Anda di halaman 1dari 23

2.

3 Kuretase

Kuretase merupakan salah satu prosedur dasar dalam bedah periodonsium

marginal.1 Kuretase dilakukan selama fase perawatan awal penyakit periodontal,

setelah fase darurat (bila perlu) dari komplikasi akut penyakit periodontal

marginal kronis.1 Kata kuretase digunakan dalam periodontik yaitu pengikisan

dinding gingiva dari poket periodontal untuk menghilangkan jaringan lunak yang

terinflamasi.2

Prosedur kuretase mencakup penyingkiran jaringan granulasi yang

terinflamasi kronis yang berada pada dinding poket periodontal. 2 Berbeda dengan

jaringan granulasi pada keadaan normal, jaringan granulasi pada dinding jaringan

ikat poket periodontal terdapat daerah yang terinflamasi kronis, dan juga terdapat

partikel-pertikel kalkulus dan koloni bakteri.2 Koloni bakteri tersebut

mempengaruhi gambaran patologis dari jaringan dan menghambat penyembuhan.2

Jaringan granulasi yang terinflamasi dilapisi oleh epitel, dan bagian epitel

yang penetrasi sampai ke jaringan.2 Adanya epitel tersebut akan menghambat

perlekatan serat-serat gingiva dan ligament periodontal yang baru ke permukaan

sementum pada daerah tersebut.

Tujuan dari kuretase secara umum adalah membuat perlekatan baru

terutama pada infrabony poket, mengeliminasi gingival poket, memperbaiki

gingiva menjadi sehat baik warna, kontur, konsistensi dan tekstur permukaan.

Sebelum perawatan kuretase biasanya dilakukan perawatan skeling dan

root planing. Skeling mengacu pada pembersihan deposit dari permukaan akar,

sedangkan root planing adalah penghalusan permukaan akar untuk


menghilangkan substansi gigi yang terinfeksi dan nekrotik. Pada prosedur skeling

dan root planing mungkin dapat melakukan prosedur kuretase secara tidak

sengaja.

2.3.1 Jenis Kuretase

Saat ini terdapat 6 jenis kuretase gingival, yaitu teknik dasar yang terdiri

atas kuretase gingiva dan kuretase subgingiva, ENAP, ENAP modifikasi, kuretase

kimia, kuretase ultrasonik dan laser kuretase.

1. Teknik Dasar3

Kuretase periodontal dapat dibagi menurut lokasinya yaitu kuretase

gingiva dan kuretase subgingiva.3

a. Kuretase gingival adalah prosedur dimana dilakukan penyingkiran

jaringan lunak terinflamasi yang berada di lateral dari dinding

poket, tanpa kehilanga junctional epithelium.3

b. Kuretase subgingival adalah prosedur dimana perlekatan epitel

disingkirkan untuk membuat perlekatan baru, pengangkatan

jaringan gingiva yang terinflamasi dilakukan dari apikal epithel

junction sampai ke ujung alveolar crest.3

Gambar 2.1 Luas kuretase gingiva Gambar 2.2 Kuretase Subgingiva. A, Eliminasi
(panah putih) dan kuretase subgingival pocket lining; B. Eliminasi junctional epitel dan
(panah hitam). jaringan granulasi; C. Setelah prosedur selssai
2. Excisional New Attachment Procedure (ENAP)

Tujuan dari prosedur ini memungkinkan penyusutan jaringan lunak

menyeluruh, membuat akses yang lebih baik ke permukaan akar.2

Keunggulan dibandingkan kuretase subgingival tradisional adalah

definitif, eksisi bersih dari epithel junctional dan jaringan yang terletak di

bawah dengan probabilitas yang lebih besar dari perlekatan klinis baru.

Indikasi pada poket suprabony, jaringan keratin yang memadai, ketika

estetika tidak penting.2 Sedangkan kontra indikasinya adalah poket yang

melebihi mucogingival junction, jaringan edema, kurangnya jaringan

keratin, jaringan hiperplastik, keterlibatan bifurkasi, probing kedalaman 3

mm atau kurang.2

3. Modified Excisional New Attachment Procedure (MENAP)

Gambar 2.3 ENAP. A, Internal bevel dari atas poket sampai


bagian dasar poket. B, Setelah eksisi jaringan, skeling dan root
MENAP adalah modifikasi dari teknik ENAP (Ecxisional New

Attachment Procedure) yang dikembangkan oleh U.S. Naval Dental Corps

(Dinas Kesehatan Gigi angkatan Laut Amerika Serikat).2 Tehnik ini pada

dasarnya merupakan kuretase subgingival yang dilakukan dengan

menggunakan skalpel.2 Teknik ini diindikasikan pada poket supraboni

dengan kedalman dangkal sampai sedang (= 5 mm) yang mempunyai zona

gingiva berkeratin dengan lebar yang adekuat dan tebal.2 Dan juga pada

regio anterior, di mana masalah estetis diutamakan. Teknik MENAP di

kontraindikasikan pada lebar zona gingiva berkaratin yang tidak adekuat

dan terdapat kerusakan tulang.2

4. Kuretase Kimia

Bahan kimia yang digunakan untuk prosedur kuretase adalah


Gambar 2.4 MENAP. A. Daerah yang akan dieksisi; B.
sodiumKeadaan
sulphide,setelah
phenol,eksisi;
camphor, antiformine
C. Flep dan sodium
telah diposisikan; hipochloride.2
D. Setelah
penyembuhan.
Tingkat penetrasi kimia untuk jaringan tidak dapat dikontrol dan dengan

demikian, kuretase kimia sudah tidak dipakai lagi.2

5. Kuretase Ultrasonik

Penggunaan alat ultrasonik telah direkomendasikan untuk kuretase

gingiva. Alat ini sudah diuji pada gingiva hewan. 2 Getaran ultrasonik

mengganggu kontinuitas jaringan, megangkat epitel dan memotong

kolagen, serta mengubah morfologi inti fibroblast.2 Beberapa peneliti

menyatakan bahwa instrumen ultrasonic sama efektifnya dengan

instrumen manual.2 Alat ultrasonik menghasilkan peradangan lebih sedikit

dan lebih sedikit pengankatan jaringan ikat dibawahnya.2 Gingiva dapat

dibuat lebih kaku untuk kuretase ultrasonik dengan menyuntikan larutan

anestesi langsung ke dalam poket.2

6. Laser Kuretase

Laser kuretase bertujuan untuk mengembalikan perlekatan epitel

dan menghilangkan bakteri.2 Penelitian menunjukkan dalam studi

multicenter laser kuretase, pengurangan bakteri tidak sering dicapai, hanya

1 dari 3 yang melaporkan pengurangan bakteri.2 Saat ini telah

dikembangkan diode laser.2 Perawatan pada permukaan akar dengan laser

diode saja tidak dapat meningkatkan sel adesi ke permukaan, akan tetapi

dengan menggabungkan kuretase dapat menghapus epitel ulserasi lapisan,

mengurangi inflamasi sulkus, dan membersihkan akar permukaan dengan

root planing.2
2.3. 2 Alat dan Bahan Kuretase2

Alat Kuretase2

● Alat standard (2 kaca mulut, sonde halfmoon, sonde lurus,

ekskavator, pinset)

● Kuret gracey 1-18

● Kuret universal

● Nierbeken

● Mikromotor low speed

● Brush

● Lap putih

● Syringe

● Cawan

Bahan Kuretase2

● Cotton roll, cotton pellet, kassa

● Antiseptik (povidone iodine)

● Anastesi topikal

● Cairan anastesi ( Lidokain)

● Pumice

● Bahan irigassi (larutan NaCl 0,9 %, 3 cc larutan aquadest)

● Disclosing agent

● Periodontal pack
Kuret Universal Kuret Gracey

- 2 cutting edge. - 1 cutting edge.

- Dapat digunakan pada semua - Hanya dapat digunakan pada daerah

daerah dan sisi/permukaan. dan sisi tertentu.

- Shank melengkung ke arah atas - Shank melengkung ke arah atas dan

saja. samping.

- Permukaan mata pisau - Permukaan mata pisau membentuk

membentuk sudut 90o terhadap sudut 60o-70o terhadap leher alat.

leher alat.

Kuret Gracey:

 Gracey #1-2: Gigi anterior


Gambar 2.5 Prinsip utama instrument kuret dilihat dari ujung
instrumennya. A, Kuret Universal. B, Kuret Gracey. Perhatikan
 Gracey #3-4: Gigi anterior
angulasi pisau offset blade dari kuret gracey
 Gracey #5-6: Gigi anterior dan premolar

 Gracey #7-8: Gigi posterior fasial/bukal

 Gracey #9-10: Gigi posterior lingual

 Gracey #11-12: Gigi posterior mesial


 Gracey #13-14: Gigi posterior distal

 Gracey #15-16: modifikasi Gracey #11-12

 Gracey #17-18: modifikasi Gracey #13-14

2.3 Tahapan Prosedur Kuretase Gingiva

1. Asepsis

2. Anestesi lokal Gambar 2.6 Kuret Gracey

3. Isolasi daerah kerja

4. Skeling dan root planing:

Permukaan akar dievaluasi untuk melihat hasil terapi fase I.

Apabila masih ada partikel kalkulus yang tertinggal atau sementum lunak,

dilakukan skeling dan root planing kembali.

5. Lakukan kuretase dengan bagian yang tajam menghadap ke dinding lateral

poket 45 atau menghadap ke gingival dengan tekanan lateral, kearah

apikooklusal. Salah satu jari mengfiksasi gingiva lainnya. Kuret jaringan

granulasi sampai keluar darah segar.

6. Irigasi menggunakan H 2 O2 (hidrogen peroksida) 3% untuk

menghilangkan sisa-sisa debris.


7. Adaptasikan permukaan gingiva ke permukaan gigi dengan cara menekan

gingiva dengan jari selama beberapa menit. Namun, apabila anata papilla

interdental terpisah, untuk pengadaptasian dilakukan penjahitan.

8. Pemasangan periodontal pack, bila dibutuhkan.

9. Kontrol setelah satu minggu kemudian.

10. Instruksikan pasien:

a. Menjaga kebersihan mulutnya

b. Dilarang makan, minum dan berkumur selama 1 jam.

c. Jangan merokok dan memakan makanan yang pedas dan panas.

d. Bagian yang dilakukan perwatan kuret tidak boleh dilakukan untuk

mengunyah selama 1 hari.

e. Resepkan:

 Amoxycilin 500 mg tiga kali sehari.

 Metronidazole 250 mg tiga kali sehari.

 Obat kumur Chlorhexidine/minosep.

11. Tidak boleh melakukan probing selama 1 bulan.

2.4 Fase Penyembuhan Paska Kuretase

Bekuan darah akan segera mengisi area poket yang seluruhnya atau

sebagian tidak memiliki lapisan epitel. 4 Pada saat perdarah terdapat

pembuluh darah kapiler yang dilatasi dan penumpukan sel-sel

polimorfonuklear, proses ini diikuti dengan proliferasi yang cepat pada


jaringan granulasi dengan penuruna jumlah pembuluh darah kapiler saat

jaringan menjadi matang.4

Pemulihan dan epitelisasi sulkus umumnya membutuhkan 2 sampai 7

hari. Serat kolagen yang belum matang muncul dalam 21 hari. 2 Serat

gingiva yang sehat yang secara tidak sengaja terputus atau rusak akan

diperbaiki selama proses penyembuhan ini.2,4 Beberapa peneliti

melaporkan bahwa pada hewan dan manusia yang dilakukan kuretase dan

skeling pada saat penyembuhan akan menghasilkan epithel junctional

yang panjang dan tipis, tanpa perlekatan jaringan ikat baru.2

2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Kuretase

Kuretase periodontal gingival diindikasikan pada poket suprabony yang

dangkal dengan kedalaman ≥ 5 mm, jaringan yang meradang, poket infrabony

dengan kedalaman sedang dan tanpa adanya kista tulang, sebagai bagian dari

persiapan awal sebelum membuka prosedur bedah dalam upaya mencapai kualitas

jaringan yang dapat ditangani dengan mudah.3 Kuret dapat juga sebagai prosedur

nondefinitif untuk mengurangi peradangan ketika teknik bedah yang agresif (salah

satunya flap) kontraindikasi pada pasien karena faktor usia, masalah sistemik,

masalah psikologi.3 Kuret juga dapat dilakukan sebagai metode pengobatan

pemeliharaan untuk daerah peradangan berulang dan kedalaman poket (recall

visits), terutama pengurangan poket sebelum operasi, atau faktor lainnya untuk

mengurangi kadar peningkatan mikroorganisme patogen sebelum operasi.3


Kontraindikasi perawatan kuretase dibagi menjadi dua yaitu lokal dan

sistemik.3 Kontraindikasi lokal yaitu bentuk poket yang berliku-liku (tortuous),

poket yang berada pada daerah yang sulit dijangkau (pada gigi molar) dan

furcation inflovement.3 Kontraindikasi sistemik yaitu keadaan dinding poket yang

fibrotik karena konsumsi obat dilantin sodium pada penderita epilepsi.3


BAB III

LAPORAN KASUS

Nama O.S : Ny. Suliyanti Nama Mahasiswa:


Tanggal Lahir :14 Mei 1974/ 45 tahun
1. Ayunissa Armita Dewi 2019-16-027
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Maryam Haninah. 2019-16-078
Pekerjaan : I.R.T
Alamat : Jalan Batas Indah no 26A, Nama Pembimbing:
Pesanggrahan drg. Amelia Kristiani, Sp. Perio

I. ANAMNESA

Pasien wanita berusia 45 tahun datang ke RSGM UPDM(B) dengan keluhan

gusi gigi depan rahang bawah sering berdarah saat menyikat gigi, ngilu jika

makan atau minum panas dingin, dan merasa gusinya turun. Pasien menyikat gigi

2 kali sehari pagi saat mandi dan malam sebelum tidur. Pasien sebelumnya sudah

pernah melakukan perawatan pembersihan karang gigi, terakhir kali melakukan

pembersihan karang gigi pada 29 Oktober 2019 dan sudah di kontrol plak pada

tanggal 3 Desember 2019. Namun pasien masih mengeluh gusinya berdarah dan

sedikit ngilu saat makan dan minum dingin. Pasien tidak memiliki riwayat

penyakit sistemik. Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan dan tidak

sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Pasien tidak memiliki kebiasaan

merokok dan konsumsi alkohol. Pasien datang dalam keadaan tidak sakit dan

ingin dirawat.
II. STATUS UMUM

Kesadaran Umum : Compos mentis

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Suhu : Afebris

Tekanan nadi : 76x/menit

Pernafasan : 18x/menit

Penyakit jantung :-

Hemofilia :-

Diabetes Melitus :-

Hepatitis :-

Alergi :-

III. STATUS LOKAL

1. Pemeriksaan Ekstra Oral:

a. Wajah : Simetris (TAK)

b. Bibir : Kompeten (TAK)

c. Pipi : Tidak ada pembengkakan

d. Limfonodi : Tidak teraba dan tidak ada pembengkakan

e. Mata : - Pupil : isokor

- Sclera : non ikterik

- Konjungtiva : non anemik

f. Klj. Submandibularis : Tidak teraba, lunak, tidak sakit

g. Klj. Sublingualis : Tidak teraba, lunak, tidak sakit


Foto Ekstra Oral

2. Pemeriksaan Intra Oral:

a. Missing : 17, 16, 15, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23,

24, 25, 26, 27, 37, 36, 46

b. Resesi Gingiva : Klas 1 : 35, 34, 31, 41, 42, 43, 45, 47

c. Frenulum : Sedang

d. Vestibulum : Sedang

e. Dasar mulut : Sedang

f. Abrasi : 33, 32, 31, 41, 42, 43

g. Atrisi :-

h. Crossbite :-

i. Karies : 35, 45

j. Furkasi :-

k. Mobilitas : 35 goyang °1

l. Torus palatinus :-
m. Torus mandibularis :-

n. Spacing :-

o. Openbite :-

p. Deepbite :-

q. Migrasi :-

r. Malposisi : 32 Labioversi, 42 Distoversi

s. Trauma oklusi :-

t. Palatum : Sedang

u. Lain-lain :-

v. Gingiva

RB KA : Gingiva merah, edema (-), stippling (-), interdental papil tumpul,

konsistensi kenyal, BOP (+)

RB M : Gingiva merah, edema (-), stippling (-), interdental papil tumpul,

konsistensi kenyal, BOP (+)

RB KI : Gingiva merah, edema (-), stippling (-), interdental papil tumpul,

konsistensi kemyal, BOP (+)

Foto Intra Oral:


Keadaan Gigi Geligi

V G Pb Pm Pl Pd O R Mp M Tk K T Kr Tm At/

DLM MBDL Ab
35 + °1 2 4 335 3 - 0010 - - + - - O - -

34 + - 3 4 534 5 - 0100 - - + - - - - -

33 + - 2 4 323 5 - 0000 - - + - - - - +

32 + - 2 4 323 4 - 0000 LV - + - - -- - +
31 + - 3 4 323 4 - 0102 - - + - - - - +
41 + - 2 5 423 3 - 0002 - - + - - - - +
42 + - 2 4 335 5 - 0002 DV - + - - - - +

43 + - 3 6 445 3 - 0001 - - + - - - - +

44 + - 2 3 245 3 - 0000 - - + - - - - -

45 + - 2 3 334 2 - 0102 - - + - - M - -

47 + - 3 5 344 2 - 0020 - - - - - - + -

Keterangan :
Pd : Poket Distal K : Karang Gigi
V : Vital T : Trauma Oklusi
G : Goyang O : Oklusi
R : Resesi Kr : Karies
Pb : Poket Bukal Tm : Tumpatan
Pm : Poket Mesial Mp : Malposisi
M : Migrasi At/Ab : Atrisi / Abrasi
Pp/Pl : Poket Palatal MLV : Mesio Labio
Poket Lingual Tk : Titik Kontak
Versi
LV : Labio Versi
IV. PEMERIKSAN PENUNJANG

Interpretasi:
 Gigi 45: terdapat tumpatan pada mahkota bagian mesial.
Penurunan tulang alveolar crest sebesar 3 mm dibagian
mesial dan 4 mm dibagian distal. Lamina dura dan ligament
periodontal normal. Tidak ada kelainan pada periapikal.
V. DIAGNOSA

Periodontitis kronis generalis oleh karena bakteri plak diperberat oleh kalkulus

supragingiva dan subgingiva disertai resesi gingiva.

- Etiologi Primer : Bakteri plak

- Etiologi Sekunder:

- Kalkulus rahang bawah

- Missing gigi 17, 16, 15, 14, , 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

37, 36, 46

- Malposisi gigi 32 Labioversi, 42 Distoversi

- Karies Oklusal gigi 35 dan Karies Mesial gigi 45

VI. PROGNOSIS

Umum : Baik, pasien kooperatif, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik,

usia 45 tahun, sosial ekonomi sedang, sedang tidak mengkonsumsi

obat, tidak memiliki kebiasaan merokok.

Lokalis : Sedang, gigi vital, penurunan tulang alveolar crest > 1/3 servikal,

poket periodontal 3-6 mm, resesi 1-2mm, memungkinkan

dilakukan perawatan
VI. RENCANA TERAPI :

FASE EMERGENCY
Tidak ada
Menjelaskan tahap perawatan yang akan dilakukan

FASE I : INITIAL
Scaling RB + OHI, polishing, DHE
Root planing

FASE IV : MAINTENANCE
Kontrol periodik, kontrol plak, kalkulus,
gingiva, poket periodontal, DHE, OHI, dan
evaluasi keadaan gingiva (pemeriksaan
kembali kedalaman poket dan inflamasi)

FASE II : SURGICAL FASE III : RESTORATIF


Kuretase tertutup gigi Pembuatan GTP Rahang Atas
35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, dan GTSL gigi 37, 36, 46
45

VII. RUJUKAN
● Bagian Radiologi : Foto periapikal
● Bagian Prostodonsia : Pembuatan GTP Rahang Atas dan GTSL gigi 37, 36,
46
BAB IV

PEMBAHASAN

Periodontitis merupakan infeksi pada jaringan penyangga gigi yang

disebabkan oleh bakteri yang berada di dalam biofilm. 2,5 Periodontitis dapat

menyebabkan kerusakan progresif pada gingiva, ligamen periodontal, tulang

alveolar dan sementum sehingga membentuk poket periodontal dan resesi.2 Pada

kasus pasien memiliki poket periodontal dengan kedalaman ≥ 5 mm dan poket

tidak membaik setelah dilakukan perawatan pada fase pertama yaitu skeling dan

root planning.

Perawatan yang dilakukan pada kasus ini adalah kuretase. Kuretase

merupakan prosedur untuk menyingkirkan jaringan granulasi terinflamasi yang

berada pada dinding poket periodontal. Kuretase diperlukan terutama bila

diharapkan terjadinya perlekatan gingiva baru pada poket dengan cara

membersihkan jaringan yang rusak, sementum nekrotik, serta jaringan yang dapat

mengiritasi gingiva.2,5 Perawatan kuretase bertujuan untuk mengurangi dan

menghilangkan terjadinya poket periodontal serta memperbaiki dan memicu

terbentuknya perlekatan baru, memperbaiki gingiva menjadi sehat baik warna,

kontur, konsistensi dan tekstur.5

Prosedur perawatan kuretase dilakukan menggunakan kuret Gracey no 1,

2, 3 dan 4 untuk gigi anterior bawah. Bagian yang tajam menghadap ke dinding

lateral pada daerah epitel sulkus kemudian dilakukan pengerokan sepanjang

jaringan lunak sehingga jaringan granulasi terangkat. Setelah dilakukan perawatan

kuretase proses penyembuhan pada epitel sulkuler akan terjadi pada hari ke 2-7,
sedangkan untuk penyembuhan epitel cekat terjadi selama 5 hari, pengerutan

margin gingiva terjadi selama satu minggu dan penyembuhan sempurna terjadi

antara minggu ke 2-3 setelah kuretase.2 Penyembuhan tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti faktor sistemik, sistem imun dan kekooperatifan pasien

dalam menjaga kebersihan mulutnya.5


Daftar Pustaka

1. Nield Gehrig JS, Wilmann DE. Foundations of Periodontics for the Dental

Hygienist. 3rd ed. Amerika Serikat: Wolters Kluwer Health; 2011. 106–107

p.

2. Carranza F, Takei H, Newman M. Carranza’s Clinical Periodontology. 12th

ed. St. Louis, Missouri: Elesevier Saunders; 2015. 23–24, 229–230, 566–567

p.

3. 3Feier R, Raftu G, Maris M, Caraiane A. THE CLINICAL-BIOLOGICAL

EFFECTS OF PERIODONTAL CURETTAGE IN DENTAL PRACTICE.

MED MATER. 2021;1(1):53–8.

4. Andriani I, Chairunnisa FA. Case Report Periodontitis Kronis dan

Penatalaksaan Kasus dengan Kuretase. IDJ. 2019;8(1):25–30.

5. Khoman JA, Singal GA. Perawatan Kuretase Gingiva pada Gigi Premolar

Kiri Rahang Atas : Laporan Kasus. 2020;8(30):93–8.

Anda mungkin juga menyukai