TINJAUAN PUSTAKA
13
14
h. Suasana, suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah
akan sangat mempengaruhi kepuasan pasien dalam proses
penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang
menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung ke rumah
sakit akan sangat senang dan memberikan pendapat yang positif
sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.
i. Komunikasi, bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat
diterima oleh perawat.
b. Tahap Orientasi
Fase orientasi dimulai ketika perawat dan klien bertemu untuk
pertama kalinya. Fase ini menentukan bagaimana hubungan
perawat-klien selanjutnya. Perawat dan klien bertemu dan saling
mengenal nama.
Pengujian, klien seringkali menguji perawat selama fase
orientasi. Hal ini disebabkan oleh kesulitan klien dalam memahami
kebutuhan untuk membantu, ketakutan untuk mengekspresikan
perasaan yang sesungguhnya dan kecemasan yang lebih besar
daripada keinginan untuk berubah. Perawat yang sadar akan apa
yang menjadi ketakutan klien harus menunjukkan rasa percaya diri
dan kompeten. Perawat harus bersikap terbuka dan ingin tahu
tentang masalah klien. Perawat dapat menunjukkan keinginan
untuk membantu dengan menjelaskan tindakan yang diambil dan
menunjukkan perawatan dengan baik.
Membangun Kepercayaan, seringkali klien mempercayai
perawat namun tidak sanggup untuk meminta bantuan. Ketika
klien mulai mambagi perasaan dan sikapnya dengan perawat,
mereka menjadi mudah dikritik. Klien harus menjadi nyaman
dalam mengungkapkan informasi pribadi. Perhatian yang tulus
adalah metoda yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan. Perawat
menunjukkan sensitivitas dan memahami kebutuhan klien.
Menunjukkan perhatian adalah salah satu cara untuk menetapkan
rasa percaya.
Mengidentifikasi Masalah dan Keberhasilan, Dalam
pertemuan pertama, perawat mulai mengkaji status kesehatan klien.
Melalui observasi dan interaksi, perawat mulai membuat
kesimpulan diagnosa. Setelah masalah diidentifikasi, perawat dan
klien bersama-sama menentukan tujuan. Ketika klien telah mampu
ikut serta dalam penyusunan tujuan dan melihat keuntungan yang
diinginkan, intervensi perawatan akan menjadi lebih efektif.
25
d. Tahap Terminasi
27