Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN)
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK). Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharuskan mampu melaksanakan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter
yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS
dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta mengetahui bidang
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat. Dengan adanya pelatihan dan pembentukan PNS profesional, maka
penyelenggara negara dapat berjalan dengan baik khususnya di bidang pembangunan
kesehatan baik di seluruh sektor fasilitas kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan
fungsi penyelenggaran Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama diwilayah
kerjanya Puskesmas berwenang untuk melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2013
Tentang Jabatan Fungsional Rekam Medis dan Angka Kreditnya, disebutkan pada Bab II
Pasal 4 yaitu Tugas pokok Perekam medis adalah melakukan kegiatan pelayanan rekam
medis informasi kesehatan yang meliputi persiapan, pelakasanaan, pelaporan dan evaluasi.
Rekam Medis merupakan salah satu faktor yang penting dalam melakukan penunjang
pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu menyangkut dokumentasi keadaan kesehatan pasien
yang berisikan catatan tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Informasi dalam berkas rekam medis
merupakan satu hal yang mutlak dipenuhi dalam menjaga nilai rekam medis yang baik untuk
mendukung perawatan kesehatan yang maksimal. Dengan terselenggaranya rekam medis
yang baik, maka akan menunjang upaya peningkatan kepada masyarakat (Mathar, 2018).
Penyelenggaraan rekam medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk sampai
dengan pasien pulang, dirujuk atau meninggal dunia. Di UPT Puskesmas Desa Binjai
penyelenggaraan rekam medis sudah ada, namun belum berjalan optimal. Di unit
pendaftaran, belum adanya alur dan SOP pendaftaran pasien yang jelas. Dalam satu minggu
pengunjung yang berobat di Puskesmas Desa Binjai sekitar 500 pasien sekitar 100 pasien
yang datang berkunjung tidak membawa/melengkapi persyaratan administrasi pendaftaran,
hal tersebut menghambat proses pelayanan selanjutnya. Selain itu, SOP dan Alur
penyelenggaraan rekam medis belum jelas hal ini menyebabkan rekam medis masih
berantakan. Terdapatnya duplikasi penomoran rekam medis. Masih terdapat dokumen rekam
medis belum terisi lengkap, dari 20 sampel rekam medis yang diambil terdapat 13 rekam
medis yang tidak terisi lengkap. Hal ini dikarekan belum dilaksanakannya assembling di
puskesmas Desa Binjai. Sistem penyelenggaraan rekam medis yang tidak baik diakibatkan
kurangnya perhatian khsusus terhadap rekam medis, sumber daya manusia yang kurang dan
unit pengelolaan rekam medis yang justru menjalankan berbagai pekerjaan sehingga tidak
fokus menangani pengelolaan rekam medis serta kurangnya monitoring dan evaluasi di unit
rekam medis.
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin berkontribusi terhadap penyelenggaraan rekam
medis dan membahas masalah tersebut dalam laporan aktualisasi ini dengan judul
“Optimalisasi Penyelenggaraan Rekam Medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun
2022”.

1.2. Tupoksi Organisasi


1.2.1. Visi Misi Pemerintah Kota Medan
VISI :
Terwujudnya masyarakat Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif
MISI :
MEDAN BERKAH
Mewujudkan Kota Medan sebagai kota yang berkah dengan memegang teguh nilai-nilai
keagamaan dan menjadikan Medan sebagai kota layak huni juga berkualitas bagi seluruh
lapisan masyarakat.
MEDAN MAJU
Memajukan masyarakat Kota Medan melalui revitalisasi pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang modern, terjangkau oleh semua.
MEDAN BERSIH
Menciptakan keadilan sosial melalui reformasi birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel
dan transparan berlandaskan semangat melayani masyarakat serta terciptanya pelayanan
publik yang prima, adil dan merata.
MEDAN MEMBANGUN
Membangun sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan perekonomian dan potensi
lokal masyarakat yang berkeadilan agar terciptanya lapangan kerja, iklim kewirausahaan
yang sehat dan peningkatan kualitas SDM.
MEDAN KONDUSIF
Mewujudkan kenyamanan dan iklim kondusif bagi segenap masyarakat Kota Medan melalui
peningkatan supremasi hukum berbasis partisipasi masyarakat.
MEDAN INOVATIF
Mewujudkan Kota Medan sebagai kota ekonomi kreatif dan inovatif yang berbasis pada
penguatan human capital, teknologi digital sosi al budaya.
MEDAN BERIDENTITAS
Mewujudkan Kota Medan yang beradab, santun, harmonis, toleran dalam kemajemukan
demokratis dan cinta tanah air.

1.2.2. Profil Organisasi


A. Profil FKTP
Nama FKTP : Puskesmas Desa Binjai
Alamat : Jl. M. Nawi Harahap Blok D No. 2, Kec. Medan Denai, Kel. Binjai.
Nama Pemilik : Dinas Kesehatan Kota Medan
B. Sejarah Singkat Puskesmas Desa Binjai
Peresmian Puskesmas dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 1981 oleh Walikota Madya
KDH TK II Medan, A. S Rangkuty.
C. Keadaan Geografi dan Demografi Puskesmas Desa Binjai
• Keadaan Geografi
Puskesmas Desa Binjai terletak di Jalan Jl. M Nawi Harahap Komplek Pemda
Blok D NO. 2 Kelurahan Desa Binjai Kecamatan Medan Denai.
• Keadaan Demografi
Puskesmas Desa Binjai mempunyai wilayah kerja seluas 412,5 Ha, Meliputi 1
Kelurahan dan 20 lingkungan dengan jumlah penduduk 46.436 Jiwa.
1.2.3. Struktur Organisasi
1.2.4. Visi Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas Desa Binjai
Visi :
Menuju masyarakat sehat dan mandiri di kelurahan Binjai

Misi :
• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja
kelurahan binjai
• Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan partisipasi masyarakat dalam peningkatan
derajat kesehatan
• Memberi pelayanan yang profesional
Motto : “sehatmu bahagiaku”

Tata nilai :

Mantap M : mudah dalam prosedur


A : aktif (tanggap)
N : nyaman
T : tulus (didalam pelayanan)
A : adil
P : profesional
1.2.5. Tupoksi Organisasi
Pelayanan dan Upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Desa Binjai
menyesuaikan pada Permenkes Nomor 75 tahun 2014, yaitu :
I. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi :
1. Pelayanan Pemeriksaan umum
Pelayanan Pemeriksaan umum dilakukan oleh dokter umum puskesmas yang
berjumlah 4 orang di ruangan poly umum. Pasien umum perhari berjumlah 80-100
orang.
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan Pemeriksaan umum dilakukan oleh dokter gigi puskesmas yang berjumlah
2 orang di ruangan poly gigi.
3. Pelayanan Gawat darurat
Pelayanan gawat darurat dilakukan oleh tenaga paramedis (perawat/bidan) di ruangan
tindakan.
4. Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi pengukuran
tinggi badan dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (Bumil), dan
pemberian PMT bagi bayi/balita BGM,pemberian vitamin A dan tablet Fe, dan juga
pemberian konseling gizi.
5. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian dilakukan oleh tenaga farmasi ( apoteker dan asisten apoteker)
di ruangan obat, yaitu semua pasien yang berkunjung, setelah dilakukan pemeriksaan,
maka pasien akan diberi obat.
6. Pelayanan laboratorium
Pelayanan laboratorium dilakukan oleh tenaga analis kesehatan di ruangan
Laboratorium sederhana.
II. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan di Puskesmas, posyandu dan sekolah di wilayah kerja
puskesmas, dan dilakukan oleh petugas penyuluh bekerjasama dengan petugas
posyandu,
2. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dilakukan oleh petugas pemegang program kesehatan
lingkungan, program ini dilakukan melalui pengawasan kebersihan dan kesehatan
lingkungan di puskesmas dan di wilayah kerja puskesmas, dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di lingkungan-lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
3. Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah dilakukan oleh pemegang program UKS, yaitu meliputi
penjaringan kesehatan anak sekolah, pemeriksaan kesehatan berkala, dan bekerja
sama dengan petugas promosi kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan.
4. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan oleh penanggung jawab
program ISPA, DBD, Diare,TB, HIV/AIDS.kegiatan dilakukan melalui pendataan,
pencatatan dan pelaporan, dan juga home visit.
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Program Perawatan Kesehatan masyarakat (PerKesMas) dilakukan melalui home
visit, yaitu melakukan pengawasan masalah kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan
untuk kasus tertentu dirujuk ke Puskesmas.
6. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
Pelayanan KIA dan KB bersifat UKM dilakukan di posyandu-posyandu dan
lingkungan-lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
7. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
Pelayanan gizi dilakukan oleh nutrisionis di ruangan gizi, yaitu meliputi pengukuran
tinggi badan dan berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas (Bumil), dan
pemberian PMT bagi bayi/balita BGM,pemberian vitamin A dan tablet Fe, dan juga
pemberian konseling gizi yang dilakukan di posyandu-posyandu dan lingkungan-
lingkungan di wilayah kerja puskesmas.
III. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Pelayanan kesehatan Jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan oleh dokter umum, yaitu meliputi konseling,
pendataan, pelaporan dan rujukan bagi pasien dengan gangguan jiwa.
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut yang bersifat UKM.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di posyandu-posyandu dan
lingkungan-lingkungan, dan sekolah-sekolah di wilayah kerja puskesmas.
3. Pelayanan Kesehatan Olah raga
Pelayanan kesehatan olah raga dilakukan bekerjasama dengan program Prolanis
(PTM), yaitu dilakukan senam di puskesmas setiap hari kamis.
4. Pelayanan Kesehatan Indera
Pelayanan kesehatan indera, khususnya kesehatan mata dilakukan oleh dokter umum
dan petugas kesehatan mata, meliputi pemeriksaan dasar, pencatatan, pelaporan dan
rujukan.
5. Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut dilakukan di puskesmas dan di posyandu
lansia.pelayanan meliputi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
6. Pelayanan Kesehatan Kerja
Pelayanan kesehatan kerja dilakukan melalui penyuluhan personal pada pekerja yang
berkunjung ke puskesmas, pencatatan dan pelaporan.
1.2.6. Tupoksi Perekam Medis
Rincian kegiatan jabatan fungsional Perekam Medis Terampil sesuai dengan jenjang
jabatan, menurut PERMENPAN Nomor 30 Tahun 2013 sebagai berikut:
a. Perekam Medis Pelaksana, meliputi:
1. Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM rekam medis manual
(berbasis kertas);
2. Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam formulir dalam penyusunan SIM rekam
medis manual (berbasis kertas);
3. Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur pembentukan SIM
rekam medis (manual);
4. Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka penyusunan alur pembentukan SIM
rekam medis (manual);
5. Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan baik
internal maupun eksternal
6. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat jalan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat
jalan;
7. Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat jalan dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
8. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat inap dan
menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
9. Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat inap ke petugas
rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
10. Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
11. Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui pencatatan/registrasi
pasien;
12. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui pencatatan/registrasi pasien;
13. Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan melalui pencatatan/
registerasi pasien;
14. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien rawat jalan
melalui pencatatan/registerasi pasien;
15. Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui pencatatan/registrasi
pasien;
16. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi pasien;
17. Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi pasien;
18. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien rawat inap
dalam rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/ registrasi pasien;
19. Menerima data rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
20. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan
SOP yang ada;
21. Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
22. Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
23. Membuat laporanincomplete dalam rangka asembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
24. Menerima rekam medis dalam rangka asembling rekam medis rawat inap berdasarkan
SOP yang ada;
25. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam medis rawat inap berdasarkan
SOP yang ada;
26. Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis
secara manual;
27. Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara
manual;
28. Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam rangka
penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
29. Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara manual;
30. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien rawat
jalan ke dalam soft ware case mix.
31. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien rawat inap
ke dalam soft ware case mix;
32. Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
33. Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke bagian
akuntansi untuk diverifikasi internal;
34. Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
35. Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
36. Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan rekam medis;
37. Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar penyimpanan rekam medis aman,
rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan;
38. Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai guna dengan media tertentu;
39. Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka proses retensi;
40. Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan;
41. Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
42. Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan;
43. Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan morbiditas
dan mortalitas pasien rawat inap;
44. Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan;
45. Menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian informed consent;
46. Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
47. Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
48. Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara manual dalam rangka evaluasi
rekam medis pasien rawat inap; dan
49. Mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam rangka evaluasi keabsahan
data.

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan rekam medis kepada masyarakat dengan menerapkan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif serta mengetahui peran dan kedudukan PNS dalam
melakukan tugas dilingkungan kerja.

1.3.2. Tujuan Khusus


Meningkatkan pelayanan rekam medis untuk mengoptimalkan pelayanan di UPT
Puskesmas Desa Binjai Medan.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari Laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan
tugas dan fungsi ASN di lingkungan tempat bekerja, lebih terampil mengidentifikasi
masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas perekam medis, menemukan ide dan
upaya mencari pemecahan masalah, lebih memahami cara mewujudkan kedudukan,
peran, hak dan kewajiban, serta core values ASN dalam menjalankan tugas sebagai
Perekam Medis.
2. Bagi Unit Kerja
Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas demi tercapainya Visi Misi Puskesmas
Desa Binjai.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan adanya kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan kontribusi yang
signifikan yang membawa pada arah perubahan yang lebih baik dan juga dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

2.1. Identifikasi Isu


Setelah melihat gambaran kondisi berdasarkan permasalahan yang muncul di UPT
Puskesmas Desa Binjai, khususnya di bagian rekam medis, maka telah dilakukan
pengidentifikasian isu yang akan diangkat dalam laporan aktualisasi ini, antara lain:
1. Belum Optimalnya Pengisian Dokumen Rekam Medis Pasien di UPT
Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
Kelengkapan pengisian dokumen rekam medis sangat penting untuk menunjang tertib
administrasi, kelengkapan dokumen juga penting bagi pasien yaitu sebagai kendali untuk
menerima pelayanan kesehatan yang berkelanjutan. Ketidaklengkapan pengisian dokumen
rekam medis menyebabkan petugas kesulitan untuk mengenali riwayat penyakit pasien. Di
UPT Puskesmas Desa Binjai ditemukan pengisian dokumen rekam medis belum optimal.
Masih banyak terdapat pengisian dokumen yang tidak lengkap. Dari 20 sampel yang diambil
terdapat 13 rekam medis yang tidak diisi dengan lengkap. Hal tersebut menyebabkan
berkurangnya kualitaas rekam medis. Kualitas rekam medis sangat penting karena ikut
menentukan mutu pelayanan yang ada di puskesmas.

Gambar 1. Ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis


2. Kurangnya Kesadaran pasien berobat untuk melengkapi syarat administrasi
pendaftaran di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
Proses pelayanan pada saat pendaftaran pasien merupakan interaksi awal dimulainya
seluruh kegiatan pemeriksaan kesehatan. Tugas pokok tempat pendaftaran pasien yaitu
menerima pendaftaran pasien yang akan berobat dengan mencatat identitas dan informasi
yang diperlukan guna menyediakan segala kelengkapan. Pelayanan yang aman dan nyaman
menjadi harapan semua pasien. Namun, di UPT Puskesmas Desa Binjai masih banyak
terdapat pasien yang mendaftar tidak membawa syarat administrasi seperti KTP, KK, Kartu
BPJS dan KIB. Dalam satu minggu kurang lebih ada 500 pasien yang datang berobat,
terdapat 100 pasien yang tidak membawa pesyaratan administrasi. Bahkan masih ada pasien
yang ingin berobat tidak membawa sama sekali identitasnya. Hal ini menyebabkan lambatnya
kinerja petugas untuk menyelesaikan administrasi penerimaan pasien sehingga pelayanan
menjadi terhambat.

Pasien Berobat

17%
Lengkap Persyaratan

83% Tidak lengkap


persyaratan

Gambar 2. Persentase pasien berobat dalam satu minggu

3. Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis di UPT Puskesmas Desa


Binjai Tahun 2022
Penyelenggaraan rekam medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk
sampai dengan pasien pulang, dirujuk atau meninggal dunia. Di UPT Puskesmas Desa
Binjai penyelenggaraan rekam medis sudah ada, namun belum berjalan optimal. Di unit
pendaftaran, belum adanya alur dan SOP pendaftaran pasien yang jelas. Dalam satu minggu
pengunjung yang berobat di Puskesmas Desa Binjai sekitar 500 pasien sekitar 100 pasien
yang datang berkunjung tidak membawa/melengkapi persyaratan administrasi pendaftaran,
hal tersebut menghambat proses pelayanan selanjutnya. Selain itu, SOP dan Alur
penyelenggaraan rekam medis belum jelas hal ini menyebabkan rekam medis masih
berantakan. Terdapatnya duplikasi penomoran rekam medis. Masih terdapat dokumen
rekam medis belum terisi lengkap, dari 20 sampel rekam medis yang diambil terdapat 13
rekam medis yang tidak terisi lengkap. Hal ini dikarekan belum dilaksanakannya assembling
di puskesmas Desa Binjai. Sistem penyelenggaraan rekam medis yang tidak baik
diakibatkan kurangnya perhatian khsusus terhadap rekam medis, sumber daya manusia yang
kurang dan unit pengelolaan rekam medis yang justru menjalankan berbagai pekerjaan
sehingga tidak fokus menangani pengelolaan rekam medis serta kurangnya monitoring dan
evaluasi di unit rekam medis.

Gambar 3. Duplikasi Penomoran Rekam Medis


Berikut keterkaitan isu dengan materi agenda 3 yaitu manajemen ASN dan Smart
ASN di UPT Puskesmas Desa Binjai.

Tabel 2.1. Identifikasi Isu dan keterkaitan dengan materi Agenda 3


No Isu Permasalahan Keterkaitan Kondisi saat ini Kondisi yang
sumber isu diharapkan
dengan Agenda
3
1. Belum optimalnya pengisian Isu ini Masih terdapat Dokumen rekam
formulir rekam medis pasien berhubungan formulir rekam medis terisi
di UPT Puskesmas Desa dengan medis yang dengan lengkap
Binjai Tahun 2022 Manajemen belum diisi guna
ASN karena dengan lengkap. menghasilkan
berhubungan Sampel yang rekam medis
dengan diambil ada 20 yang bermutu
pelaksana rekam medis,
kebijakan publik terdapat 13
rekam medis
yang tidak terisi
lengkap.
2. Kurangnya Kesadaran Isu ini Pada saat Pasien membawa
pasien berobat untuk berhubungan mendaftar masih persyaratan
melengkapi syarat dengan banyak pasien administrasi
administrasi pendaftaran di Manajemen yang tidak pendaftaran.
UPT Puskesmas Desa Binjai ASN yaitu membawa KIB
Tahun 2022 pelayanan dan identitas.
publik.
Isu ini
berhubungan
dengan Smart
ASN dimana
ASN memiliki
jiwa hospitality
3. Belum optimalnya Isu ini Belum adanya Penyelenggaraan
penyelenggaraan rekam berhubungan SOP dan alur rekam medis
medis di UPT Puskesmas dengan yang jelas mulai optimal dan
Desa Binjai Tahun 2022 Manajemen dari pendaftaran pelayanan
ASN yaitu saya hingga berjalan lancar
pelaku pelayan penyimpanan
publik dan rekam medis.
Smart ASN
dimana kita
harus bersikap
profesional,
berintegritas dan
hospitality
2.2. Analisis Isu dan Penetapan Isu Terpilih/ Core Isu
Sebagaimana mengidentifikasi isu permasalahan tahap selanjutnya adalah
menganalisis isu dengan menggunakan metode A-P-K-L :
Tabel 2.2. Analisis isu permasalahan menggunak an metode APKL
No Isu Permasalahan A P K L KET
1. Belum optimalnya pengisian dokumen rekam medis
√ √ √ √ Memenuhi
pasien di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
2. Kurangnya Kesadaran pasien berobat untuk
Tidak
melengkapi syarat administrasi pendaftaran di UPT √ √ √ √
Memenuhi
Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
3. Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis di
√ √ √ √ Memenuhi
UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022

Keterangan :
A = Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
P = Problematik, Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
K = Kekhalayakan, Isu yang menyangkut hajad banyak orang
L = keLayakan, Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Setelah melakukan analisis isu menggunakan metode APKL selanjutnya menetapkan
isu prioritas dengan menggunakan analisis metode U-S-G. Dimana U = Urgency , Seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. S = Seriousness, Seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. G = Growth,
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.
Tabel 2.2.1 Analisis isu permasalahan menggunakan metode USG
No Isu Permasalahan U S G Total Peringkat
1. Belum optimalnya pengisian dokumen rekam
medis pasien di UPT Puskesmas Desa Binjai 3 3 4 10 II
Tahun 2022
2. Kurangnya Kesadaran pasien berobat untuk
melengkapi syarat administrasi pendaftaran di UPT 3 3 3 9 III
Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
3. Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis
4 5 5 14 I
di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022

Keterangan :
1 = tidak mendesak
2 = kurang mendesak
3 = cukup mendesak
4 = mendesak
5 = sangat mendesak
Dari tabel diatas maka isu yang menjadi isu prioritas adalah “Belum optimalnya
penyelenggaraan rekam medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022”. Selanjutnya
penulis melakukan analisa akar masalah dari isu prioritas dengan menggunakan analisis
pohon masalah.

Rak dan ruang Waktu tunggu Data rekam medis tidak Berkurang mutu rekam
penyimpanan berantakan berkesinambungan
pasien lama medis

Terhambatnya Pelayanan
Akibat

Belum optimalnya penyelenggaraan rekam


medis di UPT Puskesmas Desa Binjai

Penyebab

Belum adanya SOP dan Kurangnya pengetahuan Sarana dan prasarana Kurangnya informasi kepada
Alur Rekam medis yang petugas tentang tidak sesuai standart pasien
jelas penyelenggaraan rekam
medis

Gagasan Kreatif

Optimalisasi Penyelenggaraan Rekam Medis di UPT Puskesmas Desa Binjai


Tahun 2022

Gambar 4. Analisis Pohon Masalah

Dari analisis pohon masalah diatas, dpat disimpulkan bahwa penyebab masalah isu prioritas
Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis di UPT Puskesmas Desa Binjai
Tahun 2022 disebabkn oleh belum adanya SOP dan alur rekam medis yang jelas, kurangnya
pengetahuan petugas tentang penyelenggaraan rekam medis, sarana dan prasarana tidak
sesuai standar dan kurangnya informasi terhadap pasien.

2.3. Dampak Isu Terpilih

Isu prioritas yang saya ambil di UPT Puskesmas Desa Binjai adalah “Belum optimalnya
penyelenggaraan rekam medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022”. Dampak yang
akan terjadi jika penyelenggaraan rekam medis belum optimal, antara lain:

1. Terhambatnya pelayanan
2. Terjadinya duplikasi penomoran berkas rekam medis
3. Data rekam medis pasien menjadi tidak berkesinambungan
4. Rak dan Ruang penyimpanan rekam medis tidak rapi.
5. Berkurangnya mutu rekam medis.

2.4. Role Model

Nama : drg. Sabar Menanti


NIP : 19810628 201001 2 015
Gol :IV/A
Jabatan : Dokter Gigi
Beliau adalah sosok orang
yang tegas, cerdas, kreatif dan
inovatif. Beliau memiliki sifat yang
ramah, beliau juga solutif. Banyak
ide-ide kreatif yang beliau sarankan
agar pelayanan Puskesmas berjalan
dengan lancar.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif


Untuk memecahkan masalah “Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis di UPT
Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022” diperlukan gagasan dan kegiatan kreatif. Gagasan
kreatif pemecahan masalah tersebut adalah “Optimalisasi penyelenggaraan rekam medis di
UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022”.
Tabel 3.1. Penetapan Gagasan Kreatif dan Kegiatan kreatif
No Kegiatan Sumber Kegiatan Manfaat kegiatan
1. Membuat SOP tentang Inisitif sendiri Agar penyelenggaraan
penyelenggaraan rekam medis mulai rekam medis
dari pendaftaran hingga terkoordinasi
penyimpanan dokumen rekam medis
2. Menata ulang ruang penyimpanan SKP Agar ruang penyimpanan
dokumen rekam medis Perintah atasan rekam medis tertata rapi
Inisiatif sendiri
3. Membuat banner tentang persyaratan Inisiatif sendiri Agar pasien yang datang
pendaftaran pasien baru dan lama berobat mengetahui hal
apa saja yang perlu
dipersiapkan untuk
mendaftar guna
melancarkan
penyenggelanggaraan
rekam medis
4. Sosialisasi tentang kepada pegawai Inisiatif sendiri Menambah pengetahuan
tentang pengoptimalan pegawai tentang
penyelenggaraan rekam medis penyelenggaraan rekam
medis
5. Monitoring dan evaluasi Inisiatif sendiri Penyelenggaraan rekam
penyelenggaraan rekam medis medis berjalan optimal

3.2.Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 (Nilai-nilai Dasar


ASN)
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan
Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Adapun relevansi rencana kegiatan aktualisasi dengan nilai-nilai dasar ASN
adalah sebegai berikut:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Panduan perilaku (kode etik) sebagai berikut:
• Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
• Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
• Melakukan perbaikan tiada henti.
Kata kunci nilai dasar ASN berorientasi pelayanan yaitu: resposivitas, kualitas dan
kepuasan. Dengan kalimat afirmasi “Kami berkomitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat”.
2. Akuntabel
Akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Panduan
perilaku (kode etik) sebagai berikut:
• Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
• Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
• Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kata kunci nilai dasar ASN akuntabel yaitu: tanggung jawab, integritas, konsisten,
dapat dipercaya dan transparan. Dengan kalimat afirmasi “Kami bertanggung jawab
atas kepercayaan yang diberikan”.
3. Kompeten
Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Panduan perilaku
(kode etik) sebagai berikut:
• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
• Membantu orang lain belajar;
• Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kata kunci nilai dasar ASN kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan,
learning agility, ahli di bidangnya. Dengan kalimat afirmasi “Kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas”.
4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan perilaku (kode
etik) sebagai berikut:
• Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
• Suka menolong orang lain;
• Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kata kunci nilai dasar ASN Harmonis adalah peduli (caring), menghargai perbedaan
(diversity) dan selaras. Dengan kalimat afirmasi “Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan”.
5. Loyal
Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara. Panduan
perilaku (kode etik) sebagai berikut:
• Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
• Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
• Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Kata kunci nilai dasar ASN Loyal adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme dan pengabdian. Dengan kalimat afirmasi “Kami berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara”.
6. Adaptif
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antuasias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Panduan perilaku (kode etik) sebagai berikut:
• Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
• Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
• Bertindak proaktif.
Kata kunci nilai dasar ASN Adaptif adalah inovasi, antusias terhadap perubahan dan
proaktif. Dengan kalimat afirmasi “Terus berinovasi dan antuasias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan”.
7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Panduan perilaku (kode etik)
sebagai berikut:
• Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
• Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
• Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Kata kunci nilai dasar ASN Kolaboratif adalah kesediaan untuk bekerja sama dan
sinergi untuk hasil yang lebih baik. Dengan kalimat afirmasi “Kami membangun
kerjasama yang sinergis”.
Tabel 3.2. Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2
No Kegiatan Relevansi Kegiatan dengan Agenda 2
1. Membuat SOP tentang • Berorientasi pelayanan
penyelenggaraan rekam medis mulai -Melakukan perbaikan tiada henti
dari pendaftaran hingga
• Akuntabel
penyimpanan dokumen rekam medis
-Melaksanakan tugas dengn jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
• Kompeten
-Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah
-Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
• Harmonis
-Membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Loyal
-Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD
NKRI tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah
• Adaptif
-Terus Berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
-Bertindak proaktif
• Kolaboratif
-Memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
-Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
-menggerakan pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan
2. Menata ulang ruang penyimpanan • Berorientasi pelayanan
dokumen rekam medis -Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
-Melakukan perbaikan tiada henti
• Akuntabel
-Melaksanakan tugas dengn jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
-Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara efektif dan efisien
• Kompeten
-Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah
-Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
• Harmonis
-Membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Loyal
-Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD
NKRI tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah
-Menjaga rahasia jabatan dan negara
• Adaptif
-Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan
-Terus Berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
-Bertindak proaktif
• Kolaboratif
-Memberikan kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
-Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
-menggerakan pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan
3. Membuat banner tentang persyaratan • Berorientasi pelayanan
pendaftaran pasien baru dan lama -Memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat
-Melakukan perbaikan tiada henti
• Akuntabel
-Melaksanakan tugas dengn jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
• Kompeten
-Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah
-Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
• Harmonis
-Membangun lingkungan kerja yang kondusif
• Loyal
-Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD
NKRI tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah
• Adaptif
-Terus Berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
-Bertindak proaktif
• Kolaboratif
-Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
-menggerakan pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan
4. Sosialisasi tentang kepada pegawai • Berorientasi pelayanan
tentang pengoptimalan -Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
penyelenggaraan rekam medis
• Akuntabel
-Melaksanakan tugas dengn jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
-Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien
• Kompeten
- Membantu orang lain untuk belajar
- Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
• Harmonis
- Menghargai setiap orang apapun
latarbelakangnya
- Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
• Loyal
- Memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD NKRI tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah
- Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara
• Adaptif
- Terus Berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
- Bertindak proaktif
• Kolaboratif
- Memberikan kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi
- Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
- Menggerakan pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan
5. Monitoring dan evaluasi • Berorientasi pelayanan
penyelenggaraan rekam medis
- Memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat
- Melakukan perbaikan tiada henti
• Akuntabel
- Melaksanakan tugas dengn jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
• Kompeten
- Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
- Membantu orang lain untuk belajar
• Harmonis
- Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
• Loyal
- Memegang teguh ideologi Pancasila,
UUD NKRI tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah
• Adaptif
- Bertindak proaktif
• Kolaboratif
- Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
- menggerakan pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan

3.3. Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Dikaitkan dengan Agenda 3


(Kedudukan dan Peran PNS menuju Smart ASN)
Kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Kedudukan dan
Peran ASN dalam NKRI meliputi:
1. Smart ASN
Sekurangnya terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut
meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing,
hospitality, networking, dan entrepreneurship. Kedelapan karakteristik ini disebut sebagai
smart ASN.
Berdasarkan arahan presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan
SDM talenta digital, Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif
sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan
gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulim terdiri dari digital skill, digital culture,
digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai
metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
• Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
• Digital culture merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan
melalui pemanfaatan TIK.
• Digital erhics merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
• Digital safety merupakan kemampuan user dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekedar menitik beratkan
pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak
menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media
digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang di atur dalam UU no 5 tahun 2014 tentang ASN menjadi acuan bagi ASN
dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Fungsi ASN terdiri atas:
• Pelaksana kebijakan publik
• Pelayan publik
• Perekat dan pemersatu bangsa.
Tabel 3. 3 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Dikaitkan dengan Agenda 3
No Kegiatan Relevansi Kegiatan dengan Agenda 3
1. Membuat SOP tentang Smart ASN
penyelenggaraan rekam medis mulai Memanfaat digitalisasi dalam membuat SOP
dari pendaftaran hingga Manajemen ASN
penyimpanan dokumen rekam medis Dalam kegiatan ini kita harus mengerti peran
dan kedudukan sebagai PNS dan juga
beranggung jawab dalam membuat SOP
2. Menata ulang ruang penyimpanan Smart ASN
dokumen rekam medis Bersikap profesional dan memiliki wawasan
global dalam menata ulang ruang penyimpanan
Manajemen ASN
Dalam kegiatan ini kita harus mengerti peran
ASN sebagai pelaksana dan kedudukan ASN
sebagai pemberi pelayanan publik
3. Membuat banner tentang persyaratan Smart ASN
pendaftaran pasien baru dan lama Bersikap profesional dan memiliki wawasan
global dalam membuat banner serta
memanfaatkan media digital.
Manajemen ASN
Dalam membuat banner saya bertanggung jawab
dan profesional
4. Sosialisasi tentang kepada pegawai Smart ASN
tentang pengoptimalan Bersikap profesional dan memiliki wawasan
penyelenggaraan rekam medis global dalam mencari materi serta
memanfaatkan media digital untuk melakukan
sosialisasi
Manajemen ASN
Melakukan sosialisasi dengan penuh tanggung
jawab dan profesional
5. Monitoring dan evaluasi Smart ASN
penyelenggaraan rekam medis Bersikap integritas dan profesional dalam
melakukan monitoring dan evaluasi
Manajemen ASN
Melakukan monitoring dan evaluasi dengan
penuh tanggung jawab dan profesional
3.4. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPT Puskesmas Desa Binjai
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pengisian formulir rekam medis pasien di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
2. Kurangnya Kesadaran pasien berobat untuk melengkapi syarat administrasi pendaftaran di UPT
Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
3. Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Penyelenggaraan Rekam Medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
Gagasan Pemecah Isu : Optimalisasi Penyelenggaraan Rekam Medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022
Tabel 3.4. Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan subtansi mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ hasil terhadap visi Nilai
pelatihan
misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat SOP 1. Konsultasi dan Output : • Berorientasi pelayanan - Kegiatan ini Kegiatan ini
tentang memint izin kepada Terlaksananya -Melakukan perbaikan berkontribusi menguatkan
penyelenggaraan mentor untuk pembuatan SOP tiada henti terhadap Visi Nilai
rekam medis mulai membuat SOP penyelenggaraan Pemko Medan Organisasi
• Akuntabel
dari pendaftaran penyelenggaraan rekam medis yaitu yaitu M :
-Melaksanakan tugas
hingga penyimpanan rekam medis mulai “Terwujudnya Mudah dalam
dengn jujur, bertanggung
dokumen rekam dari pendaftaran Hasil : masyarakat prosedur dan
jawab, cermat, disiplin dan
medis hingga 1. Medapat izin Kota Medan P:
berintegritas tinggi yang berkah, Profesional
penyimpanan. dari mentor
• Kompeten maju dan
2. Mencari referensi 2. Mendapat -Meningkatkan kompetensi kondusif”. Dan
SOP tentang referensi diri untuk menjawab Misi Pemko
penyelenggaraan yang relevan tantangan yang selalu Medan yaitu
rekam medis dengan berubah Medan Maju,
3. Menyusun kegiatan -Melaksanakan tugas memajukan
rancangan SOP 3. Tersusun dengan kualitas terbaik masyarakat kota
rancangan
4. Melapor hasil • Harmonis medan melalui
rancangan SOP SOP -Membangun lingkungan revitalisasi
kepada mentor 4. Mendapat kerja yang kondusif pelayanan
5. Mencetak SOP persetujuan • Loyal pendidikan dan
tentang -Memegang teguh ideologi kesehatan yang
6. Mengesahkan dan
rancangan Pancasila, UUD NKRI modern,
menerapkan SOP
SOP yang tahun 1945 serta terjangkau oleh
dibuat. pemerintahan yang sah semua orang.
- Kegiatan ini
5. SOP tercetak • Adaptif juga
6. SOP -Terus Berinovasi dan
berkontribusi
ditandatanga mengembangkan terhadap visi
ni mentor kreativitas UPT
selaku -Bertindak proaktif Puskesmas
Kepala • Kolaboratif Desa Binjai
Puskesmas -Memberi kesempatan yaitu “Menuju
kepada berbagai pihak Masyarakat
untuk berkontribusi sehat dan
-Terbuka dalam bekerja mandiri di
sama untuk menghasilkan Kelurahan
nilai tambah Binjai”
-menggerakan - Misi
pemanfaatan sumber vdaya Puskesmas
untuk kemajuan Desa Binjai
• Smart ASN yaitu
Memanfaat digitalisasi “Memberikan
dalam membuat SOP pelayanan
• Manajemen ASN yang
Dalam kegiatan ini kita profesional”
harus mengerti peran dan
kedudukan sebagai PNS
dan juga beranggung
jawab dalam membuat
SOP
1 2 3 4 5 6 7
2 Menata ulang ruang Output : • Berorientasi pelayanan - Kegiatan ini Kegiatan ini
penyimpanan Terlaksananya -Ramah, cekatan, solutif berkontribusi mendukung
dokumen rekam penataan ruang dan dapat diandalkan terhadap Visi penguatan nilai
medis penyimpanan -Melakukan perbaikan Pemko organisasi
1. Meminta izin dokumen rekam yaitu : N :
kepada mentor tiada henti Medan yaitu
medis “Terwujudnya Nyaman
untuk menata ulang • Akuntabel
masyarakat ditempat
kembali ruang -Melaksanakan tugas
Hasil : Kota Medan pelayanan
penyimpanan dengn jujur, bertanggung
1. Mentor yang berkah, kami , P :
dokumen rekam jawab, cermat, disiplin dan
memberi izin maju dan Profesional
medis berintegritas tinggi
agar ruang -Menggunakan kekayaan kondusif”
2. Pembuatan label penyimpanan
rak penyimpanan dan barang milik negara - Misi Pemko
dia tata ulang secara efektif dan efisien Medan yaitu
rekam medis
2. Adanya • Kompeten Medan
3. Pengurutan tata label yang -Meningkatkan kompetensi Kondusif,
letak nomor berkas jelas di setiap diri untuk menjawab Mewujudkan
rekam medis ruang tantangan yang selalu kenyamanan
4. Pendataan berkas penyimpanan dan iklim yang
rekam medis yang berubah
3. Rekam -Melaksanakan tugas kondusif bagi
duplikat medis yang segenap
dengan kualitas terbaik
5. Penyusunan berkas disusun secara masyarakat
rekam medis • Harmonis
berurutan kota Medan
-Membangun lingkungan
6. Melaporkan 4. Adanya melalui
kerja yang kondusif
kegiatan kepada catatan untuk peningkatan
mentor • Loyal supremasi
rekam medis
-Memegang teguh ideologi hukum
yng duplikat
Pancasila, UUD NKRI berbasis
5. Berkas tahun 1945 serta partisipasi
rekam medis pemerintahan yang sah masyarakat
disusun
dengan rapi -Menjaga rahasia jabatan - Kegiatan ini
Mentor dan negara berkontribusi
mengetahui • Adaptif pada visi misi
bahwa rak telah -Cepat menyesuaikan diri Puskesmas
siap disusun menghadapi perubahan Desa Binjai
-Terus Berinovasi dan yaitu
mengembangkan memberikan
kreativitas pelayanan
-Bertindak proaktif yang
• Kolaboratif profesional
-Memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
-Terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan
nilai tambah
-menggerakan
pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan
• Smart ASN
Bersikap profesional dan
memiliki wawasan global
dalam menata ulang ruang
penyimpanan
• Manajemen ASN
Dalam kegiatan ini kita
harus mengerti peran
ASN sebagai pelaksana
dan kedudukan ASN
sebagai pemberi
pelayanan publik
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat banner 1. Meminta izin Output : • Berorientasi pelayanan - Kegiatan ini Kegiatan ini
tentang persyaratan kepada mentor Adanya banner -Memahami dan berkontribusi menguatkan
pendaftaran pasien untuk membuat tentang memenuhi kebutuhan terhadap Visi nilai budaya
banner persyaratan masyarakat Pemko organisasi
pendaftaran -Melakukan perbaikan Medan yaitu yaitu M :
2. Mencari referensi
pasien tiada henti “Terwujudnya Mudah dalam
tentang persyaratan
Hasil : prosedur, A :
pendaftaran pasien • Akuntabel masyarakat
1. Mendapatkan Kota Medan Aktif
3. Menyusun desain -Melaksanakan tugas
izin mentor yang berkah, melayani
tentang banner dengn jujur, bertanggung
untuk jawab, cermat, disiplin dan maju dan
tentang persyaratan
pendaftaran
membuat berintegritas tinggi kondusif”
banner
4. Mencetak desain • Kompeten - Misi Pemko
2. Mendapat -Meningkatkan kompetensi medan yaitu :
banner tentang
referensi diri untuk menjawab Medan
persyaratan
yang relevan tantangan yang selalu Inovatif,
pendaftaran
3. Membuat berubah mewujudkan
5. Melapor kepada
desain yang -Melaksanakan tugas Kot medan
mentor dan
mudah dengan kualitas terbaik sebagai kota
memajang banner
dipahami yang kreatif
yang telah dicetak • Harmonis
4. Tercetaknya dan inovatif
-Membangun lingkungan
banner yang berbasis
kerja yang kondusif
5. Mentor human capital,
• Loyal teknologi
mengetahui -Memegang teguh ideologi
banner dan digital sosial
Pancasila, UUD NKRI budaya
siap tahun 1945 serta
memajangny pemerintahan yang sah
a -Kegiatan ini
dilingkungan • Adaptif berkontribusi
UPT -Terus Berinovasi dan paada visi misi
mengembangkan puskesmaas Desa
kreativitas Binjai yaitu
-Bertindak proaktif Memberikan
• Kolaboratif pelayanan yan
-Terbuka dalam bekerja profesional
sama untuk menghasilkan
nilai tambah
-menggerakan
pemanfaatan sumber daya
untuk kemajuan
• Smart ASN
Bersikap profesional dan
memiliki wawasan global
dalam membuat banner
serta memanfaatkan
media digital.
• Manajemen ASN
Dalam membuat banner
saya bertanggung jawab
dan profesional
1 2 3 4 5 6 7
4. Sosialisasi tentang 1. Meminta izin Output : • Berorientasi pelayanan - Kegiatan ini Kegiatan ini
kepada pegawai kepada mentor Terlaksananya -Ramah, cekatan, solutif berkontribusi menguatkan
tentang untuk kegiatan dan dapat diandalkan terhadap Visi nilai budaya
pengoptimalan melaksanakan sosialisasi tentang organisasi
penyelenggaraan optimalisasi • Akuntabel Pemko
yaitu A : Aktif
sosialisasi -Melaksanakan tugas Medan yaitu
rekam medis penyelenggaraan “Terwujudnya melayani, P :
2. Menyiapkan bahan dengn jujur, bertanggung
rekam medis masyarakat Profesional
sosialisasi tentang jawab, cermat, disiplin dan
pengoptimalan berintegritas tinggi Kota Medan
Hasil : yang berkah,
penyelenggaraan -Menggunakan kekayaan
rekam medis 1. Mendapatkan dan barang milik negara maju dan
3. Membuat surat izin mentor secara bertanggung jawab, kondusif”
undangan untuk efektif dan efisien - Misi Pemko
sosialisasi melaksanaka • Kompeten Medan yaitu,
4. Pelaksanaan n sosialisasi Medan
- Membantu orang lain
kegiatan sosialisasi 2. Tersedianya untuk belajar Beridentitas,
5. Melaporkan hasil bahan yang mewujudkan
- Melaksanakan tugas
kegiatan sosialisasi akan Kota Medan
dengan kualitas terbaik
kepada mentor disosialisasik yang beradab,
an • Harmonis santun,
3. Adanya surat - Menghargai setiap harmonis,
undangan orang apapun toleran dalam
sosialisasi latarbelakangnya kemjemukan
- Membangun demokratis dan
4. Terlaksana
lingkungan kerja yang cinta tanah air
kegiatan
sosialisasi kondusif - Kegiatan ini
• Loyal berkontribusi
5. Adanya
pada visi misi
laporan akhir - Memegang teguh
puskesmas
sosialisasi ideologi Pancasila,
yaitu,
UUD NKRI tahun 1945
meningkatkan
serta pemerintahan
kerja sama
yang sah
lintas sektoral
- Menjaga nama baik dan partisipasi
sesama ASN, pimpinan, masyarakat
instansi dan negara dalam
• Adaptif meningkatkan
- Terus Berinovasi dan derajat
mengembangkan kesehatan
kreativitas
- Bertindak proaktif
• Kolaboratif
- Memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
- Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
- Menggerakan
pemanfaatan sumber
daya untuk kemajuan
• Smart ASN
Bersikap profesional dan
memiliki wawasan global
dalam mencari materi
serta memanfaatkan
media digital untuk
melakukan sosialisasi
• Manajemen ASN
Melakukan sosialisasi
dengan penuh tanggung
jawab dan profesional

1 2 3 4 5 6 7
5. Evaluasi dan 1. Meminta izin Output : • Berorientasi pelayanan - Kegiatan ini Kegiatan ini
monitoring kegiatan kepada mentor Terlaksananya berkontribusi menguatkan
- Memahami dan
optimalisasi untuk kegiatan evaluasi pada visi misi nilai organisasi
memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan melaksanakan dan monitoring Pemko Medan yaitu P :
masyarakat
rekam medis kegiatan evaluasi kegiatan yaitu, Medan Profesional
optimalisasi - Melakukan perbaikan
2. Menyiapkan bahan Maju,
penyelenggaraan tiada henti
evaluasi dan Memajukan
rekam medis • Akuntabel masyarakat
monitoring
- Melaksanakan tugas kota Medan
3. Mengelola data Hasil : dengn jujur, melalui
evaluasi dan
1. Mentor bertanggung jawab, revitalisasi
monitoring
memberikan cermat, disiplin dan pelayanan
4. Merangkum hasil izin untuk berintegritas tinggi pendidikan dan
kegiatan evaluasi melaksanakan kesehatan yang
dan monitoring • Kompeten
evluasi dan modern,
5. Melaporkan hasil - Melaksanakan tugas
monitoring terjangkau
kegiatan evaluasi dengan kualitas
2. Adanya bahan oleh semua
dan monitoring terbaik
yang - Kegiatan ini
kepada pimpinan - Membantu orang lain
digunakan berkontribusi
untuk belajar
untuk evaluasi pada visi misi
monitoring • Harmonis Puskesmas
3. Data yang - Membangun Desa Binjai
didapat lingkungan kerja yang yaitu,
dikelola kondusif memberikan
• Loyal pelayanan
4. Mendapat
yang
rangkuman - Memegang teguh
profesional
hasil evaluasi ideologi Pancasila,
monitoring UUD NKRI tahun
5. Mentor 1945 serta
mengetahui pemerintahan yang
hasil kegiatan sah
evaluasi • Adaptif
monitoring
- Bertindak proaktif
• Kolaboratif
- Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
- menggerakan
pemanfaatan sumber
daya untuk kemajuan
• Smart ASN
Bersikap integritas dan
profesional dalam
melakukan monitoring
dan evaluasi
• Manajemen ASN
Melakukan monitoring
dan evaluasi dengan
penuh tanggung jawab
dan profesional
3.5. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPT Puskesmas Desa Binjai. Rencana kegiatan akan dilaksanakan selama Off Campus. Berikut
rencana jadwal kegiatan :

Bulan
No Kegiatan November Desember
18 19 21 22 23 24 25 26 28 29 30 1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17
1. Membuat SOP tentang
penyelenggaraan rekam
medis mulai dari
pendaftaran hingga
penyimpanan dokumen
rekam medis
2. Menata ulang ruang
penyimpanan dokumen
rekam medis
3. Membuat banner tentang
persyaratan pendaftaran
pasien baru dan lama
4. Sosialisasi tentang kepada
pegawai tentang
pengoptimalan
penyelenggaraan rekam
medis
5. Monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan rekam
medis
BAB IV
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan nilai-nilai dasar
ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik dan sebagai perekat pemersatu bangsa. Melalui kegiatan rancangan aktualisasi ini
diharapkan adanya penerapan core values ASN BerAKHLAK dalam menjalankan peran dan
kedudukan ASN menuju Smart ASN.
Dalam penyelesaian masalah terkait isu yang penulis angkat dalam rancangan
aktualisasi ini yaitu, Belum optimalnya penyelenggaraan rekam medis di UPT Puskesmas
Desa Binjai. Adapuun gagasan pemecah isu yang dipilih yaitu Optimalisasi penyelenggaraan
rekam medis di UPT Puskesmas Desa Binjai Tahun 2022 dengan harapan gagasan ini dapat
mengoptimalkan pelayanan di Puskesmas terkhususnya pelayanan rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Smart ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatus Sipil
Negara, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6. Sekretariat
Negara.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negar. 2013. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka
Kreditnya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Mathar, Irmawati. 2018. Manajemen Informasi Kesehatan Pengelolaan Dokumen Rekam
Medis. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai