NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
Winda Salmitha Sari
1710104097
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Terapan Kebidanan
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Disusun oleh :
Winda Salmitha Sari
1710104097
Abstrak : Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2016, Angka
Kematian Ibu di DIY tahun 2014 40 ibu, mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2013 46 ibu. Tahun 2015 penurunan jumlah kematian ibu sangat signifikan
hingga sebesar 29 kasus. Namun pada 2016 kembali naik tajam menjadi 39 kasus.
Kasus terbanyak terjadi di kabupaten Bantul (12 kasus), dan terendah di Gunung Kidul
(5 kasus). Perkembangan ilmu teknologi kesehatan yang semakin maju telah
membawa manfaat yang besar untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Diikuti dengan perkembangan hukum di bidang kesehatan, sehingga secara
bersamaan, petugas kesehatan menghadapi masalah hukum terkait dengan aktivitas,
perilaku, sikap dan kemampuannya dalam menjalankan profesi kesehatan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kode etik bidan dalam
penerapan kewenangan bidan di Praktik Mandiri Bidan wilayah Puskesmas
Mantrijeron Kota Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan deskriptif kualitatif
dengan metode observasional, subjek penelitian yaitu pemilik dan penanggung jawab
Praktik Mandiri Bidan. Didapatkan 2 partisipan, penentuan sampel menggunakan
purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara langsung
(Indepth Interview). Berdasarkan hasil penelitian bahwa semua responden telah
memahami kode etik profesi bidan dan mampu menerapkan pelayanan yang diberikan
sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam Permenkes No.28 Tahun 2017
tentang Izin Penyelenggaraan Praktik Bidan serta mampu melaksanakan kode etik
tersebut dengan baik dalam pelayanan kesehatan yang diberikan. Disarankan agar
terus up date dengan ilmu pengetahuan baru, sehingga dapat terus memberikan
pelayanan yang optimal demi kesejahteraan kesehatan pasien dan masyarakat.
Abstract : Based on data from the DIY Health Office in 2016, the 2014 maternal
mortality rate in DIY was 40 mothers, a decrease compared to 2013 46 mothers. In
2015 the decline in the number of maternal deaths was very significant at 29 cases.
But in 2016 it rose sharply to 39 cases. Most cases occurred in Bantul district (12
cases), and the lowest in Gunung Kidul (5 cases). The development of increasingly
advanced health technology has brought great benefits for the realization of optimal
public health degrees. This development is also followed by legal developments in the
health sector, so that simultaneously, health workers face legal problems related to
their activities, behaviors, attitudes and abilities in running health professions. This
study aims to describe the level of knowledge of midwives' code of ethics in applying
the authority of midwives in the Mandiri Practice of Midwives in the area of
Mantrijeron Health Center, Yogyakarta City. The study design used descriptive
qualitative observational methods, the subject of the research was the owner and
person in charge of the Independent Practice of Midwives. Obtained 4 participants,
determining the sample using purposive sampling. Data analysis techniques using
direct interviews (Indepth Interview). Based on the results of the study, all respondents
understood the midwife's professional code of ethics and were able to implement the
services provided in accordance with their authority as stipulated in Minister of Health
Regulation No. 28 of 2017 concerning Permit for Implementing Midwives' Practices
and being able to implement the code well in the health services provided. The results
of this study are expected to develop further research related to midwife's code of
ethics and the authority of midwives in the city of Yogyakarta.
PENDAHULUAN
Ketika masyarakat merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan atau apabila
seorang bidan merugikan pasien, tidak menutup kemungkinan di meja hijaukan.
Bahkan didukung semakin tinggi peran media baik media massa maupun media
elektronik, merupakan hal yang perlu diperhatikan dan perlu didukung pemahaman
bidan mengenai kode etik profesi bidan dan hukum kesehatan. Bentuk kesalahan
dalam hukum pidana dapat berupa kesengajaan atau kelalaian. Permasalahan
kesalahan yang terjadi dalam dunia pelayanan kesehatan, haruslah dicari secara per
kasus, baik faktor pemberi pelayanan, pasien atau faktor-faktor diluar kedua subjek
tersebut. Kesalahan yang paling berat dalam hal pelayanan kesehatan adalah apabila
terjadi keteledoran. Keteledoran lebih berat dari kekurang hati-hatian. Jadi meskipun
telah ada suatu informasi oleh pemberi layanan kesehatan terhadap pasien, dimana
akhirnya pasien memberikan persetujuan dilakukan tindakan medis, tetap akan
menjadi suatu peristiwa yang melibatkan hukum pidana, apabila ternyata timbul akibat
yang disebabkan oleh suatu kesalahan (Saifuddin, 2009).
Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa menurut
SDKI (2015) ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu (AKI). AKI di
Indonesia sudah berhasil diturunkan secara signifikan dari 390 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007,
namun terjadi perlonjakan kembali dengan 359 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2012. Sesuai target Sustainable Development Goals (SGD’s), AKI harus
diturunkan sampai 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030, untuk dapat
mencapai target SDG’s, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik
pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat. Angka Kematian Ibu di DIY tahun
2014 sebanyak 40 ibu, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 46 ibu.
Pada tahun 2015 penurunan jumlah kematian ibu sangat signifikan hingga sebesar 29
kasus. Namun pada 2016 kembali naik tajam menjadi 39 kasus (1) (DINKES DIY,
2016).
Kode etik profesi penting diterapkan, karena semakin meningkatnya tuntutan
terhadap pelayanan kesehatan dan pengetahuan serta kesadaran hukum masyarakat
tentang prinsip dan nilai moral yang terkandung dalam pelayanan profesional.
Kewenangan bidan di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2017
Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Peraturan didalamnya menyebutkan
bahwa bidan memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan meliputi kesehatan
ibu dan anak, kesehatan reproduksi perempuan, dan KB. Sehingga bidan dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan wewenangnya dan tidak melakukan
penyimpangan atau yang bukan seharusnya dilakukan bidan (Permenkes, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pelayanan KIA/KB
untuk studi pendahuluan di Puskesmas Mantrijeron yang dilakukan pada tanggal 29
Januari 2018 dari data yang dimiliki Puskesmas Mantrijeron terdapat 4 PMB yang
berada di wilayah Puskesmas Mantrijeron. Bidan di Puskesmas Mantrijeron
mengatakan untuk pencatatan, pelaporan, pelayanan ANC Terpadu yang wajib
minimal 1 kali dilakukan rujukan ke Puskesmas telah dilakukan oleh bidan PMB sudah
cukup baik dan sesuai dengan peraturan pemerintah, akan tetapi untuk hal rujukan
mengenai keterlambatan dalam penanganan pelayanan kesehatan tidak dapat
dipastikan karena memerlukan penapisan dan berkaitan langsung dengan bidan PMB
yang memiliki SOP yang diterapkan dalam pelayanan di PMB nya. Oleh karena itu,
bidan harus memperhatikan dan memahami mengenai kode etik profesi bidan agar
terhindar dari masalah hukum yang dapat menjerat bidan ke meja hijau.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif, metode deskriptif yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2012). Penelitian
ini ditertentu menggunakan cara purposive sampling, dengan metode pengumpulan
data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara
mendalam (indepth interview).
DAFTAR PUSTAKA
Arie, Yovita. 2016. Kontruksi Kode Etik Profesi Dalam Bingkai Nilai Keindonesiaan.
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi dan Sekertari. Universitas Surakarta.
Fadilla dan Santoso. 2017. Pentingnya Memahami Peran Dan Fungsi Serta Kode Etik
Supervisi Pekerja Sosial Dalam Profesi Pekerja Sosial Diindonesia. Jurnal
Penelitian Dan PKM. Vol.4 No.2 Juli 2017. ISSN2442.448x(p).2581.1126.
Universitas Padjadajaran.
Inaka, Antari. 2012. Tanggung Jawab Keperdataan Bidan Dalam Pelayanan
Kesehatan. Jurnal Mimbar Hukum. Vol 24 No.2 Juni 2012. Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta.
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Triwibowo, Cecep. 2014. Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.