Abstract
The purpose of this case report is to inform the benefit and method of using tapered
serrated post composite resin core as retention of a porcelain fused to metal crown of the upper
left first premolar. A thirty one year old female patient visited to Dental Conservation Clinic,
Faculty of Dentistry of Gadjah Mada University to seek a restoration of her post root canal
treatment with destruction coronal structure. Radiographic showed hermetic obturation of the
two straight root canal of the upper left first premolar. Retention using tapered serrated post
applied on both root canal followed by composite resin core during the first visit. Whereas
fitting and cementation of porcelain fused to metal crown were done during her second visit.
On the next visit to the Clinic, tooth evaluation showed no premature contact,no traumatic
condition, no gingival ischemia, negative on percussion and conformity of the tooth color with
other teeth.
Key words: tapered serrated post, composite resin core, premolar tooth.
Abstrak
Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menginformasikan manfaat dan cara-cara
penggunaan inti resin komposit pasak tapered serrated sebagai bangunan retensi mahkota
penuh porselin fusi metal pada premolar satu kiri maksila. Pasien wanita 31 tahun, datang ke
Klinik Konservasi Gigi FKG UGM, ingin memperbaiki gigi premolar pasca perawatan saluran
akar yang sebagian besar struktur mahkotanya telah rusak. Radiograf premolar satu kiri maksila
terlihat pengisian saluran akar hermetis, terdapat 2 saluran akar yang lurus. Kunjungan pertama
dilakukan preparasi saluran pasak, pembuatan inti resin komposit dan pencetakan inti. Pada
kunjungan ke dua dilakukan pengepasan dan sementasi mahkota penuh porselin fusi metal.
Pada kunjungan ke tiga (kontrol), tidak ada kontak prematur, tidak ada kondisi traumatik,
tidak tampak adanya iskemia gingiva, perkusi negatif, warna gigi serasi dengan warna gigi
sebelahnya.
Kata kunci : pasak tapered serrated, inti resin komposit, gigi premolar.
196
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 196-202, Juli 2010
197
Erma Sofiani, Penggunaan Inti Resin ...
harus bersatu secara fisis atau fisikokimiawi FKG-UGM, ingin melanjutkan perawatan
dengan struktur gigi yang masih tersisa giginya. Gigi tersebut telah dilakukan
sehingga mampu menahan tekanan perawatan saluran akar 1 minggu yang lalu.
pengunyahan dalam arah labiolingual, Semenjak dilakukan perawatan saluran akar
mesio-distal maupun vertikal yang melalui gigi tidak terasa sakit. Pemeriksaan klinis
bangunan restorasinya.10 menunjukkan bahwa terdapat kavitas pada
Bangunan restorasi yang digunakan bagian disto-oklusal yang cukup besar.
berupa mahkota penuh porselin fusi metal, Pemeriksaan Objektif. Pada gigi
karena mempunyai kekuatan yang besar, premolar satu kiri atas terdapat tumpatan
estetis dan mempunyai kerapatan penutupan sementara berupa kavit disebelah
tepi yang lebih baik dibandingkan dengan oklusodistal, kemudian dilakukan
mahkota porselin.4 Restorasi pada gigi pembukaan tumpatan sementara dan
premolar perlu mempertimbangkan faktor pengambilan semen seng fosfat. Diketahui
estetik selain kekuatan karena gigi premolar bahwa jaringan keras gigi yang masih terisa
satu maksila merupakan gigi keempat dari dibagian bukal sudah tipis kurang lebih 1
garis tengah pada rahang atas sehingga gigi mm, sedangkan bagian distal tidak ada,
akan terlihat sewaktu berbicara terutama palatinal juga sudah tipis kurang lebih 1
jika tertawa. mm dan mesial masih cukup tebal kurang
Berdasarkan pertimbangan estetik lebih 1,5 – 2 mm. Pada dasar kavitas
dan fungsi pengunyahan dilakukan restorasi nampak gutaperca di dua orifis yaitu bukal
mahkota penuh porselin fusi metal pada dan palatinal. Pemeriksaan perkusi dan
gigi premolar satu maksila dengan resin palpasi tidak menunjukkan respon sakit.
komposit sebagai bangunan inti dan pasak Pemeriksaan radiograf menunjukkan
tapered serrated sebagai penguat meskipun pengisian saluran akar hermetis.
penggunaan pasak ini belum pernah Diagnosis. Dari pemeriksaan subyektif
dilakukan pada gigi premolar satu maksila dan obyektif dapat didiagnosis bahwa gigi
dengan dua saluran akar. Diharapkan premolar satu kiri maksila non vital pasca
dengan merestorasi gigi premolar yang telah perawatan saluran akar dengan kavitas
dilakukan perawatan saluran akar, keempat disto oklusal.
fungsi gigi dapat dikembalikan secara baik. Rencana Perawatan. Rencana
Fungsi estetis yang didapat yaitu restorasi perawatan adalah merestorasi gigi dengan
warna gigi, menimbulkan rasa percaya mahkota porselin fusi metal yang diperkuat
diri, gigi tersebut dapat digunakan untuk pasak meruncing bergerigi dengan inti resin
mengunyah kembali, fungsi bicara menjadi komposit.
lebih sempurna karena deretan gigi pada Rencana Prosedur Perawatan.
lengkung gigi telah lengkap dan bentuk Restorasi mahkota porselin fusi metal pada
mahkota dibuat memenuhi syarat-syarat gigi premolar satu maksila pasca perawatan
kontur yang adekuat, embrasur-embrasur saluran akar menggunakan penguat pasak
yang adekuat dan juga letak ares kontak meruncing bergerigi dengan inti resin
proksimal yang sesuai sehingga memberikan komposit.
perlindungan terhadap jaringan pendukung. Pada kunjungan pertama dilakukan
Tujuan laporan kasus ini adalah untuk pemeriksaan subyektif, obyektif dan
menginformasikan manfaat dan cara-cara radiografi. Dilanjutkan menentukan
penggunaan inti resin komposit pasak diagnosis dan rencana perawatan yaitu
tapered serrated sebagai bangunan retensi pembuatan mahkota penuh porselin fusi
mahkota penuh porselin fusi metal pada metal dengan pasak meruncing bergerigi
premolar satu kiri maksila. dan inti resin komposit. Tindakan diawali
dengan penyiapan alat dan bahan yang
Laporan Kasus dipakai, dilanjutkan pemilihan pasak
meruncing bergerigi yang disesuaikan
besar dan panjang akar gigi premolar
Pemeriksaan Subjektif. Pasien wanita
satu maksila mempunyai dua saluran akar
31 tahun, datang ke klinik Konservasi Gigi
maka pasak yang digunakan adalah no.
198
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 196-202, Juli 2010
199
Erma Sofiani, Penggunaan Inti Resin ...
Daerah kerja diisolasi dengan gulungan pasak meruncing memiliki keunggulan yaitu
kapas steril di bagian bukal. Dilakukan saat dilakukan preparasi saluran pasak
pengadukan semen ionomer kaca tipe I. pengurangan dentin tidak terlalu banyak
Semen diaplikasikan di mahkota dan inti sehingga dapat melindungi struktur jaringan
kemudian mahkota dipasang dan ditekan, dentin yang tersisa pada dinding saluran
pasien disuruh menggigit kapas kemudian pasak.11 Pasak yang digunakan pada kasus
sisa semen dibersihkan. Dicek lagi apakah ini cukup aman digunakan dibandingkan
ada traumatik oklusi, dari pemeriksaan tidak pasak bergalur karena pasak bergalur
ada traumatik oklusi. merupakan pasak aktif yang menghasilkan
Kunjungan ketiga untuk kontrol konsentrasi tekanan yang tinggi sehingga
setelah satu minggu dilakukan pemeriksaan mempunyai kecenderungan menyebabkan
subyektif dan obyektif. Dari pemeriksaan fraktur akar pada waktu pemutaran pasak.3
subyektif diketahui pasien tidak mempunyai Pengukuran panjang pasak dan
keluhan terhadap restorasi yang dipakai, preparasi saluran pasak menggunakan
kemudian pemeriksaan obyektif diketahui penetration drill dan precision drill yang
tidak ada respon sakit saat dilakukan perkusi telah tersedia sesuai dengan pasak yang
dan palpasi terhadap gigi tersebut. digunakan karena pasak ini buatan pabrik.
Pasak yang digunakan pada kasus ini pasak
Diskusi no. 2 (Unimetric 0,8 mm, Denstply, Maillefer,
Swiss no seri REF C 226T/08) panjang 7,5
mm karena panjang kerja yang diperoleh
Merestorasi gigi pasca perawatan
pada waktu perawatan saluran akar 18,5 mm
saluran akar merupakan hal yang sangat
sehingga guta perca yang tersisa di dalam
mempengaruhi suksesnya perawatan
saluran pasak sepanjang 4 mm dari apeks,
endodontik. Restorasi yang baik harus
untuk mencegah terjadinya reinfeksi.3
memenuhi kesehatan meliputi bentuk
Pasak yang digunakan pada kasus
restorasi, fungsi, fonetik, estetik, stabilitas
ini merupakan pasak baja anti karat atau
oklusi dan perlindungan terhadap jaringan
lebih sering disebut sebagai pasak titanium.
pendukung di sekitar gigi serta keharmonisan
Modulus elastisitas dan ketahanan terhadap
dalam seluruh sistem stomatognatik.
korosi merupakan pertimbangan utama
Pada kasus gigi premolar satu
pada pemilihan pasak metal. Keuntungan
maksila dengan kondisi kehilangan
pasak titanium yaitu mempunyai ketahanan
sebagian jaringan keras pada mahkotanya
terhadap korosi yang tinggi, kekuatan yang
sering dijumpai masalah tentang cara
cukup baik, biokompatibel dan sifat mekanis
merekonstruksi mahkota sebaik-baiknya dan
yang baik. Kriteria pemilihan pasak buatan
kuat menahan tekanan pengunyahan tanpa
pabrik adalah kekuatan, resisten terhadap
mengesampingkan segi estetik. Premolar
korosi, retensi, distribusi tekanan, aman dan
satu maksila mempunyai fungsi sebagai alat
mampu melindungi struktur jaringan gigi yang
kunyah, maka diperlukan bangunan restorasi
tersisa.12 Pada kasus ini, sisi pasak sebelah
dan retensi yang kuat menahan tekanan
mesial atau distal dibuatkan ventilasi seperti
pengunyahan. Premolar satu maksila pada
huruf ‘v’ dengan kedalaman 1 mm. Ventilasi
kasus ini mempunyai dua saluran akar
ini berguna untuk membebaskan tekanan
dengan kondisi dentin yang mengelilingi
kembali hidrostatik.3
saluran akar tipis serta mempunyai saluran
Guna menggantikan struktur jaringan
akar lurus. Berdasarkan pertimbangan
mahkota yang telah rusak, maka dibuat
tersebut maka pada kasus ini digunakan
suatu bangunan pada supragingiva berupa
pasak tapered serrated, merupakan pasak
bangunan inti yang akan mendukung
pasif dengan bentuk meruncing dengan
bangunan restorasinya. Bangunan inti yang
konfigurasi permukaan pasak bergerigi
digunakan adalah inti dari resin komposit,
(serrated), pasak jenis ini sangat berguna
dengan pertimbangan resin komposit sering
untuk retensi tambahan pada premolar
digunakan sebagai bahan restorasi dalam
satu maksila yang mempunyai dua saluran
bidang kedokteran gigi, manipulasinya
akar tipis, rapuh dan meruncing.8 Bentuk
mudah dan dapat langsung dikerjakan
200
Mutiara Medika
Vol. 10 No. 2: 196-202, Juli 2010
dalam satu kali kunjungan.3 Bahan inti sehingga dapat digunakan untuk mengunyah
dari resin komposit juga kuat menahan kembali. Fungsi fonetis terpenuhi karena
tekanan pengunyahan, mampu berikatan gigi membantu dalam pengucapan kata
dengan struktur gigi dengan bantuan dentin bunyi atau suara tertentu yang dapat
bonding agent dan mempunyai estetika menimbulkan efek bicara, selain itu fungsi
baik.14 Setelah preparasi inti selesai, pada perlindungan terhadap jaringan pendukung
dinding–dinding aksial inti mengarah ke juga terpenuhi karena bentuk mahkota
tepi gingiva dibuatkan bevel berupa counter dibuat memenuhi persyaratan kontur yang
bevel selebar 2 mm yang berguna untuk adekuat, embrasur yang adekuat dan letak
menambah resistensi pasak terhadap area kontak proksimal yang sesuai.16
terjadinya fraktur sehingga restorasi dapat
bertahan lama di dalam mulut. Adanya Kesimpulan
ferrule effect dapat melindungi akar dari
fraktur vertikal dan melindungi keutuhan
Kasus premolar satu maksila non
penutupan semen pada mahkota porselin
vital pasca perawatan saluran akar dengan
fusi metal.13
saluran akar ganda yang sebagian besar
Pembuatan finishing line berupa
jaringan keras pada mahkotanya rusak
hollow ground bevel pada preparasi inti
masih dapat direstorasi. Pengunaan inti
karena bentuk ini memungkinkan adanya
resin komposit pasak tapered serrated
ruang yang cukup untuk ketebalan logam
sebagai bangunan retensi mahkota porselin
tuang. Preparasi ini juga untuk meningkatkan
fusi metal dapat mengembalikan fungsi gigi
retensi bangunan restorasi yaitu mahkota
seperti semula, meliputi fungsi mastikasi,
porselin fusi metal dan resistensi yang lebih
estetis, fonetis maupun perlindungan
baik terhadap tekanan mastikasi sehingga
terhadap jaringan pendukung gigi.
restorasi dapat bertahan lama.14 Pemilihan
restorasi mahkota porselin fusi metal pada
kasus ini dimaksudkan agar nilai estetis Daftar Pustaka
tetap ada mengingat pasien seorang wanita
muda dengan tingkat pendidikan yang 1. Ingber, J.S. 1976. Forced Eruption : Part
cukup. Mahkota porselin fusi metal juga II. A Method of Training Nonrestorable
mempunyai ketahanan terhadap fraktur Teeth Periodontal and Restorative
dan kerapatan tepi yang baik.4,12 Gigi pasca Consideration, Published by the
perawatan saluran akar kekuatannya American Academy of Periodontology,
berkurang sebesar 5% sehingga untuk J. Periodontol., 47(4):203
menghindari kegagalan perawatan saluran 2. Bence, R., Weine, F.S., Pinsky, L.D.,
akar dan terjadi infeksi berulang perlu dan Meyers, R.D. 1990. Buku Pedoman
restorasi permanen berupa mahkota penuh Endodontik Klinik (terj.),ed. ke-1,
porselin fusi metal.15 Kontrol hasil restorasi, Penerbit UI, Jakarta . Hal.257-276.
hasil pemeriksaan klinis tidak ada keluhan 3. Shillingburg , H.T., and Kessler, J.C.
rasa sakit pada premolar satu maksila, tidak 1982. Restoration of The Endodontically
ada kontak prematur, tidak ada kondisi Treated Teeth, Quintessence Publishing
traumatik warna gingiva sekitar gigi normal Co, Inc, Chicago, pp 253 –274
dan tidak ada peradangan gingiva, warna 4. Kayser, A.F., Plasmans, P.J., dan Snoek,
gigi serasi dengan warna gigi sebelahnya. P.A. 1984. Geligi Yang Rusak dan
Penggunaan inti resin komposit pasak Perawatannya dengan Cara Mahkota
tapered serrated sebagai bangunan retensi dan Jembatan (terj.),ed. ke-1, Penerbit
mahkota porselin fusi metal pada gigi premolar Bina Cipta, Jakarta . Hal. 198 – 238
satu kiri maksila dapat mengembalikan 5. Walton, R. dan Torabinejad, M. 1996.
fungsi gigi. Fungsi estetis yang didapat yaitu Prinsip dan Praktek Ilmu Endodontik
restorasi warna gigi sehingga menimbulkan (terj.), ed. ke–2, Penerbit Buku
percaya diri, fungsi pengunyahan terpenuhi Kedokteran, EGC, Jakarta. Hal. 69 –
karena bentuk anatomi gigi yang normal 95.
201
Erma Sofiani, Penggunaan Inti Resin ...
6. Stockton, L.W. 1999. Factors Affecting 11. Baum, L., Philips, R.W., dan Lund, M.R.
Retention of Post System : A Literature 1995. Buku Ajar Konservasi Gigi (terj.),
Review, J.Prosthet.Dent., 81(4):380- ed ke-3, , EGC, Jakarta. Hal. 677-725
385 12. Pitt Ford, T.S. 1993. Restorasi Gigi (terj.),
7. Martinez-Insua A., Da Silva L., Rilo B, ed. ke-2, Penerbit Buku Kedokteran
and Santana U. 1998. Comparison of EGC, Jakarta.
the Fracture Resistance of Pulpless 13. Grossman, L.I. Oliet, D., dan Rio,
Teeth Restored with A Cast Post and C.E.D. 1995. Ilmu Endodontik dalam
Core or Carbon-fiber Post with A Praktek (terj.), edisi ke-11, Penerbit
Composite Core, J. . Prosthet. Dent., Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
80 : 527-32 14. Tarigan, R. 1994. Perawatan Pulpa
8. Robbins, J.W. 2002. Restoration of The Gigi, ed. ke- 1, h. 181 – 194, Penerbit
Endodontically Treated Teeth, Dent. Widya Medika, Jakarta.
Clin.North Am., 46(2) : 367 –384 15. Barkhodar, R.A., Radke,R., and Abbasi,
9. Nergiz, I., Schmage,P., Platzer,U., and J. 1989. Effect of Metal Collars on
Mc Mullan-Vogel,C. 1997. Effect of Resistance of Treated Teeth to Root
Different Surface Textures on Retentive Fracture, J . Prosthet. Dent., 61(6) :
Strength of Tapered Posts, J. Prosthet. 676 – 678
Dent.,28(5):451-457 16. Marzouk, M.A., Simonton, A.L., and
10. Yaman P., and Thorsteinsson, T.S. Gross, R.D. 1985. Operative Dentistry
1992. Effect of Core Materials on Stress Modern Theory and Practice, 1st ed.,
Distribution of Posts, J. Prosthet. Dent., Ishiyaku, Euro-Amerika Inc, Tokyo. pp
68(3): 416 –420 349 – 356
202