UMYATI
012221058
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian rumah sakit menurut Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi
dan perizinan Rumah sakit menyebutkan bahwa “rumah sakit adalah insitusi pelayanan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat’’. Rumah sakit merupakan
pelayanan kesehatan yang diberikan akan mempengaruhi kenyamanan dan kepuasan pasien
(lumbatu, 2022). Pengalaman pasien diperoleh dari pelayanan yang diberikan akan
mempengaruhi pemilihan rumah sakit yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
pelayanan prima berpengaruh terhadapa kepuasan pasien. Semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan , maka semakin besar pula kepuasan yang dirasakan pelanggan (Silvia,2018). Salah
satu hal penting dalam pelayanan prima mewujukan kepuasan pasien adalah komunikasi
(Siregar, 2018).
Buruknya manajemen dan pelayanan jasa kesehatan kepesertaan BPJS kesehatan yang
diberikan rumah sakit kepada pasien sudah disadari mengakibatkan banyak kerugian baik bagi
rumah sakit maupun bagi pasien. Survei membuktikan bahwa tidak setiap konsumen yang
kecewa dengan pelayanan perusahaan dengan senang hati menyampaikan keluhannya. Artinya,
meski pasien tidak menyampaikan keluhannya bukan berarti secara otomatis dianggap puas
dengan pelayanan BPJS di rumah sakit. Temuan yang didapatkan TARP (Technical Assistance
Research Program) di Washington, D.C. mendapati kenyataan bahwa 96% konsumen yang tidak
puas justru secara diam-diam beralih ke jasa pesaing). Itu artinya, diamnya pasien merupakan
sinyal buruk bagi rumah sakit. Karena 4% yang menyampaikan keluhan biasanya adalah mereka
yang benar-benar setia atau membutuhkan jasa rumah sakit. Indikasi ini bermakna, setiap satu
pasien yang tidak puas pada dasarnya mewakili 25 pasien lain yang kecewa. Bila setiap hari ada
100 pasien yang mengeluh, berarti terdapat 2.500 pasien yang kecewa. (Lupiyoadi & Hamdani,
2014).
Kepuasan pasien merupakan penilaian terhadap baik atau buruknya kualitas pelayanan
kesehatan yang diterima oleh pasien. Pasien akan merasa puas apabila kinerja pelayanan
kesehatan yang diperoleh sama atau melebihi harapannya. Tingkat kepuasan pasien sangat
penting dan berhubungan erat dengan tingkat kunjungan kembali pasien sehingga hal ini dapat
digunakan sebagai indikator terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Untuk dapat menilai tingkat
kepuasan pasien tersebut, terdapat lima dimensi penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan,
(empathy), dan berwujud (tangible).( Handayani, S.2016), (Siregar, M.A.J., Lubis, I.K.Y. 2018).
Pelayanan kesehatan saat ini telah lama dibicarakan baik di negara maju ataupun
berkembang. Hal ini menunjukkan sistem layanann kesehtan semakin responsif terhadap
kebutuhan pasien dan masyarakat. Oleh sebab itu organisasi layanan kesehatan agar semakin
terfokus pada kepentingan pasien. Dengan kata lain, layanan kesehatan itu harus selalu
mengupayakan kebutuhan dan kepuasan pasien serta masyarakat secara simultan. Pelayanan
yang bermutu sudah pasti tidak akan mencederai pasien dan sudah pasti aman. Sebaliknya
layanan yang aman belum tentu bermutu dan bebas dari kesalahan (Ilkafah 2022).
Rumah sakit umum Menteng Mitra Afia merupakan rumah sakit tipe C yang terletak di
Jakart Pusat di Jalan kali pasir menteng . Rumah sakit umum Menteng Mitra Afia tersebut
yang lebih luas serta penyediaan layanan yang lebih mendukung. Pihak rumah sakit selaku
penyedia jasa dituntut memberikan pelayanan yang lebih baik dibandikan rumah sakit lain untuk
mencapai kepuasan pasien dirumah sakit. Salah satunya adalah ruangan rawat inap Rs Mentang
mitra avia.
kepuasan pasien di rawat inap di RSU Menteng Mitra Afia ditemukan sebanyak lima dari tujuh
pasien yang sedang dirawat mengatakan puas terhadap pelayanan keperawatan. Perawat dinilai
baik oleh pasien, ramah, dan bereaksi cepat ketika dibutuhkan pasien. Dua dari tujuh pasien
mengatakan tidak puas dengan pelayanan keperawatan yang diterimanya dengan alasan tidak
mendapatkan kepastian terhadap pelayanan yang diterimanya baik itu dari dokter maupun
perawat. Satu dari dua orang pasien yang tidak puas tersebut memilih pulang paksa dan dirawat
B. Rumus Masalah
Merujuk dari beberapa teori dan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ‘’Adakah Hubungan pelayanan keperawatan prima terhadap
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSU menteng Mintra afia ‘’
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini ingin mengidenfikasi Hubungan pelayanan prima terhadap tingkat
2. Tujuan Khusus
mitra afia.
2. Mengidentifikasi gambaran distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien di rsu menteng mitra
afia.
3. Mengetahui hubungan pelayanan keperawatan prima terhadap tingkat kepuasan pasien di rsu
D. Manfaat Penelitian
1. a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi organisasi dalam
mengembakan pelayanan Prima sehinga dapat meningakatkan pelayanan rawat iniap di RSU
1. Bagi Responden
Dapat memberikan informasi dan gambaran tentang penerapan pelayanan prima yang ada di
Dapat memberi informasi dan masukan yang bermanfaat bagi rumah sakit dalam
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sebagai bahan masukan dan refrensi
bagi peneliti lain yang akan dating untuk penelitian yang lebih mendalam tentang penerapan
pelayanan prima.