TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasaan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
harapan pasien sebelum mereka menerima jasa pelayanan dengan sesudah pelayanan
Jika kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih jelek dari apa yang diharapkan
dipandang jelek oleh pengguna, karena tidak sesuai dengan harapan pengguna
6
7
Jika kinerja institusi penyedia pelayanan kesehatan sama dengan harapan para
jasa dengan baik. Pelayanan yang diterima sesuai dengan yang diharapkan para
yang diterima.
Bila kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih tinggi dari harapan para
melebihi harapannya. Hasilnya, para pelanggan merasa sangat puas dengan pelayanan
kesehatan lebih jelek dari apa yang diharapkan para penggunanya, kinerja pelayanan
kesehatan akan dipandang jelek oleh pengguna karena tidak sesuai dengan harapan
kesehatan merasa kurang puas dengan pelayanan yang diterima. Jika kinerja institusi
pengguna pelayanan akan merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya. Dan jika
kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih tinggi dari harapan para penggunanya,
pengguna pelayanan kesehatan akan merasa sangat puas dengan pelayanan kesehatan
terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu:
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
b. Kualitas Pelayanan
Pelayanan yang baik atau pelayanan yang melebihi harapan para penggunanya
c. Emosional
d. Harga
Harga yang relatif murah dengan kualitas yang baik akan memberikan
e. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
c. Kursi untuk pasien yang menunggu giliran layanan tersedia dengan cukup.
tidur.
pasien.
pemeriksaan.
oleh skala likert berupa analisis tingkat kepentingan dan kinerja dengan lima
a. Sangat puas =5
b. Puas =4
c. Netral =3
d. Tidak puas =2
baik dan pengendalian tingkat keunggulan juga dilakukan dengan tepat untuk
memenuhi harapan pasien (Muninjaya, 2013). Pasien melihat layanan kesehatan yang
bermutu sebagai suatu layanan yang dpat memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan
diselenggarakan dengan cara sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu
Layanan kesehatan yang bermutu adalah suatu layanan kesehatan yang dibutuhkan,
dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi layanan kesehatan, dan sekaligus
diinginkan baik oleh pasien atau masyarakat serta terjangkau oleh daya beli
masyarakat (pohan,2013).
Kualitas jasa terdiri dari lima aspek komponen mutu. Kelima komponen mutu
pelanggan dan kesiapannya melayani sesuai dengan prosedur dan bisa memenuhi
waktu ke waktu sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi yang dimiliki oleh
pelanggan. Nilai waktu bagi pelanggan menjadi semakin mahal karena masyarakat
menilai mutu pelayanan kesehatan dari aspek ekonomi para penggunanya. Pelayanan
oleh sikappara front-line staff. Mereka secara langsung berhubungan dengan para
b. Reliability (kehandalan)
akurat sesuai dengan yang ditawarkan (seperti dalambrosur). Dari kelima dimensi
kualitas jasa, reliabillity dinilaipaling penting oleh para pelanggan berbagai industri
jasa. Karena sifat produk jasa yang nonstadardized output,dan produknya sangat
tergantung dari aktivitas manusia sehingga sangat sulit mengharapkan output yang
konsisten. Apalagi jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Untuk
perlu membangun budaya kerja bermutu yaitu budaya tidak ada kesalahan atau
front line staff(yang langsung berhubungan dengan pasien). Budaya kerja seperti ini
perlu diterapkan dengan membentuk kelompok kerja yang kompak dan mendapat
c. Assurance (jaminan)
12
dapat dipercaya oleh pelanggan. Pemenuhan terhadap kriteria pelayanan ini akan
Variabel ini perlu dikembangkan oleh pihak manajemen institusi pelayanan kesehatan
dengan melakukan investasi, tidak saja dalam bentuk uang melainkan keteladanan
manajemen puncak, perubahan sikap dan kepribadian staf yang positif dan perbaikan
d. Empathy (kepedulian)
Ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus staf kepada setiap
dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh bantuannya. Peranan
SDM kesehatan sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan karena mereka dapat
Mutu jasa pelayanan kesehatan juga dapat dirasakan langsung oleh para
Para penyedia layanan kesehatan akan mampu bekerja secara optimal sesuai dengan
dan kenyamanan ruangan tunggu. Karena sifat produkjasa yang tidak bisa dilihat,
dipegang, atau dirasakan,perlu ada ukuran lain yang bisa dirasakan lebih nyata oleh
para pengguna pelayanan. Dalam hali ini, pengguna jasa menggunakan indranya
13
(mata,telinga dan rasa) untuk menilai kualitas jasa pelayanan kesehatan yang
(Pohan, 2016) :
1. Standar Struktur
Standar struktur adalah standar yang menjelaskan peraturan system atau disebut
juga sebagai masukan atau struktur. Termasuk kedalamnya hubungan organisasi, misi
2. Standar Proses
bagaimana system berkerjanya. Dengan kata lain, stndar proses adalah playing the
game.
3. Standar Keluaran
Standar keluaran merupakan hasil ahir atau akibat dari layanan kesehatan. Standar
keluaran akan menunjukkan apakah layanan kesehtan berhasil atau gagal. Keluaran
adalah apa yang diharapkan akan terjadi sebagai hasil dari layanan kesehatan yang
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah alat dan tempat yang digunakan untuk
jasa. Hasil akhir jasa pelayanan kesehatan adalah status kesehatan individu
(Muninjaya, 2013).
lainnya.
2.3. Informasi
proses pengambilan keputusan. Teori informasi lebih tepatnya disebut sebagai teori
matematis dan komunikasi. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian serta suatu bentuk yang masih mentah yang
belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui model untuk
a. Pengirim
tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jeals, memimilih
media yang sesuai, dan meminta kejealasan apakah inforamsi tersebut diterima
dengan baik.
b. Penerima
menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan baik kepada pengirim. Umpan
c. Media
Sebagai jalan atau jalur yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim
atau umpan balik yang disampaikan penerima. Berita dapat berupa lisan ataupun
tulisan. Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim saat
pelaksanaan hak pasien yaitu untuk menentukan apa yang harus dilakukan terhadap
Disamping itu, informasi dari dokter tersebut harus diberikan berdasarkan itikad baik
bagi dokter yang bersangkutan. Dalam memberikan informasi dokter tidak hanya
memberikan informasi atas semua pertanyaan yang diajukan oleh pasien tentang
penyakitnya tetapi juga harus memberikan informasi lain, baik berdasarkan adanya
hak pasien dan kewajiban dokter untuk memberikannya. Namun Karen ainformasi
dari dokter merupakan hasil dari diagnosis dokter yang didasarkan atas informasi dari
pasien, maka pasien juga mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi yang
mengatasi keluhan. Secara timbale balik hal itu juga berarti bahwa dokter berhak atas
17
informasi atas pasiennya tersebut. Dengan demikian untuk terjadinya terapi terapeutik
diperlukan kerja sama yang baik antara dokter dan pasien (Ali, 2009).
Layanan kesehatan yang bermutu harus mampu memberikan informasi yang jelas
tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan kesehatan tersebut akan
Pada Undang-undang tentang Rumah Sakit (UU No 44 Tahun 2009), telah diatur
kewajiban rumah sakit dalam hal meberikan layanan informasi kepada pasien
1). Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat/pasien.
2). Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien.
Pada pasal 32, UU 44 Tahun 2009, setiap pasien mempunyai hak memperoleh
1).Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
2). Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan medis,
4).Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirimya.
5). Mengajukan keluhan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan .
c. Akses pada medical record dan rahasia pasien. Pentingnya medical record
didalam mutu pelayanan kesehatan, jika pencatatan medic itu lengkap, benar,
dan akurat aka membuat pelayanan menjadi efisien Karena jika pasien
d. Memberikan informasi yang jelas tentang siapa dokter atau para medis yang
pemeriksaan.
menolong pasien dengan pengertian terhadap apa yang dibutuhkan. Menghormati dan
menghargai pasien adalah sikap yang diharapkan dari dokter dalam berkomunikasi
19
dengan pasien, siapa pun dia, berapa pun umurnya, tanpa memerhatikan status social-
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus
tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (UU Rumah Sakit No.44 Tahun 2009). Rumah sakit umum adalah
rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama
pada bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
2014).
20
1. Berdasarkan kepemilikan
1. Rumah sakit pemerintah (Rumah Sakit Pusat, Rumah Sakit Provinsi, Rumah Sakit
Kabupaten).
tentang rumah sakit. Dalam pasal 19 menyebutkan bahwa rumah sakit dapat
2. Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
pelayanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan
Kelas rumah sakit juga dibedakan berdasarkan jenis pelayanan yang tersedia.
Pada rumah sakit kelas A tersedia pelayanan spesialistik yang luas termasuk
empat spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam, kebidanan dan anak). Dirumah sakit
kelas D hanya terdapat pelayanan medis dasar. Pemerintah sudah berusaha dan telah
meningkatkan status semua rumah sakit kebupaten menjadi kelas C. Dalam rangla
22
sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan
untuk menjalankan tugasnya, rumah sakit mempunyai fungsi (UU Rumah Sakit
1. BOR (Bed Occupation Ratio ) : Angka penggunaan tempat tidur. BOR digunakan
untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR yang
tinggi ( lebih dari 85 %) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi
23
sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penembahan tempat tidur. Nilai
Rumus BOR:
TOI merupakan rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi
Rumus TOI = (jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien
keluar (hidup+mati)
BTO merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode tertentu,
digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit
(Depkes RI, 2005).Nilai ideal dalam 1 tahun untuk 1 tempat tidur dipakai 40 -50 kali.
Net Death Rate merupakan angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 penderita keluar (Depkes RI, 2005). Indikator yang memberikan gambaran
Rumus : NDR = (jumlah pasien mati > 48 jam/ jumlah pasien (hidup+mati) X 100% .
Gross Death Rate merupakan angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
Kerangka teori adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
(Realiability)
Realibilitas
(Responsiveness)
Daya Tanggap
Keterangan : = Diteliti
= Tidak Diteliti
Dari kerangka teori dapat dibuat bagan kerangka konsep sebagai berikut:
Reabilitas
Jaminan
Empati
Daya tanggap
2.7 Hipotesis