TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kepuasan
a. Pengertian kepuasan
Kepuasan adalah persepsi terhadap produk atau jasa yang telah
memenuhi harapannya. Jadi kepuasan pelanggan adalah hasil dari
akumulasi konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk atau
jasa (Nursalam, 2014).
Kepuasan Pelanggan merupakan suatu rasa
kepuasan/ketidakpuasan pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap
evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dipersepsikan antara
harapan awal sebelum pembelian dan kinerja actual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya (Nurlinda, 2013).
Pasien jika memasuki rumah sakit dengan serangkaian harapan
dan keinginan dan pada kenyataannya pengalamannya selama
mendapatkan pelayanan di rumah sakit lebih baik dari pada yang
diharapkannya maka dia akan puas, sebaliknya jika pengalaman
selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit lebih rendah (lebih
buruk) daripada yang mereka harapkan maka mereka akan merasa
tidak puas (Satrianegara, 2014).
b. Indeks kepuasan
Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kepuasan
konsumen. Secara garis besar dikategorikan dalam 5 kategori yaitu
product quality, service quality, price emotional faktor dan cost of
aquairing.
1) Product quality
Bagaimana konsumen akan merasa puas atas produk barang
yang digunakan. Beberapa dimensi yang membentuk kualitas
produk barang adalah performance, reliability,
conformance,durability, feature dan lain-lain.
2) Service quality
Bagaimana konsumen akan puas dengan jasa yang telah
dikonsumsinya. Dimensi service quality yang lebih dikenal dengan
http://repository.unimus.ac.id
2
http://repository.unimus.ac.id
3
http://repository.unimus.ac.id
4
http://repository.unimus.ac.id
5
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih institusi
pelayanan kesehatan yang sudah mempunyai pandangan,
cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4) Kinerja
Wujud dari kinerja ini misalnya : kecepatan, kemudahan dan
kenyamanan bagaimana perawat dalam memberikan jasa
pengobatan terutama keperawatan pada waktu penyembuhan yang
relatif cepat, kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pasien dan
kenyamanan yang diberikan yaitu dengan memperhatikan
kebersihan, keramahan dan kelengkapan peralatan rumah sakit.
5) Estetika
Estetika merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap
oleh pancaindra. Misalnya : keramahan perawat, peralatan yang
lengkap dan sebagainya.
6) Karakteristik produk
Produk ini merupakan kepemilikan yang bersifat fisik antara lain
gedung dan dekorasi. Karakteristik produk meliputi penampilan
bangunan, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta
kelengkapannya.
7) Lokasi
Lokasi meliputi letak kamar dan lingkungannya. Merupakan salah
satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih institusi
pelayanan kesehatan. Umumnya semakin dekat lokasi dengan
pusat perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudah transportasi
dan lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi
pasien.
8) Fasilitas
Kelengkapan fasilitas turut menentukan penilaian kepuasan pasien,
misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat
parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.
http://repository.unimus.ac.id
6
2. Informed Consent
a. Pengertian informed consent
Informed concent atau persetujuan setelah penjelasan (PSP)
adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga berdasarkan
penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap
pasien tersebut (Bardosono, 2009). Peraturan Menteri Kesehatan No.
290 tahun 2008 istilah informed consent ini diterjemahkan dengan
Persetujuan Tindakan Medik (PTM), peraturan ini berlaku sejak
tanggal 26 Maret 2008.
http://repository.unimus.ac.id
7
http://repository.unimus.ac.id
8
http://repository.unimus.ac.id
9
3. Pengetahuan
http://repository.unimus.ac.id
10
a. Pengertian
Menurut Notoatmodjo (2011) Pengetahuan merupakan hasil
dari “tahu” yang terjadi setelah orang mengadakan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu terutama melalui mata dan telinga. Bila
seseorang dapat menjawab pertanyaan -pertanyaan mengenai suatu
bidang tertentu dengan lancar, baik secara lisan maupun tertulis maka
dapat dikatakan mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban
verbal yang diberikan orang tersebut dinamakan pengetahuan.
Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia
secara langsung dari kesadarannya sendiri. Pengetahuan adalah
merupakan penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya seperti mata, hidung, telinga,
dan lain sebagainya (Taufik, 2007). Berdasarkan beberapa definisi
diatas bisa diambil kesimpulan bahwa pengetahuan adalah aktivitas
manusia berupa pengalaman mendengar dan membaca.
Pengetahuan seseorang diperoleh melalui hasil praktik
penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan tersebut diperoleh
dengan cara mengingat atau mengenal informasi yang ada pada objek
tersebut. Seseorang mendapat pengalaman dan pengetahuannya
melalui lingkungan. Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan
formal atau informal. Makin tinggi pendidikan formal seseorang makin
luas pengetahuannya. Pengetahuan merupakan salah satu bentuk
operasional dari perilaku manusia yang dapat mempengaruhi
kepatuhan seseorang.
b. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah:
1) Jenis kelamin
Jenis kelamin yaitu tanda biologis yang membedakan
manusia berdasarkan kelompok laki-laki dan perempuan.
2) Umur
http://repository.unimus.ac.id
11
http://repository.unimus.ac.id
12
1) tahu (know)
http://repository.unimus.ac.id
13
http://repository.unimus.ac.id
14
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
http://repository.unimus.ac.id
15
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian terdiri dari satu variabel independen (x) dan
satu variabel dependen (y) sebagai berikut:
1. Variabel (X)
Tingkat pengetahuan pre operasi. Tingkat pengetahuan pasien terhadap
segala hal tentang tindakan medis yang akan diberikan kepadanya.
2. Variabel (Y)
Kepuasan pemberian informed consent. Kepuasan pasien terhadap
pemberian informasi sebelum dilakukan tindakam medis.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan konsep penelitian dapat dirumuskan hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H0 : tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepuasan
pemberian informed consent pada pasien pre operasi di Instalasi
Kutilang RSUP DR Kariadi Semarang.
Ha : terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepuasan
pemberian informed consent pada pasien pre operasi di Instalasi
Kutilang RSUP DR Kariadi Semarang.
http://repository.unimus.ac.id