PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila
kinerja dibawah harapan maka pasien akan kecewa dan tidak puas, sedangkan
kinerja sesuai dengan harapan maka pasien akan merasa puas (Putri 2018).
yang muncul setelah perbandingan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja
empathy. Kelima faktor ini dapat mempengaruhi rasa kepuasan pasien (Pratiwi
aktual dan kondisi yang dibutuhkan dan kesenjangan yang semakin besar akan
dengan harapan pasien. Menurut teori Andreoson dalam Budiman and Herlina
1
(2010), bahwa status demografi dapat mempengaruhi kepuasan seseorang,
Kepuasan pasien mencangkup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil
dari pasien mendaftar sampai diterima / dilayani oleh dokter spesialis. Menurut
Fetter dalam Rr. Ratna Arietta (2012), ada beberapa faror yang mempengaruhi
waktu tunggu yaitu First Waiting Time, True Waiting Time, Total Primary
Waiting Time.
dalam praktik pelayanan kesehatan, dan salah satu komponen yang potensial
dalam mendapatkan pelayanan merupakan salah satu hal penting dan sangat
2
komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien.
Dalam segi konteks, waktu tunggu adalah masalah yang selalu menimbulkan
pelayanan ini kurang mendapatkan perhatian oleh pihak manajemen rumah sakit
Waktu tunggu pasien dalam pelayanan merupakan salah satu hal yang
penting yang akan menentukan citra awal rumah sakit. Waktu tunggu pasien
Kategori jarak antara waktu tunggu periksa yang diperkirakan bisa memuaskan
pasien atau kurang memuaskan pasien antara lain yaitu saat pasien datang mulai
dari mendaftar ke loket antri dan menunggu panggilan di poliklinik tujuan sampai
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
American Hospital Aditama (2003), rumah sakit merupakan suatu institusi yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat inap, operasi
3
atau bedah, pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi, gizi,
pelayanan BPJS atau KIS dan pelayanan Jasa Raharja. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk
kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan, dalam hal ini BPJS kesehatan merupakan
Sistem jaminan kesehatan sosial secara menyeluruh yang bersifat wajib bagi
4
Berdasarkan hasil penelitian dari (Pratiwi and Sani 2017) terdapat
poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Kota Surakarta, hasil uji statistik
diperoleh nilai r hitung sebesar 0,235 dengan pvalue 0,029. < 0,05. Kepuasan di
sebanyak 79 orang ( 91,9%), dan yang kurang puas sebanyak 7 orang (8,1%).
bahwa waktu tunggu pelayanan dirawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangkaraya yang terbanyak yaitu tidak baik ( >60 menit) sebanyak 159
orang (79,9%). Kepuasan pasien di rawat jalan RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangkaraya yang terbanyak yaitu puas sebanyak 183 orang (92%). Ada
hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien
2019) Hubungan lama waktu tunggu pelayanan dengan kepuasan pasien di poli
penyakit dalam RSUD Painan, terdapat sebagian besar responden merasa kurang
puas dengan pelayanan di poli penyakit dalam RSUD dr. Muhammad Zein, lebih
dari separuh serponden menyatakan waktu tunggu lama (> 60 menit) , adanya
hubungan lama waktu tunggu pelayanan dengan kepuasan pasien di poli penyakit
dalam RSUD Dr. Muhammad Zein Painan tahun 2019 (p=0,00 dan OR 45,333)
didapatkan bahwa 2 orang pasien merasa puas dengan alasan pelayanannya baik,
5
dan mengatakan sudah biasa berobat di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, serta
mengatakan bahwa dokter di RSI tersebut juga memberikan pelayanan yang baik
serta ramah pada pasien, sedangkan 8 orang pasien lagi mengatakan tidak puas
dengan pelayanan di RSI Ibnu Sina Bukitiinggi dengan alasan waktu tunggu yang
cukup lama disebabkan tidak tepat waktu dokter datang sehingga membuat pasien
B. Rumusan Masalah
penelitian ini yaitu apakah ada hubungan lama waktu tunggu pelayanan dengan
kepuasan pasien bpjs di unit rawat jalan RSI Ibnu Sina Bukittinggi Tahun
2021.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
c. Mengetahui hubungan waktu tunggu pelayanan terhadap kepuasan
2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
kepuasan pasien BPJS di unit rawat jalan RSI Ibnu Sina Bukittinggi.
rawat jalan sehingga dapat sebagai acuan dan lebih meningkatkan lagi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan Pasien
1. Definisi
harapan. Apabila kinerja dibawah harapan maka pasien akan kecewa dan
tidak puas, sedangkan kinerja sesuai harapan maka pasien akan merasa
(Putri, 2018).
dapat berupa sebagai kecil pelayanan, misalnya salah satu jenis pelayanan
dari serangkaian pelayanan rawat jalan atau rawat inap, semua jenis
8
2. Lima Dimensi Mengukur Kepuasan
a) Tangibles (Berwujud)
b) Reliabillity (Keandalan)
hal yang sangat berharga sehingga hal ini juga harus diperhatikan
memuaskan.
9
kemampuan para petugas untuk membantu pelanggan dan memberikan
d) Assurances (Jaminan/Keyakinan)
jasa dan membangkitkan rasa percaya dan keyakinan diri pasien bahwa
suatu alasan yang jelas yang menyebabkan persepsi yang negatif dalam
kualitas pelayanannya.
10
Menurut Garvin (1994), Peppart dan Rownald (1995), serta Tjiptono
pasien diantaranya :
atau kelengkapan.
kerumah sakit.
11
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan
pasien.
akan terbentuk dari pengalaman masa lalu, komentar dari kerabat serta janji
dan informasi dari penyedia jasa dan pesaing. Kepuasan pelanggan dapat
pasien, yaitu :
layanan.
12
b. Survei kepuasan pasien
atau tidaknya tuntutan tersebut berkaitan dengan timbulnya rasa tidak puas
berikut:
13
kinerja (performance) pemberi jasa yang dirasakan pasien sebagai pasien.
Salah satu konsep pengukuran dalam bidang jasa yang saat ini
a) Responsiveness (Ketanggapan)
lama.
b) Reabilitty (Kehandalan)
c) Assurance (Jaminan)
14
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh
para staf.
d) Emphaty (Empati)
Terkait dengan sarana dan prasarana yang bisa dirasakan oleh pasien
jalan.
1. Definisi
15
menit dimulai dari pasien mendaftar sampai diterima / dilayani oleh
b. True Waiting Time, adalah waktu yang dikeluarkan pasien sejak jam
1. Definisi
Indonesia. Peserta BPJS terdiri dari dua peserta yaitu peserta bantuan
PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang terdiri dari fakir miskin serta orang
yang tidak mampu, dan peserta non PBI atau peserta dari peralihan
ASKES.
16
BPJS kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang
2. Manfaat BPJS
operatif, pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, tranfusi darah
sesuai kebutuhan.
kesehatan mencangkup
17
darah, pelayanan kedokteran forensik, pelayanan jenazah di
fasilitas kesehatan.
oleh mentri.
a. Hak Peserta :
kesehatan
berlaku.
18
4) Menyampaikan keluhan atau pengaduan, kritik dan saran secara
b. Kewajiban Peserta :
kesehatan tingkat 1
D. Rawat Jalan
1. Definisi
jalan yaitu :
yaitu :
19
1) Formulir-formulir dokumen rekam medis rawat jalan baru yang
5) Karcis pendaftaran
atau belum. Bila belum berarti pasien baru dan bila sudah berarti
pasien lama
2) Bila membawa KIB, maka catat nama dan no rekam mediknya pada
pembayaran
20
E. Rumah Sakit
1. Definisi
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
sakit :
subspesialistik.
b. Rumah sakit kelas B, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
c. Rumah sakit kelas C, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan
21
d. Rumah sakit kelas D, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas
F. Kerangka Teori
Kepuasan Pasien
1. Tangibles (Berwujud)
2. Reliability (Keandalan)
3. Responsiveness (Daya tanggap)
4. Ansurances (Jaminan/Keyakinan)
5. Emphaty (Kesedian untuk Peduli)
Pengukuran Kepuasan
Faktor-faktor Yang Pasien
Mempengaruhi Waktu Tunggu
a. Sistim keluhan dan
Pelayanan
saran
a. First Waiting Time, b. Survei kepuasan pasien
b. True Waiting Time, c. Belanja siluman
c. Total Primary Waiting. (Ghost Shopping)
d. Analisis pelanggan
yang hilang
22
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Waktu Tunggu
Kepuasan Pasien
Pelayanan
23
B. Hipotesa
Ha: Ada hubungan waktu tunggu pelayanan dengan kepuasan pasien bpjs
Ho: tidak ada hubungan waktu tunggu pelayanan dengan kepuasan pasien
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di unit rawat jalan RSI Ibnu Sina Bukittinggi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Bulan Juli tahun
2021.
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke unit rawat jalan
25
2. Sampel
Z 2 p(1−p)
n=
(d )2
Keterangan :
n : jumlah sampel
Maka :
1,96 2 .0,5(1−0,5)
n=
0.01
n=96,04
n=96 orang
26
Adapun kriteria Inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
E. Defenisi Operasional
27
Tabel 4.1 : Defenisi Operasional
28
F. Instrumen Penelitian
data berupa soal tes, lembar observasi, dan kuesioner. Kuesioner adalah teknik
Alat ukur bisa berupa kuesioner, yang terbagi menjadi kuesioner tertutup
dan kuesioner terbuka. Alat ukur yang berupa kuesioner lazimnya tidak
29
KP(kurang puas) dengan skor 3, CP(cukup puas) dengan skor 4, P(Puas)
1. Uji Validitas
butir, dan skor yang ada. Pada butir yang dimaksud dikolerasikan dengan
ketetapan alat ukur tersebut dalam mengukur hasil. Teknik toleransi yang
(yunita,2017).
dalam penelitian ini sudah dilakukan uji validitas dan reabilitasnya oleh
30
pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki nilai R yang digunakan sebagi
2. Uji Reliabilitas
menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau azas
Cronbach’s Alpha > 0,312 yang berarti semua kategori kuesioner ini
H. Etika Penelitian
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang memiliki arti kebiasaan dan
atas apa yang dikerjakan dalam penelitian, publikasi, dan pengabdian kepada
keputusannya.
31
Pada prinsip ini menegaskan kewajiban peneliti berbuat baik,
3. Prinsip Keadilan
6. Prinsip Keterbukaa
partisipan.
32
I. Metode Pengumpulan Data
Mendapat izin dari bagian diklat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Bukittinggi.
33
J. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu cara atau proses dalam memperoleh data
1. Editing
Editing dilakukan saat tahap pengumpulan data atau juga dapat dilakukan
dikeluarkan.
2. Coding
a) Usia
kode 1, rentang umur dewasa akhir (36-45 tahun diberi kode 2, rentang
umur lansia awal (46-55 tahun) diberi kode 3, rentang umur lansia
34
akhir (56-65 tahun) diberi kode 4, rentang umur manula (65 tahun ke
b) Jenis Kelamin
4. Cleaning
coading kuesioner.
K. Analisa Data
35
1) Analisa Univariat
masing variabel independen dan dependen. Pada penelitian ini semua data
frekuensi.
2) Analisis Bivariat
dengan demiakan analisa yang digunakan adalah uji statistic Chi Square
(X2) dengan α = 0,05. Jika hasil uji menunjukan p ≤ 0,005 maka hubungan
Rumus :
X2 = ∑ (O−E )2
Df = (b
-1) (k-1)
b : jumlah baris
k : jumblah kolom
36
DAFTRA PUSTAKA
Laeliyah, Nur, and Heru Subekti. 2017. “Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan
https://doi.org/10.22146/jkesvo.27576.
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/PSKP/article/view/376.
Pratiwi, Muthiah Rissa, and Fakhrudin Nasrul Sani. 2017. “Hubungan Waktu
https://doi.org/10.26576/profesi.211.
Kepuasan Pasien Bpjs Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
Sara, Yuni. 2019. Hubungan Lama Waktu Tunggu Pelayanan Dengan Kepuasan
37
2021. “Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Pasien Bpjs Di Puskesmas Salo
http://180.178.93.169/index.php/jikd/article/view/442.
Laeliyah, Nur, and Heru Subekti. 2017. “Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan
https://doi.org/10.22146/jkesvo.27576.
nugroho setya bayu. 2017. “Pengaruh Waktu Tunggu Terhadap Kepuasaan Pasien
Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Santa Clara Madiun Tahun 2017.” 経済志
林 87 (1,2): 149–200.
Kepuasan Pasien Bpjs Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Ahmad Yani
Sara, Yuni. 2019. Hubungan Lama Waktu Tunggu Pelayanan Dengan Kepuasan
Yulia, Yulfa, and Loli Adriani. 2017. “Hubungan Waktu Tunggu Pelayanan
38