Anda di halaman 1dari 8

FENOMENA PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

(JKN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAMBE


KABUPATEN JEMBER

Oleh:
Winda Aribatun Nafi’ah, Supriyadi, Sasmiyanto

Jl. Karimata 49 Jember Telp: (0331) 332240 Fax: (0331) 337957 Email:
fikes@unmuhjember.ac.id Website: http://fikes.unmuhjember.ac.id

ABSTRAK
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan memberikan kepastian
jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar
penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera. Permasalahan
yang terjadi pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional pada Puskesmas
merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap kinerja Puskesmas dalam melakukan
Tugas-tugasnya didalam program JKN tersebut. Pada penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan tujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi
pada populasi tertentu. Pada umumnya digunakan untuk membuat penilaian
terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang,
kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program
tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat dan tenaga kesehatan di
Puskesmas Sumberjambe dengan sampel 30 responden dari masyarakat dan 18
responden dari perawat yang ada di Puskesmas Sumberjambe. Instrumen yang
digunakan yaitu instrumen kepesertaan, instrumen pelayanan, dan instrumen
tenaga kesehatan. Hasil penelitian yang didapat pada Pelaksanaan JKN di
Puskesmas Sumberjambe yaitu 93,3% responden mengatakan Pelaksanaan JKN di
Puskesmas Sumberjambe pada item Kepesertaan sudah sangat baik, 90,2%
responden mengatakan Pelaksanaan JKN di Puskesmas Sumberjambe pada item
Pelayanan sudah sangat baik, dan 99,3% responden mengatakan Pelaksanaan JKN
di Puskesmas Sumberjambe pada Tenaga Kesehatan juga sudah sangat baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah Pelaksanaan JKN di Puskesmas Sumberjambe
tidak mengalami banyak permasalahan (kecurangan) itu demua dapat dibuktikan
dengan pernyataan masyarakat Sumberjambe bahwa Pelaksanaan JKN berjalan
dengan baik. Dari hasil penelitian ini diharapkan untuk kedepan Puskesmas
Sumberjambe dapat mempertahankan kinerjanya dalam menjalankan program
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kata kunci : Permasalahan; JKN.


Daftar Pustaka 16 (2002-2015)

1
ABSTRACT

The National Health Insurance Program (JKN) aims to provide a guarantee of


health insurance for all the people of Indonesia to Indonesian people can live
healthy, productive, and prosperous. The problems that occurred in the
implementation of the National Health Insurance in primary health care is a form
of evaluation of the performance of health centers in performing his tasks within
the program JKN. In this research use descriptive research with the aim to see the
picture of the phenomenon that occurs in certain populations. It is generally used
to make an assessment of the conditions and the implementation of a program in
the present, then the results are used to draw up the program improvement plan.
The population in this study is the public and health workers in health centers
Sumberjambe with a sample of 30 respondents from the public and 18
respondents from nurses in health centers Sumberjambe. The instruments used
are the instruments of membership, service instrument, and an instrument of
health personnel. Research results obtained in implementation of PHC
Sumberjambe JKN in which 93.3% of respondents said the implementation of JKN
in Puskesmas Sumberjambe on Kepesertaan item is already very good, 90.2% of
respondents said the implementation of JKN in Puskesmas Sumberjambe the item
is already very good performance, and 99, 3% of respondents said the
implementation of JKN in Puskesmas Sumberjambe on Health Workers have also
been very good. It is concluded that implementation of JKN in Puskesmas
Sumberjambe not experienced many problems (cheating) was demua can be
evidenced by the public statements that the Implementation JKN Sumberjambe
going well. From the results of this study are expected for the future Sumberjambe
health center can maintain its performance in implementing programs for the
implementation of the National Health Insurance (JKN).

Keywords: Problems; JKN.


References 16 (2002-2015)
PENDAHULUAN
Program Jaminan Kesehata Nasional tidak selektif, dan di kelola dengan
(JKN) bertujuan memberikan prinsip nirlaba dan diwajibkan
kepastian jaminan kesehatan yang membayar premi. Terdapat dua
menyeluruh bagi setiaprakyat cara pembayaran premi yaitu
Indonesia agar penduduk Indonesia untuk masyarakat non miskin
dapat hidup sehat, produktif, dan premi dibayar sendiri oleh
sejahtera. Yang menggunakan peserta non PBI atau peserta
prinsip asuransi sosial mandiri, sedangkan untuk
kegotongroyongan yang masyarakat miskin, premi
kepesertaannya bersifat wajib dan dibayarkan oleh pemerintah karena

2
termasuk Peserta Penerima Bantuan sakit, tanpa mengikutsertakan
Iuran (PBI). Peserta Non PBI yaitu keluarganya.
Peserta yang tidak tergolong fakir Tahun 2019 mendatang, ditargetkan
miskin dan orang tidak mampu, 95% penduduk Indonesia sudah
seperti pekerja swasta, PNS, menjadi peserta Jaminan Kesehatan
anggota TNI dan Polri serta Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia
pegawai informal yang tidak Sehat (KIS), sehingga Universal
termasuk golongan PBI (Menkes, Health Coverage (UHC) diharapkan
2013). dapat tercapai. Untuk mencapai hal
Jumlah peserta Jaminan Kesehatan tersebut, akan terus diupayakan
Nasional (JKN) hingga Desember untuk ditingkatkan/dikuatkan
2014 mencapai lebih dari 131 juta mencakup: 1) Penguatan sosialisasi
jiwa, sudah melebihi target yang dan advokasi; 2) Evaluasi berkala
ditetepkan sebelumnya. Secara mengenai capaian kepesertaan dan
umum dapat dikatakan bahwa penyesuaian target; serta 3)
masyarakat luas menerima program Penyiapan fasilitas kesehatan yang
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) disesuaikan dengan pertumbuhan
dengan cukup baik. Saat ini, kepesertaan Jaminan Kesehatan
kelompok Peserta Bukan Penerima Nasional (JKN)/ Kartu Indonesia
Upah (PBPU) dalam Jaminan Sehat (KIS).
Kesehatan Nasional (JKN) atau yang Dari data yang sudah di jelaskan
lebih dikenal dengan sebutan peserta peserta yang mendaftar Jaminan
mandiri menjadi perhatian Kesehatan Nasional (JKN)
Pemerintah, karena jumlahnya terus jumlahnya semakin meningkat dan
meningkat, yakni mencapai sudah melebihi target yang di
7.634.687 jiwa (5%). Sejak awal tetapkan sebelumnya. Namun,
diluncurkan, kelompok peserta ini Sejumlah persoalan muncul dalam
menunjukkan grafik peningkatan pelaksanaan Jaminan Kesehatan
yang cukup signifikan. Namun, Nasional dan Badan Pelaksana
seringkali peserta dari kelompok ini Jaminan Sosial Kesehatan. Padahal
yang baru mendaftarkan dirinya saat program sosial ini baru dua pekan
bergulir, permasalahan masih

3
didominasi ketidaksiapan pemerintah wawancara di masyarakat 6 dari 10
dan BPJS Kesehatan dalam orang mengatakan bahwa masih
menyelenggarakan jaminan sosial keberatan untuk membayar iuran
bagi masyarakat. Di antaranya setiap bulan nya, ada juga yang
keterlambatan pembuatan regulasi pernah memaksa minta rujukan
operasional seperti Peraturan padahal masih bisa di tangani di
Pemerintah, Peraturan Presiden, puskesmas dan ada pula yang
Keputusan Presiden, dan Peraturan seharus nya dirujuk tetapi tidak ingin
Menteri Kesehatan berkontribusi, di rujuk dengan alasan biaya
sehingga menimbulkan masalah di menjaga di rumah sakit atau juga
lapangan. Permasalahan pendaftaran karena kondisi pasien yang sudah
menjadi peserta BPJS Kesehatan lanjut. Karena itu peneliti tertarik
juga dikeluhkan masyarakat, karena untuk meneliti di Wilayah Kerja
banyak lokasi pendaftaran hanya ada Puskesmas Sumberjambe Jember.
di lokasi-lokasi tertentu saja,
sehingga terjadi penumpukan calon
pendaftar. Sehingga timbul beberapa METODE PENELITIAN
permasalahan yang terjadi pada Pada penelitian ini
masyarakat, permasalahan yang menggunakan penelitian deskriptif
terjadi pada pemberi layanan, dengan tujuan untuk melihat
permasalahan yang terjadi pada gambaran fenomena yang terjadi
lembaga BJPS . pada populasi tertentu. Pada
Sampai saat ini solusi untuk umumnya digunakan untuk membuat
mengatasi masalah atau persoalan penilaian terhadap suatu kondisi dan
yang muncul dalam pelaksanaan penyelenggaraan suatu program di
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masa sekarang, kemudian hasilnya
masih belum menemukan titik terang digunakan untuk menyusun
sehingga sampai saat ini perencanaan perbaikan program
permasalahan atau persoalan yang tersebut. Dalam hal ini peneliti ingin
muncul dalam pelaksanaan Jaminan menggambarkan fenomena
Kesehatan Nasional itu masih ada pelaksanaan Jaminan Kesehatan
yang belum teratasi. Dari hasil

4
Nasional (JKN) di Wilayah Kerja mereka sangat keberatan dan
Puskesmas Sumberjambe. kesusahan karena mereka masih
Sampel yang diambil Peneliti belom mendapat penghasilan yang
sebanyak 30responden dari pasien tetap dan juga uang penghasilan itu
dan 18responden dari perawat yang harus dibagi-bagi dengan kebutuhan
ada di Puskesmas Sumberjambe. yang lainnya dan juga 6,7%
Teknik sampling yang akan responden mengatakan bahwa
digunakan dalam penelitian ini mengikuti program JKN ini hanya
adalah Non-probability sampling demi kebutuhan sesaat saja dan
dengan jenis purposive sampling selalu meminta paksa untuk dirujuk
HASIL DAN PEMBAHASAN alasan mereka yaitu kalau misalnya
1. Kepesertaan Masyarakat untuk menjadi peserta umum mahal
Berdasarkan penelitian yang jika harus membutuhkan penanganan
telah dilaksanakan jika dilihat dari yang emergency, kalau hanya untuk
hasil yang di dapat pelaksanaan JKN berobat biasa masih bisa pakai kartu
di Puskesmas Sumberjambe putih dari puskesmas yang berobat
khususnya pada Kepesertaan tidak gratis dan lebih baik di Rumah Sakit
banyak mengalami Permasalahan. Itu dari pada di Puskesmas jika
semua dapat dilihat dari 8 pertanyaan penyakitnya tak kunjung sembuh .
yang diajukan kepada responden Tetapi itu semua adalah responden
hanya ada 2 pertanyaan yang yang menjadi peserta Non-PBI,
terdapat hasil dari responden yang sedangkan sebagian besar
kurang memuaskan, yang pertama masyarakat di wilayah kerja
ada 20% responden yang Puskesmas Sumberjambe menjadi
mengatakan bahwa keberatan jika peserta PBI yang dibantu pemerintah
harus bayar iuran setiap bulan dan sepenuhnya sekitar 63,3%, tetapi
yang kedua 16,7% responden yang menurut mereka adanya JKN atau
mengatakan masih sering telat atau BPJS ini sangatlah membantu bagi
menunggak dalam pembayaran masyarakat terutama yang tidak
iuran, menurut pendapat mereka jika mampu dan cara mengakses sarana
mereka setiap bulan harus kesehatan juga sangat mudah
dibebankan untuk membayar iuran sekarang.

5
Dari hasil penelitian diatas sama Jika dilihat dari hasil diatas tidak
dengan Peraturan Presiden No. 12 sama dengan apa yang diterbitkan
Tahun 2013 tentang Jaminan oleh Peraturan Presiden No. 12
Kesehatan yang kemudian dilakukan Tahun 2013 tentang Jaminan
perbaikan penjelasan dalam Kesehatan, yang mengatakan bahwa
Peraturan Presiden Nomor 111 tahun Semua penangguhan biaya pada
2013. Kepersertaan Jaminan peserta PBI ditanggung oleh
Kesehatan bersifat wajib dan Pemerintah, dan Peserta Penerima
mencakup seluruh penduduk Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
Indonesia. Kesehatan meliputi orang yang
2. Pelayanan tergolong fakir miskin dan orang
Berdasarkan penelitian yang tidak mampu.
telah dilaksanakan pada pelaksanaan 3. Tenaga Kesehatan
JKN di puskesmas Sumberjambe Berdasarkan penelitian yang
khususnya pada Pelayanan dapat telah dilaksanakan diketahui bahwa
diketahui pada kuisioner yang diisi pada pelaksanaa JKN kususnya di
oleh Tenaga Kesehatan yang bidang Tenaga Kesehatan di
memberikan pelayanan di puskesmas dapatkan hasil yang sangat
tersebut terdapat 4 pertanyaan, dari 4 memuaskan dari 5 pertanyaan yang
pertanyaan tersebut hanya ada satu terdapat pada kuisioner nyaris tidak
pertanyaan yang terdapat penilaian ada responden yang berpendapat
yang kurang bagus yaitu 38,9% negatif, hanya saja ada 1 responden
perawat mengatakan bahwa jika ada yang mengatakan pernah merasa
pembengkakan pada pembiayaan dinomor duakan, alasannya karna
pasien dalam program JKN PBI tidak segera ditangani keluhan yang
maupun Non-PBI harus di dilaporkan keluarga pasien.
musyawarahkan kepada keluarga,
alasan nya yaitu agar pasien tidak Menurut Mubarak & Chayatin
salah paham dan agar pembiayaan (2013) pada peran ini perawat
terbuka antara perawat dengan diharapkan mampu untuk
keluarga pasien. memberikan pelayanan keperawatan

6
kepada individu, keluarga, Kinerja Tenaga Kesehatan
kelompok, dan masyarkat sesuai Puskesmas Sumberjambe sangat
diagnosis masalah yang terjadi mulai mencerminkan pada Asas Keadilan,
dari masalah yang bersifat sederhana, dimana asas keadilan terdapat pada
sampai masalah kompleks. sumpah perawat yang telah
Memerhatikan individu dalam diucapkan tenaga kesehatan
konteks sesuai kehidupan klien. khususnya perawat sebelumnya.
Perawat harus memerhatikan klien Saran dari penelitian ini adalah
berdasarkan kebutuhan Peran Puskesmas pada kegiatan ini
signifikannya. Menggunakan proses sudah cukup baik, puskesmas disini
keperawatan dalam mengidentifikasi sudah mengerjakan tugas-tugas nya
diagnosis keperawatan, mulai dari dengan baik dan telah menjadi sarana
masalah fisik sampai psikologis dan yang dapat membantu masyarakat
tidak membeda-bedakan status menyelesaikan masalah kesehatan,
pasien. hanya saja puskes perlu
meningkatkan kinerja perawat-
perawat yg bekerja di puskesmas
SIMPULAN DAN SARAN dengan mengikutkan pelatihan-
Jika dilihat dari hasil penelitian pelatihan yang ada, dan juga masih
diatas Pelaksanaan JKN di perlu meningkatkan sosialisasi
Puskesmas Sumberjambe sudah kepada masyarakat agar lebih
sangat baik baik dengan setiap item mengetahui permasalahan-
yang di teliti oleh peneliti permasalahan yang ada di
menghasilkan presentase yang bagus masyarakat terutama masalah tentang
dengan ditandai oleh sedikitnya Pelaksanaan JKN.
responden yang menilai negatif di
setiap item, berarti Pelayanan JKN di DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas Sumberjambe sudah Arikunto, S. 2002. Metodelogi
Penelitian. Jakarta: PT Rineka
sangat baik dan memuaskan untuk
Cipta
masyarakat yang berada di wilayah Kemenkes RI, 2011. Standar
Puskesmas Bidang Bina
kerja Puskesmas Sumberjambe
Pelaynan Kesehatan Dinas
tersebut. Dengan begitu berarti Kesehatan Provinsi Jawa
Timur. Jakarta: Depkes RI

7
(UU No 28 Tahun 2014 Tentang
Mubarak dan Chayatin. (2013). Ilmu Pedoman Pelaksanaan Program
Keperawatan Komunitas 1 Jaminan Kesehatan Nasional)
Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika. Widyanto, Faisaldo. 2014.
Keperawatan Komunitas
Nursalam.,et al. 2008. “Konsep Dan dengan Pendekatan Praktis.
Penerapan Metodologi Yogyakarta: Nuha Medika
Penelitian Ilmu Keperawatan”.
Jakarta: Salemba Medika http://www.depkes.go.id/resources/d
ownload/rakerkesnas-2015/reg
Nursalam.,et al. 2013. “Konsep Dan barat/Sidang%20Komisi/Komi
Penerapan Metodologi si%208.pdf
Penelitian Ilmu Keperawatan”. http://www.depkes.go.id/resources/d
Jakarta: Salemba Medika ownload/jkn/buku-pegangan-
sosialisasi-jkn.pdf
Peraturan Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Kesehatan
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan
Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 101 Tahun
2012 tentang Penerimaan
Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan
Sihombing, Nancy I. 2014.
Hubungan Karakteristik
Persepsi Masyarakat Tentang
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Terhadap Keikutsertaan
Menjadi Peserta JKN di Kota
Medan. Skripsi, Universitas
Sumatera Utara
(UU No 1 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan) Sihombing, Nancy
I. 2014`
(UU No 101 Tahun 2012 Tentang
Penerimaan Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan)

Anda mungkin juga menyukai