post → lebih tidak rentan fraktur.
● Memperkuat akar ketika dipakai dengan resin luting cement.
● Success rate tinggi
● Carbon fiber post dapat diremove cukup mudah dengan melubangi tengahnya dengan ultrasonic/rotary
instrument. Alignment fibernya bantu instrumen bergerak di arah yang benar → cegah perforasi.
● Kekurangan: Jika modulus elastisitas = akar tetapi diameter jauh lebih kecil → flex lebih → leakage di
bawah crown & build up.
American Association of Endodontics. Restoration of Endodontically Treated Teeth: The Endodontist’s Perspective, Part 1.
Cara
Pemasangan
Teknik untuk pasak dan core komposit
1. radiograf awal
2. gigi diisolasi dengan rubber dam
3. post space drill no. 25 dengan reduction-gear handpiece
4. pasak dicoba untuk dipasang
5. radiograf yang menunjukkan posisi pasak
6. etch and rinse light
7. cure resin bonding agent (XP-Bond, Dentsply)
8. self cure activator ditempatkan dengan XP bond
9. keduanya diaduk dengan microbrush
10. post silanization with a bonding agent
11. aplikasi 36% etsa asam fosfat pada struktur gigi
12. aktivasi etsa dengan probe
13. etsa dibilas dengan saline dan evakuasi dengan high-volume suction device;
14. dikeringkan dengan threeway syringe
15. pengeringan dengan paper point
16. aplikasi bonding agent
17. pengeringan bonding agent dari sal. akar dengan paper point
18. bonding agent di-curing selama 10 detik
19. material core diambil sedikit sehingga flow dari kedua saluran tube material core merata
20. penempatan dual-cure resin cement core dan flow through automix syringe
21. penempatan pasak
22. curing pasak pada permukaan labiolingual dan oklusal
23. penempatan core buildup material pada core former
24. preprasasi akhir crown -dari oklusal
25. post and core buildup secara radiograf
04
Restorasi Pasca
Perawatan Saluran
Akar Gigi Anterior
Jenis
● Resin Komposit
● Mahkota tiruan penuh
● Pasak sediaan dengan inti resin direct
● Pasak sediaan dengan inti keramik
● Pasak inti logam tuang
Restorasi Pasca Perawatan
Saluran Akar Sesuai Kasus
Resin Komposit
● Estetis
● Jaringan yang terbuang hanya sedikit
● Oklusi normal
Prinsip
Preparasi
Preparasi Kanal
● Menghilangkan struktur saluran secara minimal, untuk
menghindari perforasi dan menjaga kekuatan akar
→ Konvergensi secara fasiolingual pada gigi anterior & ukuran gigi yang relatif lebih kecil menyebabkan
sulit tercapainya retensi yang baik
DIPENGARUHI OLEH
Tingkat Retentif :
Tapered Posts < Parallel-Sided < Threaded Post
*dari yang paling rendah
● jumlah struktur gigi koronal yang tersisa (jika besar: preparasi mahkota)
● Oklusi dan fungsi gigi
● Memenuhi syarat biomekanik tanpa mengganggu integritas akar
Parameter standar untuk penempatan post pada gigi dengan dukungan periodontal normal adalah sebagai
berikut:
Sementasi
● Agen luting harus mengisi semua dead space
● lentulo/cement tube: utk mengisi saluran dengan semen
● Post dan core dimasukkan hati-hati: utk mengurangi tekanan hidrostatik
05
Penyakit periodontal dan
pengaruh
pada pertimbangan
restorasi pasca endodontik
Perawatan periodontal
pra-restorasi
Mengapa dibutuhkan perawatan periodontal
pra-restorasi?
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Kekuatan traumatis yang ditempatkan pada gigi
Terapi periodontal harus mendahului dengan periodontitis berkelanjutan dapat :
perawatan restoratif karena resolusi inflamasi ● meningkatkan mobilitas gigi,
dapat mengakibatkan reposisi gigi atau pada ● ketidaknyamanan, dan kemungkinan tingkat
jaringan lunak dan perubahan mukosa. kehilangan perlekatan.
Kegagalan untuk mengantisipasi perubahan ini Restorasi yang dibangun pada gigi yang bebas dari
dapat mengganggu rancangan prostetik yang inflamasi periodontal, sinkron dengan oklusi yang
sesuai secara fungsional, lebih sesuai dengan
direncanakan atau dibangun sebelum
stabilitas dan kenyamanan periodontal jangka
perawatan periodontal.
panjang.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Kualitas, kuantitas, dan topografi periodonsium
dapat berperan penting sebagai faktor pertahanan
struktural dalam memelihara kesehatan Prosedur estetika dan implan yang
periodontal.
berhasil mungkin sulit atau tidak
Pergerakan gigi ortodontik dan restorasi yang mungkin tanpa prosedur periodontal
diselesaikan tanpa manfaat perawatan periodontal
khusus yang dikembangkan untuk
yang dirancang untuk tujuan ini dapat mengalami
perubahan negatif yang mempersulit konstruksi tujuan ini.
dan pemeliharaan di masa mendatang.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Secara umum, persiapan periodontal untuk
kedokteran gigi restoratif dapat dibagi menjadi
dua tahap:
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Langkah ini adalah bagian terpenting dari persiapan
periodonsium untuk kedokteran gigi restoratif.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Prosedur bedah plastik periodontal dapat dilakukan
karena berbagai alasan.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Pertimbangan kondisi
jaringan periodontal
pada restorasi indirek
Salah satu aspek terpenting dalam Dokter harus memahami peran biological width
dalam memelihara jaringan gingiva yang sehat dan
memahami hubungan periodontal-
mengontrol bentuk gingiva di sekitar restorasi.
restoratif adalah lokasi margin
restoratif ke jaringan gingiva yang Selain itu harus menerapkan penentuan posisi
margin restorasi, terutama di zona estetika, di mana
berdekatan. tujuan perawatan utamanya adalah menutupi
sambungan margin dengan gigi.
Spear FM, Schoenbaum TR, Cooney JP. (2019). Restorative Interrelationships. N ewman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Prosedur pemanjangan mahkota gigi
dilakukan untuk memberikan bentuk retensi
untuk memungkinkan persiapan gigi yang
Crown Lengthening
tepat, prosedur pencetakan, dan penempatan
margin restoratif, dan untuk menyesuaikan
Procedure
tingkat gingiva untuk estetika.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Melnick PR, Takei HH. (2019). Preparation of the Periodontium for Restorative Dentistry. Newman and Carranza's Clinical Periodontology 13th Edition.
Biological Width
Biological width → dimensi ruang antara
dasar sulkus gingiva dan puncak tulang
alveolar terdiri dari junctional epithelial
attachment dan connective tissue
attachment)
1. Supragingival margin
● Alasan
○ Jaringan sisa masih banyak→ tidak diindikasikan menggunakan pasak
○ Pertimbangan estetika untuk gigi anterior