Anda di halaman 1dari 6

Koreksi protusif dalam bidang konservasi gigi

(Protusive correction in conservative dentistry)

Hadriany Hotmaria*, Ira Widjiastuti**,Ari Subiyanto**

*Resident of Conservative Dentistry


** Staff Department of Conservative Dentistry
Faculty of Dental Medicine, Universitas AirlanggaSurabaya - Indonesia

ABSTRACT

Background:
Restorationofteethbecomesmorecomplexwhentheinvolvedteethhavepreviouslyundergonetrauma,f
ractures,endodontic
accesspreparation,canalinstrumentationandotheridiopathiccauses.Excessivelossofdentalhardtissue
screatesdifficultiesfortheestheticoutcomeofsubsequentprostheticrestorations.Insuchinstances,anin
terdisciplinaryapproachis
necessarytoevaluate,diagnoseandresolveestheticproblemsusingacombination of
endodontic,andprosthetictreatments.Purpose :To improve the protrusive of four anterior
teeth.Case : A 39 years male patient was reffered to Conservative Dentistry Clinic Airlangga
University, who his chief complain were maxillary leftsentral incisor tooth broken down
afterroot canal treatment and right sentral incisor with protrusive.Case management: There were
several treatment in these case: endodontic treatment,bleaching eksternal, custom post , fiber
post and PorcelainCrown,refer to prosthodontic for further treatment.Conclusion:Succesfull
treatment of protrusive anterior teeth in conservative dentistry depend on integrated assessment
between interdisciplinary approach.

Keywords:Protrusive, Esthetetic, Glass-Fibre-Reinforced, Custom post ,Eksternal


bleaching ,Endodontictreatment

Correspondence : Hadriany Hotmaria, Resident of Conservative Dentistry, Faculty of Dentistry,


Airlangga University. Email : hadriany.hotmaria@yahoo.co.id
mengkonsulkan pasien ke bidang ilmu
Prostodonsia untuk mengembalikan fungsi
pengunyahan.
PENDAHULUAN KASUS
Pada bidang kedokteran gigi, Seorang pria berumur 39 tahun datang ke
khususnya Konservasi Gigi pemulihan gigi klinik Spesialis konservasi gigi, dengan
anterior yang rusak dan disertai protusif keluhan gigi depannya ,gigi #21 patah dan
pada insisif memerlukan beberapa langkah posisi giginya yang agak maju ke depan.
prosedur perawatan . Kasus ini merupakan Merasa tidak nyaman dengan penampilanya
suatu perawatan estetik untuk meningkatkan pada saat tersenyum dan ingin giginya di
perbaiki.Pemeriksaan Intra Oral tampak
penampilan pasien dan memperbaiki ketidak
gigi # 21 patah sampai servikal gigi,non
sempurnaan dalam oklusi. Ketidak vital,gingival normal, tidak goyang,dan
nyamanan dalam penampilan pada kasus ini perkusi tidak sakit, gigi #11 ada perubahan
diperparah oleh kelainan maloklusi dimana warna,non vital,gingiva normal, tidak
gigi pasien terlihat protusif,sehingga goyang, dan terlihat tambalan yang tidak
dibutuhkan perawatan estetik kompleks. baik. Gigi #12 dan #22 vital dan
labioversi.Kondisi umum pasien baik. (
Estetik kompleks adalah Estetik Gambar 1 )
dalam kedokteran gigi yang merupakan
integritas harmonis dari beberapa fungsi oral
dengan penekanan yang sama sehingga
didapatkan atau dihasilkan gigi geligi yang
ideal melalui restorasi dengan warna,
bentuk, struktur dan fungsi untuk mencapai
kesehatan dan daya tahan yang optimal.
Faktor faktor yang mempengaruhi antara
lain: bentuk , proporsi gigi, warna, ukuran, Gambar 1. Keadaan sebelum perawatan
posisi, visibilitas gigi dan gingiva.(1) Hal ini
membutuhkan penilaian yang cermat Gambaran radiografi
terhadap subyek secara keseluruhan dan a
menujukkangigi #11 telah dilakukan
pemahaman tentang penyebab kerusakan
perawatan saluran akar dengan pengisian
gigi.Seorang praktisi harus berhati hati
dalam menentukan rencana perawatan yang kurang hermetik dan pengisian yang
perubahan estetik maupun fungsi untuk tidak
b mencapai panjang kerjaserta ada lesi
menghindari pencabutan gigi, dengan periapikal diameter ± 3 mm,dan #21 yang
mengkoreksi kerusakan gigi anterior secara telah dirawat saluran akar.Gigi #21 (Gambar
holistik.(2) 2)
Tahapan perawatan estetik kompleks
pada kasus ini antara lain :koreksi protusif
dengan perawatan saluran akar, bleaching
eksternal,custom post,fiber post dan
mahkota porselen. Kemudian
diirigasi NaOCl 2.5 % dan aquades,
Gambar 2. Radiografi Panoramik keringkan dengan paper point ,coba guttap
TATALAKSANA KASUS (cek tag bag) dan dressing ( pasta calcium
Setelah melakukan pemeriksaan hidrokside). Pada gigi #21 dilakukan
subyektif maupun obyektif,selanjutnya pengurangan guttap dan pelebaran saluran
mencetak maxilla dan mandibula untuk akar (uniklip drill)sampai ⅔ panjang saluran
model studi, menentukan rencana perawatan akar ,preparasi dudukan inti pasak tuang,
antara lain pemasangan pasak dan mahkota pasang pasak dan crown sementara.Pasak
sementara pada gigi 21, perawatan tuang gigi #21 tidak dicetak dulu menunggu
ulangsaluran gigi 11 dan persiapan penyelesaian perawatan gigi #12 dan #22
pembuatan pasak tuang gigi 21, one visit sampai pada tahapan pembuatan pasak
endodontic pada gigi 12 dan 22,dan tuang, sehingga pembuatan pasak tuang
perawatan external bleaching, melakukan dapat dibuat secara bersamaan.
informed consent, cetak model mock up( Kunjungan ke-3, pada gigi #11
Gambar 3 ).Konsul ke bagian bedah mulut dilakukan pengisian saluran akar singlecone
untuk melakukan pencabutan sisa sisa akar dengansealer (top seal) kemudiandilakukan
yang tidak dapat dipertahankan, konsul ke tumpat sementara. Pada gigi #12 dan #22
Prostodonsia untuk perawatan menggantikan dilakukan one visit endontic; anastesi lokal.
gigi gigi yang hilang.
Cavity entrance, pengukuran panjang kerja
K-file #15 dengan apex locator dan
dikonfimasi dengan fo” rontgent periapikal,
preparasi saluran akar menggunakan teknik
rotary, file MTWO sampai no #25 dengan
bantuan pasta pelumas ,serta diirigasi
dengan NaOCl 2.5% dan aquadest,
keringkan dengan paper point,coba guttap
(cek tagbag) lalu pengisian saluran akar
Gambar.3 Model Mockup
dengan teknik single cone, sesuai no
Kunjungan berikutnya ( kunjungan ke-2), preparasi terakhir dengan menggunakan
kontrol kondisi klinis gigi, melakukan sealer (topseal) ,tumpat sementara. Kontrol 1
tindakan perawatan retreatment saluran akar minggu kemudian.
pada gigi #11,pemasangan rubber dum,
Kunjungan ke-4, Kontrol kondisi klinis gigi
akses opening, pengambilan guttap ( File
#12 dan #22 setelah perawatan onevisit
retreatment D1, D2, D3), pengukuran
endo, dan tidak keluhan lalu melakukan
panjang kerja dengan K- file#15 dengan
tahapan pemasangan pasak fiber post pada
apex locator dan dikonfirmasi dengan foto
gigi #11 ; pengurangan gutta (Luxapost
ro”,preparasi SA karena K-file 20 dapat
drill) setelah menentukan besar dan pasak
masuk sesuai panjang kerja maka preparasi
yang akan digunakan dengan menggunakan
saluran akar menggunakan R-File # 40 dan #
guide, coba pasang fiber post, sementasi
50 dan pasta pelumas( EDTA pasta) serta
fiber post dengan semen resin (breeze), dilakukan gerakan memutar pada bahan
tumpat komposit (bulkfill),preparasi bleaching menggunakan microbrush .
core,pasang crown sementara. Pengambilan Selama 3 siklus ( 1 siklus=3x5
guttap dan pelebaran saluran akar gigi #12 menit),pembersihan bahan bleaching,
dan #22 menggunakan penetrasi drill dan pelepasan opal dam, penyesuaian warna gigi
kalibrasi drill tumpat sementara setelah dibleaching menjadi 1 M2aplikasi
gel potassium nitrat 3 % (UltraEz),instruksi
Kunjungan ke-5, Preparasi core #11 dan post bleaching : tidakmengkonsumsi
dekaputasi #12 dan #22dengan makanan dan minuman berwarna,
mempertimbangkan perubahan inklinasi menggunakan pasta gigi yang
gigi. Cetak saluran akar pada #21,#12 dan mengngandung whitening bila terasa ngilu
#22 dengan bahan cetak heavy body dan ,gigi diulasi desensitizing agent.
light body , cetak rahang antagonis dengan
bahan cetak irreversible hydrocolloid, Kunjungan ke -8, Pemeriksaaan subyektif :
pembuatan bite registration, instruksi lab tidak ada keluhan, Pemeriksaan obyektif :
untuk pembuatan pasak tuang. insersi mahkota sementara baik, lepasmahkota
mahkota sementara pada gigi 12,11,21,22 sementara. Pasang coba mahkota porcelain
dengan semen sementara. Kunjungan ke- fuse to metal, cek oklusi,artikulasi,
6, Pemeriksaaan subyektif : tidak ada kerapatan servikal, dan kesesuaian warna.
keluhan, Pemeriksaan obyektif : mahkota
Kunjungan ke-9, Pemeriksaan
sementara baik. Lepas crown sementara.
Pasang coba pasak tuang pada gigi 12,21,22 subyektif: tidak ada keluhan. Pemeriksaan
obyektif : tidak ada kelainan
lalu insersi pasak tuang dengan luting semen
(GIC Tipe 1gingival management
(traksodent) ,koreksi pasak fabricated pada
gigi 12,21,22.Penyesuaian warna dengan
shade guide Vitalumin (A3), setelah B
A
melakukan eksternal bleaching. Insersi
mahkota sementara. Gambar 4. Hasil perawatan akhir
A. Sebelum perawatan
Kunjungan ke-7, melakukan perawatan B. Sesudah perawatan
eksternal bleaching: pembersihan
permukaan gigi dengan pumice dan DISKUSI
brush,penentuan warna awal gigi anterior
Pada kasus ini, mempunyai problem yang
dengan shade guide Vitalumin 3L.2.5
cukup kompleks antara lain hilangnya
(Gambar 4),aplikasi protektif lip balm,
struktur gigi karena karies dan patah ,
isolasi daerah kerja, gigi dikeringkan,
keadaan klinis oleh karena adanya kelainan
aplikasi opal dam dan sinar dengan light
periapikal serta merubah inklinasi gigi yang
cured selama 20 detik, aplikasi bahan
labioversi atau protusif. Keadaan ini
bleaching hydrogen peroksida 38%
membuat pasien tidak percaya diri dengan
(Opalescence Extraboost) setiap 5 menit,
penampilannya.Oleh karena itu kasus ini
menunjukan suatu kasus yang memerlukan yang mirip dengan dentin dibandingkan
pembenahan estetik gigi yang metal post sehingga lebih bisa beradaptasi
mempengaruhi senyuman pasien. terhadap tekanan yang ada sehingga dapat
Management perawatan pada kasus ini mencegah gigi patah.Dimana modulus
dengan beberapa macam perawatan antara elastisitas dentin sebesar 14.0- 18.6 GPa,
lain ; Retreatment saluran akar, onevisit sedangkan modulus elastisitas fiber sebesar
endodontic, eksternal bleaching, pasak 17.5-21.6 GPa, jadi hal ini dapat
fabricated, pasak prefabricated dan mahkota meningkatkan resistensi terhadap terjadinya
porcelain fused to metal. kepatahan gigi.(3)

Perawatan saluran ulang pada gigi 11 Kondisi psikologis pasien tentunya


bertujuan untuk meghilangkan keadaan juga dapat dijadikan sebagai pertimbangan
klinis pada apikal gigi yang terdapat untuk menentukankan jenis perawatan
kelainan periapikal serta ada keluhan sedikit pasien. Dalam kasus ini, keinginan pasien
sakit pada tekanan. Bila keluhan klinis yang besar untuk merubah penampilannya
membaik maka rencana perawatan menjadi lebih baik, menyebabkan operator
selanjutnya yaitu melaksanakan perawatan lebih memiliki kesempatan untuk
estetik komplek dapat diteruskan. Pemilihan memnawarkan pilihan perawatan yang lebih
perawatan onevisit endodontic pada kasus banyak sehubungan untuk mendapatkan
ini bertujuan untuk merubah arah inklinasi estetik yang optimal. Pada saat penentuan
kedua gigi incisivus lateral yang labioversi, warna gigi untuk pembuatan crown
sehingga kedua gigi insisivus lateral harus porcelain, pasien ingin mendapat warna
dinon vitalkan dengan perawatan endo yang lebih putih dan bersih ,sehingga
onevisit.(4,5) Pemilihan restorasi pasak tuang operator menawarkan pilihan perawatan
pada gigi 21 oleh karena gigi tersebut patah eksternal bleaching dengan bahan bleaching
sampai pada servikal gigi , sehingga kondisi hydrogen peroksida 38% (Opalescense
ini merupakan indikasi pembuatan pasak Extraboost).
tuang. Sedangkan pada gigi 12 dan 22
Terdapat beberapa dasar pertimbangan
pemilihan restorasi pasak tuang bertujuan
untuk merubah inklinasi gigi , dimana dalam memilih restorasi setelah perawatan
dengan menggunakan pasak tuang endodontik agar restorasi dapat bertahan
perubahan inklinasi gigi yang diharapkan dalam jangka waktu yang lama.
dapat diperoleh.(6) Syarat Ideal untuk restorasi setelah
perawatan saluran akar adalah , menutupi
Pemilihan pasak prefabricated pada koronal secara menyeluruh, melindungi
gigi 11 dengan alasan selain dibutuhkan struktur gigi yang tersisa, memiliki retensi
untuk merubah inklinasi gigi yang tidak agar tidak lepas, meliliki resistensi agar
banyak, masih cukupnya sisa struktur gigi mampu menahan daya kunyah dan mampu
sebagai resistensi serta untuk mendapatkan mengembalikan fungsi gigi, yaitu fungsi
kekuatan dan retensi yang lebih baik karena pengunyahan, estetik, bicara, dan menjaga
pasak fiber memiliki modulus elastisitas gigi antagonisdan gigi
sebelahnya.(7)Berdasarkan pertimbangan
diatas, operator pada kasus ini memilihan
restorasi pasak dan crown porcelain fuse to
metal .Crown porcelain fuse to metal dipilih
olehkarena memiliki estetik dan kekuatan
yang cukup baik dengan adanya kerangka
logam yang menutupi permukaan gigi.
Kesimpulan, keberhasilan perawatan b
gigi anterior protrusi dalam bidang
konservasi melalui pendekatan perawatan
interdisliner.

DAFTAR PUSTAKA

1.Goldstein RE. Esthetic in dentistry. 2nd


ed. Hamilton: BC. Decker Inc; 1998. p.245-
74

2. Lunardhi Cecilia, Prasetyo Eric. Esthetic


rehabilitation of crowded and protruded
anterior dentition. Dent. J. (Maj. Ked. Gigi),
Vol. 42. No. 1 January–March 2009 : 46-49

3. Gutmann J, Kuttler S and Niemczyk S,


2010, Root Canal Obturation: An Update,
Academy of Dental Therapeutics and
Stomatology, a division of PennWel .

4. Walton ER, Vertucci, Internal anatomy.


In Principle and practice of endodontic. 3rd a b
Ed. WB Saunders. 2002: 166-180
5.Walton, Richad E. Prinsip dan praktik a b
ilmu endodonsi. Alih bahasa, Narlan
Sumawinata, Winiati Sidharta, Bambang b
Nursasongko. Editor, Narlan Sumawinata.
Ed 2. Jakarta: EGC, 1997: 555-6.
6.Mount GJ, Hume WR. 1998. Preservation
and restoration of tooth structure. Mosby
international Ltd.p.218-23

7.Cohen S, Hargreaves KM. Cohen’s


Pathways of the pulp. 10th ed. St. Louis :
Mosby Inc. 2011. Pp. 490, 518, 626, 812

Anda mungkin juga menyukai