PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk, jasa
manusia proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas
menurut Philip Kotler adalah keseluruhan diri serta sifat suatu produk atau
pelayanan yang berpengaruh terhadap kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan atau tersirat (Syafruddin, dkk, 2011).
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Sebaliknya, definisi kualitas yang bervariasi dari yang kontroversional
hingga kepada yang lebih strategik. Terdapat lima perspektif mengenai kualitas,
salah satunya yaitu bahwa kualitas dilihat tergantung pada orang yang menilainya,
sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk
yang berkualitas paling tinggi. (Tjiptono, F, 2012).
Menurut Anwar, kualitas pelayanan mengacu pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang disatu pihak menimbulkan kepuasan pasien. Selain itu,
tata cara penyelenggaraan sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
ditentukan. Definisi kualiatas jasa diatas berpusat pada upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan memberikan pelayanan untuk
mengimbangi harapan pelanggan (Syafruddin, dkk, 2011).
Kualitas adalah totalitas dari karakteristik suatu produk (barang atau jasa)
yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dispesifikasikan,
kualitas sering sekali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan pelanggan
atau kesesuaian terhadap persyaratan atau kebutuhan (Hasibuan, M.S.P, 2012).
Kualitas pelayanan adalah suatu pelayanan yang diharapkan untuk
memaksimalkan suatu ukuran yang inklusif dari kesejahteraan klien sesudah itu
dihitung keseimbangan antara keuntungan yang diraih dan kerugian yang semua
itu merupakan penyelesaian proses atau hasil dari pelayanan seluruh bagian
(Herlambang, S, 2016).
Kualitas pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien
dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang dilaksanakan
secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi
tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan atau
keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2011).
C. Prinsip Pembiayaan
1. Pembiayaan
Penentuan tarip pelayanan keperawatan kesehatan di rumah ditetapkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab dalam memeliharadan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Tarif pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sebaiknya memperhatikan
kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat.
c. Penetapan tarif meskipun dimungkinkan untuk mencari laba, namun harus
mempertimbangkan kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah dengan
asas gotong royong.
d. Tarif pelayanan keperawatan kesehatan di rumah untuk golongan yang
pembayarannya dijamin oleh pihak asuransi ditetapkan atas dasar saling
membantu.
e. Tarif pelayanan keperawatan kesehatan di rumah harus mencakup seluruh
unsur pelayanan secara proporcional.
2. Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif meliputi:
a. Jasa pelayanan kesehatan dan non kesehatan meliputi:
Pelayanan Medik
Pelayanan Keperawatan
Pelayanan Penunjang Medik
Pelayanan Penunjang Non Medik
Jasa pelayanan yang dikenakan tarif mencakup pemberian bantuan,
tindakan intervensi langsung maupun konsultasi.
b. Sarana prasarana
Imbalan atas pemakaian sarana, fasilitas, alat kesehatan, obat dan bahan
habis pakai yang digunakan langsung oleh pasien.
c. Transportasi
Dana transportasi untuk kunjungan rumah maupun rujukan, besar nominal
biaya untuk jasa tersebut di atas, ditetapkan oleh daerah masing-masing
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat setempat (Yuliati,
2020)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengontrol kualiatas pelayanan home care berpusat pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan memberikan
pelayanan untuk mengimbangi harapan pelanggan. Seperti dikatakan Pasien
baru merasa puas apabila kerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama
atau melebihi harapan sebaliknya, ketidak puasan atau perasaan kecewa akan
muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya tidak sesuai
dengan harapannya. Jadi kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien
yang timbul akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya
setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan.
B. Saran
Untuk memberikan pelayanan yang dapat mengimbangi harapan
pelanggan atau pasien hendaknya memberikan pelayanan yang efektif dan
efisen sesuai standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil
penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan atau keperawatan
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hanson S.M. (2001).Family Health Care Nursing : Theory, Practise, and Research. Philladelphia
: F.A Davis.
Humphrey C.J. (1998).Homecare Nursing Handbook. Maryland : Aspen.
Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional.
Salemba Medika : Yogyakarta.
Yuliati. (2020). Pelayanan Legalitas Care Home. Nsa 632, 0–18.