Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

REVIEW ARTIKEL KEBIJAKAN SOSIAL BPJS

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Praktikum Analisis Kebijakan Sosial

Dosen Pengampu :
Dr. Franciscus Adi Prasetyo, M.Si.
NIP. 197309092008121002

Disusun Oleh :
Billy Jingga Anggranesta
NIM. 210910301048

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2024

1.
Judul EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN BPJS DI PUSKESMAS
KECAMATAN BATANG
Nama Jurnal Economics Development Analysis Journal
Volume dan 4 (1) Halaman 73-81
Halaman
Tahun 2015
Penulis Sigit Budhi Prakoso
Link https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Download
Latar Pelayanan publik juga merupakan salah satu komponen dalam masalah
Belakang kesejahteraan rakyat. Pelayanan publik perlu dilaksanakan secara
maksimal mengingat seluruh WNI merasakan dampaknya. Salah satu jenis
pelayanan publik yaitu pelayanan kesehatan dimana ini merupakan upaya
pemerintah dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan yang di dalamnya
terdapat berbagai macam fasilitas yang memudahkan masyarakat
memperoleh akses kesehatan terlepas dari kemampuan ekonominya.
Permasalahan Pelayanan kesehatan dinilai kurang baik dalam pelayanannya terhadap
publik.
Tujuan Untuk mengetahui tingkat efektifitas pelayanan BPJS kesehatan di
Penelitian Puskesmas Batang Semarang
Metode Menggunakan penelitian kuantitatif dengan populasi pengguna BPJS
Penelitian Kesehatan di Kecamatan Batang sebanyak 62.542 orang. Variabel yang
diteliti berupa kepesertaan, manfaat, fasilitas kesehatan dan mutu. Sumber
datanya ada dua yaitu primer (kuisioner responden) dan sekunder (data
orang lain ex: buku, data perusahaan, internet)
Hasil Diketahui bahwa masing-masing dari variabel tersebut, kepesertaan kurang
Penelitian efektif dengan persentase 78% dari rata-rata skor yang diperoleh, Manfaat
efektif dengan persentase 81%, fasilitas kesehatan kurang efektif dengan
persentase 79%, dan terakhir mutu efektif dengan persentase 82%. Secara
keseluruhan efektifitas pelayanan kesehatan di puskesmas kecamatan
Batang telah efektif kendati ada kendala seperti kurangnya partisipasi
masyarakat, menganggap mudah program BPJS meski belum terbiasa,
peserta yang berobat lintas fasilitas kesehatan dan kurangnya sosialisasi
dari BPJS kesehatan mengenai hak dan kewajiban peserta.

2.

Judul Implementasi Governansi Digital Melalui Aplikasi Jkn


Mobile Di Kantor Bpjs Kesehatan Kota Bukittinggi
Nama Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
(Mateandrau)
Volume dan Volume 1, No.2 Hal 204-218
Halaman
Tahun 2022
Penulis Wulan Insan Kamillia, Syamsir, Sri Wahyuni dkk
Link https://badanpenerbit.org/index.php/MATEANDRAU/article/view/172
Download
Latar Perkembangan teknologi informasi mewajibkan individu untuk terus
Belakang mengikuti zaman. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi kini
penting dalam bisnis dan organisasi untuk bersaing, meningkatkan
efisiensi, dan mengurangi biaya. Ini mendorong semua pelaku bisnis dan
organisasi untuk mengadopsinya. Oleh karena itu, adaptasi terhadap tren
teknologi terkini sangat penting. Contohnya, kantor BPJS Kesehatan telah
menerapkan governansi digital.
Permasalaha Respon pegawai BPJS kesehatan yang tidak tanggap dalam memproses
n data serta kesulitan masyarakat dalam registrasi di Aplikasi Mobile JKN
Tujuan Untuk mengetahui bagaimana penerapan governansi digital melalui aplikasi
Penelitian Mobile JKN di kantor BPJS Kesehatan di kota Bukittinggi
Metode Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode
Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian
data dianalisis meliputi tahap tahap reduksi, klasifikasi dan penyajian data
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesulitan yang
Penelitian diperoleh BPJS Kesehatan di Kota Bukittinggi dalam implentasi e-
government terlepas dari standar operasional presedur dan sumber daya
serta sarana prasarana yang baik dalam melakukan sosialisasi seperti
masalah device milik masyarakat untuk menggunakan Aplikasi JKN
Mobile, miskomunikasi karena masyarakat menggunakan bahasa daerah
dan tidak paham bahasa Indonesia, mayoritas peserta yang menghadiri
sosialisasi merupakan lansia, dan kurangnya edukasi yang dilakukan oleh
pihak fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam memperkenalkan aplikasi
JKN Mobile kepada peserta.

3.
Judul Implementasi Kebijakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di
Puskesmas Dolo Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah
Nama Jurnal Promotif
Volume dan Vol.7 No.1 Hal 76-87
Halaman
Tahun 2017
Penulis Rosnawati
Link https://media.neliti.com/media/publications/223816-implementasi-
Download kebijakan-badan-penyelengga.pdf
Latar Visi Indonesia Sehat 2015 yaitu menciptakan masyarakat Indonesia sehat
Belakang dengan lingkungan dan perilaku sehat, akses pelayanan kesehatan bermutu,
adil, dan merata, serta derajat kesehatan yang baik. Maka diperlukan
lingkungan sehat, perilaku sehat, pelayanan kesehatan terjangkau, dan
mudah diakses dari tenaga kesehatan profesional untuk meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
Permasalaha Kesenjangan antara jumlah penduduk yang diharapkan menjadi peserta
n mandiri BPJS-Kesehatan dengan penggunaan pelayanan kesehatan gratis
dan Tidak optimalnya integrasi dan sinergitas kinerja para pelaksana
program, serta keterbatasan dukungan tenaga kesehatan di Puskesmas,
Tujuan Untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan BPJS-Kesehatan yang
Penelitian berkaitan dengan faktor faktor sosialisasi, sumberdaya, disposisi dan
struktur birokrasi, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan.
Metode Menggunakan penelitian kualitatif dengan subyek penelitian adalah tenaga
Penelitian medis puskesmas, Bidan Desa, peserta Askeskin, jamkesmas dan jamkesda,
dan BPJS, pasien umum dan masyarakat. Informan dipilih dengan cara
purposive, dengan teknik pengumpulan data yaitu pengamatan, wawancara
mendalam In-depth interview.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi BPJS-Kesehatan untuk
Penelitian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Doro belum optimal. Staf BPJS tidak
terlalu berkomitmen dalam melakukan komunikasi dan sosialisasi untuk
mempromosikan program BPJS dan kinerja sumber daya pelaksanaan
program tidak terlalu efektif dan tidak didukung oleh fasilitas kesehatan
yang memadai. Demikian pula, rasa tanggung jawab dan komitmen para
pelaksana terhadap tugas-tugas mereka masih rendah dan struktur birokrasi
gagal memanfaatkan unit-unit kerja untuk mendukung kebijakan yang telah
disepakati bersama.
4.

Judul IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM


PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SANGKRAH KOTA
SURAKARTA
Nama Jurnal -
Volume dan -
Halaman
Tahun 2023
Penulis Nur Intan Ayuningsih, Anggi Putri Aria Gita
Link Download https://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/4739/
Latar Belakang Ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan
membuat pemerintah bergerak untuk menyediakan jaminan kesehatan
bagi warganya. Upaya tersebut dilakukan pemerintah hingga dititik
sekarang yakni BPJS. Dalam menggunakan pelayanan BPJS masyarakat
perlu mengikuti prosedur yang ada seperti melakukan pemeriksaan di
faskes pertama terlebih dahulu. Puskesmas sebagai salah satu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang menyelenggarakan program
BPJS kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Permasalahan Bagaimana implementasi program BPJS kesehatan dalam pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta
Tujuan Untuk mendeskripsikan gambaran implementasi program BPJS
Penelitian kesehatan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Sangkrah Kota
Surakarta.
Metode Menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Penelitian Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada
informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil Penelitian Hasil penelitian artikel ini menunjukkan bahwa program BPJS
Kesehatan di Puskesmas Sangkrah telah berjalan dengan lancar.
Meskipun komunikasi antara pelaksana dan masyarakat sudah baik,
pemahaman masyarakat tentang program masih perlu ditingkatkan.
Walaupun tersedia sarana dan prasarana yang memadai, serta sumber
daya finansial yang cukup, namun ketersediaan sumber daya manusia
kesehatan masih terbatas. Kendati demikian, pelaksana program
memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan layanan secara
profesional, dengan fokus pada pelayanan yang optimal. Struktur
birokrasi di Puskesmas Sangkrah berfungsi dengan baik karena adanya
prosedur operasional standar (SOP) yang mengatur pelayanan.
Pembagian wewenang dan tanggung jawab dilakukan dengan terartur
sesuai dengan kompetensi masing-masing, yang membantu dalam
menjaga efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program BPJS Kesehatan.
5.

Judul Implementasi Program Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN


di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
Nama Jurnal Jurnal Global Futuristik: Kajian Ilmu Sosial Multidisipliner
Volume dan Vol. 1. No. 1. Hal 73-89
Halaman
Tahun 2023
Penulis Nawang Aviani
Link https://glorespublication.org/index.php/globalistik/article/view/121
Download
Latar Kesadaran masyarakat terkait pentingnya jaminan kesehatan terus
Belakang berkembang hingga muncul program pemerintah yaitu Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Program JKN dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS) Kesehatan Per 1 Januari 2014 dengan
support oleh fasiltas-fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit
serta praktik dokter mandiri. Rumah sakit di Kota Pontianak yang
melakukan kerjasama dengan BPJS, salah satunya adalah RSUD Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Setiap rumah sakit umum
daerah wajib ikut serta dalam penyelenggaraan Program JKN selaku
pelaksana yang terlibat dalam program tersebut.
Permasalaha Keluhan masyarakat terkait dalam pelayanan seperti tidak tersedianya stok
n obat, keterlambatan dokter dalam pelayanan, dan kurangnya informasi
terkait kepesertaan JKN
Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi impelementasi
Penelitian Program Pelayanan Kesehatan bagi Peserta JKN pada Instalasi Rawat Jalan
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
Metode Menggunakan pendekatan kualitatif dengan memaparkan permasalahan
Penelitian atau objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Hasil Hasil penelitian artikel tersebut menyatakan bahwa terdapat 2 (dua) faktor
Penelitian yang mempengaruhi impelementasi Program Pelayanan Kesehatan bagi
Peserta JKN pada Instalasi Rawat Jalan RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Kota Pontianak yaitu konten (isi) kebijakan dan konteks kebijakan
yang termuat sembilan faktor kepentingan dipengaruhi oleh kebijakan;
jenis manfaat yang akan dihasilkan; kisaran perubahan yang diinginkan,
posisi pengambil keputusan, pelaksana program, sumber daya manusia
yang disediakan, kekuatan kepentingan dan strategi aktor yang terlibat,
karakteristik lembaga dan otoritas, serta kepatuhan dan daya tanggap.
6.

Judul Penerapan Jaminan Kesehatan Terhadap Layanan Keperawatan RSU


Daerah
Nama Jurnal Public Policy
Volume dan Vol. 2, No. 2 Hal. 294-303
Halaman
Tahun 2021
Penulis Kayus Jamlean, Gustaf Doland Wewra
Link https://stia-saidperintah.e-journal.id/ppj/article/view/42
Download
Latar Peningkatan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dari prioritas
Belakang pembangunan nasional sampai sekarang. Upaya peningkatan tingkat atau
taraf kesehatan tersebut telah dilakukan secara berkelanjutan melalui
peningkatan kualitas termasuk jangkauan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat Indonesia. Salah satu program pemerintah dalam upaya
mencapai tujuan tersebut adalah melalui pencanangan Program Jaring
Pengaman Sosial (JPS) dan adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) bagi pelayanan kesehatan masyarakat miskin
Permasalaha ada pandangan bahwa pelayanan kesehatan BPJS dipandang berbeda antara
n pasien BPJS dengan pasien yang tidak ditanggung oleh BPJS.
Tujuan Untuk mengidentifikasi perbedaan persepsi BPJS kesehatan dan Non BPJS
Penelitian kesehatan terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Piru Kabupaten
Seram Bagian Barat.
Metode Menggunakan penelitian deskriptif survey yang dilakukan untuk melihat
Penelitian persepsi pasien BPJS dan Non BPJS tentang pelayanan keperawatan.
Populasi penelitian adalah masyarakat Pengguna layanan BPJS dan Non
BPJS yang ada di Rumah Sakit Umum Piru Kabupaten Seram Bagian
Barat. Jumlah sampel sebanyak 30 yang terdiri dari 15 sampel untuk pasien
pengguna BPJS dan 15 sampel untuk pasien Non BPJS dengan metode
purposive sampling.
Hasil Hasil penelitian artikel ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi
Penelitian antara pasien BPJS dan Pasien non BPJS ke pelayanan keperawatan.
Banyak pasien BPJS di RSUD Piru Kabupaten Seram bagian barat
mempunyai perspektif negatif terhadap pelayanan keperawatan dengan
kisaran angka 80% sedangan pasien Non BPJS paling banyak mempunyai
persepsi positif terhadap pelayanan keperawatan yaitu sebesar 66.7%.
Persepsi ini tidak dipengaruhi oleh pendidikan, penghasilan dan pekerjaan.
7.

Judul PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA BPJS KESEHATAN
DI KOTA SINGARAJA
Nama Jurnal Bisma: Jurnal Manajemen
Volume dan Vol. 5 No. 2 Hal 82-92
Halaman
Tahun 2019
Penulis Kadek Iin Listyana Dewi, Ni Nyoman Yulianthini, Ni Luh Wayan Sayang
Telagawathi
Link https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/BISMA-JM/article/view/22011
Download
Latar Kepuasan pelanggan merupakan satu elemen yang penting dalam
Belakang mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur sejauh mana respon
pelanggan setelah menerima jasa, dengan adanya kualitas pelayanan yang
baik, maka tidak menutup kemungkinan akan tercipta kepuasan bagi para
pelanggan. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan
kepuasan pelanggan, karena kualitas pelayanan dapat memberikan suatu
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat
dengan perusahaan, dan dalam jangka panjang ikatan seperti ini
memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan
pelanggan serta kebutuhan mereka.
Permasalaha Banyak kendala serta keluhan yang dirasakan masyarakat pengguna BPJS
n pada saat menerima layanan kesehatan
Tujuan Untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap dimensi kualitas
Penelitian pelayanan yang dijalankan dan variabel mana yang paling dominan
mempengaruhi terhadap kepuasan masyarakat entah secara stimulan
ataupun simultan
Metode Menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjeknya pengguna BPJS
Penelitian kesehatan di kota Singaraja dan objeknya yaitu keandalan, daya tanggap,
kompetensi, mengakses, sikap sopan dan santun, komunikasi, kredibilitas,
keamanan, memahami/mengetahui pelanggan, bukti fisik pengguna BPJS
kesehatan kota Singaraja. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling dengan pengumpulan data lewat
kuesioner.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi
Penelitian kepuasan pelanggan BPJS Kesehatan di Kota Singaraja adalah bukti fisik,
kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati, kompetensi, sikap sopan,
komunikasi, serta keamanan. Namun, jika dijalankan secara bersama-sama,
faktor-faktor tersebut berpengaruh; sementara jika dijalankan satu persatu
atau parsial, yang memengaruhi kepuasan pelanggan adalah bukti fisik,
kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati.
8.

Judul PERAN BPJS KESEHATAN DALAM MEWUJUDKAN HAK ATAS


PELAYANAN KESEHATAN BAGI WARGA NEGARA INDONESIA
Nama Jurnal J-PeHI: Jurnal Penelitian Hukum Indonesia
Volume Volume 01, No. 01
Tahun 2020
Penulis Endang Kusuma Astuti
Link https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/jpehi/article/view/149
Download
Latar Masyarakat memerlukan keberadaan dan implementasi hak asasi manusia
Belakang (HAM) yang terwujud secara nyata dalam pelayanan kesehatan. Terutama,
perhatian yang khusus harus diberikan kepada masyarakat miskin yang
sering kali terpinggirkan dari akses layanan kesehatan yang layak. Dalam
banyak kasus, hak mereka atas pelayanan kesehatan masih belum terpenuhi
secara menyeluruh, baik karena keterbatasan ekonomi maupun masalah
aksesibilitas.
Permasalaha Apa peran BPJS untuk mewujudkan hak atas pelayanan kesehatan bagi
n warga negara Indonesia dan apa saja faktor-faktor penghambat pelaksanaan
BPJS Kesehatan bagi warga masyarakat
Tujuan Untuk mengetahui peran BPJS untuk mewujudkan hak atas pelayanan
Penelitian kesehatan bagi warga negara Indonesia dan apa saja faktor-faktor
penghambat pelaksanaan BPJS Kesehatan bagi warga masyarakat
Metode Metode penelitian yang digunakan adalah normative legal research dengan
Penelitian tipe penelitian diskriptif analitis, lokasi penelitian di Jakarta
Hasil Hasil menunjukkan bahwa BPJS mewujudkan hak atas pelayanan
Penelitian kesehatan bagi WNI dengan menanggung biaya pelayanan kesehatan baik
entah di faskes pertama atau faskes lanjutan. Penanggungan biaya
dilakukan dengan prinsip gotong royong, yakni peserta yang memiliki
penghasilan lebih membayar iuran sedangkan peserta yang tidak mampu
ditanggung oleh BPJS. sedangkan faktor penghambat pelaksanaan BPJS
Kesehatan bagi WNI yakni diantaranya masalah tarif dan obat-obatan,
masalah kepesertaan, masalah mutu pelayanan kesehatan, masalah rujukan,
belum optimalnya sosialisasi Program BPJS, kelompok pemegang kartu
jamkesmas yang sekarang tidak masuk peserta BPJS, Ketidaktahuan
masyarakat terkait perubahan penyelenggara jaminan kesehatan, proses
yang rumit, belum adanya data kepesertaan JKN secara terpilah
9.

Judul PERSEPSI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN


PUBLIK TENTANG BPJS KESEHATAN MANDIRI DI DESA
SEGERANG KECAMATAN MAPILLI KABUPATEN POLEWALI
MANDAR
Nama Jurnal Journal Peqguruang: Conference Series
Volume dan Vol.3 No.2 hal 634-638
Halaman
Tahun 2021
Penulis Suhaina, Syamsu Alam,Ade Rahayu
Link https://www.neliti.com/publications/359093/persepsi-masyarakat-dalam-
Download implementasi-kebijakan-publik-tentang-bpjs-kesehatan-m
Latar BPJS Kesehatan adalah Badan Usaha Milik Negara yang bertugas khusus
Belakang dari pemerintah Indonesia untuk mengatur perlindungan sosial dan
perawatan kesehatan bagi semua penduduk Indonesia. Walaupun bertujuan
untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, program BPJS
Kesehatan kerap kali mendapat kritik di masyarakat karena kurangnya
kepuasan terhadap layanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, serta
sikap kurang ramah dan fasilitas yang dianggap kurang memadai bagi
peserta BPJS Kesehatan. Hal ini mencerminkan adanya hambatan yang
masih perlu diatasi dalam upaya menjalankan program BPJS Kesehatan
agar memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi semua lapisan
masyarakat.
Permasalaha Bagaiman Persepsi Masyarakat dalam Implementasi Kebijakan publik
n tentang BPJS Kesehatan Mandiri
Tujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat dalam implementasi
Penelitian kebijakan publik tentang BPJS Kesehatan mandiri di desa segerang
kecamatan mapilli kabupaten polewali mandar.
Metode Menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan Instrument
Penelitian penelitian yang digunakan yaitu Angket, Wawancara dan Observasi.
Sampel penelitian berjumlah 77 orang.
Hasil Hasil penelitian dari artikel tersebut menunjukkan bahwa persepsi
Penelitian masyarakat dalam implementasi kebijakan public tentang BPJS Kesehatan
masi kurang baik karena di Desa Segerang tidak pernah ada sosialisasi
tentang BPJS Kesehatan. Selain itu, ada keluhan terkait sikap tenaga kerja
yang kurang ramah terhadap pasien BPJS.
10.

Judul Studi Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten


Muna
Nama Jurnal JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT CELEBES
Volume dan Volume 1 Nomor 3 Hal 21-27
Halaman
Tahun 2020
Penulis Muhammad Ikhsan Akbar, La Ode Ali Imran Ahmad
Link http://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/27
Download
Latar Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) lebih dari sekadar individu
Belakang membayar biaya kesehatan sebelum sakit. Ini adalah sistem yang dirancang
untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan biaya kesehatan yang
terjangkau.
Permasalaha Fasilitas kesehatan yang belum terpenuhi, sistem rujukan yang tidak tertib,
n sistem akreditasi puskesmas yang belum berjalan, serta tenaga kesehatan
yang tidak memadai, baik jumlah maupun skill
Tujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sosialisasi dan gambaran
Penelitian kepesertaan dalam implementasi program JKN di Kabupaten Muna.
Metode Menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis
Penelitian melalui wawancara mendalam dengan informan. Informan dalam penelitian
ini terdiri dari 5 orang informan kunci dan 9 orang informan biasa yang
terlibat langsung pada implementasi program JKN
Hasil Hasil penelitian dari artikel tersebut diketahui bahwa sosialisasi program
Penelitian dimulai sejak 2013 dengan koordinasi yang baik antara pihak terkait. Media
sosialisasi memegang peran penting, namun hambatan seperti letak
geografis dan rendahnya pemahaman masyarakat perlu diatasi. Kepesertaan
program mencapai 60%, termasuk PBI dan peserta PNS TNI/POLRI,
dengan kendala terkait data dan persyaratan administratif. Evaluasi
menekankan pentingnya keterlibatan stakeholder dan sosialisasi merata
untuk kesuksesan program, sambil mengatasi rendahnya pemahaman
masyarakat.

Resume Keseluruhan Artikel

Dari 10 artikel yang saya pilih untuk di review, rata rata artikel tersebut memiliki
inti pembahasan yaitu implementasi,tingkat kepuasan dan pelayanan. Lebih lanjut lagi
ketiga pembahasan tersebut saya jabarkan yakni Implementasi. Secara garis besar,
implementasi dari program BPJS telah berjalan cukup baik. Namun terdapat beberapa
hal yang perlu diperbaiki agar kebijakan dapat berjalan dengan lebih optimal lagi
seperti sosialisasi kepada seluruh kalangan masyarakat, perbaikan kualitas dan
kuantitas SDM serta partisipasi mayasarakat sendiri. Selanjutnya tingkat kepuasan.
Dari beberapa artikel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan merupakan hal
yang penting dalam sebuah kebijakan. Perspektif masyarakat terkait baik tidaknya
suatu kebijakan dilihat dari tingkat kepuasan yang dirasakan masyarakat dalam
pelaksanaan kebijakan itu sendiri. Dalam konteks layanan kesehatan, tingkat
kepuasaan ini dapat dinilai dari bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan,
empati, kompetensi, mengakses, sikap sopan, komunikasi, serta keamanan. Yang
terakhir yakni kualitas layanan. Dari beberapa artikel tersebut diketahui ada beberapa
kualitas layanan yang cukup baik dan yang kurang optimal. Problema yang sering
muncul terkait kualitas layanan dalam beberapa artikel tersebut diantaranya yakni
kurangnya sosialisasi, komitmen dari pelaku kebijakan di faskes tingkat pertama, dan
birokrasi yang rumit.

Anda mungkin juga menyukai