Anda di halaman 1dari 78

SKENARIO 7

IKGK 3 Kelompok 7
SKENARIO
Pasien perempuan 40 tahun datang ke RSKGM untuk melanjutkan perawatan. Pasien mengaku pernah
dirawat saluran akar beberapa kali kunjungan pada gigi depan atas sebulan yang lalu. Gigi tersebut tidak
ada keluhan, tetapi pasien ingin perawatannya dituntaskan. Pada pemeriksaan intra oral OH baik, oklusi
normal. Pemeriksaan klinis gigi 11 dan 21 ada tambalan sementara yang intak.
Sasaran Belajar
Jawaban Skenario

● Pemeriksaan subjektif : telah menjalankan perawatan saluran akar, tidak ada keluhan, ingin melanjutkan perawatan
● Pemeriksaan objektif : OH baik dan oklusi normal, pada gigi 11 dan 21 terdapat tambalan sementara
● Pemeriksaan radiografi:
○ Terlihat struktur radiopak pada gigi 11 dan 21 hasil obturasi saluran akar sebelumnya yang terlihat hermetis,
tidak terlihat adanya radiolusensi di apikal atau daerah lainnya.
○ Terlihat adanya radiopak pada mahkota gigi 11 dari mesial ke distal dan gigi 21 radiopak pada mesial
● Diagnosis : menurut AAE → previously treated tooth
● Rencana perawatan lanjutan :
- Tumpatan resin komposit karena incisal dan marginal ridge masih intak dengan retensi di enamel melalui microtag
dan dentin melalui hybrid layer.
- Apabila tekanan kunyah cukup berat dan kondisi deep bite, diperlukan penggunaan pasak profilaktik → melindungi
area servikal agar tidak fraktur
Prosedur:
● Pasak:
○ Membongkar restorasi sementara
○ Pengambilan gutta percha dan disisakan 4-6 mm
○ Preparasi pelebaran saluran akar
○ Pemasangan prefabricated post
○ Preparasi koronal gigi
○ Core build up
○ Sementasi crown
○ Dilakukan evaluasi radiografi

● Resin komposit
○ Preparasi
○ Menggunakan celluloid strip
○ Pengaplikasian etsa, lalu dibersihkan menggunakan cotton pellet basah, dan dikeringkan
○ Pengaplikasian bonding agent menunggu 20 detik, ditipiskan dengan cotton pellet, light cure 10 detik
○ Pengaplikasian resin komposit secara inkremental 2mm, light cure 20 detik
○ Finishing dan polishing, kemudian dievaluasi
01
Evaluasi pengisian saluran akar gigi
anterior
Klinis
Subjektif
Radiografis
Evaluasi
Evaluasi Endodontik

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition. Chapter 17. Hal: 398-417


Evaluasi Endodontik
● Evaluasi keberhasilan/kegagalan endodontik bisa dikarenakan teknik, medikamen intrakanal, material
filling, interpretasi radiografik, gigi, atau pasien itu sendiri
● Kemungkinan faktor kegagalan :
○ Kesalahan operator
○ Disinfeksi dan debridement kurang baik saat preparasi saluran akar
○ Traumatic injury saat instrumentasi
○ Irigan yang mengiritasi atau antiseptik melewati foramen apikal
○ Infeksi kanal aksesori karena kegagalan disinfeksi
○ Obturasi yang tidak menutup foramen apikal dengan baik
○ Sealer ekstrud ke jaringan periradikuler
○ Kanal aksesori tidak dapat diakses
○ Instrumen rusak
○ Perforasi
○ Shaping dan cleaning yang tidak baik
○ Obturasi tidak baik

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition. Pg. 405-406


Endodontic Evaluation
Evaluasi Endodontik
Restorasi definitif hanya bisa dilakukan jika perawatan endodontik yang dilakukan sebelumnya berhasil
dilakukan, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
- Kualitas dari perawatan endodontik (obturasi)
- Kondisi periapikal
- Root canal filling material

Kenneth M Hargreaves, Louis H. Cohen’s Pathway of The Pulp 11th ed. Mosby. 2016.
Pengisian Saluran Akar yang Baik
Pengisian saluran akar dikatakan baik apabila :
● Kanal yang sudah diisi terlihat radiopak homogen pada gambaran radiograf
● Kanal tidak void dan terisi sampai panjang kerja
● Pengisian sampai dinding kanal dan irreguleritas kanal seperti isthmus
● Panjang kerja tepat, untuk mencegah destruksi konstriksi apikal

Treatment Standards [Internet]. Treatment Standards - American Association of Endodontics. [cited 2021Sep18]. Available from:
https://www.aae.org/specialty/wp-content/uploads/sites/2/2018/04/TreatmentStandards_Whitepaper.pdf
Underfilling
Penyebab Treatment
● Penghalang alami pada kanal, ● Melepas kembali guttap dan mengulang prosedur pre-
treatment
● Ledge saat preparasi ● Memaksakan guttap secara apikal dengan peningkatan
● flaring yang tidak memadai spreader atau tekanan plugger yang dapat membuat
● Master cone yang tidak beradaptasi fraktur akar
● Jika menggunakan metode kondensasi lateral, cone
dengan baik,
utama harus diberi tanda untuk menunjukkan panjang
● Tekanan kondensasi yang tidak kerja
memadai ● Jika diduga terjadi perpindahan master cone selama
kondensasi, perlu dilakukan radiografi sebelum
kelebihan gutta-percha dihilangkan

Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014. P. 335-336.
Overfilling
● Bahan obturasi yang diekstrusi menyebabkan kerusakan jaringan dan peradangan.
Ketidaknyamanan pasca operasi (sensitivitas pengunyahan) biasanya berlangsung beberapa hari
● Ovefilling biasanya merupakan akibat dari kelebihan instrumentasi melalui apikal konstriksi .
ketika apeks terbuka secara alami oleh resorpsi apikal atau konstriksinya dihilangkan selama
Cleaning dan shaping, tidak ada matriks untuk kondensasi
● Kondensasi yang tidak terkendali memaksa ekstrusi material.
● Penyebab lain bisa dikarenakan resorpsi inflamasi dan perkembangan akar yang tidak sempurna
Overfilling
Pencegahan Treatment
Untuk menghindari pengisian berlebih, pedoman ● Ketika tanda atau gejala kegagalan endodontik
untuk mencegah perforasi foramen apikal harus muncul, operasi apikal mungkin diperlukan
diikuti : untuk mengangkat material dari jaringan apikal
● Tapered preparation dengan “matriks” apikal dan menempatkan material pengisi ujung akar
biasanya mencegah overfill ● Prognosis jangka panjang ditentukan oleh
● File terbesar dan cone utama pada panjang kualitas seal apikal, jumlah dan
kerja harus memiliki positive stop biokompatibilitas bahan yang diekstruksi,
● Jika diduga terjadi overfilling, radiograf respon inang, dan toksisitas serta kemampuan
harus dilakukan sebelum menghilangkan penyegelan bahan pengisi ujung akar
gutta-percha

Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014. P. 335-336.
EVALUASI RADIOGRAFIK

Evaluasi obturasi secara lengkap sulit untuk dilakukan. Satu-satunya cara ialah menggunakan evaluasi
radiografik

Evaluasi radiografik menjadi standard untuk setidaknya melihat kualitas dari hasil obturasi

Timbulnya gejala pada pasien setelah beberapa hari dilakukannya obturasi biasanya dikarenakan
adanya iritasi pada jaringan akibat prosedur yang dilakukan

Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014. P. 335-336.
Gejala

Terkadang gejala dapat muncul selama beberapa hari pasca tahapan obturasi → umumnya
tidak terjadi karena obturasi → Iritasi jaringan akibat prosedur perawatan

Kriteria Evaluasi secara Radiografis

● Radiolusensi
● Densitas
● Panjang Material
● Taper

Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics: Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014
KRITERIA RADIOGRAFIK

a. Radiolusensi: Adanya celah atau rongga antara bahan obturasi dan dinding dentin →
menunjukkan obturasi yang tidak sempurna
b. Densitas:
i. Substansi obturasi harus memiliki kepadatan yang seragam dari koronal hingga
apikal
ii. Margin gutta-perchae harus jelas → menunjukkan adaptasi yang baik dengan sistem
saluran akar
c. Length: Panjang material harus disesuaikan dengan panjang preparasi yang telah
ditentukan
i. Posterior→ Apikal hingga setinggi orifis
ii. Anterio→ Apikal hingga margin gingiva
d. Taper:
Mahmoud Torabinejad, Ashraf
Gutta-perchae harus sesuai dengan sistem saluran akar yang telah dipreparasi
Fouad, Richard E. Walton. Endodontics Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014. P. 335-336.
Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics: Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014
CONTOH OBTURASI KUALITAS BAGUS

Tidak ada rongga atau celah

Obturasi berakhir dengan ujung yang tapered


mengikuti alur preparasi saluran

Densitas seragam

Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics: Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014
EVALUASI OBTURASI

Restorasi

● Penempatan restorasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah obturasi


○ membantu mencegah kebocoran dan kontaminasi serta melindungi struktur
gigi yang melemah

Mahmoud Torabinejad, Ashraf Fouad, Richard E. Walton. Endodontics: Principles and Practice 5th ed. Saunders. 2014
02
Faktor-faktor dalam pemilihan dan pemasangan pasak
saluran akar gigi anterior
Sisa jaringan
Rasio mahkota akar
Ketebalan dinding saluran akar
Sisa Jaringan
Moisture loss

● Helfer et al. (1972)


○ Kelembaban gigi tanpa pulpa lebih sedikit 9% → brittleness lebih (masih sedikit bukti
untuk mendukung konsep ini)
○ Dentin lebih brittle akibat kehilangan crosslinking collagen dan air
● Huang et al. (1991)
○ Perawatan endo maupun dehidrasi tidak menyebabkan degradasi sifat fisik dan
mekanis dentin
● Sedgley dan Messer
○ Kekerasan gigi vital dan non vital mirip
○ Dehidrasi dentin dan degradasi dari kolagen tidak lagi dipertimbangkan sebagai
penyebab gigi yang telah dirawat endo memiliki perlakuan khusus yang perlu
diperhatikan
Grossman’s Endodontic Practice 13th edition
Sisa Jaringan
● Terdapat informasi ilmiah untuk mendukung anggapan bahwa gigi yang dirawat secara
endodontik memiliki kebutuhan khusus yang melebihi persyaratan gigi dengan pulpa yang
layak.
● Hal ini karena gigi yang dirawat secara endodontik dikaitkan dengan tantangan struktural
dan fungsional yang unik. Ini termasuk yang berikut:
○ Moisture Loss
○ Architectural Changes
○ Biomechanical Behavior
○ Biological width
○ Protecting the Remaining Coronal
○ Tooth Tissue—Creating the Ferrule

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition


Sisa Jaringan
Architectural Changes

● Kekuatan gigi yang dirawat endo berkurang akibat berubahnya struktur koronal
● Preparasi kavitas mesio-occlusal-distal (MOD) mengurangi kekakuan hingga >60% →
Hilangnya marginal ridge adalah kontributor terbesar
● Kehilangan struktur gigi akibat karies, trauma, prosedur restoratif sebelumnya, dan
preparasi kavitas untuk akses endodontik berkontribusi pada kehilangan integritas struktural
suatu gigi

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition


Sisa Jaringan
Biomechanical Behavior

● Secara fungsional berbeda dengan gigi vital


● Tidmarsh
○ mendeskripsikan gigi yang utuh sebagai struktur kopong, dilaminasi yang berubah
bentuk saat di bawah beban namun melakukan complete elastic recovery setelah
pembebanan fisiologis
● Gigi kehilangan mekanisme feedback proprioceptive
○ Bberkontribusi pada mengapa gigi yang telah dirawat endodontik diberikan beban
lebih besar sehingga menyebabkan kegagalan

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition


Sisa Jaringan
Biological width

● Biological width sekitar 1.77 hingga


2.43mm menurut Gargiulo et al. →
minimal 2.5mm antara margin restorasi ke
alveolar crest
● Jumlah struktur koronal gigi dan posisi
gigi akan menentukan
○ tipe core yang diindikasikan
○ tipe post: prefabricated atau cast post
yang diperlukan
○ apakah diperlukan crown

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition


Sisa Jaringan
Protecting the Remaining Coronal Tooth Tissue -
Creating the Ferrule

● Ferrule → pita ekstrakoronal di tepi serviks


preparasi mahkota yang melingkupi gigi dan
memberikan resistensi kepada mahkota
tiruan.
● Terdapat pada mahkota yang di tempatkan di
atas post dan core.
● Memiliki fungsi sebagai penahan mahkota
terhadap jaringan supragingiva gigi, ● Ferrule 1,5 - 2mm direkomendasikan pada sisi labial dan
mengurangi kemungkinan terjadinya fraktur, lingual
dan meningkatkan prognosis perawatan. ● Ferrule 1 mm yang lebih pendek dapat diberikan secara
mesial - distal karena gaya tekannya lebih rendah

Grossman’s Endodontic Practice 13th edition


Rasio Mahkota -akar

● Semakin panjang pasak → semakin baik retensi dan distribusi


stress (tekanan)
● Optimal retensi didapat dari panjang pasak = mahkota atau ⅔
panjang akar
a. Akar yang panjang → pasak bisa sepanjang mungkin tanpa
mengganggu apikal seal dari guttap (hingga 3.4 panjang akar)
b. Akar yang pendek atau melengkung → tidak memungkinkan
dipasangnya pasak yang panjang, diperlukan apikal seal,
setidaknya 4 mm dari guttap (panjang pasak = sisa ruang
kanal)

Grossman's Endodontic Practice 13th ed.


Ketebalan Dinding Saluran Akar

Kriteria dari seleksi lebar pasak :


1. Menjaga struktur gigi
2. Mengurangi kemungkinan perforasi
3. Membiarkan gigi yang direstorasi mempertahankan tekanan / gaya

Terdapat beberapa pendekatan dalam memilih diameter pasak :

● Conservationist : preparasi kanal minimal dan menjaga residual dentin sebanyak


mungkin
● Preservationist : pasak seharusnya dikelilingi minimal 1 mm sound dentin
● Proportionist : lebar pasak tidak boleh lebih besar dari lebar akar pada dimensi
tersempitnya

Grossman's Endodontic Practice 13th ed.


Penambahan lebar pasak tidak menambah retensi.

- Gigi yang direstorasi dengan diameter pasak besar → menyediakan resistensi paling kecil
terhadap fraktur dengan penurunan lebar dentin yang tersisa

Grossman's Endodontic Practice 13th ed.


Konfigurasi Kanal dan Adaptasi pasak

● Konfigurasi kanal membantu dalam memilih custom -designed post dan prefabricated
post
● Seringkali muncul dilema muncul pada funnel-shaped canals dalam pemilihan
parallel-sided post dengan mengisi sisa ruang pasak dengan semen atau menggunakan
tapered post yang beradaptasi dengan dinding kanal
● Well-adapted post and core restoration akan lebih tahan dibandingkan prefabricated
post yang tidak sesuai dengan bentuk saluran akar. (tingkat keberhasilan 90% setelah
5 tahun berfungsi)
● Tapered custom post → hanya direkomendasi untuk kanal dengan anatomi irregular

Grossman's Endodontic Practice 13th ed.


03
Pasak Saluran Akar Gigi
Anterior
Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan ● Design parallel-sided post terbukti meningkatkan

Bentuk retensi dan menghasilkan distribusi tekanan yang sama


sepanjang post length
● Konsentrasi stress terjadi pada apex post
○ terutama pada ujung akar yang sempit dan
PARALLEL meruncing
● Macam-macam parallel post yang tersedia secara
komersial :
○ Parallel-sided serrated and vented posts
○ Parallel-sided threaded posts
○ Parallel-sided threaded split shank posts

Grossman's Endodontic Practice. 13th ed. Wolters Kluwer Health, chapter 17.
● Tapered post menyesuaikan bentuk akar dan

Berdasarkan konfigurasi saluran


○ Memungkinkan pengawetan optimal dari saluran

Bentuk ●
akar gigi pada post apex
Design active post mengimplikasikan penyebab
kegagalan gigi pada post and core gigi yang direstorasi
○ Menghasilkan efek wedging, stress concentration
TAPERED pada koronal akar, dan kekuatan retensi yang
lebih rendah
● Macam-macam tapered post :
○ Tapered smooth-sided posts
○ Tapered self-threading posts

Grossman's Endodontic Practice. 13th ed. Wolters Kluwer Health, chapter 17.
Berdasarkan
Bentuk ● Design parallel-tapered : pasak sejajar dengan its
length kecuali pada bagian apikal yang meruncing
(tapered)
PARALLEL AND TAPERED ● Design koronal paralel memberikan retensi
● Design apical tapered memungkinkan pemeliharaan
COMBINATION
(presevation) dentin pada bagian apikal saluran akar

Grossman's Endodontic Practice. 13th ed. Wolters Kluwer Health, chapter 17.
Berdasarkan
Karakteristik
Permukaan
Berdasarkan Karakteristik Permukaan
(Active Post)
● Active post memperoleh retensi primernya
langsung dari dentin akar
● Kebanyakan active post memiliki ulir dan
dimaksudkan untuk disekrup ke dinding saluran
akar.
● Kekhawatiran utama tentang tiang berulir adalah
potensi fraktur akar vertikal selama penempatan.
Saat tiang disekrup pada tempatnya, ini
menimbulkan tekanan besar di dalam akar,
menyebabkan efek pengganjal.
● Oleh karena itu, secara umum dapat diterima
bahwa penggunaan posting berulir harus
dihindari.

Grossman's Endodontic Practice. 13th ed. Wolters Kluwer Health, chapter 17.
Berdasarkan Karakteristik Permukaan
(Passive Post)
● Passive post ditempatkan secara pasif dalam kontak
yang dekat dengan dinding dentin, dan retensi
utamanya mengandalkan semen luting yang
digunakan untuk sementasi.
● Bentuk tiang pasif bisa juga tapered atau parallel.
● Parallel post lebih tahan daripada tapered post tetapi
juga membutuhkan pengangkatan lebih banyak
dentin akar selama persiapan ruang pasak.
● Parallel post lebih kecil kemungkinannya
menyebabkan fraktur akar dibandingkan tapered
post, meskipun posisinya kurang sesuai dengan
bentuk asli akar.

Grossman's Endodontic Practice. 13th ed. Wolters Kluwer Health, chapter 17.
Berdasarkan Metode
Fabrikasi (Profilaktik)
Custom-Cast Post and Core

● Keunggulan: menyesuaikan konfigurasi kanal


yang dipreparasi
● Kekurangan:
○ Bersifat kurang retentif dibanding parallel-
sided post
○ Dapat berperan sebagai wedges pada load
oklusal → fraktur vertikal akar
Teknik Fabrikasi

Teknik Tidak Langsung


Teknik Langsung (Direct)
(Indirect)

● Merupakan prosedur chair-side dimana


pembuatan resin atau pola wax pada
gigi yang telah dipreparasi dilakukan ● Cetakan dibuat dari preparasi post
langsung di mulut pasien core
● Beberapa bentuk dowel plastik atau post ● Resin atau pola wax dibuat pada
logam digunakan sebagai reinforcement dental stone cast
saat resin atau pola wax telah dibentuk ● Kemudian, pola diinvestasikan dan
● Pola post and core kemudian dicetak untuk membentuk indirect
diinvestasikan dan dicetak untuk custom-cast post and core
membentuk direct custom-cast post and
core
Pre-Fabricated Post Systems

Metal Posts
● Alloy yang paling sering digunakan adalah
nickel-chromium, stainless steel, dan titanium
● Metal post aktif → menyebabkan fraktur akar
● Metal post pasif → retensi tidak terlalu baik
tetapi tidak merusak dentin pada akar
Pre-Fabricated Post Systems
Ceramic Posts
● Kelebihan: estetika baik dan biokompatible
● Kekurangan: low flexural strength dibanding metal dan sering mengalami kegagalan
pada situasi high-stress
● Tidak direkomendasikan karena:
○ Lebih rigid dibanding parallel-sided stainless steel post
○ Kurang retentif dibanding metal post
○ Kegagalan tersering metal post adalah post loosening sedangkan ceramic
post adalah post fraktur
○ Removal ceramic post fraktur sulit dilakukan
Pre-Fabricated Post Systems

Glass Fiber-Reinforced Epoxy Resin Posts


● Penambahan fiber ke matriks polimer epoxy →
peningkatan kekuatan, ketahanan fraktur, stiffness, dan
resistensi fatigue
● Fiber dapat terbuat dari glass atau karbon (estetika buruk
→ tidak direkomendasikan)
● Glass fiber memiliki estetika baik dan popular; dapat
terbuat dari:
○ Electrical glass (e-glass)
○ High-strength glass (S-glass)
○ Quartz fiber (estetika lebih baik)
● Bentuk post: silindris, silindris-konus, konus
Pre-Fabricated Post Systems

Glass Fiber-Reinforced Epoxy Resin Posts


● Popular karena:
○ Post, core, dan semen adalah resin based → lebih homogen
○ Distribusi stress lebih homogen dibanding post metal
○ Biomekanis lebih baik dengan greater fracture loads
○ Estetika sangat baik
○ Adhesi baik ke medium semen
Prosedur Klinis
Prosedur
Preparasi gigi untuk gigi yang telah dirawat secara endodontik dapat dianggap sebagai
three-stage operation:

Pengangkatan Bahan Pengisi


Preparasi Struktur Koronal
Saluran Akar ke Kedalaman Pembesaran Kanal
Gigi
yang Sesuai

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Pemilihan Pasak
FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN PASAK
Sistem pasak yang ideal harus memiliki sifat berikut:
● Memberikan retensi maksimal ke core
● Sifat fisik yang sesuai dengan dentin
● Retensi maksimum dengan pengangkatan dentin minimal
● Distribusi stress fungsional yang merata di sepanjang permukaan akar
● Kompatibilitas estetika dengan restorasi definitif dan jaringan sekitarnya
● Tekanan minimal selama penempatan dan sementasi
● Ketahanan terhadap perpindahan
● Kompatibilitas material dengan core
● Kemudahan penggunaan, keamanan, dan keandalan
● Biaya wajar

Chandra B, Gopikrishna V, Grossman L. Grossman's endodontic practice. 13th ed. Gurgaon: Wolters Kluwer; 2014.
Pemilihan Pasak
Pemilihan jenis pasak dan sistem inti yang tepat dapat memenuhi kebutuhan
biologis, mekanis, dan estetika untuk setiap gigi individu. Prinsip-prinsip yang
harus dipertimbangkan selama perencanaan perawatan untuk pasak dan restorasi
core adalah sebagai berikut:
● Panjang pasak
● Anatomi gigi
● Lebar pasak
● Konfigurasi kanal dan adaptasi pasak
● Desain pasak
● Semen luting

Chandra B, Gopikrishna V, Grossman L. Grossman's endodontic practice. 13th ed. Gurgaon: Wolters Kluwer; 2014.
Pengambilan Bahan Pengisi Saluran Akar

● Saluran akar harus diisi secara keseluruhan supaya saluran


lateral tertutup → lalu dibuat space untuk pasak
● Jika saluran diisi oleh silver point, reduksi silver poin tidak
bisa dilakukan, karena bisa terjadi leakage, maka dari itu
dilakukan perawatan ulang dengan guttap
● 2 metode untuk menghilangkan gutta percha :
○ Menggunakan endodontic plugger yang dipanaskan
○ Rotary instrument + chemical agent
● Walaupun endo plugger lebih memakan waktu tetapi lebih
dipilih karena rotary instrumen dapat merusak dentin

Rosenstiel S, Fujimoto J, Land M. Contemporary fixed prosthodontics. 5th ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2016.
Pengambilan Bahan Pengisi Saluran Akar

Prosedur :

1. Sebelum menghilangkan gutta-percha, hitung panjang pasak yang cukup untuk retensi dan resistensi. Sebagai
panduan, buat panjang pasak sama dengan tinggi mahkota anatomis (atau dua pertiga dari panjang akar), tetapi
sisakan 3-5 mm gutta percha apikal.

2. Titik Referensi Incisal/Oklusal tidak boleh hilang, agar dapat lebih mudah menentukan working length→ panjang
kerja saluran akar diketahui, maka panjang ruang pasak dapat ditentukan.

3. Untuk mencegah aspirasi instrumen endodontik, aplikasikan rubber dam sebelum menyiapkan ruang pasak.

4. Pilih endodontic condenser yang cukup besar untuk menahan panas dengan baik, tetapi tidak terlalu besar agar
tidak bind/menyangkut ke dinding kanal

5. Tandai ukuran yang tepat pada endodontic condenser (WL - 5mm), panaskan, lalu letakan pada saluran untuk
melembekan gutta percha

Rosenstiel S, Fujimoto J, Land M. Contemporary fixed prosthodontics. 5th ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2016.
Rosenstiel S, Fujimoto J, Land M. Contemporary fixed prosthodontics. 5th ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2016.
Pengambilan Bahan Pengisi Saluran Akar

Prosedur :

6. Jika guttap tua dan kehilangan sifat termoplastis, gunakan rotary instrumen dan pastikan tidak berkontak dengan dentin
yang bisa menyebabkan perforasi (high-speed instruments and conventional burs are contraindicated)
a. gunakan instrument rotary, tapi jangan sampai terjadi perforasi akar
b. Peeso-Reamers & Gates Glidden drill sering digunakan → “safe-tip” bukan end-cutting burs
c. Instrument end-cutting burs tidak boleh digunakan untuk menambah panjang karena akan terjadi perforasi akar
7. Jika menggunakan rotary instrument, pilih instrument yang lebih kecil dari canal.
8. Pastikan instrumen mengikuti bagian tengah gutta-percha dan tidak memotong dentin. Hanya bagian dari saluran akar
perlu dihilangkan dengan Rotary Instrumen, sisanya bisa dihilangkan menggunakan heated condenser.
9. Saat guttap dihilangkan pada kedalaman yang sesuai, bentuk akar sesuai kebutuhan, bisa dengan endodontik file atau
dengan low speed bur untuk menghilangkan undercut

Pasak tidak boleh lebih dari ⅓ root diameter dan dinding akar harus setebal 1mm

Rosenstiel S, Fujimoto J, Land M. Contemporary fixed prosthodontics. 5th ed. St. Louis, Mo.: Elsevier; 2016.
Pembesaran Kanal
● Sebelum pembesaran saluran, jenis sistem pasak yang akan digunakan untuk pembuatan pasak
dan core harus dipilih.
● Tersedia berbagai macam pasak prefabrikasi dalam berbagai bentuk dan ukuran dan memiliki
radiopasitas yang bervariasi.
● Pasak prefabrikasi dengan sisi paralel direkomendasikan untuk saluran akar gigi yang dibuat
secara konservatif dengan akar yang memiliki circular cross-section
● Kanal yang terlalu terbuka (misalnya, yang ditemukan pada orang muda atau pada individu
setelah perawatan ulang untuk kegagalan endodontik) paling efektif menggunakan pasak custom.
Namun, situasi harus dievaluasi secara individual.

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Pembesaran Kanal
Post-Space Preparation

Prefabricated posts
● Perbesar saluran satu atau dua ukuran dengan drill, untuk
membesarkan lubang yang sesuai dengan konfigurasi pasak
(Gbr. 12-27A dan B).
● Gunakan pasak prefabrikasi (Gbr. 12-27C) yang sesuai dengan
instrumen endodontik standar.
● Berhati-hatilah untuk tidak membuang lebih banyak dentin
pada perluasan apikal ruang pasak daripada yang diperlukan
Penting: Jika teknik pengukuran yang cermat telah diikuti, radiografi
biasanya tidak diperlukan untuk memverifikasi persiapan ruang
pasak.

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Preparasi Mahkota
Setelah ruang pasak disiapkan, struktur gigi koronal yang tersisa dikurangi untuk restorasi
ekstrakoronal. Reduksi spesifik tergantung pada jenis crown yang direncanakan. Jika estetika
dipertimbangkan, seperti untuk gigi anterior, metal-ceramic crown atau all-ceramic crown diindikasikan.
Tahapan :
1. Abaikan jaringan koronal yang hilang (dari prosedur restorasi sebelumnya, karies, fraktur, atau
akses endodontik) dan preparasi struktur gigi yang tersisa seolah-olah mahkota masih utuh.
Dinding yang telah dipreparasi adalah titik awal untuk bahan core, dan memastikan bahwa
konfigurasinya benar mempermudah pencapaian bentuk persiapan yang benar dalam pembuatan
core.
2. Pastikan bagian fasial gigi telah dikurangi secara memadai untuk mendapatkan estetika yang baik.
3. Hilangkan semua undercut internal dan eksternal.

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Preparasi Mahkota
4. Hilangkan semua struktur gigi yang tidak mendukung, tetapi
pertahankan mahkota sebanyak mungkin. Karena struktur gigi
telah dihilangkan secara internal dan eksternal, dinding yang tersisa
seringkali menipis dan melemah. Menetapkan pengukuran absolut
untuk dimensi dinding koronal sisa sulit dilakukan, tetapi idealnya
harus memiliki lebar minimal 1 mm.
5. Selain itu, pastikan bahwa bagian dari jaringan koronal yang
tersisa disiapkan tegak lurus dengan pasak (langkah 4 pada
gambar), karena ini menciptakan positive stop untuk meminimalkan
wedging dan pemisahan gigi. Demikian pula, rotasi pasak harus
dicegah dengan menyiapkan permukaan datar yang sejajar dengan
pasak (langkah 5 pada gambar).

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Preparasi Mahkota
(cont.)
Jika struktur gigi tidak cukup untuk pembentukan langkah 5,
groove antirotasi harus ditempatkan di kanal (lihat Gambar 12-22)
→ tidak perlu untuk fiber post

6. Selesaikan persiapan dengan menghilangkan sudut tajam dan


membuat garis finish yang mulus.

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Sementasi
● Luting agent harus mengisi semua ruang dalam sistem
saluran akar.
● Void dapat menjadi penyebab inflamasi periodontal
melalui kanal lateral.
● Rotary (lentulo) paste filler atau cement tube (Gbr. 12-
46) digunakan untuk mengisi saluran dengan semen.
● Pasak dan core dimasukkan dengan hati-hati untuk
mengurangi tekanan hidrostatis, yang dapat
menyebabkan fraktur akar.
● Jika pasak bersisi paralel digunakan, groove harus
ditempatkan di sepanjang sisi pasak agar semen
berlebih dapat keluar.

Rosenstiel S, Land M, Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 4th ed. St. Louis, Mo.: Mosby Elsevier; 2006.
Indikasi
Indikasi & Kontraindikasi
Indikasi :
- Gigi yang telah dirawat endodontik, dengan struktur mahkota gigi yang tersisa kurang dari
setengah
- Gigi yang telah dirawa endodontik, yang menerima beban yang besar
- Gigi dengan struktur akar saja yang tersisa

Kontraindikasi :
- Gigi anterior yang telah dirawat endodontik, dengan marginal ridge yang masih utuh
Definisi
04
Pasak Fiber Gigi Anterior
- Terdiri dari reinforcing fibers yang dikelilingi oleh
resin-polymerized matrix
- Sebagian besar pasak fiber memiliki komposisi
epoxy resin atau matriks bis-GMA
- Fiber yang sering digunakan pada pasak fiber saat ini
adalah carbon, silica, glass, atau quartz
- Flexural strength → 1000 MPa
Flexural modulus → 23 GPa
- Bersifat radiopak dan dapat mengkondusikan cahaya
untuk polimerisasi resin-based luting cement
Tujuan
Mengapa Menggunakan Pasak Fiber?

● Modulus elastisitas mirip dengan dentin.


● Kekuatan ikatan ke dentin akar: Pasak fiber >> Pasak zirkonia
● Pasak fiber cenderung tidak menyebabkan fraktur akar daripada pasak logam atau zirkonia.
● Gaya yang diserap oleh core dan pasak fiber tidak ditransfer ke struktur akar yang rentan.
● Pasak yang memiliki modulus elastisitas yang sama dengan dentin dan diameter yang lebih kecil dikaitkan dengan
distribusi tegangan (stress) yang lebih baik.
● Pasak fiber estetis dan biokompatibel dan dapat dengan mudah dipangkas (trimmed)
● Pasak fiber yang diikat dapat memperkuat akar, terutama permukaan pasak dirawat dengan sandblasting.
● Peningkatan ketebalan dinding akar yang melemah menggunakan resin komposit meningkatkan ketahanan akar
terhadap fraktur.
● Hanya satu sesi untuk menyelesaikan penumpukan (buildup).

Perdigão J. Restoration of root canal-treated teeth. Switzerland: Springer International Publishing; 2016
Indikasi dan
Kontraindikasi
Indikasi Kontraindikasi

Kebutuhan penempatan pasak pada gigi ● Gigi dengan perawatan endodontik yang
perawatan endodontik berkaitan dengan gagal
berkurangnya kekuatan struktur gigi akibat: ● Gigi dengan prognosis yang buruk
● Karies/restorasi sebelumnya ● Mobilitas gigi yang meningkat
● Fraktur/trauma ● Gigi dengan akar yang rapuh atau tidak kuat
● Perawatan endodontik ● Gigi dengan struktur yang cukup untuk
dilakukan restorasi tanpa pasak

Bonchev, Alexander & Radeva, Elka & Tsvetanova, Natalie. (2017). Fiber Reinforced Composite Posts-A Review of Literature. International Journal of Science and Research (IJSR). 10.21275/24101703.
05
Pasak Profilaktik Gigi
Anterior
Definisi
PASAK PROFILAKTIK
● Pasak profilaktik adalah alat yang diaplikasikan untuk memperkuat struktur gigi dan
mempertahankan restorasi gigi yang telah dilakukan perawatan endodontik.
● Pasak profilaktik ditempatkan di dalam saluran akar.
● Pasak profilaktik dapat berbentuk custom cast ataupun prefabricated dan terbuat dari bahan logam
atau nonlogam.

Custom Cast Post and Core

Pasak Profilaktik

Prefabricated Post
Tujuan
Fungsi : Menambah retensi restorasi dan meneruskan tekanan yang diterima gigi merata ke sepanjang
akar
Tujuan : Menambah resistensi jaringan gigi

● Post dan core custom-cast direkomendasikan setiap kali lebih dari tiga-perempat dari struktur gigi
koronal hilang.
● Sistem tiang dan inti prefabrikasi direkomendasikan ketika kehilangan dibatasi antara setengah
dan dua pertiga dari struktur koronal gigi.
● Prefabricated post and cores: Metal post and core, Zirconia post and core, Fiber reinforced
composite post and cores
Indikasi dan
Kontraindikasi
Indikasi
1. Gigi yang telah dirawat endodontik, dengan struktur mahkota gigi yang tersisa kurang dari setengah.
2. Gigi yang telah dirawat endodontik, dimana gigi tersebut menerima beban yang besar.
3. Gigi dengan struktur akar saja yang tersisa.

Kontraindikasi
1. Gigi anterior yang telah dirawat endodontik, dengan marginal ridge yang masih utuh.
2. Gigi posterior yang telah dirawat endodontik, dengan ruang pulpa yang besar dan jaringan keras yang tersisa masih
banyak sehingga masih dapat memberi resistensi yang cukup untuk bahan restorasi.

Dewi O. Macam-macam pasak pada gigi anterior pasca perawatan endodontik [Internet]. 2011. Available from:
https://www.academia.edu/31983219/MACAM_MACAM_PASAK_PADA_GIGI_ANTERIOR_PASCA_PERAWATAN_ENDODONTIK
Bahan pertimbangan Prefabricated Post
● Dipilih berdasarkan: seberapa besar struktur koronal gigi yang hilang:
○ Jika > ½ struktur koronal gigi → glass fiber reinforced epoxy resin post system
○ Jika > ⅔ struktur koronal gigi → metal post system

Zinc phosphate sudah digunakan bertahun-tahun sebagai bahan sementasi. Sekarang, resin luting cement sedang
dikembangkan.

REKOMENDASI KLINIS
● Hindari kontaminasi sistem saluran akar.
● Restorasi gigi segera setelah Perawatan Saluran Akar jika memungkinkan.
● Gigi posterior pasca PSA harus menerima cuspal coverage restorations.
● Gigi anterior dengan sedikit struktur gigi yang hilang dapat direstorasi secara konservatif dengan restorasi
acid-etched composite-bonded.

Chandra BS, Gopikrishna V. Grossman’s Endodontic Practice. 13th ed. Wolters Kluwer, 2014. Chapter 7

Anda mungkin juga menyukai