DI SUSUN OLEH :
NAMA : dr. NI WAYAN IRA LASMITA DEWI
NIP : 19930313 202203 2 012
GOLONGAN : III/b
JABATAN : AHLI PERTAMA-DOKTER
UNIT KERJA : PUSKESMAS DOLODUO
COACH : Ir. DJUHARDI N. JOROH, M.SI
MENTOR : MUHAFID,SKM
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya manusia
serta sumber daya alam, diperlukan suatu sistem yang baik dalam
mengelola sumber daya yang ada. Salah satu unsur penting yang
berperan dalam pengelolaan sumber daya tersebut adalah Aparatur Sipil
Negara (ASN). ASN dalam hal ini memiliki peran sebagai pelaksana
kebijakan politik, serta pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.
Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari memformulasikan
kebijakan hingga penetapannya dalam berbagai sektor pembangunan
yang di ditetapkan oleh ASN.
Peraturan tentang Aparatur Sipil Negara dalam Undang – undang
Nomor 05 Tahun 2014 menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa, karena itu ASN harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik dan bekerja secara profesional
dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat atau
organisasi serta pihak yang berkepentingan lainnya.
Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip
penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi: paradigma
sehat, pertanggung jawaban wilayah, Kemandirian masyarakat,
Pemerataan, pemanfaatan teknologi tepat guna, keterpaduan dan
kesinambungan program dengan tujuan tercapaianya kecamatan sehat di
wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang
menyelenggarakan Pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas mengutamakan upaya
Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan keselamatan
baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip
koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan
pencatatan baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan
rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa
meningkatkan kopetensi petugas. Puskesmas juga berfungsi sebagai
wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi
maupun fungsional terkait.
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan di UPTD Puskesmas Doloduo
Kecamatan Dumoga Barat memunculkan beberapa isu yaitu:
Kurang Optimalnya pengisian berkas rekam medis di UPTD
Puskesmas Doloduo. Untuk pelayanan yang optimal Sesuai
pengamatan dan observasi di Puskesmas Doloduo , pengisian rekam
medis oleh petugas masih belum lengkap yang dapat mempengaruhi
data riwayat pasien selama berobat. Rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Isu yang kedua Kurangnya informasi alur pelayanan rawat jalan
kepada pasien dan keluarga pasien di Puskesmas Doloduo juga
merupakan masalah yang harus dihadapi. Berdasarkan hasil
observasi di Puskesmas Doloduo , sering kali pasien merasa bingung
saat baru masuk ke puskesmas karena kurangnya informasi yang
diberikan oleh tenaga kesehatan ke pasien dan keluarga pasien. Pola
alur pelayanan standar puskesmas rawat jalan ini, biasanya
dikembangkan sesuai dengan kondisi pelayanan setiap puskesmas,
agar para pengunjung bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Kurangnya Informasi mengenai sistem rujukan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kepada pasien di Puskesmas
Doloduo juga merupakan masalah yang harus diperhatikan.
Berdasarkan hasil observasi di Puskesmas Doloduo , sering kali
memperoleh teguran dari pasien mengenai sistem rujukan BPJS yang
tidak sesuai dengan keinginan pasien. Dalam memberikan pelayanan
kesehatan terhadap pesertanya, BPJS Kesehatan menerapkan apa
yang disebut sebagai sistem rujukan. Di dalam sistem ini telah
terangkum syarat dan ketentuan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
ingin mendapatkan layanan kesehatan
Masalah selanjutnya yaitu kurangnya edukasi kesehatan jiwa di
Puskesmas Doloduo . Berdasarkan observasi di Puskesmas
Doloduo , pelayanan untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
masih belum optimal dan harus diperhatikan lagi agar ODGJ yang
masih belum terdeteksi dapat diobati di observasi sampai keadaan
pasien membaik., kepatuhan pasien ODGJ untuk minum obat juga
masih rendah, Peningkatan kualitas hidup ODGJ juga semakin sulit
dilakukan karena masih rendahnya pengetahuan keluarga dan
masyarakat mengenai isu kesehatan jiwa. Antar stakeholder pun
belum ada koordinasi dalam penanganan kasus gangguan jiwa.
Isu yang kelima yaitu tentang Kesehatan lansia juga masih menjadi
isu di puskesmas Doloduo. Masih kurangnya pelayanan kesehatan
untuk para lansia menjadi masalah di puskesmas Doloduo.
Berdasarkan observasi di Puskesmas Doloduo pelayanan untuk lansia
yang masih belum optimal dan harus lebih di perhatikan lagi agar
pasien lansia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari mulai
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian terapi, senam dan
penyuluhan tentang kesehatan lansia, agar lansia bisa hidup sehat,
mandiri, aktif dan produktif.
B. Tujuan
Aktualisasi yang dilakukan di tempat kerja memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Teraktualisasinya nilai – nilai dasar BerAKHLAK dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/kegiatan yang dilakukan.
2. Terwujudnya edukasi kesehatan jiwa pada keluarga pasien
ODGJ di Puskesmas Doloduo
C. Manfaat
Adapun manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS laksanakan Puskesmas
Doloduo adalah sebagai berikut :
1. Bagi organisasi Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program
kegiatan serta membantu mengoptimalkan kegiatan yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Doloduo
2. Bagi keluarga pasien ODGJ, keluarga pasien ODGJ bisa mendapatkan
pengetahuan tentang kesehatan jiwa dan keluarga pasien juga mendapat
pengetahuan tentang merawat dan mendampingi pasien ODGJ.
3. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil, terbiasa dan memberikan pengawasan
secara berkelanjutan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.
D. Ruang Lingkup
DESKRIPSI LOKUS
A. PROFIL ORGANISASI
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. VISI DAN MISI ORGANISASI
I : INISIATIF
K : KERJA SAMA
H : HUMARIS
L : LOYALITAS
A : AKUNTABEL
S : SEPENUH HATI
BAB III
A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini diperoleh dari
penemuan masalah atau problematika yang terjadi pada instansi
penulis yakni Puskesmas Doloduo Kabupaten Bolaang Mongondow.
Penggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik
dan Kelayakan) dengan skala skor 1-5. Metode ini digunakan untuk
mengetahui bahwa isu tersebut benar terjadi yang telah
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya. Jika diperbaiki, dapat memberikan nilai
kekhalayakan yang baik untuk semua orang serta isu tersebut logis
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan
tanggung jawab. Adapun kriteria penetapan indikator AKPL sebagai
berikut:
- Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan
terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Kriteria
skor yaitu :
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
- Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang
seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan
yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kriteria skor
yaitu :
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan
solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya.
- Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kriteria skor yaitu :
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. sangat menyangkut hajat hidup orang banyak.
- Layak, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab. Kriteria skor yaitu :
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
No Isu A P K L Skor
1. Edukasi tentang 5 4 4 4 17
kesehatan jiwa di
puskesmas
Doloduo
2. Kurangnya 5 4 3 3 15
informasi alur
pelayanan rawat
jalan kepada
pasien dan
keluarga pasien di
UPTD Puskesmas
Doloduo
3. Belum optimalnya 3 3 3 3 12
pengisian rekam
medis pasien rawat
jalan di puskesmas
Doloduo
4. Kurang optimalnya 3 2 3 2 10
pelayanan Home
Care pada lansia
di puskesmas
Doloduo
5. Kurangnya 3 3 2 3 10
informasi
mengenai sistem
rujukan BPJS di
Puskesmas
Doloduo
Identifikasi Isu :
1 2 3 4 5 6 7
Harmonis
(Menghargai setiap
orang)
Bersikap menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya
dengan datang melapor
dan mendengarkan
masukan.
2.mengumpulkan bahan 2. Tersedianya referensi Berorientasi Melakukan pendataan
dan materi edukasi tentang kesehatan jiwa pelayanan merupakan nilai
organisasi
(Solutif)
puskesmas :-“sepenuh
Bersikap solutif mencari
hati”
referensi yang tepat.
Akuntabel
(Bertanggung jawab)
Mencari referensi
sebagai bentuk
bertanggung jawab
sehingga yang menjadi
tujuan dapat tercapai
Kompeten
(Meningkatkan
kompetensi diri)
Mencari referensi
sebagai bentuk
meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang selalu berubah
3.menyediakan materi
3. Tersedianya materi
edukasi
edukasi dalam bentuk power Adatif
point
(Inovasi dan
kreativitas)
Berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas dengan
membuat presentasi
edukasi kesehatan jiwa
Kompeten
(Kualitas terbaik)
Akuntabel
(bertanggung jawab)
Menyelesaikan power
point edukasi kesehatan
sesuai waktu yang
ditentukan sebagai
bentuk melaksanakan
tugas dengan
bertanggung jawab
2. Melakukan 1.Melakukan Konsultasi 1. Catatan hasil konsultasi berorientasi Dengan
edukasi kepada atasan pimpinan, surat persetujuan pelayanan, Dengan melakukan melakukan
kesehatan jiwa dan dokumentasi dalam (Ramah) edukasi kesehatan edukasi
pada keluarga bentuk foto melaporkan rencana jiwa pada keluarga kesehatan
pasien ODGJ kegiatan edukasi pasien ODGJ maka jiwa pada
kepada kepala keluarga
akan mendukung
puskesmas dengan
Misi puskesmas pasien
sikap dan tutur kata
yaitu “ . ODGJ
yang baik
Menggerakkan maka akan
akuntabel,
pembangunan menjunjung
( bertanggung jawab)
berwawasan nilai
melaporkan rencana
kesehatan”
kegiatan edukasi organisasi”
kepada kepala kerja sama”
puskesmas terlebih
dahulu
. harmonis,
( sikap menghargai )
bersikap menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya
(penilaian prilaku:
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Adaptif
(Bertindak proaktif)
Akuntabel
(Bertanggung jawab)
Melaksanakan tugas
dengan bertanggung
jawab untuk
menyiapkan dan
membuat power point
materi edukasi
kesehatan jiwa yang
akan disampaikan
3. melakukan kegiatan Dokumentasi foto Loyal
edukasi kesehatan jiwa terlaksananya kegiatan
(Menjaga nama baik
edukasi & daftar hadir telah
instansi)
di tanda tangani oleh
keluarga pasien ODGJ Menyampaikan edukasi
kesehatan jiwa yang
mudah untuk dipahami
sebagai bentuk menjaga
nama baik instansi
Harmonis
(Menghargai setiap
orang)
Melakukan diskusi
kepada keluarga pasien
sebagai bentuk
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
1. Tersedianya desain leaflet
3. Membuat leaflet tentang kesehatan jiwa Adatif
Dengan membuat Dengan
tentang dalam bentuk print out
1. menyiapkan desain (Inovasi dan
leaflet kesehatan jiwa membuat
kesehatan jiwa
leaflet Kreativitas)
maka akan leaflet
Terus berinovasi dan mendukung visi kesehatan
mengembangan “Tercapainya jiwa maka
kreatifitas untuk masyarakat yang akan
merancang desain mandiri untuk hidup menjunjung
leaflet tentang sehat dan produktif nilai
kesehatan jiwa untuk mewujudkan organisasi “
masyarakat Dumoga inisiatif””
Kompeten
Barat yang sehat dan
(Kualitas terbaik) sejahtera
(Cermat)
Cermat dalam
megaplikasikan desain
leaflet di media
software
2. mencetak leaflet 2. Tersedianya leaflet Harmonis
(Menghargai setiap
orang)
Datang ke lokasi
percetakan leaflet
merupakan bentuk
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Kolaborasi
(Terbuka dalam
bekerja sama)
Memberikan desain
leaflet kepada pencetak
dan menerima masukan
sebagai bentuk sikap
terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
Tambah
3. membagikan leaflet
kepada keluarga pasien
3. terlaksananya pembagian
ODGJ leaflet Akuntabel
(Displin)
Melaksanakan tugas
dengan displin untuk
mengambil leaflet
sesuai waktu yang
ditentukan
Harmonis
(menghargai setiap
orang)
Terlaksananya
pembagian leaflet dapat
menambah pemahaman
keluarga pasien ODGJ
tentang kesehatan jiwa
Kolaboratif
(bekerjasama)
pembagian leaflet pada
keluarga pasien ODGJ
bertujuan membangun
komunikasi antara
petugas kesehatan
dengan keluarga pasien
ODGJ
Berorientasi
Pelayanan
(memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat)
Memudahkan keluarga
pasien dalam menerima
informasi terkait
kesehatan jiwa
4. Membuat poster 1. menyiapkan desain tersedianya desain Akuntabel Dengan membuat Dengan
poster poster tentang kesehatan (cermat) poster kesehatan jiwa membuat
jiwa dalam bentuk print Mengumpulkan desain maka akan poster
out poster dengan cermat mendukung misi kesehatan
Kompeten puskesmas jiwa maka
“Menggerakkan akan
(Kualitas terbaik)
pembangunan menjunjung
Memilih media software nilai
berwawasan
yang tepat untuk desain organisasi “
kesehatan”
poster merupakan inisiatif””
bentuk melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik
Kolaboratif
(bekerjasama)
Mampu bekerjasama
dengan pencetak dalam
mendesain poster
2. mencetak poster Harmonis
2. Tersedianya poster
(Menghargai setiap
orang)
Datang ke lokasi
percetakan poster
merupakan bentuk
menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
Kolaborasi
(Terbuka dalam
bekerja sama)
Memberikan desain
poster kepada
pencetak dan menerima
masukan sebagai
bentuk sikap terbuka
dalam bekerja sama
untuk menghasilkan
nilai tambah
Akuntabel
(Displin)
Melaksanakan tugas
dengan displin untuk
mengambil poster
sesuai waktu yang
ditentukan
3. memasang poster 3. Terpasangnya poster di
puskemas Doloduo Kolaboratif
(Kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi)
Meminta pendapat
atasan / staf berwenang
untuk menentukan area
pemasangan poster
sebagai bentuk
memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
Akuntabel
(Cermat)
Cermat untuk
merangkai poster
Berorientasi
Pelayanan
(Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat)
Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat den pada
area yang sudah
5. Melakukan 1. merancang kegiatan 1. desain evaluasi kegiatan Adaptif Dengan evaluasi Dengan
evaluasi kegiatan evaluasi pelaksanaan membuat
(Terus berinovasi dan
pelaksaan
mengembangkan kegiatan maka akan
kegiatan
kreativitas) mendukung visi
maka akan
Berinovasi dan puskesmas “
menjunjung
mengembangkan Tercapainya
nilai
kreativitas untuk masyarakat yang
organisasi “
membuat kuesioner mandiri untuk hidup
kerjasama”
evaluasi sehat dan produktif
untuk mewujudkan
Akuntabel
masyarakat Dumoga
(Bertanggung jawab) Barat yang sehat dan
sejahtera
Bertanggung jawab
untuk mencetak
kuesioner evaluasi
Kolaboratif
Membagikan kuesioner
evaluasi kepada p
keluarga pasien sebagai
bentuk memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
2.pengumpulan dan 2. Informasi data
pengolahan data Akuntabel
(Jujur)
Melakukan tugas
dengan jujur untuk
mengumpulkan
kuesioner evaluasi
Kompeten
(Kualitas terbaik)
Mengolah kuesioner
evaluasi untuk
pelaporan sebagai
bentuk melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik
Berorientasi
Pelayanan
(Solutif)
Kolaboratif
(Terbuka dalam
bekerja sama)
Mengkonsultasikan
laporan evaluasi kepada
teman sekerja
merupakan bentuk sikap
terbuka dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
Akuntabel
(Bertanggung jawab)
Bertanggung jawab
untuk melaporkan
laporan evaluasi sesuai
waktu yang ditentukan
D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Doloduo selama kurang
lebih 30 hari kerja. Adapun untuk rencana jadwal pelaksanaan aktualisasi, dapat
dilihat pada tabel berikut :
A. Hasil Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai profesi PNS telah dilaksanakan di tempat kerja
yaitu Puskesmas Doloduo dan hasilnya sebagai berikut: