Anda di halaman 1dari 7

LEARNING ISSUE LBM 4

Nama : Kevin Arielga Biyan Ashbara


Nim : 31102000042

1.Apa berbedaan endocron dan onlay beserta gambar dan bagian bagian ?

ONLAY ENDOCROWN
restorasi yang digunakan untuk Restorasi gigi pasca perawatan
mengembalikan bentuk anatomi gigi
endodontik dengan kehilangan struktur
dimana terdapat lubang yang kecil sampai
sedang gigi yang luas

Sumber : Williyam W. Kalalo, Johanna A. Khoman, Aurelia S. R. Supit.


2022.Restoration of Post Root Canal Treatment. e-GiGi, Volume 10 Nomor 1,
Januari-Juni 2022, hlm. 75-80
2.Apa saja restorasi selain endocrown pada gigi posterior ?
Restorasi rigid yaitu restorasi yang dibuat di luar mulut dari bahan yang rigid atau
kaku dan di semen pada preparasi kavitas gigi dengan bahan perantara golongan
semen. Restorasi rigid dapat dibagi menjadi restorasi ektrakoronal, intrakoronal dan
interadikuler.
Restorasi Ekstrakoronal
Salah satu contoh restorasi ekstrakoronal yaitu mahkota penuh atau complete crown.
Complete crown merupakan restorasi yang menutupi seluruh permukaan mahkota
klinis dari suatu gigi asli.
Restorasi Intrakoronal  
Inlay
Inlay adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/ cusp.
 
 Indikasi :
1.  Baik untuk kavitas yang kecil/ karies proksimal lebar
2. Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari suatu gigi tiruan
(pegangan), misalnya: inlay bukal atau disto/mesial inlay yang perlu untuk
dibuatkan “ Rest Seat”, untuk gigi tiruan.
3. kavitas dengan bentuk preparasi > 1,5 jarak central fossa ke puncak cusp
4. Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami
kerusakan akibat adanyakaries sekunder
 Kontraindikasi :
1. Frekuensi karies tinggi
2. OH pasien buruk
Onlay
Onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas meliputi satu atau lebih tonjol
gigi/ cusp. Apabila morfologi oklusal telah mengalami perubahan karena restorasi
sebelumnya,karies,atau penggunaan fisik, maka inlay dengan dua permukaan tidak 
akan adekuat lagi. Hal ini memerlukan suatu restorasi yang meliputi seluruh daerah
oklusal. Dan dalam keadaan ini, onlay MOD merupakan jenis restorasi yang tepat.
( Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544)
 Indikasi :
1.  Pengganti restorasi amalgam yang rusak.
2. Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual.
3. Restorasi karies interproksimal gigi posterior.
4. Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat.Adalah
mungkin bagi amalgam atau inlay untuk mengurangi kerentanan gigi terhadap
frakturtonjol. 

Sumber : Dwi Warna Aju Fatmawati. 2012. MACAM-MACAM RESTORASI RIGID


PASCA PERAWATAN ENDODONTIA. Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 8 No. 2
2011: 96-102

3.Teknik preparasi endocrown ketika diterapkan pada kasus diatas ?


a. Sebelum preparasi dilakukan penyesuaian warna dengan menggunakan shade
guide Vita lumin warna A2.

b. Preparasi diawali pada bagian oklusal dengan membentuk guidance


kedalaman preparasi sebesar 2 mm, diratakan menggunakan diamond wheel bur
(Heico). Pembentukan bagian aksial dengan menggunakan diamond tapered fissure
bur (Heico) pada sisi labial, lingual, proksimal gigi sehingga membentuk counter
bevel.

c. Pembuangan gutta percha sebesar 2 mm dibawah orifis dengan menggunakan


peeso reamer no.1 (Denstply) lalu ditutup dengan resin komposit bulk-fill flowable
sehingga menutupi dasar kamar pulpa.
d. Preparasi kamar pulpa dengan Diamond tapered fissure bur grit hijau (Heico)
tekanan ringan sehingga didapatkan ruang kamar pulpa dengan dasar yang datar dan
halus kedalaman 3 mm.
e. Pencetakan kavitas preparasi mandibula menggunakan bahan cetak polyvinyl
siloxane (PVS) light body dan putty (Imflex, Biomed) dan pencetakan maksila
dengan bahan hidrokoloid, serta dilakukan pengambilan gigitan oklusi.
f.Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara.

Proses pembuatan endocrown dilakukan secara indirek di luar mulut pada


model kerja

g. Kunjungan keempat didapati pemeriksaan subjektif tidak ada keluhan.


Pemeriksaan objektif, terlihat tumpatan sementara dalam keadaan utuh, perkusi dan
palpasi negatif, tidak terdapat kegoyangan
h. Proses insersi endocrown diawali pembongkaran tumpatan sementara, isolasi
kerja dengan cotton roll kemudian dilakukan uji coba dan pengecekan oklusi, adaptasi
tepi restorasi dengan gigi, embrasur dan kontak area
i. Proses etsa dan bonding dilakukan pada gigi dan disinari dengan light curing selama
20 detik.
j. Semen resin self-adhesive (Relyx U200, 3M ESPE) diaplikasikan pada kavitas dan
fitting surface endocrown.
k. Endocrown diinsersikan, kemudian dilakukan initial curing selama 2 detik
dengan light curing unit, kelebihan semen yang keluar dibersihkan dengan
ekskavator.

l. Dilanjutkan dengan curing selama 20 detik pada keseluruhan permukaan (bukal,


lingual, mesial, dan distal), setelahnya, pengecekan oklusi dilakukan.
m. Selanjutnya hasil sementasi dilakukan konfirmasi dengan foto radiograf.
Sumber:
Stefani, Rosita. 2019. Endocrwon Gigi Molar Pertama Rahang Atas Pasca Perawatan
Endodontik. JKGT; 1 (2)
Panjaitan, Friska Elizabet, dkk. 2022. Perawatan ekstrusi dan luksasi gigi molar satu
mandibula dengan restorasi endocrown fiber reinforced composite. Jurnal Kedokteran
Gigi Universitas Padjajaran

4.Kelebihan endocrown apabila dibandingkan dengan pasak crown ?


Endocrown berfungsi sebagai alternatif yang lebih konservatif dan layak sebagai
pengganti mahkota pasak dan inti konvensional karena mempertahankan struktur
jaringan akar dan membatasi preparasi internal ruang pulpa dengan bentuk
anatomisnya. Tujuan dari penggunaan pasak adalah untuk menstabilisasi struktur
mahkota gigi yang tersisa dan menggantikan jaringan mahkota yang hilang. pasak
dapat memperkuat gigi di bagian servikal dengan adanya kohesif total antar
permukaan, tetapi sebagian besar penelitian menyatakan bahwa pasak tidak memiliki
efek penguat Preparasi minimal invasif merupakan hal yang dianggap sebagai standar
emas untuk mengembalikan fungsi dan estetik dari gigi pasca perawatan endodontik,
menggantikan prinsip preparasi mahkota-pasak konvensional. Endocrown mengikuti
dasar pemikiran yaitu bahwa preparasi terdiri dari akhiran butt-joint equigingival pada
proximal, bukal, dan lingual dan rongga retensi yang berada di tengah kavitas.6
Dalam endocrown, bagian internal kamar pulpa menyediakan retensi makromekanis
sementara retensi mikromekanis dicapai dengan bahan semen resin. 

Endocrown berfungsi sebagai alternatif yang lebih konservatif dan layak sebagai
pengganti mahkota pasak dan inti konvensional karena mempertahankan struktur
jaringan akar dan membatasi preparasi internal ruang pulpa dengan bentuk
anatomisnya. Tujuan dari penggunaan pasak adalah untuk menstabilisasi struktur
mahkota gigi yang tersisa dan menggantikan jaringan mahkota yang hilang. pasak
dapat memperkuat gigi di bagian servikal dengan adanya kohesif total antar
permukaan, tetapi sebagian besar penelitian menyatakan bahwa pasak tidak memiliki
efek penguat 

Mahkota Pasak

Kerusakan mahkota gigi asli pada gigi posterior maupun anterior yang cukup
parah akan menimbulkan masalah retensi, permasalahan ini dapat ditanggulang
dengan menggunakan pasak. Pasak adalah suatu prosedur untuk membangun kembali
suatu gigi yang bertujuan menyediakan dukungan yang sesuai untuk suatu mahkota.
Pasak seperti jangkar untuk menempatkan mahkota.Pasak ditempatkan di dalam akar
gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar. Pasak sebagai bagian dari restorasi
dimasukkan ke dalam saluran akar untuk meningkatkan retensi dengan tujuan utama
agar menambah retensi dan resistensi. Retensi dapat menunjukkan keta- hanan pasak
terhadap kekuatan tarik ke atas sedangkan faktor yang memengaruhi resistensi suatu
pasak ialah panjang pasak, kekuatan pasak. Terdiri dari poros dan post/tonggak yang
disementasi pada saluran akar. Bagian yang lain berupa jacket crown atau veneer
crown atau cast gold crown. Indikasinya: gigi pasca perawatan endodontia,
memperbaiki inklinasi gigi, pasak juga bisa dilakukan pada gigi posterior.
Kontraindikasinya: jaringan yang mendukung gigi tidak cukup, OH buruk, dinding
saluran akar tipis, resorpsi procesus alveolaris lebih dari 1/3.

Dalam literatur dan penelitian terdahulu, pemilihan restorasi akhir untuk gigi
pasca endodontik merupakah hal yang sulit dengan banyak pertimbangan, mengingat
pemilihan restorasi tergantung dari jumlah struktur gigi yang tersisa setelah perawatan
saluran akar.Restorasi yang awet dan tahan lama mungkin memerlukan 
bahan penguat agar sisa jaringan gigi terdukung dengan baik. Dalam era
kedokteran gigi saat ini, Endocrown berfungsi sebagai alternatif yang lebih 
konservatif dan layak sebagai pengganti mahkota pasak dan inti konvensional
karena 
mempertahankan struktur jaringan akar dan membatasi preparasi internal ruang
pulpa dengan 
bentuk anatomisnya.
Keunggulan endocrown dibandingkan mahkota konvensional antara lain adalah
ikatan antar bahan yang berkurang pada endocrown sehingga konsep 
monoblok dapat tercapai, serta berkurangnya konsentrasi tekanan karena bahan
yang terpakai 
lebih homogen.Selain itu, desain preparasi yang lebih konservatif dibandingkan
dengan mahkota konvensional dapat tercapai, sehingga biological width dapat
dipertahankan dan lebih aman pada jaringan periodontal. Permukaan bonding yang
didapatkan dari ruang pulpa pada endocrown sama besar atau bahkan lebih baik
daripada hasil bonding 
yang didapatkan dari pasak intraradikular dengan 
kedalaman 8 mm.

Rosita Stefani. 2019. Restorasi Endocrown Gigi Molar Pertama Rahang Atas
Pasca Perawatan Endodontik. JKGT VOL.1, NO 2, DESEMBER 18-20
Sumber : Stefani, R. (2019). Restorasi Endocrown Gigi Molar Pertama Rahang
Atas Pasca Perawatan Endodontik (Laporan Kasus). Jurnal Kedokteran Gigi
Terpadu, 1(2).
Yunita, E., & Prisinda, D. (2020). Penatalaksanaan kasus lesi endodontik-
periodontik dengan keterlibatan furkasi pada gigi molar pertama rahang bawah kiri
Endodontic-periodontic lesion management with furcation involvement in the left
mandibular first molar. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 32(2), 1-8.

Anda mungkin juga menyukai