Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN KRITIS

Komunikasi pada Pasien dengan Dukungan Ventilasi

OLEH : Sherin Syafitri


1710142010037

Dosen : Ns. H. Junaidy Suparman Rustam, MNS

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TA 2020/2021
ABSTRAK

Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia. Pasien dengan dukungan ventilasi


menggunakan pipa endotrakeal tidak dapat berkomunikasi secara lisan. Kondisi tersebut
dapat menimbulkan dampak negatif terkait komunikasi yang tidak efektif. Tujuan dari
artikel ini adalah untuk meninjau literatur mengenai situasi pasien dengan kesulitan
komunikasi karena masalah jalan nafas dan ventilasi. Tinjauan integratif dilakukan pada
literatur yang diterbitkan pada tahun 2002 hingga 2016. Basis data elektronik termasuk
ProQuest Nursing & Allied Health Source, Elsevier / Science Direct, CINAHL, dan PubMed
digunakan. Strategi pencarian didasarkan pada pertanyaan PICO dengan menggunakan
kata kunci seperti kemampuan komunikasi, komunikasi tidak efektif, dukungan ventilasi,
dan ventilasi mekanis. Literatur yang relevan dinilai mengikuti rekomendasi dari The
Joanna Briggs Institute for Evidence-Based Nursing. Seratus enam puluh satu artikel
diambil dan terdapat 21 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Dampak komunikasi yang
tidak efektif pada pasien dengan dukungan ventilasi termasuk depresi dan kecemasan;
ketakutan dan kemarahan; frustrasi; dan kehilangan kendali. Faktor yang terkait dengan
komunikasi yang tidak efektif adalah ketidakmampuan membaca bibir; kelemahan
motorik; takut dan menghindari berbicara, dan ketidakmampuan untuk menulis. Strategi
komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC) banyak digunakan untuk meningkatkan
komunikasi yang efektif. Hasil tinjauan integratif ini mengungkapkan adanya kesenjangan
pengetahuan tentang metode dan strategi komunikasi untuk meningkatkan komunikasi
yang efektif pada pasien dengan kesulitan ventilasi. Dukungan berfokus pada faktor-faktor
yang terkait dengan komunikasi yang tidak efektif, terutama yang menyangkut faktor-
faktor emosional ketakutan dan penghindaran percakapan telah diidentifikasi. Implikasi
untuk latihan diidentifikasi dan didiskusikan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan literature review yang berjudul : Komunikasi
pada Pasien dengan Dukungan Ventilasi: Tinjauan Integratif ‘’

Penulis menyadari dalam penyusunan literature review ini masih banyak terdapat
kekurangan baik teknik penulisan maupun isinya. Hal ini di karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan
kritikan yang sifatnya membangun dari pembaca guna perbaikan di masa yang akan datang.
Sebelumnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ns. H. Junaidy Suparman Rustam,
MNS selaku pembimbing akademik dalam mata kuliah Keperawatan Kritis, yang telah
membantu, membimbing serta memberikan saran demi kelancaran dalam penyusunan literature
review ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua dan semoga
literature review ini berguna bagi kita semua. Aamiin.

Bukittinggi,Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang.............................................................................................................4


1.2 Tujuan Penulis............................................................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan......................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan.......................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Komunikasi,Ventilasi..................................................................................5

2.2 Diskusi........................................................................................................................6

BAB III EVIDANCE BASE PRACTICE REVIEW

3.1 perumusan PICO....................................................................................................7

3.2 Perumusan pertanyaan...........................................................................................7

3.3 evidance base practice riview................................................................................7

BAB IV PENUTUP

4.1 kesimpulan.............................................................................................................12

4.2 saran.....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Komunikasi yang tidak efektif dapat menimbulkan stres pada pasien selama pemberian
ventilasi, termasuk tekanan psiko-emosional yang muncul dari kecenderungan depresi,
kecemasan, frustrasi, ketakutan dan kemarahan, panik, gangguan tidur, penurunan harga
diri, dan kehilangan kendali, 4 dan juga pasien tidak dapat menyampaikan apa yang
mereka butuhkan atau keluhannya kepada perawat dan tenaga medis. 5 Oleh karena itu
perawat harus lebih waspada karena perlu adanya komunikasi yang efektif pada pasien
dengan dukungan ventilasi. Metode komunikasi yang tepat dapat mengurangi kesusahan
pasien selama dukungan ventilasi. 4 Untuk memberikan intervensi komunikasi yang
efektif, diperlukan kajian ulang dan sintesis pengetahuan dari bukti-bukti yang ada.

1.2 Tujuan penulis

1. Mampu memaparkan informasi dengan evidence bese di area keperawatan terkait dengan
Komunikasi pada Pasien dengan Dukungan Ventilasi: Tinjauan Integratif
2. Mengidentifikasi jurnal terkait dengan Komunikasi pada Pasien dengan Dukungan
Ventilasi: Tinjauan Integratif
3. Mampu menelaah jurnal yang terkait dengan Efek Perawatan Kenyamanan Terintegrasi
dengan Komunikasi pada Pasien dengan Dukungan Ventilasi: Tinjauan Integratif

1.3 Manfaat penulisan


1) Bagi Institusi Pendidikan
Informasi dari penulisan ini diharapkan dapat berguna bagi instansi pendidikan sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah keperawatan kritis berupa evidence based mahasiswa S1
Keperawatan pada pada siswa
2) Bagi Mahasiswa
Penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan sebagai sumber
informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Efek Perawatan
Kenyamanan Terintegrasi dengan Bacaan Alquran terhadap Kenyamanan Pasien Muslim
di Bawah Ventilasi mekanis
1.4 Metode Penulisan

Tinjauan integratif digambarkan sebagai pendekatan metodologis tinjauan yang


memberikan pengetahuan dan penerapan hasil studi signifikan untuk praktik. 6 Tinjauan
integratif dilakukan melalui enam langkah termasuk; (1) mempersiapkan panduan Semua
uji klinis, uji kontrol acak, meta-analisis, dan ulasan artikel yang menyelidiki tentang
komunikasi pada pasien dengan dukungan ventilasi dipertimbangkan untuk kriteria
inklusi. Dari 166 artikel yang diambil, terdapat 21 artikel relevan yang memenuhi kriteria
inklusi seperti yang disajikan pada Tabel 2. Literatur yang relevan dianalisis dan dinilai
mengikuti rekomendasi dari The Joanna Briggs Institute for Evidence-Based Practice (EBP)
di bidang keperawatan dan kesehatan. Peduli.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Komunikasi,Ventilasi

Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia. Ini adalah proses dalam upaya membangun
saling pengertian. Tappen seperti yang dikutip dalam Riley 1 mendefinisikan komunikasi
sebagai pertukaran ide, perasaan, pendapat, dan nasihat yang terjadi antara dua orang atau
lebih yang bekerja sama. Dukungan ventilasi biasanya digunakan sebagai kehidupan
dukungan pada pasien dengan gagal napas atau setelah operasi besar. Meskipun dukungan
ventilasi dapat berfungsi sebagai perawatan yang menyelamatkan jiwa, konsekuensi dari
ketidakmampuan untuk berkomunikasi selalu menjadi perhatian. 2 Kondisi yang
menyebabkan masalah ventilasi seringkali merupakan konsekuensi dari tabung
endotrakeal yang mencegah aliran udara melalui pita suara. Seringkali diperparah dengan

2.2 Hasil dan Diskusi

Dua puluh satu publikasi memenuhi kriteria inklusi dari penelitian ini. Menurut garis besar
penelitian, 21 penelitian dikategorikan sebagai berikut: 11 penelitian (52,38%)
menggambarkan dampak komunikasi yang tidak efektif pada pasien dengan dukungan
ventilasi, 9 penelitian (42,86%) membahas faktor-faktor terkait komunikasi tidak efektif
pada pasien dengan dukungan ventilasi, dan 6 penelitian (28,57%) mengeksplorasi metode
atau strategi untuk meningkatkan komunikasi efektif pada pasien dengan dukungan
ventilasi.Dalam sebuah studi oleh Happ et al 8, dari 158 pasien yang diwawancarai secara
retrospektif tentang pengalaman mereka selama dukungan ventilasi, 47% melaporkan
perasaan cemas yang terutama dikaitkan dengan ketidakmampuan mereka untuk
berkomunikasi selama dukungan ventilasi. Selain itu, kurangnya kemampuan komunikasi
menyebabkan sulitnya pasien dalam mengekspresikan diri, serta kesulitan pasien untuk
berkomunikasi dengan tenaga medis. Penghalang ini meningkatkan kecemasan di antara
pasien dengan dukungan ventilasi.

Sebuah studi korelasional oleh Khalaila 3 menemukan tekanan psikologis yang lebih tinggi
berkorelasi dengan perasaan takut dan marah yang lebih tinggi. Tingkat ketakutan yang
lebih tinggi berkorelasi dengan tingkat kemarahan yang lebih besar. Begitu pula dalam
studi yang dilakukan Carrol 5 juga menggambarkan ketakutan dan kemarahan pada pasien
dengan dukungan ventilasi sebagai Dampak komunikasi yang tidak efektif pada pasien
dengan dukungan ventilasi Kegelisahan Komunikasi yang tidak efektif dapat berkontribusi
pada eksaserbasi emosi negatif dan akut Songklanagarind Journal of Nursing, 2017 Volume
37 Tambahan: 25-31 27

Komunikasi pada Pasien dengan Dukungan Ventilasi Rustam J, Kongsuwan W. hasil dari
emosi negatif. Ini karena mereka tidak tahu mengapa mereka tidak bisa berkomunikasi.
Sebuah studi retrospektif pasien yang dirawat dengan ventilasi mekanis oleh Happ et al 10
menemukan bahwa lama rawat inap ventilasi mekanis diintubasi secara signifikan terkait
dengan perasaan marah dan takut. Mereka juga dilaporkan bahwa semakin tinggi tingkat
keparahan penyakit, semakin tinggi pula kemarahan atas ketidakmampuan mereka untuk
berkomunikasi secara verbal. Berdasarkan bukti tersebut, dapat disimpulkan bahwa
perasaan takut dan marah pada pasien ventilasi mekanik berpengaruh paling signifikan
pada pasien nonverbal yang berisiko meninggal. N kehilangan kendali atas situasi mereka.
Kehilangan kontrol pada pasien dengan dukungan ventilasi ditandai dengan kebutuhan
yang tidak terpenuhi, perasaan ketergantungan, dan tidak manusiawi. 5 Demikian pula,
Patak et al 11 Juga disebutkan bahwa pasien tidak dapat berkomunikasi selama dukungan
ventilasi mengakibatkan perasaan kehilangan kendali. Pasien dapat kehilangan kendali
ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi selama perawatan ventilasi mekanis karena
ketidakmampuan mereka untuk berkomunikasi secara lisan dengan anggota keluarga dan
juga penyedia layanan kesehatan
BAB III
EVIDENCE BASE PRACTICE REVIEW

3.1 Perumusan PICO

P : Pasien yang terpasang ventilator mekanik

I : metode komunikasi yang sesuai

C : ( tidak ada perbandingan )

O : komunikasi yang efektif

3.2 Perumusan Pertanyaan

Bagaimana cara meberikan komunikasi yang efektif pada pasien yang terpasang ventilator
mekanik ?

3.3 Evidence Based Practice Review

JUDUL : PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK OLEH PERAWAT PADA PASIEN


Penulis Tujuan Desain/Metode Temuan
Priyo Sasmito memperhatikan Penelitian ini Pada penelitian ini responden
Majadanlipah, pengetahuan, merupakan jenis yang paling banyak ditemui
Raihan, Ernawati sikap, dan cara penelitian pada saat penelitian adalah
yang digunakan deskriptif analitik responden yang lama
oleh perawat korelasional bekerjanya antara 0-5 tahun
sangat besar dengan berjumlah 16 orang atau
pengaruhnya menggunakan sebesar 53,33% dari total 30
terhadap usaha metode kuantitatif responden penelitian. Menurut
mengatasi dengan desain penelitian yang dilakukan oleh
berbagai pendekatan cross Roatib (2007) terdapat
masalah sectional hubungan yang terbalik antara
psikologis lama bekerja dengan motivasi.
pasien. Dengan Semakin lama pengalaman
komunikasi kerja seseorang, perawat
terapeutik, justru semakin berkurang
pasien akan motivasinya dalam
mengetahui apa menerapkan komunikasi
yang sedang terapeutik, hal ini tentunya
dilakukan dan ada faktor lain yang
apa yang akan mempengaruhi seperti faktor
dilakukan penghargaan, beban kerja dan
selama di desain pekerjaan.
rumah sakit
sehingga
perasaan
pasien dan
pikiran yang
menimbulkan
masalah
psikologis
pasien dapat
teratasi seperti
kecemasan dan
ketakutan
(Roatib, 2007).

JUDUL : HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI


UNIT PERAWATAN KRITIS
Penulis Tujuan Desain/Metode Temuan
Dwi Jenis penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian
Retnaningsih,Elisabet adalah penelitian diketahui bahwa sebagian
h Etikasari deskriptif besar responden
korelasi, yaitu menyatakan bahwa
penelitian yang komunikasi terapetik yang
dilakukan untuk dilakukan perawat termasuk
menggambarkan kategori baik yaitu sebesar
variabel-variabel 75%. Komunikasi yang
penelitian dan dilakukan oleh perawat
menganalisis dinilai baik oleh responden
hubungan antara
karena reponden sangat
variabel bebas
membutuhkan informasi
(komunikasi
yang tepat dan benar
perawat) dengan
tentang kondisi anggota
variabel terikat
(tingkat keluarganya yang dirawat.
kecemasan Untuk membantu
keluarga pasien). meningkatkan perasaan
Rancangan pengendalian diri pada klien
penelitian yang dan keluarga salah satunya
digunakan adalah dapat melalui pemberian
cross sectional informasi dan penjelasan
(belah lintang), (Hudak & Gallo, 1997).
dimana peneliti
mengukur data
komunikasi
perawat dan
kecemasan
keluarga pasien
pada waktu sesaat
atau sama.
Penelitian
dilakukan di
RumahSakit
Umum Daerah
Kota Salatiga di
Ruang ICU.

JUDUL : INTENSIVE CARE UNIT-TALK, SEBUAH ALAT BANTU KOMUNIKASI BAGI


PERAWATAN PASIEN INTENSIF YANG TERINTUBASI
Penulis Tujuan Desain/Metode Temuan
Eva Chris untuk menganalisa Penulis Menunjukkan bahwa pasien
Veronica keefektifitasan alat menggunakan yang dirawat di intensive care
Gultom tersebut dan kajian literatur, dengan ventilasi mekanik sangat
sejenisnya dalam yang merupakan memerlukan informasi
komunikasi pada intisari dari mengenai nyeri dan
pasien yang beberapa artikel ketidaknyamanan (100%),
terintubasi. penelitian, mengenai waktu menggunakan
Kegunaan dan termasuk: tema, ventilasi mekanik dan motivasi
bentuk aplikasinya kajian dari hasil, untuk sembuh dari penyakit
sangat setelah itu ada hasil serta gejala yang dirasakan saat
dimungkinkan dari analisis, menggunkan ventilasi mekanik.
untuk kesimpulan yang Dalam penelitian ini juga
dikembangkan di berhubungan dihasilkan beberapa hal penting
dunia dengan topik. lainnya yang dibutuhkan oleh
keperawatan, Dalam hal ini pasien yang menggunakan
keperawatan penulis ventilasi mekanik, seperti
intensif menetapkan jenis kemampuan dapat berbicara
khususnya, dalam penelitian kembali (93,8%), informasi
menangani pasien intervensi terkait mengenai konsep ventilator dan
yang terintubasi. dengan lainnya. Keinginan klien
penggunaan alat terhadap perawat untuk cepat
bantu ICU talk dan tanggap saat pemenuhan
sejenisnya kepada kebutuhan klien memiliki nilai
pasien yang yang tertinggi dalam penelitian
terintubasi dengan ini. Hal ini menunjukkan
alat bantu ventilasi ketergantungan klien terhadap
mekanik. Jenis perawat yang sangat tinggi,
partisipan yang sehingga keberadaannya di
terlibat dalam sebelah klien untuk bersikap
penelitian tersebut empati, menanyakan kebutuhan
yakni yang dan perasaan, mendengar
memiliki kesadaran dengan penuh perhatian,
compos mentis dan membutuhkan sentuhan dan
aktif, namun tatapan saat berkomunikasi
memiliki (Guru, Yustina, Suryani,
keterbatasan Nursiswati, 2016).
komunikasi karena
terintubasi dengan
alat bantu ventilasi
mekanik.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Komunikasi yang tidak efektif mempengaruhi tekanan emosional pasien. Banyak faktor
yang dikaitkan dengan komunikasi infektif. Beberapa strategi untuk meningkatkan
komunikasi yang efektif berhasil digunakan. Meskipun demikian, masih terdapat penelitian
yang kurang memadai untuk mengidentifikasi metode komunikasi yang sesuai dengan
faktor-faktor yang terkait dengan komunikasi yang tidak efektif.

4.2 . Saran

Penulis mengetahui bahwa literatur ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis
mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga literatur ini bisa
mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca sangat berarti bagi kami guna evaluasi
untuk menyempurnakan literatur ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Riley JB. Komunikasi dalam keperawatan. Edisi ke-7. Tampa, Florida: Elseiver; 2012

2. Nilsen ML, Sereika S, Happ MB. Karakteristik perawat dan pasien terkait dengan durasi
pembicaraan perawat selama pertemuan pasien di ICU. Paru-paru Jantung. 2013; 42
(1): 5-12. doi: 10.1016 / j.hrt / ng.2012.10.003 Meril Sebuah inen M,

3. Happ MB, Sereika S, Garrett K, dkk. Penggunaan desain kohort sekuensial kuasi-
eksperimental dalam studi efektivitas pasien-perawat dengan strategi komunikasi
asissted (SPEACS). Contemp Clin Trials. 2008; 29 (5): 801-8. doi: 10.1016 /
j.cct.2008.05.010

Anda mungkin juga menyukai