Kesehatan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh manusia. Jika
seseorang tidak sehat maka akan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan dapat
keadaan sehat, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hidup sehat juga
merupakan hak asasi setiap manusia untuk itu setiap manusia memiliki hak untuk
sebagai satu mata rantai utama pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama
rumah sakit.(2) Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Rumah sakit adalah
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
yaitu pelayanan rawat jalan. Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan
oleh rumah sakit kepada pasien tanpa harus tinggal di ruang rawat inap. Pelayanan
1
rawat jalan pelayanannya berkaitan dengan kegiatan poliklinik. Proses pelayanan
pasien rawat jalan dimulai dari pendaftaran pasien di loket pendaftaran, ruang tunggu,
pasien pulang ke rumah. Pelayanan rawat jalan termasuk pelayanan yang paling
sering digunakan oleh masyarakat dan menjadi perhatian utama manajemen rumah
sakit karena akan berpengaruh kepada tanggapan awal dan kepercayaan masyarakat
yang bermutu. Pelayanan yang bermutu dapat dilihat dari beberapa hal seperti
aksesibilitas, efektivitas, dan efisiensi dari pelayanan. Salah satunya dari akses
pelayanan, yaitu ditandai dengan waktu tunggu pasien.(5) Menurut Gaspersz (1997)
dimensi mutu yang perlu diperhatikan salah satunya, yaitu ketepatan waktu
pelayanan seperti waktu tunggu pasien.(6) Waktu tunggu adalah waktu yang
dibutuhkan pasien mulai dari mendaftar sampai pasien mendapatkan pelayanan dari
dokter. Waktu tunggu merupakan salah satu faktor penentu mutu dan kualitas dari
standarnya, yaitu tidak lebih dari satu jam. Jika lebih dari satu jam maka waktu
pelayanan rawat jalan tersebut bisa dikatakan tidak sesuai standar.(5) Lama waktu
melakukan pelayanan kesehatan sesuai harapan dan keinginan pasien.(7) Jika waktu
tunggu sudah tidak sesuai dengan standar maka kualitas pelayanan menurun dan
manajemen pelayanan rumah sakit akan terganggu, hal ini tentu akan berdampak
Tiga hal yang menjadi faktor utama penyebab waktu tunggu lama, yaitu
penyimpanan, jumlah dokter tidak memadai dan terbatasnya jumlah staf pelayanan
kapasitas (Abdullah, 2005).(8) Pasien akan mengatakan suatu pelayanan tidak bagus
jika sakit yang dideritanya tidak sembuh, antrian panjang karena waktu tunggu yang
lama dan tidak ramahnya petugas kesehatan dalam melayani pasien meskipun
sesuai dengan harapan. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.(3) Kepuasan pasien
adalah perasaan yang muncul dari perbandingan antara harapan pasien terhadap
kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah waktu
tunggu yang lama. Kepuasan pasien di pelayanan rawat jalan menurut Standar
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Laeliyah dan Heru Subekti tentang
waktu tunggu pelayanan rawat jalan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di
rawat jalan RSUD Kabupaten Indaramayu pada tahun 2015 memiliki rata-rata
waktu tunggu selama 70,18 menit dan tingkat kepuasan pasiennya cukup puas.(8)
Rata-rata waktu tunggu yang hampir sama didapat oleh Tri Handayani dan Antik
Pujihastuti pada penilitiannya yang berjudul waktu tunggu pelayanan pasien JKN
rawat jalan di RSUD dr. soeratno Gemolong, yaitu sebesar 72 menit.(10) Penelitian
oleh Herjunianto tentang pengaruh waktu tunggu terhadap wait satisfaction pasien
di instalasi rawat jalan RSAL dr. Ramelan Surabaya tahun 2014 waktu tunggu
pasien dalam mendapatkan pelayanan bahkan sampai 2 hingga 3 jam, dan sebesar
Penelitian lain tentang waktu tunggu yang dilakukan oleh Fitia Oktari pada
skripsinya yang berjudul analisis waktu tunggu pelayanan pasien rawat jalan di
poliklinik spesialis dasar rumah sakit TK.III dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2019
didapatkan juga waktu tunggu yang melebihi standar, yaitu pasien harus menunggu
2-3 jam untuk mendapatkan pelayanan dan bahkan ada yang sampai 6 jam dan ini
berpengaruh pada kepuasan pasien.(12) Penelitian lain oleh Torry dan kawan-kawan
dengan kepuasan pasien rawat jalan klinik penyakit dalam RSUD Dr. Iskak
melewati SPM, dan waktu tunggu mempengaruhi kepuasan pasien, semakin lama
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang atau biasa disingkat
yang ada di Kota Padang Panjang. RSUD Kota Padang Panjang merupakan Rumah
Sakit tipe C yang memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dengan 18 jenis
spesialistik, selain itu juga ditunjang dengan unit penunjang seperti laboratorium,
farmasi, fisioterapi, radiologi, rekam medis serta instalasi gawat darurat yang akan
melayani 24 jam.
RSUD Kota Padang Panjang mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu
memudahkan akses dari berbagai penjuru. Posisi yang strategis membuat RSUD
kesehatan baik itu dari dalam kota maupun luar kota. Dilihat dari data jumlah
kunjungan pasien rawat jalan RSUD Kota Padang Panjang tahun 2015-2019 terus
yaitu sebesar 23,98%, namun pada tahun 2020 jumlah kunjungan pasien mengalami
penurunan sebesar 33,4%. Hal ini disebabkan oleh munculnya wabah Covid-19 di
Padang Panjang. Pada tahun 2021 jumlah kunjungan pasien mengalami penigkatan
kembali, yaitu sebesar 8,82%. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tahun
2019 ialah sebanyak 92.392 pasien, pada tahun 2020 ialah sebanyak 61.504,
sedangkan jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2021 ialah sebanyak
RSUD Kota Padang Panjang tetap lebih banyak berasal dari luar kota dibanding
dalam kota.(14)
Daerah Kota Padang Panjang dan Nomor 3 Tahun 2017 tentang Jaminan Kesehatan
Masyarakat Kota Padang Panjang, jadi mayoritas masyarakat Kota Padang Panjang
sudah menjadi peserta JKN. Dilihat dari data kunjungan pasien rawat jalan RSUD
Kota Padang Panjang tahun 2021 berdasarkan cara bayar mayoritas pasien yang
datang sudah menjadi peserta JKN , yaitu sebanyak 58.752 pasien atau sebesar
dasar kesehatan. Badan yang mengatur JKN adalah Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS). Peserta JKN adalah setiap orang yang membayar iuran kepada BPJS,
Observasi awal pada 10 orang pasien JKN rawat jalan terkait waktu tunggu
dan kepuasan pasien, didapatkan semua pasien mengalami waktu tunggu yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit, yaitu lebih dari 1 jam atau
60 menit, sedangkan untuk kepuasan pasien, mayoritas pasien merasa tidak puas
dengan waktu pelayanan yang lama, namun ada beberapa pasien yang merasa
cukup puas karena sudah terbiasa dengan kondisi waktu pelayanan yang lama.
Waktu tunggu yang lama kemungkinan terjadi karena faktor-faktor seperti
banyaknya kunjungan pasien, dokter yang telat atau tidak tepat waktu.
pasien di RSUD Kota Padang Panjang terutama pasien JKN yang berobat
berdampak pada lamanya waktu tunggu dan kepuasan pasien sehingga penelitian
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang Tahun 2022”
sebagai berikut, “Bagaimana hubungan waktu tunggu dengan kepuasan pasien JKN
di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang tahun
2022”
tunggu dengan kepuasan pasien JKN di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Umum
pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang.
input, process dan output dalam pelaksanaan waktu tunggu pelayanan rawat
1. Bagi Penulis
orang lain.
Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang penelitian ini bisa
Ruang lingkup penelitian yang akan peneliti lakukan adalah menghitung rata-
Pelaksanaan penelitian mulai dari pengambilan data awal sampai didapatkan hasil
penelitian dilakukan pada bulan Januari 2022 sampai Februari 2023 di instalasi