Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Publik (Public Service) merupakan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat umum yang menjadi warga negara atau secara
sah menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Pelayanan publik disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik. Penerima pelayanan publik adalah
perseorangan atau kelompok yang sedang melakukan pelayanan. Masyarakat
merupakan pelanggan dari pelayanan publik, karena masyarakat langsung
dapat menilai apakah kualitas pelayanan yang di berikan sudah baik atau masih
belum sesuai dengan harapan masyarakat
Kesehatan adalah merupakan hak dan investasi bagi semua warga
negara Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti :
tercantum dalam UUD 1945, Pasal 27 ayat kedua dimana tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Berpijak pada hal di atas, maka semua warga negara tanpa kecuali mempunyai
hak yang sama dalam penghidupan, kesehatan dan pekerjaan. Penghidupan ini
mengandung arti hak untuk memperoleh kebutuhan materiil, seperti : pangan,
sandang dan papan yang layak dan juga kebutuhan lainnya, seperti : kesehatan,
kerohanian, dan lain-lain. Kesehatan merupakam investasi bagi masyarakat,
sebab kesehatan merupakan modal dasar yang sangat diperlukan oleh segenap
masyarakat untuk dapat beraktifitas sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing, sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga. Namun bila kondisi kesehatan
bermasalah bukan tidak mungkin seluruh harta dan kekayaan akan habis
digunakan untuk memperoleh kesehatan tersebut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Pokok-Pokok Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan rakyat adalah salah
satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa dan
mempunyai peranan penting dalam penyelesaian kesehatan nasional.
Sehingga pemerintah harus mengusahakan bidang kesehatan dengan
sebaik-baiknya, yaitu : menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai dan
dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat umum. Sistem Kesehatan
Nasional menyebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah
tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang
menyeluruh, terpadu dan merata yang dapat diterima dan terjangkau oleh
seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat (SKN, 2009). Harus
diakui bahwa kualitas kesehatan masyarakat Indonesia selama ini sebagaian
besar tergolong rendah, terutama pada masyarakat miskin. Mereka cenderung
kurang memperhatikan kesehatan mereka, hal ini disebabkan oleh rendahnya
tingkat pemahaman mereka akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (PERMenkes)
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyatakan
bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan, selanjutnya
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam
Sistem Kesehatan Nasional Tahun 2012, Puskesmas adalah sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama dengan mempunyai 3 fungsi, yakni
sebagai berikut : pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pusat pemberdayaan Masyarakat dan
Keluarga. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dilakukan

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 2


secara berkesinambungan dan terintegrasi. Upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan.
UKM esensial harus dilaksanakan oleh puskesmas untuk mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.
Sedangkan pada Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. Upaya
kesehatan perorangan (UKP) dalam pelaksanaannya lebih mengarah pada
kuratif (pengobatan) baik dalam bentuk kegiatan rawat jalan, gawat darurat,
pelayanan satu hari (one day care), maupun pelayanan kunjungan rumah (home
care).
Puskesmas merupakan salah satu instansi pemerintah yang berperan
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Peningkatan
kualitas pelayanan terus dituntut untuk dilakukan agar mampu memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan serta memberikan kepuasan terhadap
masyarakat. Agar terwujud pelayanan publik yang berkualitas, sangat
dibutuhkan partisipasi masyarakat luas dengan memberikan respon kepada
penyelenggara pelayanan publik tentang informasi yang objektif tentang
kualitas pelayanan yang diterima oleh masyarakat. Akses masyarakat terhadap
pengelola dan pelaksana pelayanan dalam pelaksana kegiatan harus memadai
dan tepat waktu diakses oleh masyarakat ketika masyarakat membutuhkan baik
untuk pelayanan preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif sesuai dengan
kemampuan Puskesmas.
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas perlu diketahui oleh
masyarakat sebagai pengguna pelayanan. Selain itu lintas program maupun
lintas sektor juga perlu mengetahui agar peningkatan kerjasama, saling
memberi dukungan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dan upaya lain
yang terkait dengan kesehatan dapat diupayakan untuk menciptakan
pembangunan berwawasan kesehatan sehingga berbagai strategi komunikasi

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 3


untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan dapat
dikembangkan, antara lain melalui papan pengumuman, pemberian tanda arah
yang jelas, media cetak, telepon, sms, dan media elektronik.

B. Maksud dan Tujuan


Survey akses dapat digunakan sebagai evaluasi penyampaian
informasi dan sosialisasi terkait program kesehatan dan pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas kepada masyarakat, sasaran program, lintas
program dan lintas sektor untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
layanan yang diberikan.
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan survey ini adalah:
1. Diperoleh data mengenai akses masyarakat terhadap lokasi Puskesmas
2. Diperoleh data mengenai tingkat pengetahuan masyarakat terhadap jenis
pelayanan baik dalam maupun luar gedung
3. Diperoleh data mengenai kendala bahasa masyarakat saat menerima
informasi pelayanan maupun program Puskesmas
4. Diperoleh data mengenai sejauh mana masyarakat mengetahui media yang
tersedia untuk mendapatkan informasi mengenai jenis pelayanan
Puskesmas.

C. Manfaat Survei
Berdasarkan hasil analisis diharapkan dapat diperoleh manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan berguna untuk pengembangan ilmu manajemen
utamanya manajemen puskesmas tentang penyampaian jasa,
kepuasan dan kepercayaan pasien.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan tentang ilmu manajemen
khususnya manajemen puskesmas serta lebih memahami masalah
secara objektif, ilmiah dan rasional tentang pelayanan kesehatan.

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 4


2. Manfaat Praktis
a. Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
Puskesmas Bontang Barat Kota Bontang dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
b. Hasil survei ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan,
kepuasan dan kepercayaan pasien khususnya Puskesmas Bontang
Barat dan Puskesmas di Kota Bontang pada umumnya.

D. Ruang Lingkup Survei


Ruang lingkup survei mencakup akses masyarakat terhadap lokasi,
bahasa petugas, jenis pelayanan baik dalam maupun luar gedung, serta akses
untuk mendapatkan informasi mengenai pelayanan Puskesmas Bontang Barat.

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 5


BAB II

METODE SURVEI

A. Tempat dan Waktu Survei

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bontang Barat dan


dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan luar gedung yakni pada saat Survei
Mawas Diri. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2019.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Populasi dari survei ini adalah masyarakat yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Bontang Barat. Jumlah populasi diambil populasi
berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 2019 yang berjumlah 30.417
jiwa.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2006). Sampel merupakan bagian dari populasi
terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian. Yang menjadi sampel dari
survei ini adalah masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam survei akses adalah sebagai
berikut:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2002). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah :
a) Berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Bontang Barat.
b) Bersedia menjadi responden

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 6


c) Berusia di atas 15 tahun.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Notoatmodjo, 2002). Kriteria eksklusi penelitian ini adalah
sampel yang tidak mengisi seluruh pertanyaan didalam kuesioner.

3. Cara Pengambilan Sampel


Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode sampling
insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Untuk
menentukan jumlah sampel survei, ditentukan dengan menggunakan tabel
penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari
isaac dan michael, untuk tingkat kesalahan yang digunakan pada survei ini
sebesar 5%. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dan polulasi yang
diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut.

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 7


Jika dilihat dari tabel diatas, dengan jumlah populasi 30.417 jiwa
dan jumlah tingkat kesalahan 5%, maka besar sampel yang diambil adalah
sebanyak 344 orang dan untuk menghindari terjadinya bias data maka
jumlah sampel di tambah menjadi 350 orang.

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 8


BAB III

HASIL SURVEY AKSES

1. Identitas Responden

Sebelum melakukan analisis survey akses, berikut merupakan


deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir
dan pekerjaan.

Pie Chart Komposisi Pie Chart Komposisi


Responden Berdasarkan Usia Responden Menurut Jenis
Kelamin
15-
25
tahu
46- >56 tahun n Perempuan
55 5% 7%
21%
tahu
n
15%
36-45 tahun
23% Laki-Laki
93%
26-
35
tahu
n
36%

Pie Chart Komposisi Pie Chart Komposisi


Responden Menurut Responden Menurut
Pendidikan Terakhir Pekerjaan Utama
SD
D1- ke-
D3- baw
S2 ke atas ah
D4 S1
5% 5% 1% 13% SLT PensiunanTidak Belerja Wiras
P 5% 3%
13% wasta/
PNS
IRT Usa-
2%3% hawan
8%
Swasta Petani
58% 9%
Buruh
SLT Harian
A Lepas
63% 12%

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 9


Dari grafik diatas terlihat bahwa yang menjadi responden didominasi
oleh laki-laki dengan mayoritas rentang umur responden berada pada
rentang 26-35 tahun. Selain itu pendidikan terakhir responden mayoritas
adalah SLTA dan pekerjaan lainnya, dalam hal ini lebih terarah kepada
pekerjaan sebagai swasta merupakan jenis pekerjaan mayoritas responden.

2. Hasil Survey Akses


a. Letak Puskesmas
Berikut merupakan hasil survey akses terhadap lokasi Puskesmas.

Letak Puskesmas Bontang Barat


Mudah dijangkau Sulit dijangkau

15%

85%

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 10


Gambar 3.1 Akses Terhadap Lokasi Puskesmas Bontang Barat

Puskesmas memiliki peran yang sangat penting dalam


pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini membawa
konsekuensi bahwa keterjangkauan pelayanan Puskesmas bagi
masyarakat perlu diperhatikan. Kemudahan mencapai lokasi atau
aksesibilitas selanjutnya menjadi salah satu faktor penting, karena
Puskesmas yang lokasinya semakin mudah dicapai oleh
masyarakat, maka masyarakat akan semakin mudah mengakses
pelayanannya.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa 85 % responden
berpendapat letak Puskesmas mudah untuk di jangkau, hasil ini
menurun dari survey tahun lalu yakni 91% responden berpendapat
letak Puskesmas mudah dijangkau dan hasil survey akses tahun
2019 sekitar 15 % responden yang menganggap letak Puskesmas
masih sulit di jangkau, hasil ini meningkat dari tahun sebelumnya
yakni sebanyak 9% responden yang menganggap letak Puskesmas
masih sulit untuk dijangkau.
Dari beberapa responden yang ditemui, alasan mereka
menganggap Puskesmas sulit untuk dijangkau adalah akibat rumah
mereka yang cukup jauh dari Puskesmas (didaerah km.3 yang
berjarak ± 3 km dari Puskesmas). Sehingga banyak dari
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut lebih memilih untuk

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 11


mengakses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dekat
dengan wilayah tempat tinggal mereka.

b. Penyampaian Informasi Oleh Petugas


Dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada
masyarakat, komunikasi antara penyelenggara dan penerima
pelayanan harus terjalin dengan baik. Masyarakat sebagai penerima
layanan harus memahami informasi dalam bahasa yang bisa
mereka pahami dan penyelenggara pelayanan harus memahami
bahasa yang digunakan oleh penerima layanan. Ketika hal tersebut
dapat berlangsung maka penerimaan informasi dari masyarakat
maupun untuk menerima keluhan pelanggan akan lebih mudah
karena apabila terdapat kendala bahasa, maka dikhawatirkan akan

Penyampaian Informasi Oleh


Petugas
Sulit dipahami Mudah dipahami
28%

72%

dapat menimbulkan perbedaan persepsi dalam menerima informasi


yang disampaikan oleh petugas Puskesmas. Berikut merupakan
hasil survey akses terhadap penyampaian informasi oleh petugas.

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 12


Gambar 3.2 Akses Terhadap Penyampaian Informasi Oleh Petugas

Dari hasil survey diketahui bahwa 72% dari responden


menganggap bahwa penyampaian informasi oleh petugas mudah
dipahami oleh masyarakat. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden tidak terkendala oleh bahasa yang digunakan oleh
petugas dalam menyampaikan informasi.

c. Pengetahuan tentang Jenis Pelayanan Luar Gedung


Jenis pelayanan di Puskesmas mencakup pelayanan dalam
dan luar gedung. Pelayanan luar gedung Puskesmas meliputi
kegiatan posyandu balita, posyandu lansia, Pos UKK, Posbindu,
kunjungan rumah, pemeriksaan jentik, pembinaan TTU, TPM, dll.
Berikut merupakan hasil survey akses terhadap pengetahuan
masyarakat mengenai jenis pelayanan luar gedung Puskesmas.

Jenis Pelayanan Luar Gedung


Tahu Tidak Tahu

22%

78%

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 13


Gambar 3.3 Pengetahuan Jenis Pelayanan Luar Gedung

Chart Title
Kunjungan
Rumah
Pemberian
Pasien TB, Vitamin A dan Obat
Kusta, Cacing Penyuluhan Kesehatan
DBD,Pneu Imunisasi9% 9%
monia,disekolah
Campak,G 9%
HPR Posyandu Balita
Pembi-
4% 18%
naan TTU
4%

Pemeriksaan Jentik
9%

Posyandu
Pembi- Posbindu Lansia
naan TPM
Kunjungan 7% 6%
2%
Rumah Pos UKK
Penderita 3%
Gangguan
Kunjungan
Jiwa Rumah Kunjungan Ibu Hamil Kunjungan Bayi
3% Pasien 6% 6%
Resti
6%

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 14


Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa, sebanyak 78% responden
telah mengetahui jenis pelayanan luar gedung Puskesmas. Dan jika
ditelusur, dari beberapa jenis pelayanan luar gedung Puskesmas,
pelayanan posyandu balita merupakan jenis kegiatan luar gedung
yang memiliki persentase tertinggi diketahui oleh masyarakat.
Sosialisasi mengenai jenis pelayanan luar gedung masih perlu
untuk dilakukan, mengingat masih cukup banyak kegiatan luar
gedung yang belum diketahui oleh masyarakat sehingga
masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses kegiatan luar
gedung Puskesmas Bontang Barat ketika sosialisasi jenis
pelayanan telah dilakukan.

d. Pengetahuan tentang Jenis Pelayanan Dalam Gedung


Selain jenis pelayanan luar gedung, berikut merupakan
jenis pelayanan dalam gedung Puskesmas Bontang Barat yang
mencakup pelayanan poli umum, poli gigi, poli kebidanan,
laboratorium sederhana, klinik gizi, klinik integrasi, serta klinik
TB.

Jenis Pelayanan Dalam Gedung


tahu tidak tahu

49%
51%

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 15


Gambar 3.4 Pengetahuan Jenis Pelayanan Dalam Gedung

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden, yakni sebanyak 51% telah mengetahui jenis pelayanan
dalam gedung dan sebanyak 49% responden masih belum
mengetahui jenis pelayanan dalam gedung Puskesmas. Jika
dibandingkan dengan persentase responden yang mengetahui jenis
pelayanan luar gedung, jumlah responden yang mengetahui jenis
pelayanan dalam gedung lebih kecil persentasenya. Dari beberapa
responden mengungkapkan bahwa alasan mereka tidak mengetahui
jenis pelayanan dalam gedung adalah karena tidak pernah
mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas Bontang Barat,
sehingga pengoptimalan kegiatan sosialisasi mengenai jenis
pelayanan dalam gedung masih sangat perlu untuk dilakukan agar
masyarakat yang belum pernah mengakses pelayanan kesehatan di
Puskesmas Bontang Barat juga dapat mengetahui jenis pelayanan
dalam gedung Puskesmas.

e. Pengetahuan mengenai Media Informasi untuk Mengetahui


Jenis Pelayanan Puskesmas

Berikut merupakan grafik hasil survey akses terhadap


media informasi Puskesmas.

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 16


BLOG 22

TELEPON 39

SMS 49

Pengetahuan Tentang Media Informasi


Puskesmas Bontang Barat

YA
32%

TIDAK
68%

Gambar 3.5 Pengetahuan mengenai Media Informasi untuk


Mengetahui Jenis Pelayanan Puskesmas

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa responden yang


mengetahui tentang media informasi yang disediakan oleh
Puskesmas seperti melalui nomor telepon, SMS Center, maupun
blog Puskesmas mencapai 32 % meningkat dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang hanya mencapai 16%. Media informasi
melalui sms center dan telpon yang memiliki persentase tertinggi
telah diketahui oleh masyarakat. Hal ini berarti bahwa sosialisasi
mengenai media informasi yang disediakan oleh Puskesmas masih
belum dilakukan secara maksimal. Masyarakat perlu untuk
mengetahui media informasi yang disediakan oleh Puskesmas

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 17


karena hal tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam
mengakses informasi mengenai jenis pelayanan yang terdapat di
Puskesmas.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 18


Dari survei akses yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
- 85% responden menyatakan bahwa lokasi Puskesmas mudah
dijangkau
- 72% responden tidak merasa kesulitan terhadap bahasa petugas dalam
penyampaian informasi
- 78% masyarakat telah mengetahui jenis pelayanan luar gedung, dengan
kegiatan posyandu balita sebagai kegiatan yang memiliki persentase
tertinggi diketahui oleh responden.
- 51% responden telah mengetahui tentang jenis pelayanan dalam
gedung Puskesmas Bontang Barat
- 32% responden telah mengetahui media informasi yang disediakan
oleh Puskesmas untuk mengakses informasi tentang jenis pelayanan
Puskesmas, dengan sms center dan telpon sebagai media yang paling
diketahui oleh responden.
B. Saran
1. Dalam pelaksanaan survey ini, masih diperlukan sosialisasi mengenai:
- Jenis pelayanan dalam dan luar gedung Puskesmas
- Media untuk mengakses informasi mengenai jenis pelayanan yang
tersedia di Puskesmas yang meliputi nomor telepon, sms center dan
blog Puskesmas.

2. Peranan lintas sektor masih diperlukan dalam peningkatan sosialisasi


kesehatan kepada masyarakat yang dalam hal ini dapat berupa
memfasilitasi tempat dan mengumpulkan warga.

Bontang, 27 Mei 2019

Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bontang Barat Pelaksana,

Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 19


dr. Fatimah Asih Winaryo Eva Rosalina Eryandini, SKM
Survey Akses Puskesmas Bontang Barat Tahun 2019 20

Anda mungkin juga menyukai