Anda di halaman 1dari 16

Analisis Jurnal Kesehatan Masyarakat tentang Sektor Informal

ANALISIS JURNAL PENELITIAN

KESADARAN PEKERJA SEKTOR INFORMAL TERHADAP PROGRAM


JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I
LATAR BELAKANG PEMILIHAN JURNAL

Peserta penerima bantuan iuran (PBI) mendominasi kepesertaan Program Jaminan


KesehatanNasional (JKN) di Indonesia, termasuk di Provinsi D.I. Yogyakarta. Rendahnya
jumlah peserta bukan penerima upah (PBPU) dan turunnya jumlah peserta baru yang non
PBI, bukan hanya menjadi indikasi belum optimalnya sosialisasi, tetapi juga belum
terbentuknya kesadaran pekerja sektor informal terhadap program JKN. Kesadaran
menentukan kesanggupan dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan
program JKN. Jaminan Kesehatan Nasional adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang dilaksanakan bertahap oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan menuju universal coverage. Penyelenggaraan JKN yang dimulai sejak 1
Januari 2014 membawa reformasi, baik dari aspek regulasi dan peraturan perundang-
undangan, kepesertaan, paket manfaat dan iuran, pelayanan kesehatan, keuangan, maupun
kelembagaan dan organisasi.
Penelitian untuk menjelaskan kesadaran dan kemauan untuk membayar asuransi kesehatan
bukan hanya menggunakan karakteristik individu (seperti: jenis kelamin, usia, status
pernikahan, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan), tetapi juga sumber informasi. Kesadaran
atas program atau kebijakan publik dapat diwujudkan jika memiliki sikap dan persepsi
positif, sehingga partisipasi terhadap program itu pun meningkat.

BAB II
JURNAL
(Terlampir)

BAB III
RESUME JURNAL

A. Peneliti
Nama : Budi Eko Siswoyo
Institusi : Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran,
Universitas Gadjah MadaSalt Lake City, UT 84112, USA

B. Nama Jurnal
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 04, No. 4 Desember 2015
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : Sektor Informal Propinsi D.I. Yogyakarta
Waktu Penelitian : Tahun 2015

D. Tujuan Penelitian
Menganalisis kesadaran pekerja sektor informal terhadap program JKN di Provinsi D.I.
Yogyakarta

E. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subjeknya
adalah pekerja informal di Provinsi D.I. Yogyakarta yang belum menjadi peserta JKN.
Data dianalisis dengan regresi linier.

F. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel menggunakan dengan quota sampling (200 responden) dan
dipilih secara purposive.

G. Hasil Penelitian
Uji regresi linear menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap kesadaran, yaitu :
jenis pekerjaan utama [B = 2,5452 dan (p) = 0,00 < ]; pendidikan [B = 1,6609 dan (p) =
0,00 < ]; pengetahuan [B = 1,3944 dan (p) = 0,00 < ]; umur [B = 1,0736 dan (p) = 0,00
< ]; status pekerjaan [B = 1,0451 dan (p) = 0,01 < ]; dan pendapatan [B = 0,0001 dan
(p) = 0,02 < ]. Aspek kepesertaan bukan hanya memiliki skor paling tinggi, tetapi juga
memiliki standar deviasi yang cukup rendah. Hal ini selain dikarenakan responden yang
sangat menyadari bahwa seluruh warga Indonesia wajib menjadi peserta JKN, tetapi
responden juga sangat mengenal adanya program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
dan Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos), sehingga sebagian besar menyadari bahwa
fakir miskin dan orang tidak mampu merupakan penerima bantuan iuran yang besaran
iurannya ditanggung oleh pemerintah. Berbeda halnya dengan aspek regulasi yang
memiliki skor paling rendah dan standar deviasi paling tinggi. Hal ini berkaitan dengan
sering berubahnya kebijakan JKN dan kurang sinergisnya beberapa regulasi dari
Kemenkes dan BPJS Kesehatan.

H. Kesimpulan
Pada umumnya tingkat kesadaran pekerja sektor informal terhadap JKN termasuk kategori
tinggi. Sebagian besar pekerja sektor informal cenderung menunda kepesertaan.

I. Rekomendasi
Memanfaatkan UKBM dan berbagai pertemuan tingkat desa sebagai sarana sosialisasi
yang melibatkan toga, toma, perhimpunan pekerja informal, kader, dan petugas kesehatan
dengan konten prioritas tentang kemudahan prosedur pendaftaran, pelayanan kesehatan,
dan paket manfaat JKN diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pekerja sektor informal
terhadap program JKN.
BAB IV
ANALISIS TERHADAP ISI JURNAL

A. Analisis Audien yang dituju


Dari hasil penelitian jelas terlihat bahwa peneliti atau penulis jurnal ini, menyarankan agar
pihak pekerja sektor informal dapat lebih mengoptimalkan layanan tambahan CoB dengan
manfaat dan iuran yang lebih menarik, meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai input
kendali mutu dan kendali biaya juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan
dan keikutsertaan masyarakat terhadap program JKN.

B. Objektivitas Penulis
Peneliti dalam hal ini cukup objektif dikarenakan peneliti mengukur kesadaran para
pekerja sektor informal yang dilihat dari berbagai aspek yang meliputi kepersetaan,
kelembagaan, pelayanan kesehatan, manfaat dan iuran, keuangan dan regulasi.

C. Pencakupan (Coverage)
Cakupan dari jurnal ini cukup luas. Dikarenakan pengukuran kesadaran pekerja sektor
informal dalam penggunaan JKN diukur dari berbagai variabel yang meliputi pendidikan,
pengetahuan, umur, pendapatan, pekerjaan, status pekrjaan.

D. Gaya Penulisan
Gaya penulisan dalam jurnal ini tidak terlalu kaku ataupun menggunakan kata-kata yang
berulang dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

E. Ulasan Evaluatif
Jurnal ini sudah cukup baik yang dilihat dari berbagai aspek yang meliputi gaya penulisan
yang terdiri penggunaan bahasa yang mudah dipahami, selain itu juga penulis cukup
objektif dalam menguraikan hasil penelitiannya yang diukur dari beberapa aspek seperti
aspek kepersetaan, kelembagaan, pelayanan kesehatan, manfaat dan iuran, keuangan dan
regulasi sehingga kesimpulan hasil penelitiannya dapat terwakili oleh beberapa hal untuk
mengukur kesadaran pekerja sektor informal.

DAFTAR PUSTAKA

Bawa, S.K. dan Ruchita. 2011. Awareness and Willingness to Pay for Health Insurance : An
Empirical Study with Reference to Punjab India. International Journal of Humanities
and Social Science. USA: Centre for Promoting Ideas.

Adibe, M.O., Udeogaranya, P.O. dan Ubaka, C.M. 2011. Awareness of National Insurance
Scheme (NHIS) Activities among Employess of A Nigerian University. International
Journal of Drug Development and Research. The Neterlands: Elsevier.
MODEL PE RLINDUNGAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA
KERJA SEKTOR INFORMAL MELALUI KOLABORASI POS UKK
DENGAN BANK SAMPAH MANDIRI

BAB I
LATAR BELAKANG PEMILIHAN JURNAL

Dewasa ini sektor informal mengalami proses pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan
sektor formal. Pada tahun 2008 kurang lebih 60 juta orang tenaga kerja dari 97 juta orang
total tenaga kerja Indonesia, terserap di sektor informal. Oleh karena itu, sektor informal telah
banyak membantu mengurangi beban negara akibat penggangguran atau merupakan
pendukung utama sektor perekonomian negara. Namun demikian sektor ini memiliki standar
kesejahteraan pekerja yang masih jauh dari memuaskan. Umumnya para pekerja memiliki
beban dan waktu kerja berlebih, sementara upah yang diterima jauh di bawah standar. Juga
aspek keselamatan dan keselamatan kerja belum banyak diperhatikan oleh para pemilik
usaha. Sampai tahun 2006, baru sekitar 1 persen pekerja sektor informal yang terjangkau
layanan kesehatan kerja, sedangkan sektor formal sudah 26 persen. Salah satu penyebabnya
adalah sektor informal tidak memiliki sistem pembiayaan kesehatan. Situasi tersebut akhirnya
menyebabkan status kesehatan pekerja sektor informal menjadi buruk. Sebenarnya
Pemerintah telah menyediakan fasilitas bagi para pekerja sektor informal terutama dalam
memberikan layanan kesehatan kerja yaitu mendirikan Pos UKK di sentra industri kecil yang
terdiri dari 10 hingga 50 pekerja. Pos ini bertujuan untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kerja dasar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja.
Namun realisasinya pelayanan kesehatan kerja yang diberikan masih bersifat kuratif, upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan untuk peningkatan kapasitas kerja dan preventif
guna menurunkan prevalensi PAK/PAHK dan KAK masih terabaikan, dan ketrampilan
petugas serta peralatan medik dan teknis lingkungan masih terbatas.

BAB II
JURNAL
(Terlampir)

BAB III
RESUME JURNAL

A. Peneliti
Nama : Retno Rusdjijati
Institusi : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Magelang

B. Nama Jurnal
Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : Sektor Informal (Bank Sampah)
Waktu Penelitian : Tahun 2012

D. Tujuan Penelitian
Menggambarkan model perlindungan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja sektor
informal melalui kolaborasi pos ukk dengan bank sampah mandiri.

E. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah observasional deskriptif. Subjeknya adalah pekerja informal.

F. Hasil Penelitian
Kolaborasi antara Pos UKK dengan Bank Sampah tersebut tidak hanya melibatkan kedua
unit itu saja, tetapi juga pihak-pihak terkait seperti Pemerintah, masyarakat umum,
Perguruan Tinggi, LSM, dan perusahaan. Hubungan mereka dapat digambarkan sebagai
suatu model yang nantinya diharapkan dapat menjadi model bagi perlindungan kesehatan
dan keselamatan kerja para pekerja sektor informal di seluruh Indonesia, sehingga
produktivitasnya meningkat yang menyebabkan kesejahteran dan derajat kehidupannya
semakin baik.

G. Kesimpulan
Pekerja sektor informal perlu mendapatkan perlindungan terutama dari segi kesehatan dan
keselamatan kerjanya. Mengingat sampai saat ini belum ada model perlindungan yang
tepat, maka kolaborasi Pos UKK dengan Bank Sampah dapat dijadikan sebagai model
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kolaborasi itu dibutuhkan keterlibatan dari
berbagai pihak seperti pemerintah, perusahaan/CSR, perguruan tinggi, LSM, masyarakat
umum, dan masyarakat pekerja.

H. Rekomendasi
Kolaborasi antara Pos UKK dengan Bank Sampah inilah diharapkan dapat menjadi model
terhadap perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi para pekerja sektor informal,
sehingga produktivitasnya dapat dioptimalkan dan menjadikan aspek perekonomian
negara semakin kuat.

BAB IV
ANALISIS TERHADAP ISI JURNAL

A. Analisis Audien yang dituju


Dari hasil penelitian jelas terlihat bahwa peneliti atau penulis jurnal ini, mengharapkan
agar dengan adanya program Bank Sampah yang diterapkan dapat menjadi model
perlindungan kesehatan bagi pihak pekerja sektor informal.
B. Objektivitas Penulis
Peneliti dalam hal ini cukup objektif dikarenakan peneliti menggali berbagai informasi
tentang model perlindungan kesehatan bagi pekerja sektor informal yang dikolaborasi
dengan adanya bank sampah yang dijadikan sebagai pos UKK.

C. Pencakupan (Coverage)
Cakupan dari jurnal ini cukup luas. Dikarenakan peneliti sampai pada tahap
menggambarkan model perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada pekerja
sektor informal.

D. Gaya Penulisan
Gaya penulisan dalam jurnal ini tidak terlalu kaku ataupun menggunakan kata-kata yang
berulang dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

E. Ulasan Evaluatif
Jurnal ini sudah cukup baik yang dilihat dari berbagai aspek yang meliputi gaya penulisan
yang terdiri penggunaan bahasa yang mudah dipahami, selain itu juga penulis cukup
objektif dalam menguraikan hasil penelitiannya. Namun, yang menjadi kekurangan jurnal
ini yaitu peneliti belum menyampaikan seberapa banyak pekerja sektor informal
yangsudah menggunakan model perlindungan K3 dari hasil kolaborasi pos UKK dengan
Bank Sampah dan sejauh mana tingkat keberhasilan dari pada model tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Jaya, A., dkk. 2006, Buku Pos Upaya Kesehatan Kerja. Departemen Kesehatan RI

Keith Hart, 1971 dalam Kajian Evaluasi Pembangunan Sektoral, Peran Sektor Informal
Sebagai Katup Pengaman Masalah Ketenagakerjaan. 2006, Kedeputian Evaluasi
Kinerja Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


pada BAB XII Kesehatan Kerja
MEMPERBAIKI KONDISI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
SEKTOR INFORMAL MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PERUSAHAAN

BAB I
LATAR BELAKANG PEMILIHAN JURNAL

Pesatnya industrialisasi di perkotaan terutama kota-kota besar di Indonesia masih merupakan


daya tarik yang cukup kuat dan memicu tingginya arus urbanisasi. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja di daerah tujuan urbanisasi meningkat drastis.
Kondisi ini berdampak terhadap berbagai permasalahan sosial, lingkungan dan kesempatan
kerja serta terbatasnya kemampuan perkotaan dalam penyerapan tenaga kerja sektor formal.
Kesempatan kerja di sektor formal memang telah berkembang namun hanya mampu
menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang terbatas. Ketidakberdayaan sektor formal untuk
menyerap tenaga kerja ini telah menyebabkan munculnya sektor alternatif sebagai sektor
pengaman yang mampu menampung tenaga kerja, maka lahirlah pekerjaan sektor informal.
Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja di perkotaan berdampak terhadap berbagai
permasalahan sosial, lingkungan dan kesempatan kerja. Keterbatasan kemampuan sektor
formal dalam menyerap tenaga kerja, maka muncullah pekerjaan sektor informal yang
dianggap sebagai katup pengaman dalam penyerapan tenaga kerja. Sampai saat ini kondisi
kesehatan dan keselamatan kerja sektor informal sangat memprihatinkan. Permasalahan K3
yang dihadapi tenaga kerja sektor informal antara lain rendahnya pemahaman tentang K3,
tidak mempunyai jaminan kesehatan, tidak terdaftar secara resmi, serta tidak ada kompensasi
akibat kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja, kesadaran dan pengetahuan akan
berbagai potensi bahaya dari pekerjaan, kondisi, bahan dan peralatan di tempat kerja sangat
minim sehingga sangat rentan untuk terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

BAB II
JURNAL
(Terlampir)

BAB III
RESUME JURNAL

A. Peneliti
Nama : Iwan Muhamad Ramdan
Institusi : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman, Kalimantan

B. Nama Jurnal
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 1 Maret 2012

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian : Sektor Informal
Waktu Penelitian : Tahun 2012
D. Tujuan Penelitian
Menggambarkan penjaminan kondisi kesehatan pekerja sektor informal melalui dana CSR
(Corporate Social Responsibility).

E. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah observasional deskriptif. Subjeknya adalah pekerja informal.

F. Hasil Penelitian
Kondisi kesehatan dan keselamatan kerja sektor informal masih memprihatinkan dan perlu
penanganan melalui kerja sama lintas program, lintas sektor dan lintas instansi.
Perusahaan melalui program CSR-nya merupakan mitra strategis pemerintah untuk
memperbaiki kondisi kesehatan dan keselamatan kerja sektor informal. Bagi perusahaan,
pembinaan tenaga kerja sektor informal dapat memberikan keuntungan karena dapat
mendongkrak citra perusahaan di mata masyarakat sekitar perusahaan dan pemerintah
setempat. Perusahaan dapat memilih metode atau pilihan program dalam perencanaan,
implementasi dan evaluasi program CSR sesuai dengan karakteristik karyawan perusahaan
dan masyarakat setempat.

G. Rekomendasi
Pihak perusahaan dapat menggunakan dana CSR sebagai dana yang digunakan untuk
penjaminan kesehatan dan keselamatan pekerja pada sektor informal sehingga para
pekerja merasa terlindungi oleh perusahaan dan berdampak pada produktivitas kerja para
pekerja.

BAB IV
ANALISIS TERHADAP ISI JURNAL

H. Analisis Audien yang dituju


Dari hasil penelitian jelas terlihat bahwa peneliti atau penulis jurnal ini, audians yang
dituju yaitu para pekerja sektor informal yang diharapkan mendapatkan jaminan kesehatan
K3 oleh perusahaan dengan menggunakan dana CSR.

I. Objektivitas Penulis
Peneliti dalam hal ini cukup objektif dikarenakan peneliti menggali berbagai informasi
tentang upaya perlindungan kesehatan bagi pekerja sektor informal yang dikaitkan dengan
dana CSR, selain itu peneliti juga melihat dari segi permasalahan K3, upaya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam melindungi pekerja dan juga program CSR yang
diadakan oleh perusahaan dan pemerintah.

J. Pencakupan (Coverage)
Cakupan dari jurnal ini cukup luas. Dikarenakan peneliti sampai pada tahap
menggambarkan menggambarkan upaya dan permasalahan yangada pada pekerja terkait
dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada pekerja sektor informal.
K. Gaya Penulisan
Gaya penulisan dalam jurnal ini tidak terlalu kaku ataupun menggunakan kata-kata yang
berulang dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

L. Ulasan Evaluatif
Jurnal ini sudah cukup baik yang dilihat dari berbagai aspek yang meliputi gaya penulisan
yang terdiri penggunaan bahasa yang mudah dipahami, selain itu juga penulis cukup
objektif dalam menguraikan hasil penelitiannya. Namun, yang menjadi kekurangan jurnal
ini yaitu peneliti belum menyampaikan seberapa banyak pekerja sektor informal yang
sudah mendapatkan jaminan perlindungan K3 dari pemanfaatan dana CSR perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Budi, T. Peran sektor informal terhadap perekonomian daerah: teori dan aplikasi. Makalah
Diskusi Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM, Yogyakarta, 2005.

Budihardja. Kajian kondisi kerja pada sektor informal/UKM dan Dampaknya pada kesehatan
pekerja. Makalah Seminar. Direktorat Bina Kesehatan Kerja, Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2008.
UPAYA KESEHATAN KERJA SEKTOR INFORMAL DAN LINGKUNGAN
PERUMAHAN NELAYAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB

BAB I
LATAR BELAKANG PEMILIHAN JURNAL

Hampir 70 % wilayah Indonesia terdiri atas perairan. Rumput laut, udang, kepiting, karang
dan berbagai jenis ikan merup akan komoditi eksport yang memberikan jaminan hidup lebih
baik. Artinya pembangunan di sector perikanan dapat menciptakan devisa cukup besar bagi
negara, saying hanya sebagian kecil nelayan yang sudah mengalami perbaikan ekonomi.
Sisanya masih dalam kondi si kemiskinan. Penyebabnya adalah 1. rendahnya penguasaan
teknologi penangkapan, 2. kecilnya skala usaha, 3. belum efisiennya siste, pemasaran hasil
laut dan 4. sebagian besar nelayan berstatus sebagai buruh.
Nelayan di Kabupaten Lombok Timur berseberangan dengan PT Newmont Nusa tenggara
(NNT) . Didalam pembuangan limbahnya PT Newmont Nusa tenggara menerapkan Sub
Marine Tailing Disposal (STD), yaitu pembuangan tailing (limbah tambang berbentuk
Lumpur hasil penghancuran proses kimiawi pemisahan emas dari batunya ) ke laut
perharinya mengalirkan 110 ribu ton tailing ke teluk Senunu Sumbawa Tailing berpotensi
mengubur ekosistem dasar laut ( terumbu karang dan hewan hewan laut dalam). Pergerakan
air laut, gelombangdan pasang surut, menyebabkan penyebaran tai ling sulit dikendalikan
Butiran halus tailing yang mengambang di perairan meningkatkan kekeruhan. Akibatnya
sinar matahari terhambat masuk kedalam air sehingga proses metabolisme benthos dan
plankton terganggu. Kesuburan perairan yang menurun drastic menye bakan tangkapan ikan
menurun. Dampak ekonomis dari adanya tailing tersebut, nelayan harus menangkap ikan
lebih jauh lagi, lebih menyita waktu dan terpaksa membeli motor temple. Nelayan di Lombok
timur Nusa tenggara Barat ( NTB) yang biasanya menangkap ikan di Teluk Senunu kini harus
melaut hingga ke Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur guna menangkap ikan dan Cumi cumi.

BAB II
JURNAL
(Terlampir)

BAB III
RESUME JURNAL

A. Peneliti
Nama : Tri Martiana
Institusi : Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UNAIR

B. Nama Jurnal
Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 2.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : Sektor Informal Nelayan, Lombok Timur
Waktu Penelitian : Tahun 2006

D. Tujuan Penelitian
mempelajari Upaya Kesehatan Kerja Sektor informal Nelayan yang berada di Kabupaten
Lombok Timur . Sedangkan tujuan khususnya adalah : 1. Mempelajari penyelenggaraan
program UKK dan profil kesehatan dan 2. mempelajari kondisi lingkungan perumahan
nelayan di Kabupaten Lombok Timur.

E. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan
di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Populasi penelitian adalah nelayan
beserta institusi lain yang terkait dengan nelayan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur, Departemen Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah, Organisasi
Masyarakat (KUD, nelayan, HKTI LSM). Teknik sampling diambil dengan purposive
sampling yaitu nelayan yang masih aktif bekerja sebagai penangkap ikan, bukan nelayan
pemilik kapal. Nelayan berumur antara 15 65 tahun. Informan dari institusi kesehatan
dan institusi terkait dengan nelayan dipilih secara proposif.

F. Hasil Penelitian
Penyelenggaraan program UKK sector informal Nelayan
Pelaksaan kegiatan UKK dilombok Timur ini mengacu pada rencana pengembangan
program kesehatan secara regional di Nusa Tenggara Barat. Dimana penyelenggaraan
program Kesehatan Kerja termasuk didalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Dasar
(Dep Kes RI, 2003). Dari informasi ini nampak bahwa pelaksaan p rogram UKK di
Kabupaten Lombok Timur masih rendah. Target yang hendak dicapai sampai tahun 2010
sebesar 80 % kegiatan (DepKes RI 2003). Dari beberapa wawancara nampaknya
informan menyadari bahwa UKK bukan hanya tanggung jawab dari institusi kesehatan
saja, namun merupakan tanggung jawab bersama. Sep erti yang dikutip dari usulan
informan. UKK sektor informal nelayan sebaiknya ditangani secara lintas sektoral yaitu:
Institusi kesehatan, Departemen tenaga kerja, Dinas perikanan dan kelautan, Bappeda,
Pengusaha/ juragan dan kader pos UKK.
Profil kesehatan nelayan di Kabupaten Lombok Timur.
Status gizi
Pengukuran status gizi dilakukan dengan cara pengukuran body mass index ( BMI ) sesuai
dengan FAO/Who tahun 1985., mengukur tekanan darah dan kadar hemoglobin
Hasil mengukurannya sebagai berikut :
1. Hasil pengukuran BMI 60 % dalam batas normal, dan 40 % dibawah normal
2. Hasil pengukuran tekanan darah , 58 % dalam batas normal dan 42 % tidak normal
3. Hasil pengukuran kadar hemoglobine yang menderita a nemia 65 % dan yang normal
35 %
Status gizi ini merupakan variable yang mendukung performa kerja dari nelayan, dengan
masih tingginya angka anemia maka status gizi para nelayan masih dapat dikatakan
rendah. Rendahnya status gizi para nelayan menunjukan bahwa kapasitas kerja para
nelayan juga rendah. Tingginya frekuensi anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor
diantanya pola konsumsi pangan, penyakit infeksi, daya beli masyarakat yang rendah dan
ketersediaan bahan makanan. Oleh sebab itu perlu diperiksa lebih lanjut adanya penyakit
infeksi parasit yang dimungkin diderita oleh responden.
Pelayanan Kesehatan kepada Nelayan
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Keruak dan puskesmas Sukaraja
agak berbeda karena para responden di puskesmas Keruak dapat mudah mengunjungi
Puskesmas dengan keandaraan umum maupun kendaraan sendiri. Dan Puskesmas Keruak
menyediakan pelayanan 24 jam dan rawat inap. Berbeda dengan layanan di Puskesmas
Keruak, untuk layanan dari puskesmas Sukaraja dalam melayani responden nelayan yang
tinggal di desa Batu Nampar harus menempuh jarak 20 km menuju tepi pantai Batu
Nampar. Ke Batu nampar tidak ada kendaraan umum, dan jenis jalannya masih makadam.
Karena sulitnya medan perjalanan maka petugas puskemas mengunjung Batu Nampar 1
minggu sekali. Pola pencarian pengobatan para nelayan di Lombok Timur terbanyak
berobat ke Puskesmas 89 %, ke dukun/ orang pintar sebesar 71 % dan diobati sendiri 57
%.

G. Rekomendasi
Disarankan adanya peningkatan bina program, melalui pendekatan ke masyarakat atau
pemban gunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) atau UKK yang bertumpu pada upaya
peran serta masyarakat. Dan bagi pemberi layanan kesehatan supaya dilakukan
pemeriksaan kesehatan berkala dan penyediaan kit P3K.

BAB IV
ANALISIS TERHADAP ISI JURNAL

A. Analisis Audien yang dituju


Dari hasil penelitian jelas terlihat bahwa peneliti atau penulis jurnal ini, audians yang
dituju yaitu para pekerja sektor informal yakni para nelayan yang masih aktif. Peneliti
mengkaji situasi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas dan
dinas kesehatan setempat.

B. Objektivitas Penulis
Peneliti dalam hal ini cukup objektif dikarenakan peneliti menggali berbagai informasi
tentang upaya kesehatan kerja sektor informal dan keselamatan para nelayan oleh pihak
penyedia layanan kesehatan yakni puskesmas dan juga institusi kesehatan setempat.

C. Pencakupan (Coverage)
Cakupan dari jurnal ini cukup luas. Dikarenakan peneliti bukan hanya mengkaji upaya
kesehatan yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan namun juga melihat status kesehatan
para nelayan yang ditinjau dari berbagai kasus penyakit yang dialami para nelayan dan
keluarga serta upaya perlindungan kesehatan oleh puskesmas .
D. Gaya Penulisan
Gaya penulisan dalam jurnal ini tidak terlalu kaku ataupun menggunakan kata-kata yang
berulang dan juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

E. Ulasan Evaluatif
Jurnal ini sudah cukup baik yang dilihat dari berbagai aspek yang meliputi gaya penulisan
yang terdiri penggunaan bahasa yang mudah dipahami, selain itu juga penulis cukup
objektif dalam menguraikan hasil penelitiannya. Metode penelitian dijelaskan secara baik
sehingga pembaca dapat memahami apa yang dimaksud oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R I. (2003). Diskripsi Kewenangan Wajib dan SPM Bidang


Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. (2002). Kebijakan Teknis Program Kesehatan Kerja. Jakarta:
Depkes RI.

La Dou, Josephine. (1998). Occupational and Environment Medicine . New York: Lange
Medical Book.

Paiman, Soeparmanto. (2004). Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan dalam


Pelaksanaan Otonomi Daerah di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan. Vol 7. No.1 Juni 2004. ISSN 14102935
ANALISA PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR FORMAL DAN
SEKTOR INFORMAL DI JAWA TIMUR

BAB I
LATAR BELAKANG PEMILIHAN JURNAL

Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada hakikatnya merupakan proses utama dan bagian
terpenting dari suatu organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta
sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal
kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala
kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan
dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai
dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Indonesia sendiri adalah salah satu negara
yang sedang berkembang dan padat penduduk yang otomatis akan banyak membutuhkan
penyerapan tenaga kerja, berdasarkan data badan pusat statistik Indonesia 2013 diperoleh
fakta bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,2 juta
orang bertambah sebanyak 3,1 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2012 yang hanya
sebanyak 118,1 juta orang. (Keadaan Ketenagakerjaan Febuari, 2013).
Secara lebih spesifik peran sektor informal dalam pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui
pertumbuhan PDRB pada Provinsi Jawa Timur, tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu
daerah dapat terlihat dari nilai PDRB suatu daerah tersebut. Indikator PDRB ini menunjukkan
daya beli penduduk suatu kota. Dalam hal ini digunakan PDRB atas harga berlaku karena
bertujuan untuk mengukur perubahan struktur ekonomi Kota Surabaya. Semakin besar PDRB
suatu daerah maka semakin tinggi tingkat kemajuan pembangunan di daerah. Berdasarkan
badan pusat statistic Provinsi Jawa Timur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa
Timur tahun 2012 tumbuh sebesar (7,27 %) dibandingkan dengan tahun 2011. Semua sektor
mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor perdagangan, hotel
dan restoran sebesar (10,06 %), sedangkan terendah di sektor pertambangan dan penggalian
sebesar (2,10 %). (Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, 2013).

BAB II
JURNAL
(Terlampir)

BAB III
RESUME JURNAL

A. Peneliti
Nama : Yupi Kurniawan Sutopo dan R.R. Retno Ardianti
Institusi : Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Petra

B. Nama Jurnal
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian : usaha Mikro-Kecil di Jawa Timur.
Waktu Penelitian : Tahun 2014
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menggambarkan pengelolaan sumber daya manusia pada sektor formal dan
sektor informal di Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui perbedaan pengelolaan sumber daya manusia pada sektor formal
dan sektor informal di Jawa Timur

E. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Responden yang akan
dijadikan subyek penelitian adalah sebanyak 187 wirausaha pada sektor formal dan
informal dan bergerak pada tingkatan usaha mikro dan kecil di Jawa Timur. Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling.

F. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan Uji T diatas [Sig 0.05 ], tidak terdapat perbedaan yang signifikan di
dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia antara sektor formal terhadap dan sektor
informal. Walaupun nilai signifikansi keseluruhan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
menunjukan nilai 0,053 yang berarti diatas nilai signifikansi, namun berdasarkan tabel
diatas ada beberapa indikator yang bila diuji secara independen menunjukan perbedaan
yang signifikan.
Berdasarkan hasil uji beda nilai rata-rata pada tiap indikator diketahui bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada indikator Penilaian Prestasi Kerja (X4) dan Job Analysis
& Design (X7). Kedua indikator tersebut memiliki nilai masing masing X4 sebesar
0,001 dan X7 sebesar 0,014 yang berarti dibawah nilai Signifikansi sebesar 0,05. Fakta
lain yang didapat dari hasil penelitian ini juga bisa menunjukan mengapa ada perbedaan
yang signifikan pada indikator X4 dan X7 adalah, pada sektor formal terdapat rata-rata
pekerja sebesar 6.57, dan pada sektor informal sebesar 2.01. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata jumlah pekerja yang bekerja pada usaha mikro dan kecil di Jawa Timur yang
berada pada sektor formal sebanyak lebih dari 6 orang, dan pada sektor informal lebih dari
2 orang.
Hasil analisis deskriptif Pengelolaan sumber daya manusia menghasilkan total rata-rata
skor 2,83 yang termasuk kategori sedang. Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa secara
keseluruhan pengelolaan sumber daya manusia pada sektor formal lebih baik
dibandingkan dengan sektor informal, selain itu indikator Penilaian Prestasi Kerja (X4)
memiliki rata rata tertinggi baik pada sektor formal ataupun informal masing -masing
sebesar 3,78 dan 3,23 sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator terbaik yang dimiliki
pada bidang pengelolaan sumber daya manusia khususnya mikro dan kecil di Jawa Timur
merupakan penilaian prestasi kerja.
Berdasarkan hasil analisa data yang didapat, ditemukan pengelolaan sumber daya manusia
di Jawa Timur tergolong dalam kategori sedang. Ditemukan pula aspek yang paling
terbaik dalam pengelolaan sumber daya manusia di Jawa Timur yaitu penilaian prestasi
kerja. Berdasarkan uji T variabel independen pengelolaan sumber daya manusia sektor
formal dan informal di Jawa Timur tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara
keseluruhan.

G. Kesimpulan
1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada sektor formal dan sektor informal di Jawa
Timur khususnya usaha mikro dan kecil yang diteliti secara keseluruhan tergolong
sedang. Namun berdasarkan nilai perbandingan mean masing masing indikator
terlihat ada beberapa gambaran yang berbeda di dalam pengelolaan sumber daya
manusia antara sektor formal dan informal di Jawa Timur.
2. Setelah dilakukan proses analisa uji T ternyata tidak terdapat perbedaan yang
signifikan secara keseluruhan pengelolaan sumber daya manusia pada sektor formal
dan informal usaha mikro dan kecil di Jawa Timur. Walaupun demikian dilihat dari uji
T masing masing indikator terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator
penilaian prestasi kerja dan Job Analysis & Design antara sektor formal dan informal.

H. Rekomendasi
1. perlu adanya dorongan dari pihak pemerintah serta kemauan para wirausaha itu sendiri
untuk mendaftarkan usahanya menjadi usaha yang formal sehingga mampu
melaksanakan penempatan pekerja yang layak serta pemberian umpan balik yang
sepadan terhadap para pekerja.
2. Terbukti bahwa pengelolaan sumber daya manusia di Jawa Timur khususnya usaha
mikro dan kecil masih kurang kepedulian terhadap pengembangan karir pekerjanya,
terlihat dari angka mean yang sangat rendah pada sektor formal maupun informal.
Diharapkan para pengusaha (wirausaha) pada sektor formal maupun sektor informal
lebih mempedulikan para pekerjanya karena hal itu sangat berpengaruh terhadap
peningkatan performa usaha pula.

DAFTAR PUSTAKA

Altarawneh, Ikhlas I., and Jehad S. Aldehayyat. "Strategic Human Resources Management
(SHRM) in Jordanian Hotels." International Journal of Business and Management 6.10
(2011): p242.

Armstrong, Michael dan Murlis. The Art Of HRD : Reward Management. Volume 9. New
Delhi-110 002 : Crest publishing house (2005).

Armstrong, Micahel. "Human resource management practice." (2006).

Anda mungkin juga menyukai