Anda di halaman 1dari 9

LI LBM 4 5.

3
Salwa Febria Monica – 31101900081

1. Apa saja bahan yang dipilih dalam kasus tersebut dan jelaskan alasannya?
Berdasarkan bahan yang digunakan, inti dapat dibedakan atas: i
- Inti amalgam, glass ionomer cement (GIC), dan resin komposit untuk pasak siap pakai.
Bahan-bahan plastis ini dijadikan satu dengan pasak siap pakai.
Keuntungan:1
a) daerah undercut tidak perlu dipreparasi sehingga lebih banyak jaringan gigi sehat yang
dapat dipertahankan
b) tahap prosedur laboratorium lebih sedikit
c) kuat; namun bahan restorasi plastis ini, khususnya GIC, mempunyai tensile
strength yang lebih rendah daripada logam cor
Kekurangan:'
a) inti amalgam dapat terjadi korosi
b) inti GIC kurang kuat
c) inti resin komposit dapat terjadi polimerisasi yang berlanjut dan memiliki
koefisien muai yang tinggi
d) inti amalgam dan resin komposit lebih sering terjadi kebocoran mikro akibat
perubahan temperatur
e) terdapat kesulitan pada prosedur operatif tertentu, seperti penggunaan
rubber dam atau matrix (khususnya pada gigi dengan kerusakan Was)
- Inti logam cor (cast metal core)
Inti ini terbuat dari logam cor, umumnya menjadi satu kesatuan dengan pasak
buatan sendiri. Pola inti dapat dibuat dari resin atau wax dan merupakan kelanjutan
dari pola pasak resin atau wax, kemudian pola ini dicor dengan logam.'
- Inti siap pakai (prefabricated core)
Inti siap pakai merupakan inti dari logam yang menjadi satu kesatuan dengan
pasak siap pakai. Keuntungannya adalah inti ini mempunyai keunggulan dalani
kekuatan, karena merupakan satu kesatuan dengan pasak. Sedangkan,
kekurangannya adalah sering kali bentuk dan ukurannya tidak sesempurna seperti
bentuk mahkota gigi yang dipreparasi untuk mahkota tiruan penuh.'
2. Kelebihan dan kekurangan bahan bahan pasak?
- Pasak siap pakai (prefabricated post)
Pasak siap pakai adalah pasak produksi pabrik, umumnya terdiri dart berbagai
ukuran dan bentuk, dapat terbuat dart bahan logam dan nonlogam. Bahan logam antara
lain platinum-gold-palladium (Pt-Au-Pd), stainless steel, titanium, brass, dan chromium-
containing alloy. Sedangkan, bahan nonlogam antara lain carbon Jiber, ceramic, glass
.fiber, dan woven fiber"'

Keuntungan:
a) pasak siap pakai yang terbuat dart bahan logam memiliki keunggulan dalam
kekuatan, karena dapat dihindari kesalahan pengecoran logam yang mengakibatkan
kelemahan pasak
b) pasak yang terbuat dari ceramic, glass fiber, dan woven fiber mempunyai keunggulan
estetik dibandingkan pasak yang terbuat dari logam
Kekurangan:
a) pasak yang terbuat dart bahan logam terdapat risiko terjadinya korosi,
diskolorasi akar, kebocoran mikro, dan fraktur akar terutama pada pasak yang
berbentuk paralel.
b) pasak yang terbuat dari carbon fiber berwarna hitam, sehingga dapat merusak
estetik mahkota tiruan
- Pasak buatan sendiri (fabricated post)
Pasak buatan sendiri dapat dicor dari pola yang dibuat secara langsung (direct)
dalam mulut pasien atau pola yang dibuat di laboratorium (indirect). Teknik
langsung (direct) yang menggunakan inlay wax, autopolymerizing resin, atau light-
polyinerized resin direkotnendasikan untuk akar tunggal dengan akses klinis yang
mudah, sedangkan teknik indirect lebilt tepat untuk akar ganda atau akses yang sulit.1
Keuntungan:
a) lebih adaptif
b) dapat digunakan pada saluran akar yang sangat tapered, oval, dan gigi dengan
akar ganda yang paralel
Kekurangan:17
a) dapat terjadi kesalahan pengecoran sehingga meningkatkan risiko fraktur pasak
b) membutuhkan lebih banyak waktu untuk prosedur laboratorium
- PASAK PREFABRICATED
a) Bahan Metal
Pasak prefabricated metal pada umumnya mempunyai retensi mekanik yang baik
tapi mempunyai modulus elastisitas yang berbeda dengan dentin sehingga tekanan
yang jatuh pada gigi akan terkonsentrasi dan dapat menimbulkan fraktur. Pasak metal
terbuat dari platinum-gold-palladium (PGp, nickel-chromium (Ni-Cr), cobalt-chromium
(Co-Cr), dan titanium alloys. Ni-Cr dan Co-Cr lebih kuat tapi kaku dan mudah korosi dan
hal ini merupakan penyebab terjadinya fraktur. Titanium alloys lebih lentur dan tahan
terhadap korosi . Bentuk pasak ready-made / prefabricated ada beberapa jenis yaitu:
tapered, paralel, serrated (tajam) dan threaded (ulir). Pasak threaded merupakan pasak
yang retentif diikuti oleh pasak paralel sided serrated post. Keuntungan menggunakan
pasak ready-made adalah mudah, cepat, murah, kuat, dan retentif . Akan tetapi
penggunaannya sangat selektif, bentuk pasak dan saluran akar tidak sesuai akan mudah
terjadi korosi (Suprastiwi, 2004).
Faktor lain yang mempengaruhi retensi pasak yaitu (Suprastiwi, 2004) ;
Panjang pasak. Retensi pasak meningkat seiring dengan panjang, untuk mendapatkan
retensi yang maksimal maka menyisakan bahan pengisi 4 mm atau 5 mm, panjang
minimal sama dengan panjang mahkota klinis atau 2/3 panjang akar.
Diameter pasak. Makin kecil diameter pasak akan lebih mudah pasak lepas, dan sebagai
acuan
maka diameter pasak tidak melebihi 1/3 diameter gigi pada 1/3 apikal.Yang dianjurkan
untuk gigi insisive bawah 0,6 mm, insisive atas, caninus atas dan bawah, akar palatal gigi
molar atas 1mm , untuk gigi yang lain 0,8 mm. Gaya yang diterima oleh gigi juga akan
mempengaruhi resisitensi dan retensi pasak, gaya vertikal dapat diatasi panjang , besar
dan bentuk pasak.gaya rotasi dapat diatasi dengan preparasi dinding saluran akar yang
irregular.
b) Bahan Non-Metal
Pasak non-metal yang mulai sering dipakai adalah yang berbahan dasar fiber.
Keuntungan penggunaan pasak fiber adalah non galvanis, tidak rentan korosi, dan
mencegah risiko kebocoran mikro. Pasak fiber memiliki sifat fisik, modulus elastisitas,
compressive strength, dan koefisien ekspansi termal yang hampir sama dengan dentin.
Kemampuan menyerap dan menyalurkan gaya sama dengan gigi, sehingga mencegah
fraktur pada akar. Nilai estetik lebih baik dibandingkan dengan pasak logam, tidak ada
risiko korosi dan diskolorasi. Keuntungan lain dari pasak fiber adalah dapat dikerjakan
dengan sekali kunjungan. (Adanir, 2007 ; Gaikwad, 2011 ; Uddanwadiker, 2007). Pasak
fiber dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanis dari komposit. Beberapa tipe fiber
diantaranya adalah glass, karbon, KevlarTM, VectranTM, dan polyethylene (Barutcigil et
al., 2009). Pasak fiber digunakan pada konsep yang tengah berkembang saat ini, yaitu
konsep monoblok. Monoblok merupakan konsep menggunakan bahan adhesif sebagai
keseluruhan restorasi pada gigi setelah perawatan endodontic.
Keuntungan :
- Pasak siap pakai yang terbuat dari bahan logam memiliki keunggulan dalam
kekuatan karena dapat dihindari kesalahan pengecoran logam yang
mengakibatkankelemahan pasak
- Pasak yang terbuat dari ceramic, glass fiber dan woven fiber mempunyai keunggulan
estetik dibandingkan pasak yang terbuat dari logam.
Kerugian :
- Pasak yang terbuat dari bahan logam terdapat resiko terjadinya korosi, diskolorasi
akar, kebocoran mikro, dan fraktur akar terutama pada pasak yang berbentuk
paralel.
- Pasak yang terbuat dari carbon fiber berwarna hitam dapat merusak estetik
mahktota tiruan (Ridmwati, 2012).
- PASAK CUSTOM MADE
Bahan pilihan untuk pasak custom made adalah alloy dan porselen. Mahkota pasak
custom made dan inti logam emas sudah digunakan dalam beberapa dekade sebagai
restorasi setelah perawatan endodontik. Alloy logam lain juga dapat digunakan sebagai
bahan pasak, namun tingkat kekerasannya dapat menyebabkan fraktur akar, sehingga klinisi
lebih memilih pasak dan inti emas sebagai restorasi gigi anterior. Kelemahan bahan alloy
emas adalah nilai estetiknya yang rendah, sehingga sekarang tengah berkembang
penggunaan restorasi all porcelain dan metal porselen (Cheung, 2011 ; Garg, 2011).
Custom made diindikasikan untuk gigi dengan akar tunggal terutama pada gigi
dengan sisa mahkota yang minimal, karena pada kondisi yang demikian pasak yang
digunakan harus mampu menahan terjadinya rotasi pada saat penempatan dan
pengunyahan (Garg, 2011).
Pasak tuang adalah inti pasak logam yang dibuat secara individual sesuai dengan hasil
preparasi dari masing-masing gigi (Ridmwati, 2012).
Indikasi :
- Sisa akar gigi ≤ 1/3 arah servikal
- Diameter saluran akar besar > 1/3 diameter akar
- Mahkota gigi pasca perawatan saluran akar yang sudah rusak dan tidak dapat di
restorasi dengan mahkota jaket atau inlei
- Sebagai abutment GTC dan GTS
- Koreksi gigi malposisi (sudah dirawat perawatan saluran akar)
Kontra indikasi :
- Close bite
- Kesehatan umum tidak baik
- Gigi berakar pendek (lebih pendek dari panjang mahkota dan tipis)
- Pasien dengan bad habit
Keuntungan :
- Dapat memperbaiki/koreksi posisi gigi yang kstrim (pada gigi yang sudah dilakukan PSA)
Kerugian :
- Pemasangan pasak tidak bias dalam 1 kali kunjungan (Ridmwati, 2012)
3. Triad pasak fiber dan logam
 Retentive dan resistensi

Berdasarkan pembuatannya pasak dibagi jadi 2
1. Fabricated
2. Prefabricated
Berdasarkan pembuatannya
1. Logam
2. Non logam  pasak RK, keramik, fiber reinforced polimer

4. Konsep monoblok inti pasak


Perkembangan endodonti saat ini telah melibatkan penggunaan bahan adesif pada
perawatan saluran akar. Teknik ini menciptakan suatu sistem monoblok di dalalm saluran
akar yaitu suatu istilah yang secara harfiah berarti satu kesatuan. Sistem monoblok mampu
meningkatkan kualitas seal pada bagian koronal dan apikal sehingga memperkuat akar
karena mampu mendistribusikan beban pengunyahan secara homogen dan mengurangi
tekanan pada fungsi pengunyahan. Bahan monoblok harus memiliki kemampuan ikatan kuat
dan saling menyatu satu sama lain, serta substrat monoblok berfungsi sebagai reinforced
(penguat). Bahan monoblok juga harus memiliki modulus elastisitas yang mirip dengan
dentin (Tay dan Pashley, 2007).
Monoblok saluran akar di klasifikasi sebagai monoblok primer hanya ada satu
permukaan (interface) antara bahan pengisi saluran akar dengan dinding dentin. Monoblok
sekunder terdapat dua permukaan, satu antara pasak fiber/bahan pengisi saluran akar
dengan semen/sealer saluran akar dan satu permukaan antara semen/sealer saluran akar
dengan dinding dentin. Monoblok tertier tercipta ketika terdapat tiga permukaan dengan
sebuah bondable coating pada permukaan fiber post/bahan pengisi saluran akar (Tay et al.
2007 dan Varna, 2010).

5. Prosedur re treatment
Prosedur untuk perawatan non-bedah endodontik dapat dikelompokkan menjadi
pembongkaran, perbaikan bila terdapat perforasi, akses pada anatomi yang terlewat,
shaping dan desinfeksi sistem saluran, dan obturasi.
Sementara cleaning, shaping, dan mendisinfeksi ruang saluran akar dalam perawatan
ulang dapat mirip dengan terapi saluran akar awal, lokasi dan perawatan anatomi yang
terlewat, pembongkaran dan perbaikan perforasi adalah prosedur yang sangat kompleks
dan membutuhkan armamentarium dan pengetahuan khusus. Mikroskop gigi
memungkinkan dokter untuk melihat isi kanal dan persiapan akses endodontik lebih baik
daripada kaca pembesar atau mata telanjang dan mendukung prosedur perawatan penting
yang tidak dapat dicapai dengan cara lain.
Tanpa mikroskop gigi dan gambaran 3-D, perawatan ulang pada tingkat tertinggi sangat
sulit dan kadang-kadang mustahil untuk dicapai."Harapkan yang tak terduga" adalah aturan
umum selama perawatan ulang, dan dokter harus siap untuk beradaptasi dengan setiap
situasi klinis yang unik. Gigi yang dirawat secara endodontik seringkali memiliki restorasi
penuh.
Dokter harus memutuskan apakah akan mengambil restorasi koronal atau
mengupayakan untuk mempertahankannya dengan menyiapkan akses melaluinya.
Mengambil restorasi utuh dengan tujuan penggunaan kembali itu tidak dapat diprediksi.
Seringkali pengambilan restorasi hanya dipertimbangkan jika perlu diganti. Pendekatan
paling sederhana biasanya untuk mempersiapkan akses melalui restorasi yang ada,
meskipun ini berisiko kerusakan yang mungkin memerlukan pengerjaan ulang. Selalu
peringatkan pasien bahwa perawatan ulang dapat menghasilkan mahkota debonding atau
rusak dapat membutuhkan restorasi baru.
Secara umum, jika ada post dan inti, ada kemungkinan besar restorasi koronal akan
hilang. Endodontis saat ini menggunakan persiapan akses yang sangat konservatif untuk
mempertahankan sebanyak mungkin struktur gigi, tetapi apabila sebelumnya sudah ada
akses pada gigi yang awalnya dirawat bertahun-tahun lalu biasanya akan lebih besar. Selain
itu, pembesaran akses sering diperlukan untuk ekskavasi dan mengambil post di kanal untuk
dirawat ulang. Pengambilan post membutuhkan penggunaan ultrasonik secara hati-hati
untuk menghilangkan bahan inti di sekitarnya dan seal intrakanal di sekitar post. Perhatikan
untuk menghindari overheating post karena panas yang ditransmisikan ke ligamen selama
post removal mungkin menyebabkan area besar kerusakan tulang dan kehilangan gigi.
Aplikasi secara intermiten pada ujung ultrasonik dengan semprotan pendingin udara /
air yang berlebihan diperlukan. Ada banyak jenis instrumen dan teknik yang dapat
membantu dalam pengambilan post dan dokter harus memiliki pelatihan untuk
mendapatkan akses yang luas untuk dapat mengambil post pada semua keadaan. Setelah
pengambilan pascabencana, pemindahan bahan pengisi akar yang sudah ada sebelumnya
diperlukan. Setelah pengambilan post, pemindahan bahan pengisi akar yang sudah ada
sebelumnya diperlukan. Teknik yang digunakan bervariasi tergantung pada bahan yang
ditemukan di kanal.
Pengambilan gutta-perca dan bahan obturasi padat untuk inti (dengan gutta-percha
plastik atau cross-linked) biasanya dilakukan dengan beberapa kombinasi panas, pelarut,
endodontik file dan reamers (baik manual maupun mesin). Logam pembawa inti padat
biasanya membutuhkan yang berbeda prosedur karena penggunaan instrumen yang dengan
mesin dikontraindikasikan karena risiko kerusakan instrumen. Pasta lembut penambalan
akar memerlukan teknik crown-down untuk meminimalkan ekstrusi komponen pasta yang
berpotensi beracun jaringan periradikular, dan pasta keras umumnya dihilangkan dengan
ultrasonik dan pelarut lainnya. Silver point dibuang dengan file endodontik, forsep, elevator
khusus, atau sistem tabung.
Kadang-kadang, instrumen yang terpisah ditemukan di ruang kanal. Kehadiran
instrumen yang terpisah bukan penyebab langsung penyakit pasca perawatan, melainkan
jaringan pulpa nekrotik atau bakteri di dalam kanal yang tidak mungkin dibuang karena
instrumen yang terpisah mencegah desinfeksi. Jika ada file yang terpisah di kanal, dan itu
diposisikan pada mahkota terhadap lengkung saluran, berkali-kali dapat dilepas dengan
sukses, tetapi ini membutuhkan teknik khusus dan armamentarium termasuk mikroskop
operasi gigi. Seringkali, pencabutan struktur gigi diperlukan di dalam saluran untuk
mengakses dan mengeluarkan instrumen yang terpisah. Ini bisa menghasilkan perforasi dari
akar atau melemahnya struktur gigi meningkatkan kemungkinan fraktur di masa depan.
6. Indikasi dan fungsi core build up
Johnson dan Williamson14 menyatakan apabila struktur gigi yang tersisa tidak terdapat
retensi yang memadai untuk bahan restorasi sementara maka dapat dibuat coronal build-up
untuk menggantikan struktur yang hilang. Kehilangan struktur mahkota yang parah pada gigi
anterior rahang atas seperti pada kasus ini memerlukan build-up untuk menyediakan seal
yang baik, memberikan perlindungan dan mencegah terjadinya kebocoran antar kunjungan,
penggunaan isolasi dengan rubber dam yang atraumatik dan terutama dapat memberikan
estetik yang baik. Pembuatan pre endodontic build-up dapat menghasilkan penutupan yang
baik sampai dasar kamar pulpa, memudahkan orientasi dan insersi instrumen rotary ke
dalam saluran akar terutama pada kasus dengan kehilangan dentin yang dekat dengan orifis.
7. Indikasi restorasi indirect selain pasak dan core
a) Restorasi Inlay
Merupakan pengisi padat yang disemenkan ke dalam gigi yang telah dipreparasi secara
khusus. Untuk membuatnya, hasil cetakan kavitas yang dipreparasi (menggunakan
material elastik) dikirim ke teknisi lalu dibuat inlay.
Kebanyakan dibuat menggunakan emas atau porselen sewarna gigi.
Indikasi Inlay Kelas I dan II
– Kebanyakan merupakan hasil pilihan pasien
– Dipergunakan sebagai perawatan utama bila emas dan/atau keramik adalah pilihan
restorasi yang dominan
– Apabila bentuk dan fungsi paling bisa direstorasi dengan logam tuang. Misalnya,
tidak dianjurkan untuk mengubah kontur gigi yang sudah ada dengan amalgam.
– Sebagai sandaran cengkeram geligi tiruan sebagian lepasan.
b) Restorasi Onlay
Merupakan inlay yang dimodifikasi. Juga dibuat oleh teknisi dari hasil cetakan
kavitas.
Bedanya, onlay tidak hanya sebagai pengisi kavitas seperti inlay, tapi juga menutupi
dan melindungi permukaan kunyah gigi.
Juga disemenkan pada tempatnya dan terbuat dari emas atau porselen.
Indikasi Onlay MOD
– Pengganti restorasi amalgam yang rusak
– Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual
– Restorasi karies interproksimal gigi posterior
– Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat
c) Crown Pengganti
Untuk mengganti mahkota gigi. Disebut juga ‘crown’ Ketika semua/ sebagian besar
dari mahkota asli telah hancur oleh injuri atau karies, materi gigi yang hilang perlu
diganti.
Bagian gigi yang tersisa dipreparasi untuk tempat crown, kemudian dilakukan
pencetakan gigi yang sudah dipreparasi dan hasil cetakan dikirim ke teknisi untuk
dibuat crown. Bisa terbuat dari porselen, emas atau kombinasi dari keduanya.
d) Restorasi Veneer Porcelain
Merupakan bahan pelapis tipis dari porselen atau plastic untuk menggantikan
hanya bagian depan dari gigi yang terlihat. Digunakan untuk memperbaiki gigi dan
memutihkan secara permanen dan membuat mulut lebih atraktif.
Gigi dipreparasi, dicetak dan hasil cetakan dikirim ke teknisi. Setelah veneer telah
selesai dibuat, disemenkan pada tempatnya menggunakan semen special yang
melekta pada gigi.
Merupakan metode konservatif dan popular untuk meningkatkan penampilan.

Referensi
Suprastiwi, Endang. 2004. Penggunaan Pasak Profilaktik pada Gigi Anterior Pasca Perawatan
Endodontik. Jakarta: UI
Ridmawati, M.D. 2012. Rencana Perawatan Mahkota Jaket dengan Pasak Inti Tuang Modul Jaringan
Keras Gigi. Yogyakarta: UMY.
Wagnild GW, Mueller KL. Restoration of the endodontically treated tooth, Pathway of the Pulp, 8th
ed. Mosby, St. Louis. 2002 : 765-795
Guttman JL, Dumsha TC, Lovdahl PE, Hovland EJ. Problem Solving in Endodontics. 3th ed. Mosby,
Missouri. 1997 : 325-346
Ingle JI. Endodontics . 5th ed. BC Decker, Hamilton. 2002 : 913-950
Ford PT, Orstavik D. Essential Endodontology : Prevention and Treatment of Apical Periodontitis.
Blackwell science. 1998 : 331-366
Walton RE, Torabinejad M. Principles and Practice of Endodontics, 3th ed.W.B Saunders Co,
Philadelphia. 2002 : 268-281
Trabert KC, Cooney JP. The Endodontically Treated Tooth ; Restorative
Concepts and Techniques. The Dental Clinics of North America, vol.28, No.4,October 1984 : 923-951
Weine FS. Endodontics Therapy. 6th ed. Mosby, St.Louis. 2004 : 546-584
Mount GJ. Preservation and Restoration of Tooth Structure. Mosby, St. Louis.1998. 217-252
Bence R. Restorasi sesudah perawatan endodontik dalam Endodontik klinik, UIP.1990.257-276

Anda mungkin juga menyukai