PENDAHULUAN
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
Puskesmas adalah fasilitas sarana pelayanan kesehatan terdepan dan merupakan ujung
Fungsi Puskesmas yang semula lebih berorientasi kepada upaya kuratif dan
rehabilitatif, bergeser kepada upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif. Fungsi Puskesmas juga semakin kompleks karena menjadi pusat
yaitu meliputi pelayanan kesehatan perorangan dengan tujuan utama memelihara dan
khususnya Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) salah satunya adalah tenaga SKM.
SDM kesehatan dapat dikatakan merupakan “jantung” dari SKN (Sistem Kesehatan
Nasional). Tanpa adanya tenaga yang menjadi penggerak dan melayani, maka pilar-pilar
yang lain dalam SKN menjadi tidak berjalan, begi juga sebaliknya. Untuk melaksanakan
fungsi Puskesmas tersebut tenaga Sarjana Kesehatan Masyarakat ikut serta mempunyai
pasien kepada Puskesmas sehingga tercipta loyalitas mereka sebagai konsumen jasa
pelayanan kesehatan. Tuntutan terhadap mutu (quality) dari hari ke hari semakin tinggi.
Mutu tersebut tidak hanya terdapat produk atau barang saja tetapi juga terhadap jasa yang
dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu industri/organisasi. Mutu pelayanan menunjuk pada
Jadi, mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehaatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri sendiri setiap pasien.
(Rahardjo, 2005)
mempunyai peranan cukup besar terhadap pencapaian efisiensi, mutu dan citra pelayanan
di masyarakat. Perawat merupakan salah satu tenaga profesional yang jumlahnya cukup
besar, sehingga perlu upaya peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit maupun
dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memenuhi standar
pelayanan yang optimal. Upaya pemerintah dalam mencapai pelayanan kesehatan yang
zaman, pelayanan kepada pelanggan merupakan faktor yang sangat penting. Oleh karena
itu, provider harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya
dengan memberikan produk yang lebih bermutu, lebih murah, dan pelayanan yang lebih
baik. Suatu produk dikatakan bermutu apabila dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Oleh karena itu pengetahuan pelayanan dan kepuasan pelanggan sangatlah penting.
(Satrianegara.2009)
kualitas pelayanan kepada masyarakat yang dilayani terpenuhi. Sifat pelayanan harus
memperhatikan beberapa indikator antara lain sederhana, terbuka, mudah diukur, jelas,
dan dapat dipertanggung jawabkan memperhatikan keterkaitan dengan bidang lain dapat
dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah yang lebih atas menyiapkan sarana dan pejabat
keterampilan, kedisiplinan, sikap yang sopan dan ramah, menyiapkan kondisi pelayanan
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari tubuh, jiwa, serta sosial yang sangat
mungkin setiap individu hidup produktif dengan cara sosial serta ekonomis. Dengan
kesehatan ini setiap individu dapat melaksanakan aktivitas sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat hidup produktif baik secara sosial maupun
ekonomis. (Satrianegara.2009)
harus memberikan mutu pelayanan yang baik agar dapat tercapainya kepuasan
pelayanan. Di Indonesia, pada tanggal 1 Januari 2014 telah didirikan suatu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selaras dengan tujuan Organisasi
(BPJS Kesehatan.2014)
Pelayanan kesehatan yang bermutu salah satu aspek dalam pelayanan kesehatan
merupakan faktor yang penting dalam mencapai kepuasan pasien. Kepuasan pasien
merupakan perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan
(Satrianegara.2009)
Seorang pasien jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh jasa pelayanan,
sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.
Kepuasan pasien merupakan reaksi perilaku sesudah menerima jasa pelayanan kesehatan.
Hal itu mempengaruhi pengambilan keputusan pemanfaatan ulang yang sifatnya terus-
menerus terhadap pembelian jasa yang sama dan akan mempengaruhi penyampaian
Berdasarkan jumlah data kunjungan pasien di Puskesmas gekbrong pada tahun 2015
mencapai 7787 pasien, jumlah pasien yang menggunakan BPJS periode Januari-Mei
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nur Khoiri taun 2015 dengan judul Hubungan
Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS Kesehatan
antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien pengguna kartu BPJS
Kesehatan. Mutu pelayanan yang baik memberikan dampak yang positif bagi
kesembuhan pasien sesuai dengan hakekat pelayanan dasar dari pelayanan kesehatan
adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan
yang apabila berhasil dipenuhi akan dapat menimbulkan rasa puas terhadap pelayanan
bahwa mutu pelayanan mempengaruhi tingkat kepuasan, hal tersebut ditunjukan dari
bahwa pelayanan keperawatan di Puskesmas gekbrong kurang baik, dan pada tingkat
Menurut hasil uraian latar belakang masalah diatas, dengan hasil studi
baik, dan pada tingkat kepuasan pasien terdapat 14 responden kurang puas.
1.4 Tujuan
.
1.4.1 Tujuan Khusus
Hipotesis penelitian ini adalah Terdapat Hubungan Mutu Pelayanan BPJS Kesehatan
1. Bagi Perawat
2. Bagi Responden
Hasil penelitian responden dapat mengetahui mutu pelayanan BPJS Kesehatan yang ada
di puskesmas, sehingga diharapkan responden juga dapat memberikan masukan dan saran
3. Bagi Puskesmas
1. Bagi Profesi