TINJAUAN PUSTAKA
faktor- faktor yang tidak di inginkan (Kemenkes RI, 2015). Kualitas mutu
2017).
diri setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, sama
tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Serta di pihak lain
tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi
untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan juga merupakan salah
8
9
Apabila jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
tersebut. Kedua, kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas kekurangan
berikut:
masyarakat
berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang
dengan standar dan kode profesi yang telah ditetapkan (Azwar, 2010).
derajat
standar
yang
tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien dan efektif
serta
diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika hukum, dan sosial
layanan kesehatan.
f. Keamanan ( aman dari resiko cedera, infeksi dan efek samping atau
dilaksanakan. Hal ini penting untuk tingkat puskesmas dan rumah sakit).
dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi layanan
yang tepat, dan menggunakan peralatan dan obat yang tepat, serta biaya
yang efisien).
a. Tangible (nyata)
b. Reliability (keandalan)
d. Competence (kompetensi)
e. Acces (kemudahan)
f. Courtesy (keramahan)
g. Communication (komunikasi)
h. Credibility (kepercayaan)
i. Security (keamanan)
menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran-saran tindak lanjut untuk
a. Akses
b. Komunikasi
c. Kompetensi
d. Kesopanan
e. Kredibilitas
hati konsumen
f. Keandalan
g. Responsif
h. Keamanan
i. Nyata
j. Memahami konsumen
Unsur Expected
Service
Tangible
Empathy Preceived
Reliability Service
Responsiveness Quality
Asurance Perceived
Service
Gambar 2.1
Customer Assesment Of Service Quality
Sumber : Farida (2005)
dalam pemakaian jasa, kebutuhan pribadi dan komunikasi dari luar seperti
ditawarkan
tumpang tindih satu dengan yang lainnya yang dikaitkan dengan kepuasan
dan cepat.
dan keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang memiliki para
layanan kesehatan yang tepat dan layak artinya layanan kesehatan diberikan
pasien.
yang mutakhir.
f. Membangun aliansi strategis. Kerja sama lintas sektor dan lintas fungsi
harus menjadi bagian dari budaya seperti halnya kerja sama yang baik.
mengisi konstruktif.
fungsi sosial.
sistem nilai yang dapat bertentangan, yaitu antara fungsi sosial dan
fungsi bisnis.
B. Kepuasan Pasien
1. Pengertian Kepuasan
a. Pasien
KUH Perdata.
kesehatan.
b. Kepuasan Pasien
atau terlampaui.
diketahui karena :
dan
tetangganya.
kebutuhan pasien.
penanganan pasien.
terhadap staf.
kebutuhan pasien.
yang luas kepada para pasien untuk menyampaikan saran dan keluhan.
b. Ghost Shoping
2. Derived Satisfaction
3. Problem Analysis
4. Importance/Performance Ratings
25
a. Frekuensi
hari sekali.
b. Format
perusahaan.
c. Isi (content)
dikuantitatifkan.
d. Desain isi
yang ada. Tidak ada instrumen survei yang paling baik di segala
kondisi.
dalam organisasi.
langsung.
26
Nursalam (2008) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
27
Tabel 2.1
Nilai, Notasi dan Predikat Pertanyaan Positif dan Negatif
Mutu Pelayanan
diri setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, sama
tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Serta di pihak lain
tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi
untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan juga merupakan salah
c. Perilaku personel,
28
dari pembeli jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan
2014) :
kepada konsumen.
5) Kesenjangan antara jasa yang diharapkan dan jasa aktual yang diterima
konsumen.
pasien di Instalasi Rawat Inap A BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Kota
dimensi
tersebut, yaitu :
untuk
konsumen.
pegawai
terhadap konsumen.
30
C. Rawat Inap
dirawat
dan tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien
dirawat,
rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien (Posma
diagnosa, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes
b. Pelayanan Medik
d. Pelayanan Perawatan
e. Pelayanan Obat
f. Pelayanan Makanan
Menurut Revans (1986) bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap
D. Puskesmas
a. Promosi kesehatan.
b. b. Kesehatan lingkungan.
d. Perbaikan gizi.
f. Pengobatan yang terdiri dari rawat inap, rawat jalan, penunjang medik
E. Kerangka Teori
Puskesmas
Rawat Jalan
Rawat Inap
Pelayanan
Mutu
Pelayanan
1. Tangible
2. Emphaty
3. Reliability Kepuasan
Pasien
4. Responsiveness
5. Assurance
Gambar 2.1
Kerangka Teori