INDONESIA
Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
Prof. Junaidi
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
ANALISIS SWOT PELAKSANAAN PROGRAM JKN DI INDONESIA
untuk memberikan jaminan kesehatan secara menyeluruh bagi seluruh masyarakat Indonesia
untuk hidup sehat, produktif, dan sejahtera. Analisis SWOT dilakukan untuk memaksimalkan
peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga dapat meminimalisir faktor
kelemahan yang terdapat pada JKN dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tujuan Analisa Swot ini adalah untuk melihat
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diluncurkan pada awal 2014
promotif, kuratif, serta rehabilitatif yang ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia. Tujuan utama
dari jaminan kesehatan ini adalah agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan dengan cara meningkatkan akses dan
JKN merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan jaminan kesehatan
secara menyeluruh bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk hidup sehat, produktif, dan
sejahtera. Seiring dengan implementasi dari program ini, seperti halnya program atau inisiatif
lainnya yang
baru berjalan, berbagai tantangan muncul dan membutuhkan penanganan segera. Salah satu
tantangan ini berkaitan dengan berbagai regulasi atau peraturan terkait JKN yang muncul di level
nasional, provinsi, dan juga kabupaten/kota. Regulasi yang kompleks tentang JKN memiliki
potensi tantangan dalam interpretasi, kesiapan pelaksanaannya sendiri, serta sinkronisasi dengan
aturan lainnya, termasuk regulasi tentang layanan primer dan sekunder yang sudah ada
sebelumnya. Regulasi baru ini dapat mempengaruhi implementasi di lapangan. Tantangan lain
adalah kesiapan daerah di Indonesia yang sangat beragam, dimana terdapat kabupaten/kota yang
telah siap untuk mengelola program JKN dan di sisi lain cukup banyak daerah yang belum
memiliki infrastruktur serta sistem pengelolaan yang memadai. Hal ini juga berhubungan dengan
situasi internal di daerah tersebut dan situasi eksternal yang juga mempengaruhi implementasi
kebijakan. Tantangan dalam aspek regulasi dan kesiapan ini juga secara khusus ada di level
pelayanan kesehatan primer karena layanan primer merupakan kunci awal dari keberhasilan JKN
dalam menjaga kesehatan populasi secara komprehensif. Tanpa pencapaian target di layanan
primer, maka tujuan utama JKN tidak akan berhasil. Oleh karena itu, setelah dua tahun
implementasi JKN, aspek-aspek yang menjadi potensi tantangan ini perlu segera ditelaah melalui
studi sistematis mengenai pelaksanaan kebijakan dan kesiapan di berbagai daerah yang memiliki
Program JKN yang diresmikan pada tanggal 1 Januari 2014 ini dilaksanakan serentak di fasilitas
pelayanan kesehatan, yaitu di seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit di Indonesia yang dilembagai
oleh BPJS. Dalam program JKN ini tentu terdapat perbaikan-perbaikan dan juga tidak terlepas
dari masalah atau kendala dalam pelaksanaannya. Maka, diperlukan analisis SWOT untuk
METODE
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian literatur (literature review). Kajian
literatur merupakan suatu penelusuran dan penelitian kepustakaan dengan membaca berbagai
buku, jurnal, dan terbitan-terbitan lain yang berkaitan dengan topik penelitian demi
menghasilkan satu tulisan yang berkenaan dengan satu topik atau isu tertentu.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang tidak diambil
langsung oleh peneliti. Data sekunder penelitian ini adalah sumber kepustakaan yang berasal dari
jurnal ilmiah serta artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti.
Disini, peneliti ingin menelaah analisis SWOT pelaksanaan program JKN di beberapa fasilitas
menggunakan mesin pencari, seperti google scholar dan situs publikasi jurnal ilmiah di
Indonesia. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel yang diterbitkan tahun 2015-2019.
1. Strength
Program JKN memiliki beberapa kekuatan yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali.
Kepesertaan JKN berprinsip compulsory insurance sehingga bersifat wajib bagi seluruh
penduduk Indonesia. Dengan begitu, cakupan dari program JKN menjadi sangat luas karena
kepesertaannya bersifat wajib. Pengelolaan dana oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) bersifat nirlaba dan bukan untuk mencari laba. Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk
memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta.
Program JKN memiliki prinsip gotong royong. Dengan begitu, pembiayaan kesehatan
ditanggung bersama secara gotong royong oleh keseluruhan peserta, sehingga tidak
memberatkan masyarakat secara individu. Manfaat diterima dengan adanya program JKN lebih
Program JKN juga berprinsip portabilitas. Prinsip portabilitas JKN memungkinkan untuk
memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan
atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, dengan
jangkauan portabilitas demografis yang luas, program JKN dapat digunakan di seluruh wilayah
Indonesia.
2. Weakness
Program JKN masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki di masa depan. Tarif
BPJS INA-CBG masih belum sesuai dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sehingga
Kelemahan berikutnya adalah skill SDM kurang mendukung. Pelaksanaan program JKN perlu
didukung dengan SDM yang kuat agar program dapat dilaksanakan secara maksimal.
Kemudian, masih banyak staf puskesmas kurang paham tentang Program BPJS JKN. Hal
sehingga perlu ditingkatkan lagi kedepannya agar dapat memaksimalkan manfaat dari program
JKN.
3. Opportunity
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan merupakan salah satu peluang terhadap
program JKN. Kesadaran akan pentingnya kesehatan tersebut akan menyadarkan masyarakat
mengenai pentingnya penggunaan asuransi di bidang kesehatan, baik asuransi milik pemerintah
atau swasta. Dengan menggunakan asuransi kesehatan, masyarakat percaya akan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih memadai. Maka, keinginan atau antusiasme masyarakat untuk
menggunakan asuransi kesehatan milik pemerintah (BPJS Kesehatan) juga menjadi peluang
bagi program JKN. Peluang lain bagi program JKN, yaitu adanya pertumbuhan penduduk yang
semakin meningkat sehingga demand terhadap pelayanan kesehatan pun akan meningkat pula.
Selain itu, iuran BPJS juga terjangkau dan tidak membedakan peserta, serta memiliki landasan
hukum yang kuat. Hal tersebut memunculkan peluang bagi program JKN berupa kepercayaan
Peluang tersebut harus dipertahankan dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keberlangsungan
program. Peluang dapat dimanfaatkan oleh program untuk merencanakan strategi yang lebih
unggul dibandingkan dengan program lain.
4. Threat
Dalam proses pelaksanaannya, program JKN menghadapi berbagai ancaman. Ancaman yang
undangan, penurunan pemasukan negara dari pajak, terjadinya inflasi dan terjadinya krisis
moneter yang secara tidak langsung akan berdampak kepada program ataupun kepada tingkat
(tarif patokan yang dibayarkan oleh BPJS kepada fasilitas kesehatan) yang dilaksanakan setiap 2
tahun sekali pun akan menjadi ancaman bagi JKN. Selain itu, keterlambatan pencairan klaim
BPJS kepada fasilitas kesehatan yang menyebabkan fasilitas kesehatan tidak dapat memberikan
pelayanan maksimal juga termasuk ancaman lain bagi keberlangsungan program JKN.
Ancaman lain yang mungkin dihadapi program JKN adalah masih adanya persepsi buruk pada
masyarakat mengenai BPJS Kesehatan atau JKN yang menyebabkan masih terdapat masyarakat
yang belum mendaftar sebagai peserta BPJS. Selain itu, saat ini masyarakat juga semakin kritis
Pertumbuhan asuransi kesehatan swasta sebagai kompetitor BPJS Kesehatan juga dapat menjadi
ancaman besar bagi program JKN. Oleh karena itu, JKN perlu memiliki kelebihan lain yang
mungkin tidak akan diperoleh dari asuransi kesehatan swasta. Ancaman bagi program JKN juga
dapat datang dari petugas kesehatan sendiri, yaitu berupa kurangnya pemahaman mengenai
konsep JKN.
Ancaman tersebut dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan program JKN. Oleh karena itu,
pelaksana program perlu merencanakan strategi yang berfungsi untuk menghindari dampak dari
ancaman ini.
Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN adalah program pemerintah yang tujuannya untuk
memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam hal kesehatan. Seiring
JKN, namun tentu tidak terlepas dari masalah atau kendala. Seperti pada tabel yang telah
dipaparkan mengenai analisis SWOT pada pelaksanaan JKN, diharapkan dapat terus
menggunakan analisis SWOT untuk memaksimalkan pelaksanaan program JKN menjadi lebih