Gigi tiruan cekat adalah adalah gigi tiruan yang dilekatkan di dalam mulut dengan semen khusus
pada gigi asli yang masih ada (Prajitno, 1991). Gigi tiruan cekat biasanya juga disebut dengan
bridge, yaitu perangkat gigi yang berfungsi mengganti satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak
mudah dilepas atau dikeluarkan dari mulut (Daniel dkk, 2008).
Gambar 1. Gambaran fixed-fixed bridge pada gigi Insisivus sentralis (Sumber : Barclay CW,
Walmsley AD. Fixed and removable prosthodontics. 2nd ed. Tottenham: Churchill
livingstone;2001.p. 115)
Gambar 2. Gambaran semi-fixed brige ( sumber : Barclay CW, Walmsley AD. Fixed and
removable prosthodontics. 2nd ed. Totenham: Churchill livingstone; 2001.p.118.
3) Cantilever bridge
Suatu gigitiruan yang didukung hanya pada satu sisi oleh satu atau lebih abutment. Pada
cantilever bridge ini, gigi penyangga dapat mengatasi beban oklusal dari gigi tiruan.
Gambar 3. Gambaran cantilever bridge (Sumber : Barclay CW, Walmsley AD. Fixed and
removable prosthodontics. 2nd ed. Tottenham: Churchill livingstone;2001.p. 120)
Gambar 4. Gambaran spring cantilever bridge (Sumber : Barclay CW, Walmsley AD. Fixed and
removable prosthodontics. 2nd ed. Tottenham: Churchill livingstone;2001.p. 122)
5) Compound bridge
Compound bridge merupakan gabungan atau kombinasi dari dua macam gigitiruan cekat dan
bersatu menjadi suatu kesatuan.
Dental Implant
Dental implant memberikan berbagai keunggulan dalam hal kestabilan dan kenyamanan
dibandingkan gigi tiruan. Ada beberapa kondisi umum yang kontraindikasi untuk dilakukan dental
implant yaitu menurut American Society of Anesthesiology Patient Status IV atau lebih tinggi
seperti oropharyngeal malignancies, cerebrovascular accidents yang baru terjadi, myocardial
infection, kondisi immunosupresi, pengguna narkotika dan alkohol, active cancer chemotherapy,
dan kondisi lain yang mengancam keselamatan pasien. Risiko kegagalan dental implan meningkat
pada pasien yang memiliki riwayat penyakit periodontal, bruxism, perokok, terapi radiasi (Al-
Sabbagh, 2019).
Dental implant yang tersedia saat ini adalah two-pieces (implant dan abutmen terpisah) dan one-
piece (bagian abutmen menyatu dengan implan). Desain one-piece dental implant lebih sederhana
dibanding two-pieces dental implant. Bagian abutmen dan implan pada one-piece dental implant
merupakan satu bagian yang utuh. Prosedur pemasangan pada one-piece dental implant yaitu
implan dimasukkan kedalam tulang dengan bagian abutmen berada di atas gingival (non
submerged) dan tidak dilakukan proses pembedahan kembali. Sedangkan, pada two-pieces dental
implant, bagian abutmen dan implan terpisah menjadi dua bagian sehingga two-pieces dental
implant memiliki celah mikro pada pertemuan implan dan abutmen yang dapat berpotensi
menimbulkan komplikasi. Prosedur pemasangan two-pieces dental implant lebih rumit dibanding
pemasangan one-piece dental implant. Two-pieces dental implant membutuhkan dua kali prosedur
pembedahan. Implan dimasukkan dalam tulang dan ditutup gingival (submerged), kemudian
dilakukan proses pembedahan lagi untuk memasang abutment (Mardiyantoro dan Pratiwi, 2017).