INTERMEDIATE RESTORATION
Tumpatan sementara biasanya dibutuhkan selama 1 sampai 4
minggu. Dalam situasi khusus (saat restorasi definitif harus ditunda)
tumpatan sementara harus dilaksanakan selama beberapa bulan.
A. Syarat Tumpatan Sementara
Restorasi
semipermanen
memiliki
dan
dibongkar
Memenuhi estetik dan tetap memenuhi syarat pertama.
B. Material Tumpatan Sementara (torabinejad 4th ed)
Berdasarkan sediaan tumpatan
Bubuk-liquid
ZOE, IRM, TERM, GIC
Berdasarkan komposisi
Berbasis ZOE
Berbasis
Sediaan jadi
Cavit, dentorit
resin Berbasis GIC
(light-cured)
ZOE (bubuk Zn, bioplic (biodinamica), Ketac Fill (3M)
cairan eugenol)
-
UltraTemp (Ultradent)
ZOE
o pH 7, cocok secara biologis dengan pulpa
Berbasis kalsium
sulfat polivinil
Cavit
dapat dikurangi
Basis Resin: bioplic (biodinamica), UltraTemp (Ultradent)
o Lebih kuat dan tahan aus dari cavit
o Shrinkage saat penyinaran, ekspansi akibat menyerap air
IRM
o Merupakan reinforced ZOE + polymethacrylate resin
o Bentuk : bubuk-liquid, kapsul
o Sealing ability lebih baik dari resin, namun lebih
rendah dari cavit
o Tahan terhadap occlusal wear
Cavit
o Bentuk : sediaan yang telah dicampur sebelumnya
dari Zinc oxide, kalsium sulfat, glikol, polifinil asetat,
polifinil klorida dan trietanolamin yang di-set dengan
liquid
o Seal baik, resistensi terhadap leakage lebih baik,
Jika tumpatan sementara harus bertahan untuk waktu yang lama, maka
gunakan GIC sealing abilitynya sangat baik
Teknik double seal melapisi cavit dengan GIC lebih tahan lama
dan pertahanan yang baik terhadap bakteri (microbial leakage)
Kualitas dari coronal seal bergantung kepada ketebalan material,
bagaimana material dipadatkan pada kavitas, dan kontak pada gigi atas
restorasi yang telah ada. Minimal kedalamannya adalah 3 4 mm (lebih
disarankan 4 mm) (pada buku Cohen disebutkan 4-5mm) atau lebih untuk
menahan aus. Pada gigi anterior, aksesnya oblique maka pastikan
ketebalannya adalah 3mm pada bagian cingulum.
C. Aplikasi Cavit dan sejenisnya
1. Dinding kavitas harus kering
2. Cavit dapat diaplikasikan secara langsung pada kanal orifis yang telah diobturasi,
atau biasanya letakkan cotton pellet terlebih dahulu untuk mencegah canal
blockage.
ekskavator.
RESTORASI DEFINITIVE
A. Syarat Restorasi Definitive
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh restorasi setelah perawatan endodontic :
1. Menutupi koronal secara menyeluruh
Gigi anterior yang telah dirawat endodontik dan memiliki struktur jaringan gigi
yang sehat masih banyak, serta retensi yang cukup, dapat direstorasi secara
Gigi posterior menerima beban kunyah lebih besar dibandingkan dengan gigi
anterior, karena itu pertimbangan dalam pemilihan restorasi juga berbeda. Faktor
yang paling utama dalam menentukan restorasi adalah banyaknya jaringan gigi
sehat yang tersisa
Gigi yang tidak berisiko fraktur dan memiliki sisa jaringan cukup banyak,
diindikasikan menggunakan restorasi sederhana, dengan komposit high strength
Restorasi Direk
Restorasi yang ditambalkan langsung ke dalam kavitas yang telah dipreparasi,
misalnya amalgam, resin komposit, yang memang konservatif. Indikasi
pemakaian restorasi indirek adalah :
1. Kehilangan jaringan gigi sebelum dan selama perawatan minimal.
2. Prognosis yang tidak meyakinkan sehingga yang paling baik adalah memberi
restorasi semi permanen yang agak lama.
3. Mudah dikerjakan dan murah.
a. Sebelum
gigi
direstorasi
b. Sesudah
gigi
direstorasi
dengan
RK
Restorasi Indirek
Gigi posterior menerima beban kunyah lebih besar dibandingkan dengan gigi
anterior, karena itu pertimbangan dalam pemilihan restorasi juga berbeda. Faktor
yang paling utama dalam menentukan restorasi adalah banyaknya jaringan gigi
sehat yang tersisa (Garg, 2011).
Bentuk restorasinya dapat berupa inlay, onlay, dan mahkota penuh.
Kerusakan gigi meliputi permukaan oklusal dan proksimal gigi posterior dan
masih sehat
Telah dirawat endodontic
Memperbaiki fungsi oklusi
Kemungkinan terjadinya
frakur
Kontra Indikasi :
Onlay MOD :
cups
Menurut banyaknya jaringan mahkota gigi atau jaringan mahkota gigi yang
digantikan dapat dibedakan atas :
1. Mahkota Tiruan Penuh (Full Veneer Crown):
Mahkota tiruan yang menggantikan seluruh jaringan permukaan mahkota gigi,
dipasang secara permanent dengan bahan semen
2. Mahkota Tiruan Sebagian (Partial Veneer Crown):
Mahkota tiruan yang menggantikan sebagian jaringan permukaan mahkota gigi,
dipasang secara permanent dengan bahan semen.
benturan
Mudah direparasi bila ada kerusakan
KERUGIAN :
Mudah aus
Mudah berubah warna dan berbau
Dapat menumbilkan reaksi alergi.
Mahkota tiruan penuh metal
Indikasi
Kekuatan baik
Preparasi minimal
KERUGIAN :
Estetis kurang
Konduktor termis / elektris
Sukar dibuka dan dipreparasi.
KEUNTUNGAN :
-
Mudah pecah
Pembuatan sulit
Mahkota Pasak
Gigi pasca perawatan saluran akar memerlukan retensi berupa pasak (dowel)
masuk ke dalam saluran akar dan inti (core) untuk mendukung restorasinya.
Indikasi Restorasi Mahkota Jaket Dengan Inti Pasak Tuang :
Gigi pasca PSA dengan mahkota yang sudah rusak dan tidak dapat direstorasi
secara konvensional
Merupakan single restorasi untuk memperbaiki inklinasi gigi
Sebagai abutment gigi tiruan cekat
Keterangan:
dowel
dowel
core
core
A = panjang mahkota
B = panjang pasak
C = guta perca
Bahan penunjang restorasi indirek adalah bahan restorasi yang digunakan untuk
mencetak kavitas ataupun benda yang akan kita restorasi, namun restorasi tersebut
tidak dapat kita lakukan langsung pada gigi. Bahan penunjang yang digunakan pada
umumnya adalah gypsum dan dental wax.
Gypsum merupakan produk yang disediakan dalam bentuk bubuk hemihidrat
halus yang diproduksi dengan memanaskan partikel tanah gypsum. Gypsum juga
digunakan untuk membentuk model dan gips lilin dan juga konstruksi restorasi.
Komposisi utama dari gypsum : Kalsium Sulfat Dihidrat (CaSO4.2H2O) yang
dikalsinasi. Biasanya berwarna putih susu kekuningan dan ditemukan dalam bentuk
padat di alam. Gypsum adalah bentuk dihydrate dari calcium sulfate (CaSO4 . 2H2O).
Jenis-jenis Produk Gipsum
Dental Plaster (Tipe I)
Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris + zat tambahan untuk mengatur waktu
pengerasan dan ekspansi pengerasan.
Kurang strength
Plaster cetak jarang digunakan lagi untuk mencetak dalam kedokteran gigi karena
telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti hidrokoloid dan elastomer.
Plaster model (Tipe II)
dipasarkan dalam warna putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone yang
umumnya berwarna.
Dental Stone (Tipe III)
memiliki compressive strength minimal 1 jam sebesar 20,7 Mpa (3000 psi) tetapi
tidak melebihi 34,5 Mpa (5000 psi).
Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam membentuk gigi tiruan penuh yang
cocok dengan jaringan lunak.
Stone tipe III lebih disukai untuk pembuatan model yang digunakan pada kostruksi
protesa, karena stone tersebut memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan tersebut
serta protesa lebih mudah dikeluarkan setelah proses selesai
Tipe ini memiliki compressive strength lebih besar dibandingkan tipe III
Dikenal sebagai die stone dan high strength stone
rasio w/p yang lebih sedikit dari tipe III.
Produk gipsum ini memiliki compressive strength yang lebih tinggi dibandingkan
kekuatan
waktu pengerasan
ekspansi
*semakin tinggi perbandingan w/p, semakin lama waktu pengerasan dan
Masukkan air ke dalam bowl lalu masukkan bubuk ke dalam bowl yang telah
terisi air. Biarkan bubuk terendam seluruhnya selama 30 detik dihitung sejak
dimasukkannya bubuk ke dalam air.
Segera lakukan pengadukan dengan spatle sesuai aturan pada ISO #6873 (120
kali/menit). menekan ke dinding bowl
Initial setting time : Pada waktu ini, massa belum memiliki compressive
strength dan gipsum belum bisa dilepaskan dari impression.
Pattern wax
Komposisi : Komponen utamanya adalah parafin, mikrokristalin, ceresin, carnauba,
candelilla, dan beeswax. Contoh : parafin 60%,carnauba 25%, ceresin 10%, beeswax
5%.
Guna : Malam pola untuk restorasi gigi inlay, mahkota dan bridge.
Jenis : Hard, medium/regular, dan soft, menunjukkan daya alirnya. Daya alir dapat
dikurangi dengan menambahkan carnauba atau parafin dengan titik lebur tinggi.
Daya alir dapat juga diatur dengan menambahkan 1% resin.
Sediaan : Warna biru tua, hijau, dan ungu sehingga kontras dengan warna gigi.
Bentuknya batang/tongkat panjang 7,5 cm dan diameter 0,64 cm. Ada juga bentuk
pelet dan konus.
Sifat : Akurasi dan kualitas casting sangat tergantung pada akurasi dan detil pola
malam, dengan demikian malam perlu memiliki sifat-sifat fisis yang penting. Malam
bila dipanaskan akan mencair dan menguap, diharapkan tidak ada sisa, sehingga
akan menghasilkan casting yang sempurna. Residu maksimum malam inlay adalah
0,10%. Ekspansi termal liner maksimal pada suhu 25 -30 C adalah 0,2% dan suhu
25-37 adalah 0,6%. Inlay pattern bertendensi mengalami warp atau distorsi.
Cara manipulasi pattern wax:
1. Panaskan inlay wax, gunakan dry hebat.
2. Panaskan dengan stabil agar homogen dan mengurangi perubahan bentuk.
3. Balikkan inlay wax ketika dipanaskan, hindari pemanasan satu sisi agar panasnya
merata.
4. Bentuk inlay wax sambil ditekan dan ditahan hingga ia mengeras.
5. Untuk direct pattern, pasien dipersilahkan untuk menggigit wax hingga mengeras,
kemudian sisanya dibuang. Ukir dan haluskan dengan kain sutera.
6. Tidak dianjurkan untuk melunakkan inlay wax dengan cara mencelupkannya ke
dalam air panas, karena air dapat merembes ke dalam wax dan merubah bentuk pola
lilin apabila mengalami perubahan suhu.
Bahan sementasi
Bahan sementasi terbagi menjadi zinc phosphate cement, dan glass ionomer luting
cement. Zinc phosphate cement terdiri dari powder dan liquid. Powder dari zinc
phosphate cement mengandung zinc oxide dan magnesium oxide sedangkan liquid
mengandung asam fosfat dan air. Reaksi dari zinc phosphate cement adalah
eksotermis, oleh karena itu proses pengadukan harus dilakukan ditempat yang
dingin. Zat ini memiliki compressive strength 100 MPa dan elastic moduli yang
lebih besar daripada dentin. Setting time dari zinc phosphate cement adalah sekitar
5,5 menit.
Glass ionomor luting cement terbuat dari powder fluoroaminosilikat dan liquid asam
tartaric dan air. Setting time dari glass ionomer luting cement adalah 4 menit dengan
compressive strength sebesar 100-200 MPa. Untuk cara manipulasi adalah Liquid
dan powder perbandingan 1:1 diatas paper pad, lalu ambil powder, lalu diaduk
dengan cara melipat searah, jika sudah cukup kental, maka di campurkan sisa
powdernya. Working time dari GIC tipe 1 ini adalah 30-40 detik.
DAFPUS
1. Torabinejad. Endodontic Principles and Practice 4th Ed. 2009.
2. Anusavice et al. Phillips Science of Dental Materials. 2004