PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak dari setiap warga negara. Salah satu upaya pemerintah
bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal (Irmawati
dkk, 2017)
Puskesmas Kota Binamu adalah Puskesmas yang menjadi salah satu penyedia
pelayanan rawat jalan. Biaya pengobatan di rumah sakit sangat mahal, menjadikan
Binamu Kota berperan penting dalam menjaga dan merawat kesehatan masyarakat
Dari data yang didapat dari jumlah pasien yang berkunjung di Puskesmas
Binamu Kota pada tahun 2020 pada bagian rawat jalan mengalami peningkatan
12.736 yaitu pada bulan januari sebanyak 1.217, februari sebanyak 1.497, maret
sebanyak 1.567, april sebanyak 844, mei sebanyak 817, juni sebanyak 1.102, juli
sebanyak 626, agustus sebanyak 905, september sebanyak 784, oktober sebanyak
Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2020 sebanyak 12.736, dan data
menunjukkan bahwa setiap bulannya ada pasang surut yang besar, dan terkadang
adalah 57.472, yang berarti tingkat kunjungan pasien di puskesmas Binamu Kota
Puskesmas Kota Binamu tidak memenuhi target standar pelayanan minimal 75%
pegawai yang datang terlambat, pasien menunggu terlalu lama, dan beberapa dari
wawancara pasien, 3 merasa tidak puas dan 2 merasa puas dengan pelayanan yang
perawatan yang benar dan tepat. Lebih banyak pasien menyatakan ketidakpuasan
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
jalan.
kepuasan pasien.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
3
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kualitas
akses, dan biaya. Kualitas yang dapat dicapai dapat disampaikan dengan cara yang
tepat, efisien dan hemat biaya. Layanan berkualitas berorientasi pada pelanggan,
(Sudirman, 2016).
Secara umum bentuk dan jenis pelayanan kesehatan ada 2 bagian, yaitu:
keluarga.
5
1. KompetensiTeknis
2. Keterjangkauan
3. Efektivitas
4. Efisiensi
5. Berkesinambungan
6. Keamanan
7. Kenyamanan
6
8. Informasi
9. Ketepatan Waktu
Harus dilakukan dalam waktu dan cara yang tepat jika ingin berhasil.
diterapkan.
a. Pengetahuan
b. Kesadaran
c. Sikap positif
d. Sosial ekonomi
e. Sistem nilai
7
f. Pemahaman pengguna jasa
g. Empati
meliputi penyuluhan, pengobatan, dan tindak lanjut pasien rawat inap yang boleh
pulang. Sasaran pelayanan rawat jalan meliputi penyuluhan kesehatan bagi pasien
yang memerlukan nasihat spesialis, dengan atau tanpa pengobatan, dan tindak
1. Pengertian Puskesmas
Setiap jalan pasti memiliki Puskesmas sendiri, namun sebuah jalan dapat
Puskesmas.
8
a. Kelompok Kerja Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan UKP, termasuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
a. Upaya
2005):
9
Prinsip pertama yang diterapkan adalah prinsip tanggung jawab
kerja.
3) Asas Keterpaduan
4) Asas Rujukan
E. Kerangka Teori
10
Efektivitas
Akses/Keterjangkauan
Kompetensi Teknis
Ketepatan Waktu
Kepuasan
Keamanan
Kenyamanan
Kesinambungan
Informasi
Efisiensi
11
F. Sintesa Penelitian
Tabel 1 Distribusi Matriks Hasil Penelitian Terdahulu Yang Berhubungan Dengan Kualitas Pelayanan
No Nama Judul Metode Variabel Hasil Penelitian Keteranga
. Peneliti Penelitian n
(Tahun)
1. Solichah Kualitas Metode Bukti fisik (Tangible), Hasil analisis menunjukkan Jurnal
Supartiningsi Pelayanan penelitian Keandalan (Reliability), Daya bahwa variabel bebas yang
h Kepuasan ini adalah tanggap (Responsiveness), paling kecil pengaruhnya
(2017) Pasien Rumah penelitian Jaminan (Assurance), dan terhadap kepuasan pelanggan
Sakit: Kasus asosiatif Empati (Emphaty) adalah tampilan/bukti fisik dan
Pada Pasien kepastian/kepastian.
Rawat Jalan
2. R. Faris Analisis Metode Bukti fisik (Tangible), Penelitian ini menunjukkan Jurnal
Mukmin Kualitas penelitian Keandalan (Reliability), Daya bahwa rata-rata pasien yang
Kalijogo, Pelayanan kualitatif tanggap (Responsiveness), menjadi konsumen layanan
Wiwiek Pasien Klinik Jaminan (Assurance), dan Klinik AP Pratama
Rabiatul Pratama Empati (Emphaty) menunjukkan ketidaksesuaian
Adawiyah, Dengan antara apa yang diharapkan
dan Metode dengan apa yang sebenarnya
RatnoPurno Servqual Dan terjadi dengan layanan yang
mo Importance diterimanya.
(2019) Performance
Analysis
3. Yusra Hubungan Metode variabel independen (kualitas Kualitas pelayanan di RSU Jurnal
(2020) kualitas Deskriptif pelayanan) dan variabel Tanjung Selamat masih kurang
pelayanan Korelatif dependen (kepuasan pasien baik (46.5%), dengan tingkat
terhadap BPJS ) kepuasan pasien terhadap
tingkat pelayanan masih rendah
kepuasan (58.1%). Secara statistik,
pasien BPJS terdapat hubungan antara
kualitas pelayanan dengan
kepuasan pasien BPJS di RSU
Tanjung Selamat Tahun 2017,
dengan nilai p= 0.001 (p <
0.05).
4. Siti Kurnia Hubungan penelitian Variabel bebas : (tangibility, Responden menilai kualitas Jurnal
Widi Hastuti, Mutu kuantitatif reliability, responsiveness, pelayanan sebanyak 121
Ahmad Ahid Pelayanan dengan assurance, dan emphaty) (59,6%) dalam kategori buruk
Mudayana, dengan pendekata Variabel terikat : kepuasan dan 82 (40,4%) dalam kategori
Arum Puteri Kepuasan n cross pasien baik. Responden mendapat
Nurdhila, Pasien Peserta sectional skor tinggi 128 poin (63,1%)
Deskha BPJS di dalam kategori kurang puas,
Hadiyatma Rumah Sakit sedangkan responden dalam
(2017) Umum Daerah kategori puas mendapat skor
Yogyakarta 75 poin (36,9%).
13
5. Riska Rosita Hubungan penelitian Variabel bebas : kehandalan, Hasil penelitian menunjukan Jurnal
(2017) Kualitas kuantitatif daya tanggap, jaminan, adanya hubungan yang
Pelayanan dengan empati dan bukti fisik. signifikan antara kualitas
Kesehatan pendekata Variabel terikat : kepuasan pelayanan kesehatan dengan
Rumah Sakit n cross pasien tingkat kepuasan pasien
dengan Tingkat sectional
Kepuasan
Pasien Rawat
Inap
14
BAB III
KERANGKA KONSEP
memuaskan pasien.
kesehatan.
Jeneponto.
B. Kerangka Konsep
KompetensiTeknis
Hubunganantarmanusia
KepuasanPasien
Kenyamanan
Keamanan
KetepatanWaktu
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
16
C. Definisi Operasional
a. Kompetensi Teknis
1) Definisi Operasional
2) Kriteria Objektif
b. Hubungan antarmanusia
1) Definisi Operasional
penjelasan mengenai penyakit yang diderita pasien, serta sikap yang harus di
2) Kriteria Objektif
17
Cukup : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%
c. Kenyamanan
1) Definisi Operasional
rasakan secara langsung. Kenyamanan yang dimaksud dalam hal ini berkaitan
tersedianya fasilitas. Misalnya kursi, tempat sampah dan toilet serta sikap dan
Kabupaten Jeneponto.
2) Kriteria Objektif
d. Keamanan
1) Definisi Operasional
aman dari risiko cedera dan infeksi serta mampu menjaga privasi pasien selama
Jeneponto.
2) Kriteria Objektif
18
Kurang: jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%
e. Ketepatan Waktu
1) Definisi Operasional
Ketepatan waktu adalah pelayanan yang diberikan itu cepat dan tepat.
dokter, pemberian obat kepada pasien dengan cepat dan tepat serta petugas
kesehatan baik dokter maupun perawat yang datang tepat waktu di Puskesmas
2) Kriteria Objektif
f. Kepuasan Pasien
1) Definisi Operasional
yang muncul atau timbul disebabkan oleh akibat dari kinerja layanan kesehatan
2) Kriteria Objektif
D. Hipotesa Penelitian
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
19
Jenponto.
Jeneponto.
jalan.
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
2021.
a. Populasi
penelitian ini adalah pasien dengan rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota
b. Sampel
1. Besar Sampel
21
Sampel penelitian ini adalah seluruh subjek dan dianggap mewakili
teknik random sampling, dimana siapa saja yang bertemu peneliti dan
berikut:
N
n =
Nd 2 +1
Keterangan :
N = Besaran populasi
n = Besaran Sampel
N
Jadi :n = 2
Nd +1
12736
n=
(12736.(0,1¿¿ 2))+1 ¿
12736
n=
128,36
n = 99 Sampel
2. Instrumen Penelitian
alat ukur.
22
D. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
responden.
2. Data Sekunder
Pengolahan data adalah proses mendapatkan ringkasan data atau grafik dengan
tahapan:
Coding adalah pemberian kode pada tiap data yang termasuk dalam
c) Entry data
variabel penelitian.
d) Cleaning data
23
Setelah proses penginputan data, maka dilakukan cleaning data
e) TabulasiData
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode
2. Analisis Data
a. AnalisisUnivariat
b. AnalisisBivariat
diambil mendukung hipotesis. Jika ada cell yang nilai expected count (fh)
yang kurang dari 5 maka akan di lakukan uji alternatif Fisher exact test
( A+ B ) ! ( C+ D ) !(B+ D)!
p=
N ! A ! B !C ! D !
F. Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, grafik, dan
24
G. Etika Penelitian
Etika Penelitian penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjek
subjek seperti:
3. Kerahasiaan (confidentiality)
peneliti.
25
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
responden survei.
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 2
26
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik
di Puskesmas Binamu KotaTahun 2021
Karakteristik N %
Umur (Tahun)
17-25 15 15,2
26-45 41 41,4
46-65 38 38,4
65> 5 5,1
Jenis Kelamin
Tamat SD 4 4,0
Tamat SMP 4 4,0
Tamat SMA 78 78,8
Tamat Perguruan
13 13,1
Tinggi
Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI 6 6,1
Wiraswasta 12 12,1
Petani 4 4,0
IRT 49 49,5
Pelajar/Mahasiswa 9 9,1
Lain-lain 19 19,2
Jumlah 99 100
Sumber: Data Primer 2021
Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi responden
27
tamat SMA sebanyak 78 responden (78,8%), dan yang paling
responden (4,0%).
28
yang kurang ada 15 orang (15.2%). Lebih banyak responden yang
cukup puas pada kepuasan pasien sebanyak 76 orang (76.8%) dan yang
3. Analisis Bivariat
Tabel 4
Hubungan Dimensi Kompetensi Teknis dengan Kepuasan Pasien Rawat
Jalandi Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi
Kurang Cukup Jumlah Statisti
Kompetensi
Puas Puas k/ρ
Teknis
N % n % n % value
1 100,
Kurang 11 78.6 3 21.4
4 0
8 100,
Cukup 12 14.1 73 85.9 0,000
5 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021
tidak terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka dipakai uji
29
alternative yaitu fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05).
Hal ini berarti ada hubungan antara variabel kompetensi teknis dengan
Kota.
Tabel 5
Hubungan Dimensi Hubungan Antar Manusia dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalandi Puskesmas Binamu Tahun 2021
Dimensi Kepuasan Pasien Uji
Hubungan Kurang Cukup Jumlah Statisti
Antar Puas Puas k/ρ
Manusia N % n % n % value
1 100,
Kurang 14 77.8 4 22.2
8 0
8 100,
Cukup 9 11.1 72 88.9 0,000
1 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021
puas sebanyak 14 orang (77.8%) dan yang cukup puas sebanya 4 orang
tidak terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka dipakai uji
alternatif lain yaitu fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05).
30
c. Variabel Kenyamanan dengan Kepuasan Pasien
Tabel 6
Hubungan Dimensi Kenyamanan dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalandi Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi
Kurang Cukup Jumlah Statisti
Kenyamana
Puas Puas k/ρ
n
n % n % n % value
1 100,
Kurang 12 80.0 3 20.0
5 0
8 100,
Cukup 11 13.1 73 86.9 0,000
4 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021
alternatif lain yaitu fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05).
Tabel 7
Hubungan Dimensi Keamanan Manusia dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi Kurang Cukup Jumlah Statisti
Keamanan Puas Puas k/ρ
n % n % n % value
31
1 100,
Kurang 10 76.9 3 23.1
3 0
8 100,
Cukup 13 15.1 73 94.9 0,000
6 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021
10 orang (76.9%) dan yang cukup puas sebanya 3 orang (23.1%). Dari
dengan kurang puas sebanyak 13 orang (15.1%) dan yang cukup puas
1 sel kurang dari 5 maka dipakai uji alternatif lain yaitu fisher yang
Tabel 8
Hubungan Dimensi Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Pasien Rawat
Jalandi Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi
Kurang Cukup Jumlah Statisti
Ketepatan
Puas Puas k/ρ
Waktu
n % n % n % value
1 100,
Kurang 11 61.1 7 38.9
8 0
8 100,
Cukup 12 14.8 69 85.2 0,000
1 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021
32
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 18 orang responden (100,0%)
tidak terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka dipakai uji
B. Pembahasan
(49,5%).
Pada penelitian ini di dapatkan hasil ada yang menilai pada dimensi
33
Pada penelitian ini di dapatkan hasil bahwa terdapat 73 orang
cukup puas. Pada dimensi kompetensi teknis banyak yang menilai cukup
(14.1%). Hal ini dikarenakan responden merasa bahwa dokter maupun petugas
mereka.
kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota. Hasil penelitian ini
rawat jalan, kepuasan pasien menjadi salah satu indikator yang dapat
tetapi tidak puas. Hal ini dikarenakan petugas di bagian pendaftaran kurang
34
ramah dan tidak tanggap terhadap keluhan dari pasien. Sementara responden
yang menilai pada dimensi hubungan antar manusia sudah cukup dengan
merasa petugas kesehatan begitu responsif dan perhatian terhadap pasien yang
berkunjung.
antar manusia kurang namun merasa cukup puas sebanyak 4 orang (22.2%).
0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel hubungan antar manusia
Kota.
puskesmas yang bersih dan indah serta tersedianya dan tempat sampah.
35
merasa kurang puas sebanyak 11 orang (13,1%). Hal ini disebabkan karena
itu kurang dengan merasa kurang puas sebanyak 12 responden (80.0%). Oleh
karena itu, pihak Puskesmas Binamu Kota agar kiranya melakukan perbaikan
0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel kenyamanan dengan
Hasil penelitian ini searah dengan penelitian Satria dkk (2021), bahwa hasil
analisis statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai p sebesar 0,024
aman dari risiko cedera dan infeksi serta mampu menjaga privasi pasien
36
Sementara responden yang menilai cukup pada dimensi keamanan
tetapi merasa kurang puas sebanyak 13 responden (15.1%). Hal ini karena
beberapa pasien tidak dapat tindakan tepat dan terkadang petugas belum
responden yang menilai cukup pada dimensi keamanan dengan merasa cukup
0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel keamanan dengan
keluarganya merasa harapannya tidak terpenuhi dan tidak ingin kembali lagi,
kesehatan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Benham City. Oleh karena itu,
Selain itu ada juga menilai dimensi ketepatan waktu cukup tetapi merasa
37
kurang puas sebanyak 12 responden (14.8%). Hal ini dikarenakan oleh
perawat yang biasanya bertugas di loket atau mengontrol pasien tidak ada di
ruang perawatan pada saat jam kerja. Ada juga responden yang menilai
pasien.
Nilai = 0,000 (ρ<α = 0,05) menurut uji eksak Fisher. Artinya ada
hubungan antara variabel ketepatan waktu dengan kepuasan pasien rawat jalan
membuang biaya.
38
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
39
B. SARAN
pendaftaran perlu lebih ramah dalam menangani keluhan pasien, dan tingkat
40