Anda di halaman 1dari 6

E-Prodenta Journal of Dentistry. 2022.

6(1) 611-616
DOI : http://dx.doi.org/10.21776/ub.eprodenta.2022.006.01.9
E-ISSN : 2597-4912

RESTORASI ONLAY KOMPOSIT PASCA PERAWATAN ENDODONTIK PADA GIGI MOLAR


PERTAMA KANAN ATAS : LAPORAN KASUS

Christina Mahardika1, Hernawatiningsih1, Yulita Kristanti2, Ema Mulyawati2


1
Program Studi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada
2
Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada
*Korespondensi : Christina Mahardika; Email: cmahardika49@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang: Restorasi onlay komposit merupakan salah satu desain alternatif untuk restorasi
setelah perawatan saluran akar. Keuntungan dari restorasi ini adalah mempertahankan sisa struktur
gigi yang ada dan penampilan estetik yang baik. Laporan kasus ini bertujuan untuk menginformasikan
restorasi onlay komposit dengan Short fiber-reinforced pada gigi molar pertama rahang atas kanan
setelah perawatan saluran akar. Kasus : Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun datang ke klinik
konservasi gigi Prof Soedomo UGM dengan keluhan ingin menambalkan gigi geraham atas sebelah
kanan. Pasien pernah merasakan sakit spontan beberapa kali kurang lebih 6 bulan yang lalu dan
sekarang tidak pernah merasa sakit lagi. Dari pemeriksaan klinis diperoleh diagnosa karies profunda
dengan nekrosis pulpa disertai asimtomatik apikal periodontitis. Penatalaksanaan: Pemasangan
isolasi rubber dam pada gigi 16 dan dilakukan anestesi. Perawatan preparasi saluran akar dengan teknik
crown down. Panjang kerja setiap saluran dikonfirmasi dengan radiografi, pembersihan dan
pembentukan saluran akar dilakukan, dan gigi diobturasi. Preparasi onlay dan aplikasi Short fiber-
reinforced kemudian direstorasi dengan resin komposit. Short fiber-reinforced sebagai bahan pengganti
dentin, secara struktural berserat sesuai bentuk dentin dan direkomendasikan pada gigi posterior baik
gigi vital atau non-vital. Kesimpulan : Gigi pasca perawatan saluran akar dapat direstorasi
menggunakan onlei resin komposit secara direk dengan hasil yang baik.

Kata Kunci : Onlay komposit, Perawatan Saluran akar, Short fiber-reinforced composite

DIRECT ONLAY COMPOSITE AS A POST ENDODONTIC RESTORATION IN MAXILLARY


FIRST MOLAR: A CASE REPORT

ABSTRACT
Background, direct composite onlay restorations is one of the alternative designs to do the restoration
after root canal treatment. The advantage of this restoration is maintaining the existing tooth structure
and aesthetic appearance. Purpose, This case report was aimed to inform the direct composite resin
onlay restorations with Short fiber-reinforced composite on the right maxillary first molar after root
canal treatment. Case, A 30-year-old female patient came to the Conservative Dental Clinic at Prof
Soedomo Dental Hospital Gadjah Mada University and complained about her right maxillary first molar
spontaneous pain several times about 6 months ago. The clinical examination diagnosed deep caries
with pulp necrosis and asymptomatic periodontitis apicalis. Case Management, The management
for this case was endodontic access cavity by preparing under rubber dam isolation and profound
anesthesia in tooth # 16. The crown down technique was applied as the root canal preparation
treatment. The working length of each canal was confirmed by a radiograph. Next, cleaning and shaping
of canals were performed, then the tooth was obturated. It was the onlay preparation and applications
of Short fiber-reinforced composite of which was restored with direct composite resin. The short fiber-
reinforced composite was used as dentine-replacing material. This material was structurally similar to
the fibrous structure of dentine and recommended to use in large cavities of either vital or non-vital
posterior teeth. Conclusion, The direct composite resin onlay is a recommended restoration technique
for post root canal treatment.

Keywords: composite onlay, Endodontic, Short fiber-reinforced composite

611
PENDAHULUAN didasarkan pada transfer tegangan yaitu
distribusi pada tekanan tetapi juga tergantung
Sebagian besar gigi yang dirawat
pada jenis retakan5. Laporan kasus ini
endodontik mengalami kerusakan yang cukup
bertujuan untuk menginformasikan restorasi
parah. Gigi yang dirawat menjadi lemah, rapuh
onlay direk komposit dengan Short fiber-
dan mungkin retak karena prosedur endodontik
reinforced composite setelah perawatan
dirancang untuk memberikan akses yang optimal
saluran akar.
dan dengan prosedur restoratif yang diperlukan
untuk mengembalikan bentuk gigi1.
KASUS
Pertimbangan dalam merestorasi gigi
Pasien perempuan berusia 30 tahun
yang dirawat endodontik seperti jumlah struktur
datang ke klinik Konservasi Gigi RSGM Prof.
gigi yang masih sehat, fungsi oklusal, gigi-geligi
Soedomo FKG UGM ingin menambalkan gigi
yang berlawanan, posisi gigi pada lengkung dan
belakang kanan rahang atas yang berlubang
panjang, lebar dan kelengkungan akar. Faktor
besar. Gigi tersebut mulai dirasakan berlubang
retensi dan resistensi untuk restorasi akhir
sekitar satu setengah tahun yang lalu sebelum
seringkali menjadi penguat restorasi. Retensi
pemeriksaan. Pasien pernah mengeluhkan rasa
yang memadai untuk restorasi akhir dan
sakit spontan pada gigi tersebut sekitar beberapa
ketahanan maksimum terhadap fraktur gigi
bulan yang lalu, saat sakit muncul pasien minum
menjadi hal yang penting2. Pilihan untuk
obat penghilang sakit yang dibeli di apotek. Pada
merestorasi gigi yang dirawat endodontik
saat pemeriksaan pasien tidak mengeluhkan sakit.
termasuk tambalan langsung seperti amalgam,
Pemeriksaan obyektif menunjukkan pada
komposit, inlay, onlay atau mahkota1.
gigi 16 (Gambar 1) terdapat kavitas kedalaman
Restorasi harus dapat menutup seluruh
pulpa pada bagian mesiooklusal. Gigi tersebut
permukaan pada gigi posterior. Restorasi akhir
tidak peka terhadap tes termal dingin, perkusi,
yang dapat mengkompensasi gigi yang telah
palpasi dan mobilitas normal.Pada pemeriksaan
dilakukan perawatan endodontik, dapat
radiografis (Gambar 2) menunjukkan area
dilakukan langsung di tempat praktek dokter gigi
radiolusen di koronal gigi 16 sebelah mesiooklusal,
dengan restorasi direct composite onlay.
tidak ada lesi pada apeks, tidak terlihat adanya
Restorasi tersebut memiliki kelebihan untuk
gambaran fraktur pada akar dan tulang alveolar
menghindari biaya laboratorium, kunjungan
sekitar gigi 16. Pemeriksaan saliva menunjukkan
kedua, estetik serta direkomendasikan daripada
pH saliva antara 6,8-7,8.
mahkota jaket untuk gigi posterior, sekalipun
tanpa pasak dan inti dapat menghasilkan Diagnosa yang ditegakkan adalah pulp
3,4
restorasi yang komprehensif . necrosis with Asymptomatic periodontitis apicalis .
Short fiber-reinforced composite (SFC) Rencana perawatan yaitu perawatan saluran akar
resin, terdiri dari short glass fiber yang multi kunjungan pada gigi 16 dan restorasi direk
terbentuk dari kombinasi barium glass dan resin komposit dengan teknik preparasi onlei
silanated E-glass fibers2. SFC juga mempunyai disertai Short fiber-reinforced composite.
tingkat polimerisasi dengan orientasi serat, Prognosis baik (Bonam) karena pasien kooperatif,
kemungkinan memiliki peran penting2,3. Ada area gigi dapat diisolasi dengan baik, tidak
penambahan short fiber berfungsi sebagai terdapat mobilitas pada gigi serta sisa jaringan
lapisan penahan retak. Fungsi penguat keras gigi masih cukup banyak.
612
#15 hingga 2/3 panjang kerja estimasi. Preparasi
saluran akar dilakukan dengan teknik crown
down menggunakan ProTaper Universal Rotary
(Dentsply), diawali dengan coronal flaring
menggunakan file ProTaper Sx sepanjang 2/3
panjang kerja estimasi untuk masing-masing
saluran akar. Pengukuran panjang kerja (PK)

Gambar 1. Kondisi klinis gigi 16 tampak kavitas sesungguhnya dengan dikonfirmasi electronic
pada bagian mesiooklusal. apex locator. Konfirmasi dengan radiograf
periapikal (Gambar 4) didapatkan PK saluran akar
palatal 19,5 mm, mesio-bukal 17 mm dan disto-
bukal 18 mm.

Gambar 2. Radiograf gigi 16 terdapat radiolusen


disebelah mesiooklusal

Kunjungan pertama tanggal 3 Oktober 2019


Gambar 3. Gigi 16 setelah dibuat dinding artifisial
dilakukan pemeriksaan subyektif, obyektif dan
sebelah mesial
pengambilan foto radiografis kemudian
ditentukan diagnosis dan rencana perawatan.
Pasien menyetujui tindakan perawatan yang
akan dilakukan dengan menandatangani
informed consent serta menyetujui kasusnya
untuk dipublikasikan. Pembersihan jaringan
karies dengan round metal bur. Akses kavitas Gambar 4. Radiograf pengukuran panjang kerja
dilebarkan dan diratakan dengan menggunakan gigi 16, tampak panjang kerja sudah
tepat pada apikal konstriksi.
non-cutting ended fissure bur (Diamendo,
Dentsply). Terdapat 3 orifis saluran akar yang
Kunjungan kedua, tanggal 10 Oktober 2019,
ditemukan dengan menggunakan sonde lurus.
dilakukan preparaasi saluran akar dengan teknik
Selanjutnya dinding artifisial dibuat pada bagian
crown down menggunakan ProTaper Universal
mesial (Gambar 3) untuk mempermudah isolasi
Rotary (Dentsply). Setiap pergantian file saluran
gigi dan memungkinkan pemasangan rubber
akar diirigasi dengan larutan NaOCl 2,5% dan
dam. Pengukuran panjang kerja estimasi dengan
saline secara bergantian. Selama digunakan
metode observasi radiografis dan panjang rata-
untuk preparasi, file dilumasi dengan EDTA 15%
rata gigi. Panjang kerja diperoleh dari ukuran
gel (Well-Prep). Saluran akar diirigasi dengan
panjang gigi estimasi dari foto radiografis
larutan NaOCl, larutan EDTA 17%, kemudian
dikurangi 1 mm. Masing-masing saluran akar
didesinfeksi dengan chlorhexidine digluconate
dilakukan eksplorasi dan negosiasi saluran akar
2%.
dilakukan menggunakan K-file #6 #8 #10 dan

613
Saluran akar dikeringkan dengan paper point Gambar 5b. Radiograf periapikal hasil obturasi
gigi 16, menunjukkan obturasi yang
kemudian dilakukan dressing menggunakan
hermetis.
kalsium hidroksida (Calcipex II, Nishika).
Kemudian ditutup sementara dengan semen zinc Kunjungan ke empat, tanggal 7 November
oxide (Caviton, GC). 2019 dilakukan pemeriksaan subyektif dan
Kunjungan ketiga, tanggal 17 Oktober 2019 obyektif pasca obturasi. Tumpatan sementara
dilakukan obturasi menggunakan teknik single dibuka dilanjutkan preparasi dengan prinsip onlei
cone dengan siler yang berbahan resin (TopSeal, (Gambar 6) untuk restorasi resin komposit.
Dentsply). Semua saluran akar diirigasi kembali Preparasi dimulai dengan pengurangan kontak
dengan NaOCl 2,5% dan akuades steril. Saluran oklusi ± 1,5 mm menggunakan wheel bur.
akar dikeringkan dengan paper point. Dilakukan Preparasi dinding dibuat tegak (proximal walls
pengambilan radiograf pengepasan guta perca dan axial walls) dengan bur round end fissure,
(Gambar 5a). Pada saluran akar palatal guta parallel antar dinding berhadapan dengan
perca ukuran F3 panjang 19,5 mm, saluran akar ketebalan 1,5 mm dan setinggi ± 1,5 mm.
mesio-bukal guta perca ukuran F2 panjang 17 Preparasi dasar kavitas dibuat rata dengan bur
mm, saluran akar disto-bukal guta perca ukuran fissure. Pembuatan counter bevel menggunakan
F2 panjang 18 mm. Guta perca dipotong 2 mm bur flame shaped pada seluruh cavosurface
dari orifis ke arah apikal. Kavitas dibersihkan dari margin dengan sudut 45 derajat kearah
bekas siler, kemudian diberikan bahan base permukaan luar gigi.
berupa resin modified glass ionomer (Glass Tahap selanjutnya pengaplikasian Short
Ionomer Light Cured, GC) dan ditumpat fiber-reinforced composite dilanjutkan dengan
sementara, lalu rubber dam dilepas. Kemudian restorasi resin komposit (Gambar 7). Dilakukan
dilakukan pengambilan radiografis pasca obturasi etsa dengan asam fosfat 37% (Denfil). Kavitas
(Gambar 5b). kemudian diolesi tipis dengan bahan bonding
generasi 5. Resin komposit bulk-fill (SDR,
Dentsply) diaplikasikan tipis pada saluran akar,
orifis dan dasar kavitas, lalu disinar 20 detik,
short fiber-reinforced composite (EverX Posterior,
GC) diaplikasikan. Resin komposit bulk-fill (SDR,
Dentsply) diaplikasikan tipis diatas short fiber-
reinforced composite, light cure 20 detik. Resin
Gambar 5a. Radiograf pengepasan guta perca komposit packable Filtek P60 diaplikasikan pada
pada gigi 16. Guta perca pada tiga
saluran akar terlihat terletak pada kavitas dilakukan dengan teknik incremental.
apikal konstriksi Dilakukan occlusal adjustment. Dilakukan
finishing dengan menggunakan fine flame
finishing bur (pita kuning) dan abrasive
aluminium oxide coated rotary disc (SofLex disc,
3M ESPE). Polishing resin komposit
menggunakan Astrobrush (Ivoclar). Dilakukan
pengambilan radiograf periapikal (Gambar 8).

614
Selanjutnya pasien diinstruksikan untuk kontrol 1 perlekatan yang kuat antara serat dan matriks
minggu kemudian. polimer resin5.
Fiber Reinforced Composite (FRC) berbentuk
pita digunakan sebagai bahan pelapis pada
kavitas. Hal ini untuk meningkatkan ketahanan
terhadap fraktur dan memperkuat restorasi
karena modulus elastisitas FRC hampir sama
dengan modulus elastisitas jaringan dentin
sehingga mengurangi risiko fraktur. FRC memiliki

Gambar 6. Hasil preparasi desain onlei pada gigi kemampuan untuk meredam tekanan dan
16 menyalurkannya ke seluruh jaringan gigi serta
dapat berfungsi sebagai booster karena FRC
memiliki modulus elastisitas, kekuatan lentur dan
kekuatan tarik yang tinggi. FRC tidak korosif,
biokompatibel dan memenuhi unsur estetika
karena memiliki warna translusen yang
5.
menyerupai warna gigi
Kombinasi resin komposit dengan FRC dapat
Gambar 7. Hasil restorasi resin komposit dengan diaplikasikan pada restorasi gigi posterior karena
preparasi onlei
serat akan meningkatkan daya restorasi resin
komposit. Serat mengurangi tekanan pada resin
komposit ke jaringan gigi di sekitarnya sehingga
dapat mengurangi terjadinya retakan. Menurut
penelitian, rata-rata keberhasilan klinis pada gigi
premolar pasca perawatan saluran akar
menggunakan restorasi resin komposit dan FRC

Gambar 8. Gambaran radiograf gigi 16 setelah adalah sama dengan restorasi mahkota penuh
direstorasi. Porcelain Fused Metal (PFM). Penelitian

Fiber Reinforced composite (FRC) terbuat sebelumnya tentang pengaruh penggunaan


dari karbon atau serat silika berdiameter 7-10 µm komposit flowable dengan dan tanpa fiber,
yang memiliki berbagai bentuk seperti tape diperoleh hasil bahwa penggunaan fiber dan

braiding, wiffing atau paralel (searah). FRC terdiri komposit flowable menghasilkan ketahanan retak

dari komponen serat yang direndam dalam yang lebih tinggi dibandingkan dengan

matriks polimer resin sehingga serat terikat penggunaan komposit flowable saja . 5

menjadi satu kesatuan. Fiber berfungsi sebagai


penguat sedangkan matrik berfungsi untuk KESIMPULAN

menyalurkan tekanan antar serat dan melindungi Gigi setelah dirawat secara endodontik,

serat dari kerusakan mekanis dan lingkungan. dapat direstorasi menggunakan teknik direct

Serat harus sepenuhnya dilapisi oleh resin composite resin onlay dengan short fiber-
sehingga polimer resin dapat bersentuhan reinforced composite (SFC) resin.
dengan setiap permukaan serat untuk mencapai

615
Daftar Pustaka 2 Different Fiber-reinforced Composite and 2
1. Maha m al-ahmad, Ali s rimawi, Musab a Conventional Composite Resin Core Buildup
arabeyat, Ahmad m altarawneh, Moeen m al Materials: An In Vitro Study. Journal of
weshah. 2018. Restoration of root canal Endodontics,,
treated teeth with direct composite onlays: S0099239917303679–. doi:10.1016/j.joen.2
A prospective clinical study. Pakistan Oral & 017.03.031
Dental Journal Vol 38, No. 1 9. Ahmed Hamdy (2015). Effect of Full
2. Sara Valizadeh, Ladan Ranjbar Omrani, Coverage, Endocrowns, Onlays, Inlays
Simone Deliperi, Farzaneh Sadeghi Restorations on Fracture Resistance of
Mahounak. 2020. Case Report Restoration Endodontically Treated Molars. Journal of
of a Nonvital Tooth with Fiber Reinforce Dental and Oral Health. Volume 1 • Issue 5
Composite (Wallpapering Technique). • 023. ISSN: 2369-4475
Hindawi Case Reports in Dentistry Volume 10. Sylvia Widhihapsari, Diatri Nari Ratih. 2016.
2020, Article ID 9619787, 6 pages Restorasi direk resin komposit preparasi
https://doi.org/10.1155/2020/9619787 onlei pada gigi pasca perawatan saluran akar.
3. Roger A. Solow, DDS. 2017. Direct MKGK. Desember 2016; 2(3): 137-142 ISSN:
composite resin onlays: rationale and clinical 2460-0059
application. www.agd.org/generaldentistry 11. Garoushi, S., Mangoush, E., Vallittu, M., &
4. Iris Slutzky-Goldberg, Hagay Slutzky, Colin Lassila, L. (2013). Short fiber reinforced
Gorfil, and Ami Smidt. 2009. Restoration of composite: a new alternative for direct onlay
Endodontically Treated Teeth Review and restorations. The open dentistry journal, 7,
Treatment Recommendations, International 181–185.
Journal of Dentistry Volume 2009, Article ID https://doi.org/10.2174/187421060130701
150251, 9 pages doi:10.1155/2009/150251
5. Sufyan Garoushi, Enas Mangoush, Pekka
Vallittu, Lippo Lassila. 2013. Short Fiber
Reinforced Composite: a New Alternative for
Direct OnlayRestorations, Libya, The Open
Dentistry Journal, 2013, 7, 181-185
6. Intan Dhamayanti, Tunjung Nugraheni,
2013, Restorasi fiber-reinforced composite
pada gigi premolar pertama kanan
mandibular Pasca perawatan saluran akar,
Gadjah Mada University, Maj Ked Gi. Juni
2013; 20(1): 65-70
7. Hargreaves K, Berman L. Cohen's pathways
of the pulp. 11th ed.: Mosby;2015
8. Eapen, Ashly Mary; Amirtharaj, L. Vijay;
Sanjeev, Kavitha; Mahalaxmi, Sekar
(2017). Fracture Resistance of
Endodontically Treated Teeth Restored with

616

Anda mungkin juga menyukai