FERRULE
Oleh :
ERIANA SUTONO J1022 15 102
Tutor :
Dr. drg. Juni Jekti Nugroho, Sp.KG
0
Efek Ferrule
Pada beberapa kondisi, pasien biasanya datang ke klinik dengan gigi yang
memiliki sisa struktur mahkota yang sangat sedikit. Kehilangan struktur mahkota
dapat terjadi akibat karies maupun trauma, struktur yang tersisa harus memiliki
dimensi tertentu untuk memberikan bentuk resistensi pada preparasi mahkota yang
akan dibuat. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya komplikasi fraktur gigi/
akar.1
Istilah "efek ferrule" merupakan hal yang selalu diperhatikan ketika ingin
merestorasi gigi. Istilah ini disebutkan dalam buku teks prostodontik klasik
Shillingburg, “Fundamentals of Fixed Prosthodontics” 1
“ Ketika semua struktur gigi telah hilang hingga puncak alveolar (alveolar
crest) atau di bawahnya, baik akibat fraktur atau karies, gigi tidak dapat
direstorasi dengan hasil yang baik tanpa melakukan pengukuran dan tindakan
yang maksimal. Bahkan jika pasak ditempatkan pada gigi, akar masih
beresiko fraktur tanpa mahkota melingkari apikal gigi ke inti. Efek ferrule di
sekitar struktur gigi yang tersisa ini, mencegah terjadinya fraktur "
Menurut penelitian, akar yang diperkuat dengan ferrule dapat melindungi gigi
yang telah dirawat endodontik dan melawan gaya tekan yang disebabkan oleh pasak.
Selain itu, efek ferrule secara signifikan meningkatkan kekuatan fraktur pada gigi dan
lebih penting dari pasak dan core yang dibuat.2
1
signifikan antara jumlah struktur mahkota dan kekuatan fraktur. Namun, Pereira dkk
menunjukkan bahwa meningkatnya panjang ferrule secara signifikan meningkatkan
kekuatan fraktur pada gigi yang telah dirawat endodontik.2
Hal yang paling penting untuk meningkatkan resistensi fraktur pada gigi yang
telah dirawat endodontik adalah daerah bahu dengan struktur sirkumferensial dentin
pada jarak minimal 2 mm yang disebut sebagai “efek ferrule” meskipun hal ini masih
controversial, namun menurut beberapa penelitian, Faktor utama yang mempengaruhi
kekuatan terhadap fraktur pada gigi yang telah dirawat endodontik dengan
penempatan mahkota metal porcelain atau all porcelain adalah ferrule yang akan
menambah kekuatan pada gigi yang telah direstorasi mahkota.3 Menurut Pereira dkk
dan peneliti lainnya bahwa resistensi fraktur paling tinggi terdapat pada spesimen
dengan ferrule terpanjang.2
Gambar 1. Skema gigi yang telah dirawat endodontik dan direstorasi mahkota dengan post
dan core. Co,core; Cr,crown; F,perluasan dentin ke arah korona pada margin restorasi
mahkota yang dikenal sebagai ferrule; G, gutta percha; P,post.4
2
Mengembalikan Lebar Biologis Secara Signifikan
Lebar biologis 2 mm terdiri dari 1 mm jaringan connective di atas crest
alveolar dan 1 mm ephitelial attachment atau lebar biologis 3 mm terdiri dari 1 mm
sulkus gingiva. Lebar biologis rata-rata terdiri dari 2-3 mm pada permukaan gigi
normal. Pentingnya menjaga jaringan periodontal untuk mencegah infeksi bakteri dari
sulkus gingiva. Lebar biologis biasanya hilang akibat karies atau fraktur. Penting
untuk mengembalikan minimal 3 mm struktur jaringan gigi sehat di atas tulang
alveolar sebelum melakukan restorasi. Untuk mencegah terjadinya fraktur akar
setelah restorasi, penting untuk menyediakan minimal 1 mm struktur jaringan sehat di
atas margin restorasi. Sehingga, terdapat 4 mm struktur gigi di atas crest alveolar.5
3
DAFTAR PUSTAKA