Anggota :
Nabila Zalfa Sannidhya (021823143040)
Adriani Sari F. (021823143049)
Nadia Putri Syawalia (021823143074)
Alfanny Ramadhani Putri (021823143082)
Ryan Andika Pratama (021823143083)
Sally Salsabila Ahimsa (021823143139)
01
DEFINISI PULPEKTOMI
Pengambilan seluruh jaringan pulpa dari
kamar pulpa dan saluran akar.
02
INDIKASI PULPEKTOMI
• Gigi sulung dengan infeksi melebihi kamar pulpa pada gigi vital
atau non vital
B. Ekstirpasi:
Barbed Broaches / Jarum Ekstirpasi Digunakan untuk mengekstirpasi jaringan pulpa, menghilangkan kapas atau paper point
didalam saluran akar, dan mengambil jaringan pulpa.
C. Preparasi:
1. Round Bur digunakan untuk menghilangkan jaringan karies yang lunak maupun yang sudah mengeras, membuka kavitas
pada saat preparasi dan juga dapat digunakan untuk membuka atap ruang pulpa dengan cara menyapu dari dalam ke luar.
2. K-File, pada file ada 6 warna yang sering digunakan yaitu, putih (15), kuning (20), merah (25), biru (30), hijau (35), hitam (40).
Selain itu ada juga yang tersedia yaitu, merah muda (6), abu-abu (8), dan ungu (10). File ini digunakan untuk menghaluskan
dan melebarkan saluran akar. Nomor file terbesar adalah lebar diameter kerja akhir.
3. K-Reamer, adalah instrumen yang memutar, yang digunakan untuk memperbesar atau memperlebar saluran akar. Alat ini
dimasukan kedalam saluran akar lalu diputar searah dengan jarum jam seperempat sampai setengah putaran.8 Alat ini
digunakan pada saat perawatan pulpektomi pada gigi desidui dan permanen.
4. Syringe , digunakan untuk menyemprotkan cairan irigasi kedalam saluran akar.
D. Obturasi:
1. Lentulo, digunakan untuk mengaplikasikan semen sealer ke dalam dinding saluran akar sebelum obturasi.Jarum
lentulo ini harus digunakan dengan hati-hati karena alat ini mudah patah.Saat ini banyak digunakan untuk aplikasi
pasta kalsium hidroksida ke kanal.
2. Ekskavator, digunakan untuk mengangkat jaringan karies yang masih lunak dan dapat juga digunakan untuk
memotong gutta percha pada saat obturasi.
3. Spreader ,digunkan untuk penempatan aksesoris gutta-percha di sekitar master cone selama teknik pemadatan
lateral. Alat ini tidak selalu digunakan karena tekanan yang berlebihan pada akar akan mengakibatkan fraktur pada
akar.
4. Pluger, memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan spreade dan memiliki ujung yang tumpul. Alat ini
digunakan untuk memadatkan gutta-percha secara vertikal dan lateral di dalam saluran akar. Selain itu juga
digunakan untuk membawa bagian gutta-percha yang kecil ke saluran akar pada saat pengisian teknik seksion
KRITERIA PENGISIAN BAHAN PENGISIAN
SALURAN AKAR PADA GIGI SULUNG
1. Diresorbsi sesuai dengan kecepatan resorbsi akar
2. Tidak merusak jaringan periapikal & benih gigi permanen
3. Diresorbsi bila pengisian melebihi apeks
4. Bersifat antiseptik
5. Mudah diisikan
6. Melekat pada dinding saluran akar
7. Tidak mengerut,hermetis, padat, keras
8. Mudah dikeluarkan bila diperlukan
9. Radiopak
10. Tidak menyebabkan perubahan warna gigi
11. Mengeras dalam waktu agak lama.
BAHAN PENGISI YANG BIASA
DIGUNAKAN
ZINC OXIDE EUGENOL (ZnOE)
KELEBIHAN :
• Mudah didapatkan
• Biaya relatif murah
• Mempunyai efek antimikroba yang baik
• Tidak sitotoksik untuk sel-sel yang berkontak langsung
ataupun tidak langsung
• Plastisitasnya baik
• Tidak toksisitas
• Merupakan materi radiopak
• Memiliki anti inflamasi dan analgesik yang baik
• Tidak menyebabkan diskolorisasi pada gigi
KEKURANGAN :
KEKURANGAN :
• Dapat menyebabkan diskolorasi kuning kecoklatan pada mahkota
gigi yang mengganggu estetis
KALSIUM HIDROKSIDA
Ca(0H)2
KELEBIHAN :
• Biokompatibel (pH antara 12,5-12,8)
• Kelarutan rendah terhadap air, serta tidak dapat larut dalam alcohol
• Efektif melawan mikroba anaerob pada pulpa gigi nekrosis
• Kandungan alkaline pada CaOH mampu menghalangi proses inflamasi dengan berperan sebagai
buffer lokal dan dengan mengaktivasi alkaline fosfatase yang penting dalam pembentukan jaringan
keras
• Efektif dalam waktu yang cukup lama
KEKURANGAN :
• Sulit dikeluarkan dari kanal
• Turunkan waktu setting semen berbasis zinc oxide eugenol. Studi telah menunjukkan efektivitas
terbatas kalsium hidroksida jika digunakan hanya untuk waktu singkat di saluran akar untuk
keperluan desinfektan
BAHAN
STERILISASI/DRESSING
Langkah 3 :
Membuka atap ruang pulpa dan mengidentifikasi orifice.
● Lakukan preparasi kamar pulpa menggunakan low speed round bur.
● Lakukan dengan hati-hati untuk mencegah perforasi ke dasar pulpa.
Langkah 4 :
Membuat radiografi diagnostik dengan file dalam saluran akar.
Menentukan panjang kerja gigi dengan bantuan radiografik menggunakan file
Langkah 5 :
Membersihkan saluran akar dengan jarum ekstirpasi dan
preparasi saluran akar lalu diirigasi dengan NaOCl
Ketika jaringan inflamasi di kamar pulpa telah diangkat, pendarahan pada kavitas akan
berkurang. Setelah jaringan pulpa diangkat dilakukan preparasi. Saluran akar
dipreparasi sedalam 1-2 mm kurang dari apeks dengan file. Panjang instrument jangan
sampai melampaui apeks untuk mencegah kerusakan pada perkembangan gigi
pengganti dan penggunaan reamer tidak dianjurkan. Ukuran file tidak lebih dari ukuran
30-35. Hindari penggunaan gates glidden drill atau rotary instrument lainnya saat
preparasi saluran akar untuk menghindari terjadinya perforasi karena saluran akar gigi
desidui sangat sempit.
Langkah 6 :
Pengeringan saluran akar dengan paper point dan tutup kamar
pulpa dengan cotton pellet yang telah dibasahi formocresol lalu
direstorasi dengan tumpatan sementara
Formokresol berfungsi sebagai medikamen sterilisasi ruang pulpa dan saluran akar, di
mana dapat membunuh mikroorganisme pada pulpa dan memfiksasi jaringan
Kontrol
Jika gigi dan gusi di sekitar gigi sudah asimptomatik dan abses sudah hilang pada
kunjungan kedua (7-10 hari pasca kunjungan pertama) yang ditandai dengan keringnya
paper point dan tidak bau, saluran pulpa dibersihkan dan bisa dilakukan pengisian
saluran akar
Tahapan visit ke-2
• Pertama Persiakan alat dan bahan
• Diilakukan persiapan operator dan asisten dengan menggunakan proteksi diri
APD level 2
• Mempersilahkan pasien masuk dan duduk di dental chair
• Melakukan tahapan kontrol setelah hari ke 3
• Operator mengedukasi pasien dengan metode tell show do tentang prosedur
yang akan dilakukan
• Asisten membantu retraksi, suction, dan pengalihan perhatian pasien
• Operator melakukan isolasi gigi dengan cotton roll, tumpatan sementara
dilepas
• Operator melakukan pengecekan paper point didalam saluran akar. Apabila
paper point kering, saluran akar diisi dengan pasta zinc oxide eugenol memakai
jarum lentulo (pasta filler) sesuai panjang kerja dengan ukuran lebih kecil dari file
terakhir
• Operator memberi kapas , lalu tutup dengan tumpatan sementara dan
membuang cotton roll
• Operator menjelaskan tahapan foto periapical pada pasien
• Operator dan asisten membuat foto periapical untuk melihat apakah saluran akar
sudah terisi dengan baik (terlihat radiopaque)
• Kembali mendudukan pasien pada dental chair
• Asisten membantu meretraksi , suction, dan pengalihan perhatian pasien
• Operator Kembali melakukan isolasi gigi dengan cotton roll
• Operator mengambil tumpatan sementara. Ruang pulpa diberi basis zinc
phosphate cement
• Operator melakukan penumpat dengan glass ionomer cement atau komposit
• Operator melakukan pemilihan ukuran mahkota tetap SSC dengan cara
mengukur mesio distal gigi jika sebelum preparasi gigi atau memilih SSC setelah
preparasi.
• Jika mahkota masih ada yang utuh operator melakukan pengurangan bagian
oklusal dengan bur silindris hingga groove dan pit berkurang 1-1,5 mm. Kemudian
dilakukan pembentukan keratan pada permukaan oklusal bagian bukal dan
lingual dengan pedoman marginal ridge dan dicek dengan oklusi gigi antagonis
• Kemudian operator melanjutkan keratan dari marginal ridge di oklusal ke servikal
lalu dilakukan slicing bagian proksimal dengan bur thin tapered lalu di cek
dengan sonde apakah ada ledge
• Kemudian operator membulatkan semua sudut yang tajam
• Dilakukan pencobaan mahkota SSC yang tadi dipilih operator sesuai panjang
mesio-distal gigi. Apabila mahkota tidak dapat masuk dalam gigi, pilih ukuran
yang lebih besar atau gigi di preparasi ulang
• Jika mahkota SSC sudah dapat masuk, operator melakukan trimming pada SSC
dengan cara melihat mahkota SSC yang sudah ditempatkan di gigi dan ditekan
sampai marginal ridge sampai mendapatkan tinggi mahkota yang
sesuai.Operator dapat mengurangi mahkota bagian oklusal dengan stone atau
gunting bagian servikal mahkota SSC lalu haluskan lagi pinggirannya (namun
jangan sampai terlalu banyak diguntingnya karena 1 mm dari SSC harus masuk
ke dalam gingiva) dengan bur stone serta rubber wheel dan dicobakan kembali
pada gigi hingga fit.
• Kemudian operator melakukan konturing pada 1/3 gingival dengan tang hingga
didapatkan bentuk yang cembung seperti proksimal gigi. Kemudian dimasukkan
kembali ke gigi dan di cek apakah rapat atau tidak dengan menggunakan sonde
dan juga pengecekkan kontak proksimal dengan dental floss. Jika tidak
didapatkan kontak proksimal SSC dapat dikembungkan lagi menggunakan tang.
• Jika SSC sudah dirasa pas bisa dilakukan sementasi dengan semen zinc phosphate
atau GIC
THANK
YOU