Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Borneo Akcaya ISSN: 2356-136X(print)

Vol. 6, No 2, Desember 2020, hal 146-155 ISSN: 2685-5100 (online)

PERAN BPJS KESEHATAN PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN


EKONOMI IBU HAMIL DI GOA BOMA

THE ROLE OF HEALTH BPJS IN IMPROVING THE ECONOMIC


WELFARE OF PREGNANT WOMEN IN GOA BOMA

Deffrinica 1), Benediktha Kikky Vuspitasari 2)


1,2)
Institut Shanti Bhuana, Bengkayang Kalimantan Barat
*
e-mail: deffrinica10@gmail.com

Submit 25 Agustus 2020, Revisi 2 Desember 2020, Terbit 31 Desember 2020

ABSTRACT

The purpose of this study was to investigate the level of welfare of pregnant women before and after
obtaining BPJS for Health Services. The research was a qualitative descriptive approach. It applied a focus
group discussion (FGD) and structured interviews with a questionnaire. The samples were 24 pregnant
women from the village of Goa Boma. The results showed that most pregnant women got the benefits of
health services for giving birth and its recovering. Having this BPJS Health service, they could save the
costs the medical examination and childbirth. These unpaid costs could be allocated for other household
needs and / or to meet the needs of the baby who was just born. Even though they were treated in the
second and third class, they calimed that the services were acceptable. class of health services they get is
second and third class.

Keywords: Health insurance, economic welfare, pregnant women, FGD

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kesejahteraan ibu hamil sebelum dan sesudah
memperoleh BPJS kesehatan. Penelitian disajikan dengan pendekatan deskriftif kualitatif. Data
diperoleh melalui metode Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara terstruktur dengan
angket (kuisioner). Sampel penelitian ini adalah ibu hamil desa Goa Boma yang berjumlah 24
orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil merasakan manfaat dari
layanan kesehatan ketika akan melahirkan bahkan ketika pemulihan. Dengan memanfaatkan
layanan BPJS Kesehatan ini, mereka dapat melakukan penghematan biaya pemeriksaan
kesehatan dan persalinan. Pendapatan mereka dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah
tangga lainnya dan atau untuk memenuhi kebutuhan anak yang sudah dilahirkan. Meskipun kelas
layanan kesehatan yang mereka dapatkan adalah kelas dua dan tiga, tetapi pelayanan yang
mereka dapatkan dinilai ‘cukup’.

Kata Kunci: BPJS Kesehatan, Tingkat Kesejahteraan Ekonomi, Ibu Hamil, FDG.

146
Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

PENDAHULUAN kesehatan dan ketersediaan sumber


daya kesehatan, derajat kesehatan
Sistem Jaminan Sosial Nasional
masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor
merupakan bentuk perlindungan sosial
lain seperti ekonomi, pendidikan,
yang diselenggarakan oleh negara guna
lingkungan sosial (Dinkes Propinsi Riau,
menjamin warga negaranya untuk
2014).
memenuhi kebutuhan hidup dasar yang
Program BPJS Kesehatan adalah
layak. Sistem ini diatur dalam UU No. 40
Program jaminan sosial yang menjamin
Tahun 2004. Undang-Undang ini
biaya pemeliharaan kesehatan serta
mengamanatkan bahwa jaminan sosial
pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan
wajib bagi seluruh penduduk di
yang diselenggarakan secara nasional
Indonesia, termasuk Jaminan Kesehatan
melalui gotong-royong wajib oleh seluruh
Nasional (JKN) diselenggaran oleh
penduduk Indonesia dengan iuran
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
berkala yang dibayar oleh masing-
(BPJS). Institusi pelayanan kesehatan
masing individu atau dibayar oleh
baik pemerintah maupun swasta dapat
Pemerintah kepada badan
memberikan layanan program ini
penyelenggara jaminan sosial kesehatan
tersebut berdasarkan kontrak kerja sama
nirlaba. Program ini sejalan dengan
dengan pemerintah. Kementerian
kebijakan pemerintah pada 2017 yang
Kesehatan saat ini sedang
menyatakan bahwa Pemerintah Pusat
mengupayakan suatu regulasi
berkomitmen dan memutuskan untuk
turunannya berupa peraturan menteri,
memberikan dan membiayai jaminan
yang akan menjadi payung hukum untuk
kesehatan kepada penduduk kurang
mengatur antara lain pelayanan
mampu, yang berjumlah kurang lebih
kesehatan, pelayanan kesehatan tingkat
40% dari total 257 juta penduduk
pertama, dan pelayanan kesehatan
Indonesia.
rujukan tingkat lanjutan.
Pemeritah berupaya memberikan
Pada tahun 2011 Kementerian pelayanan terbaik dan melakukan
Kesehatan meluncurkan kebijakan sosialisasi ke desa-desa hingga desa
Jaminan Persalinan (Kemenkes RI, Goa Boma agar masyarakat ibu hamil
2011). Angka kematian ibu sudah khususnya dapat memiliki BPJS
mengalami penurunan. Namun, angka Kesehatan. Rolos (2014) mengatakan
penurunannya masih jauh dari target bahwa sosialisasi kepada masyarakat
MDG’s tahun 2015, meskipun jumlah telah dilaksanakan oleh aparat
persalinan yang ditolong oleh tenaga pemerintah dan instansi yang terkait
kesehatan mengalami peningkatan. dengan pelaksanaan BPJS Kesehatan.
Derajat kesehatan masyarakat dinilai Merujuk kepada hasil observasi
berdasarkan beberapa indikator yang penelitian dengan cara wawancara
mencerminkan kondisi mortalitas terhadap 24 orang pasien yang terdaftar
(kematian), status gizi dan morbiditas dalam kelompok ibu hamil di Pos
(kesakitan). Selain dipengaruhi oleh Kesehatan Desa (Poskesdes) Desa Goa
faktor kesehatan seperti pelayanan Boma kecamatan Monterado, terdapat

147 Jurnal Borneo Akcaya


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

sekitar 14 orang yang belum menjadi sistem BPJS berfungsi sebagai sebagai
peserta BPJS dan belum mengetahui pemecah kesulitan ekonomi masyarakat
dengan jelas tentang manfaat BPJS untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.
kesehatan. Mereka umumnya berasal Mekanisme BPJS memberikan
dari kelompok masyarakat ekonomi kemudahan kepada masyarakat
cukup rendah. Mereka bekerja sebagai khususnya ibu hamil untuk mengakses
petani dan penambang emas. fasilitas kesehatan. Mereka diharapkan
Responden yang telah memiliki BPJS dapat memiliki layanan kesehatan ketika
kesehatan berjumlah 10 orang ibu hamil persalinan. Hal ini dapat menekan jumlah
Mereka semua memiliki tingkat ekonomi angka kematian ibu ketika melahirkan.
menengah ke atas. Gustia et al. (2017) mengatakan bahwa
Di kalangan masyarakat angka kematian ibu melahirkan bukan
masyarakat muncul persepsi yang masih hanya karena pembiayaan persalinan,
kurang baik terhadap program JKN. tetapi juga karena kesadaran
Penyebabnya adalah pengetahuan masyarakat akan pentingnya
mereka tentang program BPJS pemenuhan upaya kesehatan.
kesehatan yang masih rendah. Imelda Disamping kerjasama yang baik antara
(2018) menyarankan bahwa petugas petugas kesehatan, kader, keluarga dan
BPJS/tenaga Kesehatan masih perlu masyarakat, jumlah kepersertaan JKN
meningkatkan pelaksanaan sosialisasi semakin meningkat.
tentang hubungan antara pendidikan, Penelitian ini dilakukan untuk
status ekonomi, pengetahuan dan BPJS meneliti manfaat BPJS kesehatan dalam
kesehatan baik di kota maupun di meningkatkan kesejahteraan ekonomi
pedesaan. masyarakat khususnya ibu hamil.
Jalan dari Desa Goa Boma, di Penelitian ini dilakukan karena melihat
kecataman Monterado ke kota kurang masih banyak masyarakat khususnya ibu
baik Sarana pemerintah desa ini juga hamil yang belum memiliki BPJS
masih minim. Faktor ini menyebabkan kesehatan. Hal ini juga dipengaruhi oleh
masih banyak masyarakat yang belum sebagian masyarakat yang masih belum
memiliki BPJS kesehatan khususnya ibu memiliki KTP, dan kartu keluarga
hamil. (Rismawan et al., 2018)
Karena masyarakat memberi Belum optimalnya pemutahiran
kontribusi dengan menyetor iuran setiap data BDT yang dilakukan di tingkat
bulan, pemerintah harus menyediakan kelurahan adalah faktor yang sangat
sarana dan prasarana agar manfaat penting untuk diperhatikan dalam
program JKN dapat dirasakan oleh menentukan ketepatan sasaran dari
masyarakat secara maksimal. Dengan implementasi kebijakan tersebut. dan
demikian, masyarakat mengharapkan Masyarakat yang sudah memiliki BPJS
agar pemerintah menyediakan fasilitas sangat terbantu dengan adanya program
dan kemudahan kepada masyarakat BPJS tersebut. Akan tetapi, masyarakat
khususnya ibu hamil untuk memperoleh yang belum memiliki BPJS kesehatan
jaminan Kesehatan. Trisna & mengalami kendala karena mahalnya
Hasanuddin (2017) menjelaskan bahwa fasilitas kesehatan. Pembiayaan

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat 148


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

kesehatan yang besar ini membuat Boma, Kecamatan Monterado, yang


masyarakat setempat kurang terdaftar di Posyandu Desa Goa Boma.
memperhatikan kesehatan mereka Sampelnya berjumlah 24 orang ibu hamil
terutama pada kaum perempuan. dengan rincian 14 orang belum memiliki
Oleh sebab itu, harapan dari BPJS dan 10 orang sudah memiliki
masyarakat adalah dilakukannya BPJS. Kemudian, pengambilan sampel
perbaikan sistem pelayanan kesehatan didistribusikan ke desa Goa Boma
yang sudah ada, serta mekanisme khusus bagi kelompok posyandu ibu
pelayanan BPJS dipermudah agar hamil yang terdaftar pada data pada
sistemnya tidak menjadi permasalahan Posyandu desa di Goa Boma dan
bagi masyarakat khusus ibu hamil di dengan menggunakan teknik
Desa Goa Boma. Menurut Windy Rolos, proportional sampling.
Ardiansa Tucunan (2014) manfaat yang
Penelitian ini dilakukan dalam tiga
diperoleh peserta BPJS kesehatan tahapan. Tahapan pertama (TP) adalah
bersifat medis dan non medis. Manfaat
studi literatur untuk memperoleh konsep
yang bersifat non-medis antara lain iuran proses peran jaminan kesehatan
bagi peserta BPJS kesehatan; bagi yang khususnya BPJS terhadap tingkat
tidak mampu dibayarkan oleh kesejahteraan kelompok ibu hamil.
pemerintah, sedangkan bagi yang
Tahap kedua (TD) adalah tahap
mampu, BPJS kesehatan mandiri
fenomenologi, yang merupakan suatu
dibayarkan secara pribadi. penelitian empiris untuk memahami
Basuki et al. (2016) mengatakan suatu fenomena melalui proses
bahwa BPJS Kesehatan sebagai pengumpulan data yang kemudian
pelaksana kebijakan sudah berupaya diinduksikan secara alami (Morse, 2001).
maksimal memberikan sosialisasi dan Dalam tahapan ketiga (TT), penelitian
meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan pendekatan FGD (Focus
akan pentingnya jaminan kesehatan.
Group Discussion) untuk mengumpulkan
Namun, untuk mewujudkan keseluruhan
informasi mengenai suatu masalah yang
warga negara terjamin dalam jaminan sangat spesifik.
kesehatan nasional memang Pengumpulan data dilakukan
memerlukan proses dan waktu. Begitu dengan observasi yang direkam. Hasil
pula dengan desa Goa Boma, dari observasi kegiatan atau aktivitas
memberikan pemahaman dan sosialisasi kelompok ibu hamil ditulis dalam catatan
tentang BPJS kesehatan telah dilakukan
deskriptif dan didokumentasikan.
oleh petugas. Namun demikian, Observasi dilakukan selama 7 bulan
masyarakat khususnya ibu hamil tetap dengan memantau seluruh kegiatan ibu
membutuhkan proses untuk hamil di Desa Goa Boma yang tergabung
mendaftarkan diri untuk mendapatkan dalam kelompok ibu hamil pada saat
layanan BPJS kesehatan. melakukan posyandu kehamilan.
METODE
Populasi dalam penelitian ini
adalah kelompok ibu hamil di Desa Goa

149 Jurnal Borneo Akcaya


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN program jaminan Kesehatan sehingga


para ibu hamil dapat menerima manfaat
Program pemerintah dalam
dari program BPJS Kesehatan.
rangka mewujudkan kesejahteraan dan
Menurut responden, Pemerintah
pemerataan pembangunan dalam
perlu melakukan sosialisasi intensif di
masyarakat sudah banyak dilakukan. Hal
berbagai acara. untuk lebih
ini didasari untuk mengentaskan
memperkenalkan arti penting program
kesenjangan yang terjadi dalam
JKN ini. Peran aktif dari tenaga
masyarakat. Salah satu program yang
kesehatan seperti Bidan Desa juga
diselenggarakan Pemerintah adalah
diperlukan untuk turut mensosialisasikan
pengadaan BPJS kesehatan bagi
manfaat dari keikutsertaan JKN kepada
masyarakat kurang mampu guna
ibu-ibu hamil di Posyandu. Dengan
memperbaiki tingkat kesehatan dan
mengetahui arti penting keikutsertaan di
bantuan bagi masyarakat. Hasil
JKN dan manfaat yang akan diterima,
penelitian ini menunjukkan penduduk
diharapkan kepesertaan ibu-ibu hamil
desa Goa Boma yang belum memiliki
kartu BPJS lebih banyak dibandingkan dalam program ini dapat meningkat.
Pihak BPJS Kesehatan juga perlu
dengan penduduk yang telah
memilikinya. Tingginya angka ketiadaan mensosialisasikan tentang kemudahan-
kemudahan pengurusan administrasi
kepemilikan kartu BPJS ini dikarenakan
pada program JKN ini. Pihak BPJS
masyarakat menilai bahwa fasilitas
dapat datang ke desa pedalaman ini
kesehatan ini cenderung mahal. Ini
untuk memfasilitasi pendaftaran secara
berdampak kepada kurangnya
kolektif selain mensosialisasikan kepada
masyarakat setempat dalam
masyarakat untuk lebih memahami
memperhatikan kesehatan mereka
tentang program JKN ini. Sejalan dengan
terutama pada kaum perempuan. Oleh
penelitian Rukmini (2018), BPJS telah
sebab itu, masyarakat berharap adanya
menerbitkan peraturan untuk
perbaikan sistem pelayanan kesehatan
mendukung peningkatan kepesertaan
yang ada dan mempermudah
JKN sebagai PBI Daerah dan melakukan
mekanisme pelayanan BPJS.
berbagai proses mulai dari advokasi
Dalam meningkatkan sampai perjanjian kerjasama dengan
kepesertaan BPJS Kesehatan, Pemerintah Daerah. Masyarakat perlu
sebaiknya masyarakat diberikan memahami aturan atau sistem yang
kemudahan dalam prosedur pendaftaran sudah diterapkan agar mereka dapat
sebesar 61,8%. Kemudahan ini mulai mendaftarkan diri pada BPJS kesehatan.
dari persyaratan, lokasi atau tempat
pendaftaran di kantor BPJS yang mudah
dijangkau dan mendapatkan kartu
anggota BPJS dengan segera sejalan.
Menurut Putro & Barida (2017),
sebaiknya ada kemudahan bagi ibu
hamil yang ingin mendaftarkan diri pada

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat 150


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

Tabel 1. Hasil FGD Bersama Ibu Hamil

No Nama Jumlah Anak Layanan Kesehatan Keterangan


1 Ibu S 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
2 Ibu N 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
3 Ibu S 4 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
4 Ibu Y 1 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
5 Ibu B 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
6 Ibu E 1 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
7 Ibu L 1 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
8 Ibu S 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
9 Ibu H 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
10 Ibu S 1 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
11 Ibu A 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
12 Ibu Y 1 Tidak Ada Berharap BPJS bebas
biaya dan mudah dalam
urusan pembuatan
BPJS
Kesehatan
13 Ibu I 2 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
14 Ibu N 2 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
15 Ibu A 1 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
16 Ibu J 1 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
17 Ibu I 1 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
18 Ibu Y 2 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
19 Ibu J 2 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
20 Ibu M 2 Tidak Ada Tidak memiliki KK/KTP
21 Ibu F 1 Tidak Ada Sangat membantu
segala permasalahan
Kesehatan
22 Ibu M 2 Tidak Ada Tidak Memiliki KK (KK
Campur)
23 Ibu R 1 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
sekali
24 Ibu D 2 BPJS Kesehatan Pemerintah Sangat membantu
sekali
Sumber: data FGD bersama ibu hamil tahun 2019

Seperti terlihat pada Tabel 1 kelengkapan persyaratan administrasi


diatas, hanya sebagian dari 24 orang ibu untuk pengusulan program JKN ini
rumah tangga/hamil yang memiliki menjadi kendala.
layanan kesehatan berupa BPJS Responden menyebutkan untuk
Kesehatan. Penyebabnya adalah masih layanan kesehatan BPJS sebenarnya
kurangnya kelengkapan administrasi sudah sangat baik dan sangat membantu
yang dimiliki seperti KK dan KTP ini. khususnya bagi masyarakat yang kurang
Sebagian masyarakat di Desa Goa mampu. Hanya saja, mekanismenya
Boma menikah secara adat dan mereka masih dirasa memberatkan masyarakat
belum mengurus administrasi setelah untuk mendaftarakan diri pada layanan
menikah. Dengan demikian, kesehatan. Hasil penelitian ini tidak
151 Jurnal Borneo Akcaya
Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

sejalan dengan temuan penelitian yang dapatkan kelas dua dan tiga, tetapi
dilaporkan oleh Trisna & Hasanuddin pelayanan yang mereka dapatkan cukup
(2017), yang menyatakan bahwa faktor bermanfaat. Hal ini juga dikemukakan
yang berpengaruh secara internal adalah oleh Tampi et al. (2016) yang
(1) faktor mekanisme pencairan klaim menyatakan bahwa faktor penghambat
BPJS, (2) faktor keuangan rumah sakit, dari kurangnya jumlah ibu hamil di Desa
(3) faktor sarana prasarana, dan (4) Goa Boma dalam kepesertaan program
faktor sumber daya manusia. Adapun JKN ini disebabkan karena aksesbilitas
faktor yang berpengaruh secara (jalan) yang masih sangat buruk. Selain
eksternal adalah (1) masyarakat kurang itu, lokasi desa ini cenderung jauh dari
menyadari bagaimana cara mengurus sarana prasarana pemerintah dan kantor
kartu BPJS disertai dengan persepsi layanan BPJS Kesehatan.
bahwa pengurusan kartu BPJS Dilihat dari aspek pelayanan,
menyusahkan, (2) komunikasi antar masyarakat peserta jaminan kesehatan
lembaga, (3) lingkungan dimana masyarakat banyak sekali
pemerintah daerah juga menganggap diperhadapkan dengan pelayanan yang
program ini merupakan program yang berstratifikasi. Peserta BPJS golongan
penting dan harus terselenggara baik dua, yang melakukan pengobatan baik
sehingga memberikan dukungan penuh, rawat jalan maupun rawat inap sering
dan (4) regulasi dimana diterlantarkan. Kenyataan ini terlihat jelas
penyelenggaraan program JKN sudah baik di pusat kesehatan masyarakat
didukung peraturan yang berlaku dan maupun rumah sakit.
sudah berjalan dengan baik. Pemerintah
sudah memberikan sistem pelayanan
maupun pendaftaran layanan BPJS
Kesehatan dengan mudah, tetapi
masyarakat belum menyadari
bagaimana cara mengurus pendaftaran
layanan BPJS Kesehatan.
Hasil penelitian ini menemukan
bahwa sebagian besar ibu hamil
merasakan manfaat dari layanan
kesehatan yang dapat mereka gunakan
ketika akan melahirkan bahkan ketika
pemulihan. Dengan memanfaatkan
layanan BPJS Kesehatan ini, mereka
dapat melakukan penghematan biaya
pemeriksaan kesehatan dan persalinan.
Pendapatan mereka dapat digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga lainnya
dan atau untuk memenuhi kebutuhan
anak yang baru dilahirkan. Meskipun
kelas layanan kesehatan yang mereka

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat 152


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

Tabel 2. Data Pendapatan dan Kepemilikan Kendaraan

No Nama Tahun Tahun


2013 2018
Pendapatan Kendaraan Pendapatan Kendaraan
1 Ibu S 1.500.000 Tidak ada 2.000.000 Ada
2 Ibu N 1.700.000 Tidak ada 2.500.000 Ada
3 Ibu S 1.500.000 Tidak ada 2.500.000 Ada
4 Ibu Y 2.000.000 Ada 3.000.000 Ada
5 Ibu B 1.500.000 Tidak ada 2.000.000 Ada
6 Ibu E 1.500.000 Tidak ada 2.500.000 Ada
7 Ibu L 3.000.000 Ada 3.500.000 Ada
8 Ibu S 2.500.000 Ada 2.500.000 Ada
9 Ibu H 1.000.000 Tidak ada 1.800.000 Ada
10 Ibu S 2.000.000 Ada 2.500.000 Ada
Sumber: Data FGD Bersama Ibu Hamil Tahun 2019

Kepesertaan dalam program membantu ekonomi keluarga khususnya


BPJS Kesehatan juga secara tidak ibu hamil. Tabel 2 di atas menunjukan
langsung dapat membantu menghemat bahwa pendapatan dan kendaraan yang
pengeluaran rumah tangga, terutama mereka miliki sebelum dan sesudah
dalam pembiayaan kesehatan. Hal ini memiliki BPJS kesehatan meningkat.
dikarenakan ibu-ibu hamil dapat Pendapatan ekonomi keluarga dan
menyimpan uang yang seharusnya kendaraan yang sebelumnya tidak
dikeluarkan untuk pemeriksaan mereka miliki, dan pada tahun 2018 rata-
kehamilan, berobat maupun melahirkan. rata mereka memiliki kendaraan. Hal ini
Ibu-ibu hamil yang memiliki kartu menunjukan bahwa dengan adanya
kepsertaan pada program JKN ini tidak BPJS kesehatan dapat meningkatkan
dikenakan biaya untuk hal-hal tersebut. kesejahteraan ekonomi masyarakat
Kehadiran program ini tentunya sangat khususnya ibu hamil di desa Goa Boma

Tabel 3. Jumlah Ibu Hamil yang Memiliki Tabungan Dan Tidak Tahun 2013-2018
Tahun Ada BPJS Tidak ada BPJS Ada Tabungan Tidak Ada
Kesehatan Kesehatan
2013 2 14 1 15
2014 4 13 3 14
2015 4 9 4 9
2016 5 8 5 8
2017 10 14 9 15
2018 10 14 10 14
Sumber: Data FGD Bersama Ibu Hamil 2019

Dari data pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat dari adanya peningkatan
dapat disimpulkan bahwa terjadi pemilikan tabungan pada bank, yang
peningkatan ekonomi pada ibu hamil dapat dijaminkan sebagai jaminan
yang memiliki BPJS Kesehatan. Buktinya ekonomi yang disimpan oleh ibu hamil.

153 Jurnal Borneo Akcaya


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

pada saat mereka melakukan periksa khususnya ibu hamil sehingga dalam
dan melahirkan. proses kelahiran atau pada masa
Manfaat yang didapatkan oleh ibu kehamilan mereka dapat memiliki BPJS
hamil sebagai peserta BPJS kesehatan dan dapat digunakan dan sebagai bentuk
adalah mereka memperoleh pelayanan pemberdayaan. Kemudian, diharapkan
pemeriksaan ibu hamil secara gratis, para petugas layanan Kesehatan BPJS
selalu rutin dengan kegiatan sosialisasi
persalinan gratis dan periksa kesehatan
maupun penyuluhan yang dapat
keluarga ibu hamil gratis serta ambulan memberi pengetahuan pentingnya
ketika adanya kegawatan terhadap memiliki jaminan Kesehatan berupa
kehamilannya. Dengan manfaat tersebut BPJS Kesehatan dan proses
diatas uang atau pendapatan yang pendaftaran untuk mengajukan jaminan
dialokasikan untuk dana kesehatan Kesehatan berupa BPJS kesehatan dan
dapat ditabung untuk keperluan keluarga sehingga keluarga dari ibu hamil dapat
dan belanja kebutuhan bayi dan ibu pada meningkatkan perekonomian keluarga
saat melahirkan. mereka dengan pendapatan yang dapat
Dilihat dari aspek ekonomi, ditabung.
keluarga ibu hamil peserta BPJS UCAPAN TERIMA KASIH
kesehatan sangat terbantu, berbeda
dengan ibu hamil yang bukan peserta Terima kasih kepada Bidan Desa
BPJS kesehatan, mereka dapat gagal Goa Boma yang telah membantu dalam
bayar pembayaran yang menyulitkan ibu pelaksanaan penelitian ini hingga
hamil dan keluarganya. Mereka juga selesai.
masih harus menanggung biaya untuk Terima kasih disampaikan kepada
pemeriksaan setiap bulan, persalinan segenap kelompok ibu hamil yang
dan kelengkapan bayi. Disamping itu, tergabung dalam ibu posyadu 2019 di
saat melahirkan menanggung biaya Desa Goa Boma yang telah membantu
ambulan karena lokasi desa Goa Boma dalam pelaksanaan penelitian ini hingga
berada di pedalaman dan sangat jauh selesai.
dari rumah sakit. Terima kasih kepada Institut Shanti
KESIMPULAN Bhuana yang telah membantu dalan
Dapat disimpulkan bahwa peran proses penelitian ini hingga selesai.
BPJS kesehatan bagi ibu hamil sangat DAFTAR PUSTAKA
membantu dalam meningkatkan
Basuki, E. W., Sulistyowati, D., Si, M.,
kesejahteraan ekonomi. Hal ini
Retno, N., Sos, S., & Si, M. (2016).
didasarkan kepada pendapatan yang
Implementasi Kebijakan Jaminan
dipergunakan untuk kebutuhan
Kesehatan Nasional oleh BPJS
kesehatan dapat disimpan atau ditabung
Kesehatan di Kota Semarang. 1–
untuk keperluan rumah tangga lainnya
11.
REKOMENDASI
Dinkes Propinsi Riau. (2014). Profil
Pemerintah Kabupaten Kesehatan Provinsi Riau 2013.
Bengkayang disarankan untuk lebih Dinas Kesehatan Provinsi Riau,
memperhatikan masyarakat yang berada 53(9), 1689–1699.
jauh dari pusat kota agar dapat
menerima manfaat bantuan pemerintah

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat 154


Jurnal Borneo Akcaya, 06(2): 146-155, Desember 2020

Gustia, H., Susilahati, S., & Susilo, D. Jaminan Sosial Kesehatan


(2017). Program Jaminan Terhadap Masyarakat Di Kelurahan
Kesehatan Nasional dan Angka Tingkulu. Acta Diurna, 5(1), 40–52.
Kematian Ibu di Kota Bogor (Studi file:///E:/11717-23371-1-SM.pdf
Fenomena dan Dampak Trisna, & Hasanuddin, K. X. I. V. (2017).
Kesehatan). Jurnal Kedokteran
Peran Badan Penyelenggara
Dan Kesehatan, 13(1), 55. Jaminan Sosial ( BPJS ) Kesehatan
https://doi.org/10.24853/jkk.13.1.55 dan Implikasinya Terhadap
-60 Ketahanan Masyarakat ( Studi di
Imelda, S. (2018). Faktor – Faktor Yang RSUD Hasanuddin Damrah Manna
Berhubungan Dengan Perilaku Ibu , Kabupaten Bengkulu
Bersalin Dalam Pemanfaatan Bpjs
Di Puskesmas Tenayan Raya.
Jurnal Endurance, 3(1), 25.
https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.18
31
Morse, J. M. (2001). Are There Risks in
Qualitative Research? Qualitative
Health Research, 11(1), 3–4.
https://doi.org/10.1177/104973201
129118867
Putro, G., & Barida, I. (2017).
Manajemen Peningkatan
Kepesertaan dalam Jaminan
Kesehatan Nasional pada
Kelompok Nelayan Non Penerima
Bantuan Iuran (Non PBI). Media
Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan, 27(1), 17–24.
https://doi.org/10.22435/mpk.v27i1.
5755.17-24
Jurnal Borneo Akcaya
Rismawan, R., Diah, A. P., & Padmawati,
R. S. (2018). Implementasi
Kebijakan Pembiayaan Jaminan
Kesehatan Pemerintah Kota Palu
Di Era Jaminan Kesehatan
Nasional. Jurnal Kebijakan
Kesehatan Indonesia : JKKI,
07(04), 178–189.
https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/article/v
iew/40547
Tampi, A. G. C., Kawung, E. J. R., &
Tumiwa, J. W. (2016). Dampak
Pelayanan Badan Penyelenggara

155

Anda mungkin juga menyukai