Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maryam Haninah

Nirm : 2015-11-097
Kelas :B
Mata Kuliah : Etika

PDGI: Praktik Dokter Gigi Ilegal Marak di


Pekanbaru
Rabu 21 September 2016 20:18 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)


Pekanbaru menyatakan praktik dokter gigi di wilayah ibu kota Provinsi Riau marak
dan perlu penanganan segera.

"Di Pekanbaru cukup banyak (praktik dokter gigi ilegal). Terutama praktik
pemasangan kawat gigi," kata Ketua PDGI Pekanbaru, drg Chairul Sahri di
Pekanbaru, Rabu (21/9).

Ia menjelaskan praktik-praktik yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab itu
menyasar remaja, siswa hingga mahasiswa. Mereka menjanjikan kepada pasien untuk
tampil menarik dengan harga terjangkau.

Polresta Pekanbaru pada Rabu sore berhasil mengungkap praktik dokter gigi palsu di
Jalan Surabaya, Kecamatan Bukit Raya. Pengungkapan itu dilakukan jajaran
Satreskrim Polresta Pekanbaru atas informasi yang disampaikan oleh PDGI
Pekanbaru.

Dari pengungkapan itu, petugas mengamankan seorang pria berinisial RS (24) yang
mengaku sebagai dokter gigi lulusan Universitas Sumatera Utara. Namun, RS sendiri
tidak pernah tercatat sebagai alumni mahasiswa kedokteran di Universitas tersebut
alias dokter gadungan.

Chairul menjelaskan pengungkapan tersebut merupakan bentuk edukasi ke


masyarakat, bahwa praktik ini tidak dibenarkan. Itu dikarenakan pelaku tidak
memiliki kompetensi, padahal untuk membuka praktik sejenis harus melalui
pendidikan dokter spesialis.

Sementara itu, ia mengatakan praktik sejenis sangat membahayakan pasien, karena


berpotensi menyebabkan malpraktek hingga menimbulkan berbagai penyakit.
"Banyak sekali efek buruk yang ditimbulkan terutama kesehatan gigi dan mulut yang
bisa berakibat fatal," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih
dokter gigi, khususnya pemasangan kawat gigi atau behel. "Biasanya mereka yang
memilik praktik seperti ini karena tertarik dengan harga murah atau tidak mengetahui
bahwa mereka palsu," kata Chairul.

Dengan terungkapnya praktik dokter ilegal ini, dia mengatakan tidak menutup
kemungkinan akan terus melakukan pengungkapan yang sama di lokasi lain yang
terindikasi ilegal. Dari pengungkapan itu, polisi mengamankan pelaku dan sejumlah
barang bukti. Hingga kini, pelaku dan sejumlah saksi masih diperiksa intesif di
Mapolresta Pekanbaru.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto menegaskan bahwa pelaku


terancam hukuman 5 tahun penjara atas aksi nekatnya itu.

Sumber : Antara

Kesimpulan Kasus diatas :


Pelaku melakukan pelanggaran yang pelanggaran tersebut termasuk dalam 28
Pelanggaran Displin Profesional Dokter & Dokter Gigi. Pelanggaran disiplin yang
dilanggar No.24 yaitu mengiklankan kemampuan atau pelayanan atau kelebihan
kemampuan pelayanan yang dimiliki baik lisan ataupun tulisan yang tidak benar atau
menyesatkan. Kutipan yang menyatakan pelnggaran disiplin no.24 “Mereka
menjanjikan kepada pasien untuk tampil menarik dengan harga terjangkau”.
No22 yaitu menggunakan gelar akademik atau sebutan profesi yang bukan
haknya. Kutipan yang menyatakan pelanggaran disiplin No.22 ”seorang pria berinisial
RS (24) yang mengaku sebagai dokter gigi lulusan Universitas Sumatera Utara.
Namun, RS sendiri tidak pernah tercatat sebagai alumni mahasiswa kedokteran di
Universitas tersebut alias dokter gadungan”.
No 26 yaitu berpraktik dengan menggunakan surat tanda registrasi, surat izin
praktik dan/atau sertifikat kompetensi yang tidak sah atau berpraktik tanpa memiliki
surat izin yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kutipan yang menyatakan pelanggran disiplin No. 26 “Polresta Pekanbaru pada Rabu
sore berhasil mengungkap praktik dokter gigi palsu di Jalan Surabaya, Kecamatan
Bukit Raya”.

Anda mungkin juga menyukai