Abstrak
Salah satu jenis program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang
iurannya dibiayai oleh pemerintah, untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pengobatan. Namun dari
data kunjungan peserta PBI tahun 2020, lebih dari 95 persen Puskesmas Kabupaten Deli Serdang mengalami
tren penurunan selama Tahun 2020. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
pemanfaatan puskesmas melalui variabel karakteristik (pendidikan, pekerjaan dan penghasilan), faktor
sosiopsikologis (persepsi kesehatan, persepsi pelayanan kesehatan dan persepsi tentang JKN) dan
keterjangkauan (informasi dan biaya transportasi). Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan sampel
berjumlah 107 dari 7.317 populasi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sei Semayang dan Puskesmas
Kenangan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji bivariat (chi-square) dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian
menunjukkan peserta PBI JKN yang memanfaatkan puskesmas sebesar 57,9%. Faktor yang memengaruhi
pemanfaatan puskesmas adalah variabel pendidikan, persepsi pelayanan kesehatan, persepsi tentang JKN,
keterjangkauan informasi dan biaya transportasi.di Kabupaten Deli Serdang tahun 2020. Variabel yang paling
dominan yaitu persepsi tentang JKN dengan nilai Exp (B) 11,095 (95% CI 3,199 – 38,484) artinya peserta PBI
yang persepsi tentang JKN baik kemungkinan 11.095 kali lebih besar untuk memanfaatkan puskesmas
dibandingkan peserta PBI yang persepsi tentang JKN buruk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan
puskesmas oleh peserta PBI di Kabupaten Deli Serdang sangat rendah, hal ini dikarenakan kurangnya
pemahaman dari peserta PBI, tentang hak dalam pemanfaatan pelayanan Kesehatan. Karena itu diharapkan agar
semua bidang terkait memberikan informasi kepada peserta PBI, agar tingkat kunjungan dapat meningkat.
Abstract
One of the National Health Insurance (JKN) programs is the recipient is Contribution Assistance Recipient
(PBI) participants, is financed by the government, to ease the community in accessing medication. However,
based on the PBI participant’s visit data for 2020 more than 95 percent of Puskesmas (community health center)
of Deli Serdang Regency have a declining trend during 2020. The research aims to find out the affecting factors
of Puskesmas utilization through characteristic variables (education, job and income), socio-psychological
(health perception, health services and perception and perception concerning JKN) and coverage (information
and transportation fee). This is a cross-sectional research type with samples of 107 from the population of 7.317
taken with a simple random sampling method. The research shows that PBI JKN participants who utilized
puskesmas are 57.9%. Affecting factors of puskesmas utilization in Deli Serdang Regency of 2020 are education,
health services perception concerning JKN, information coverage and transportation fee. The most dominant
variable is perception concerning JKN with Exp value (B) is 11.095 (95%CI 3199 – 38,484), which means PBI
participants with good perception concerning JKN have the possibility of 11.095 times greater to utilize
Puskesmas compare to those with poor perception concerning JKN. The study concludes that Puskesmas
utilization by PBI participants in Deli Serdang is very low due to a lack of understanding from the PBI
participants concerning the rights of health service utilization. Therefore all related elements are expected to
provide information for PBI participants so that the visit rate improves.
60
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
61
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
yang telah terdaftar di PBI. Akan tetapi diri dalam menghadapi tantangan dari penyakit
sebagian besar pengunjung mengalami yang dialaminya, sementara karakteristik
penurunan pada tahun 2020 bagi peserta PBI kapasitas meliputi sumber daya keluarga
di Kabupaten Deli. misalkan mempunyai hasil pendapatan yang
Sementara hasil temuan pada data cukup dalam upaya menjangkau fasilitas
kunjungan PBI yang telah dilakukan oleh pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2005)
BPJS Kesehatan di tahun 2021. Puskesmas Berdasarkan survei awal masyarakat
yang memiliki cakupan terendah pada memiliki rasa yang kurang aman dalam
kunjungan PBI kurang dari 5% dimana melakukan pengobatan di puskesmas yang
sebaran puskesmas pada puskesmas Sei diakibatkan oleh adanya pandemic Covid-19
Semayang sebanyak 3,20%, puskesmas yang sesuai dengan lokasi dari penelitian
Petumbukan sebanyak 4,9%, Puskesmas berlangsung, dimana masyarakat belum
Tanjung Rejo sebanyak 3,68% serta memahami manfaat PBI JKN yang mereka
puskesmas Kenangan sebanyak 2,60% (BPJS dapatkan ketika menerima pelayanan medis
Kesehatan Deli Serdang, 2018). Pada yang sesuai dengan fasilitas medis baik
penelitian ini, peneliti menggunakan 2 fokus pertama maupun lanjutan. Saat ditanya tentang
sorotan yang mewakili tingkat cakupan manfaat kartu JKN, mereka baru paham
pemeriksaan yang memiliki karakteristik yang bahwasanya sakit bisa berobat ke Rumah sakit.
sama serta PBI yang rendah yakni puskesmas Tetapi untuk manfaat .lebih dalam kartu JKN
Sei Semayang dan puskesmas Kenangan yang seperti pemanfaatan puskesmas baik dalam
memiliki tingkat kunjungan pada puskesmas kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
sebanyak kurang dari 5%, juga karena menuju mereka tidak tahu. Peserta juga mengaku
lokasinya di daerah pedesaan yang belum pernah mendapatkan informasi
menyebabkan menjadi faktor pemungkin langsung tentang manfaat menjadi peserta.PBI
rendahnya pemanfaatan puskesmas oleh JKN, baik dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan
peserta PBI. maupun dari BPJS Kesehatan. Karena jumlah
Berdasarkan dari data mengenai peserta PBI JKN sangat.besar maka tidak
pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan mungkin untuk memberikan informasi secara
terdapat penyebab dari adanya beberapa faktor langsung karena jumlah peserta yang sangat
yakni (1) biaya yang relatif mahal; (2) besar, maka tidak mungkin untuk memberikan
memiliki jarak yang jauh; (3) tidak informasi secara langsung karena jumlah
diketahuinya fasilitas yang sesuai dengan peserta yang banyak dan kebutuhan akan
kapasitas; serta (4) terdapat tradisi yang dapat forum yang besar.
menyusahkan penggunaan fasilitas (Kemenkes Penelitian ini mencoba memahami
Kesehatan RI, 2009). Berdasarkan pendapat secara detail mengenai berbagai faktor yang
dari Becker (1974) dalam dalam menjadi latar belakang dari penyebab
(Notoatmodjo, 2005), menyatakan bahwa rendahnya pemanfaatan dari penggunaan
terdapat beberapa komponen yang dapat puskesmas yang dilakukan oleh peserta PBI di
memberikan pengaruh pada pelayanan Kabupaten Deli Serdang yang berhubungan
kesehatan yakni faktor pendukung, komponen dengan Pendapatan, Pendidikan serta
tingkat keparahan dan faktor predisposisi, pekerjaan dari masing-masing karakteristik
faktor pendukung meliputi sumber daya peserta PBI, serta faktor dari psikososial yang
keluarga serta komunitas, faktor predisposisi berhubungan dengan latar belakang sehat,
meliputi struktur kepercayaan, sosial dan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta dari
demografi. Sementara pada komponen faktor keterjangkauan informasi. Sehingga
tingkatan meliputi keparahan dari penyakit peneliti ingin mengetahui mengenai “faktor-
yang dialami pasien. Menurut pendapat dari faktor yang memengaruhi pemanfaatan
(Anderson, 1975) menyatakan bahwa terdapat puskesmas.oleh peserta PBI JKN di
tiga faktor yang dapat memberikan pengaruh Kabupaten Deli Serdang tahun 2020”.
pada penggunaan dari pelayanan kesehatan
yaitu karakteristik kapasitas, kebutuhan, dan Metode
karakteristik predisposisi. Karakteristik
predisposisi memiliki makna yang sama Metode penelitian yang digunakan
dengan (Becker, 2010), karakteristik dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kebutuhan memiliki makna dimana penilaian kuantitatif. Peneliti menggunakan sampel dan
62
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
populasi dari jumlah keseluruhan peserta yang berpenghasilan di bawah upah minimum
telah melakukan kunjungan PBI dari 34 rumah tangga (UMR) sebanyak 107 penduduk
puskesmas dimana sebanyak 541,151 (100 persen) yaitu Rp > 1 juta ada 35
penduduk yang telah terdaftar di (BPJS penduduk (32,7 persen), Rp ≥1-2 juta ada 46
Kesehatan Deli Serdang, 2018). Sedangkan penduduk (43,0 persen) dan penghasilan Rp
jumlah populasi untuk sampel wilayah yaitu di ≥2-3 juta ada 26 penduduk (24,3 persen).
puskesmas Kenangan terdapat 4530 (62% dari
populasi) peserta PBI dan pada puskesmas Sei Hubungan Karakteristik dengan
Semayang terdapat 2787 (38% dari populasi) Pemanfaatan Puskesmas oleh Peserta
peserta PBI, jadi total jumlah populasi adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
7.317 orang. Peneliti menggunakan teknik Kesehatan Nasional .(JKN) di Kabupaten
pengambilan data dengan simple random Deli Serdang
sampling. Pelaksanaan analisis data dapat
dilakukan dengan menggunakan multivariat Tabel 2
(regresi logistik berganda) serta uji bivariat Tabulasi Silang Hubungan Karakteristik Peserta
PBI dengan Pemanfaatan Puskesmas di Kabupaten
(chi-square).
Deli Serdang Tahun 2020
Pemanfaatan
Hasil Variabel
Puskesmas Total
Karakteristik P-Value
Tidak Ya
Deskripsi Karakteristik Peserta Penerima Peserta PBI
n % n % n %
Bantuan Iuran (PBI) Pendidikan
Rendah 25 92,6 2 7,4 27 100
Tabel 1 0,0001
Menengah 35 52,2 32 47,8 67 100
Deskripsi Karakteristik Peserta PBI di Kabupaten Tinggi 2 15,4 11 84,6 13 100
Deli Serdang Tahun 2020 Pekerjaan
Karakteristik responden Jumlah Persent Tidak
(orang) ase 16 61,5 10 38,5 26 100 0,843
bekerja
Pendidikan Bekerja 46 56,8 35 43,2 81 100
Rendah (Tidak tamat 27 25,2 Penghasilan
SD, tamat SD) Rp <1 juta 21 60,0 14 40,0 35 100
Menengah (Tamat 67 62,6 Rp ≥1-2
SMP, tamat SMA) 0,362
juta 29 63,0 17 37,0 46 100
Tinggi 13 12,1 Rp ≥2-3
(Akademi/sarjana) juta 12 46,2 14 53,8 26 100
Pekerjaan 26 24,3
Tidak bekerja 81 75,7 Karakteristik yang diamati pada
Bekerja penelitian ini adalah pendidikan, pekerjaan
Penghasilan 35 32,7
RP <1 juta 46 43,0
dan penghasilan. Setelah dilakukan proses
Rp ≥1-2 juta 26 24,3 penyajian data yang dilakukan antara
Rp ≥2-3 juta 0 0 pemanfaatan puskesmas dengan pendidikan
Rp ≥3 juta didapatkan hasil bahwa sebanyak 7,4 % atau
sejumlah 27 penduduk memiliki kategori
Hasil penelitian dari 107 orang Pendidikan rendah sebagai pemanfaatan
diperoleh bahwa mayoritas peserta PBI puskesmas, dari 67 orang yang berpendidikan
memiliki latar belakang Pendidikan yang menengah sebesar 47,8 persen yang
cukup rendah dimana sebanyak 27 orang memanfaatkan puskesmas, sedangkan dari 13
memiliki Pendidikan tamatan SD sebanyak orang yang berpendidikan tinggi ada 84,6
25,2%, SMP dan SMA sebanyak 62, 6% atau persen yang memanfaatkan puskesmas. Hasil
sejumlah 67 penduduk dan pendidikan tinggi dari pengujian pada uji chi square yang
(akademi/sarjana) sebanyak 13 penduduk memperoleh hasil pada pengujian tersebut p =
(12,1 persen). Mayoritas peserta PBI bekerja 0,0001 sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagai buruh dan pedagang sebanyak 81 pemanfaatan puskesmas dengan Pendidikan
penduduk (75,7 persen) dan yang tidak pada peserta PBI JKN memiliki keterkaitan
memiliki pekerjaan atau sebagai ibu rumah antara satu dengan lainnya di Kabupaten Deli
tangga memiliki total sejumlah 26 penduduk Serdang.
(24,3 persen). Mayoritas peserta PBI itu Hasil dari penyajian pada pemanfaatan
63
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
64
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
65
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
66
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
terbaring lemah. Selain itu, pendapatan Pengaruh persepsi tentang JKN terhadap
keluarga dan tingkat pendidikan masyarakat pemanfaatan puskesmas oleh peserta PBI
yang rendah cenderung kurang memanfaatkan JKN di Kabupaten Deli Serdang tahun
pelayanan kesehatan. Hal Ini dikarenakan 2020.
masyarakat dengan pendapatan keluarga
rendah tidak mampu berobat, misalnya karena Berdasarkan dari hasil penelitian dapat
tidak mampu membayar biaya transportasi diketahui bahwa pandangan mengenai JKN
untuk menuju ke puskesmas. Selain itu, memiliki keterkaitan yang berpengaruh secara
masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang signifikan pada pemanfaatan puskesmas yang
rendah seringkali tidak menganggap kesehatan dilakukan oleh peserta yang telah terdaftar di
sebagai hal yang penting. PBI JKN pada Kabupaten Deli Serdang pada
Penelitian ini sejalan dengan tahun 2020, dengan nilai Exp (B) 11,095
penelitian yang dilakukan oleh (Hamidiyah, artinya peserta PBI yang persepsi tentang JKN
2013) yang menyatakan bahwa ada hubungan baik kemungkinan 11,095 kali lebih besar
antara minat kunjungan lanjutan dengan untuk memanfaatkan puskesmas dibandingkan
kualitas pelayanan berdasarkan persepsi pasien dengan peserta PBI yang persepsi tentang JKN
di poliklinik umum di Rumah Sakit Bhineka buruk. Hal ini dapat diperoleh dari hasil
Bakti Husada Kota Tangerang Selatan. penelitian oleh Rumengan dkk (2015) yang
Asumsi dari adanya masyarakat yang menjelaskan adanya hubungan yang signifikan
membutuhkan pelayanan kesehatan. Akan antara persepsi tentang JKN dengan
tetapi di lapangan masyarakat hanya pemanfaatan Puskesmas. Nilai Odds Ratio
menginginkan pelayanan kesehatan maupun (OR) menunjukkan bahwa responden dengan
pengobatan yang diakibatkan oleh adanya persepsi JKN yang baik mempunyai
ketidaksanggupan dalam diri setelah kemungkinan 3,1 kali lebih besar untuk
pelayanan kesehatan. Hal ini tidak hanya memanfaatkan pelayanan kesehatan di
melakukan pengobatan pengobatan mengenai Puskesmas. Penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan mereka akan tetapi mereka juga G.D. (Hamidiyah, 2013) menunjukkan bahwa
menggunakan pengobatan secara tradisional hasil analisis menggunakan uji chi square
seperti dukun, jamu, dan lainnya. Dengan memperoleh nilai probabilitas/ signifikansi
demikian, penggunaan pelayanan kesehatan sebesar 0,001 (p<0,05) dengan tingkat
menjadi penyebab dari berkurangnya kesalahan alpha 0,05 yang berarti ada
penggunaan pelayanan kesehatan maupun hubungan yang bermakna antara persepsi
fasilitas yang tergolong modern seperti sarana responden tentang JKN dengan pemanfaatan
dan prasarana ruang rawat inap di puskesmas. pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dengan adanya persepsi masyarakat mengenai Pelayanan kesehatan yang baik
pelayanan kesehatan di puskesmas dapat merupakan salah satu kebutuhan masyarakat
memberikan kesan dan pesan mengenai dan kerap kali menjadi ukuran dalam
motivasi dalam memanfaatkan pelayanan keberhasilan pembangunan. Menyadari bahwa
kesehatan. Jika masyarakat telah mengetahui pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan
mengenai pelayanan kesehatan yang telah setiap warga .negara maka pemerintah dari
diberikan tenaga kesehatan sesuai dengan waktu ke waktu berusaha untuk merancang
harapan mereka, maka tingkat kepuasan dan program-program yang dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat dengan tenaga pelayanan kesehatan secara umum. Salah satu
pelayanan kesehatan akan semakin meningkat. program yang diselenggarakan oleh
(Wijono, 2010). Berdasarkan dari system pemerintah adalah pelaksanaan program
BPJS maupun JKN memberikan peranan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
penting mengenai kesehatan bagi peserta yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara
telah terdaftar pada program BPJS. Apabila Jaminan Sosial (BPJS) sesuai dengan Undang-
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh undang (UU) khususnya UU Nomor 40 tahun
pihak puskesmas dilakukan dengan baik maka 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
akan memberikan manfaat yang banyak bagi (SJSN). Pengetahuan dan sikap memengaruhi
peserta BPJS dalam memanfaatkan sarana dan penggunaan pelayanan kesehatan. Seseorang
prasarana pelayanan kesehatan. dengan pengetahuan dan sikap yang baik akan
lebih mudah memanfaatkan fasilitas
kesehatan. Persepsi.terhadap JKN juga
67
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
68
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
lebih tinggi Dalam menentukan perilaku sehat PBI yang persepsi tentang JKN baik
dapat diketahui dari sikap, pengetahuan, kemungkinan sebesar 11,095 kali lebih besar
penilaian, dan keyakinan yang dilakukan oleh untuk memanfaatkan puskesmas dibandingkan
perilaku pada masing-masing individu yang dengan peserta PBI yang persepsi tentang JKN
telah ditentukan berdasarkan sumber dan buruk.
referensi dari adanya perilaku yang dapat Keterjangkauan berdasarkan informasi
mendukung seseorang misalkan tenaga, waktu dan biaya transportasi diperoleh bahwa
serta biaya, variabel informasi (p=0,028) dan variabel
Biaya--.yang dikeluarkan yang biaya transportasi (p=0,045) memengaruhi
bertujuan dalam melakukan pertimbangan pemanfaatan puskesmas di Kabupaten Deli
untuk mengupayakan pemanfaatan pelayanan Serdang tahun 2020.
kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan Dalam rangka meningkatkan upaya
bagi keluarga dalam mengurangi pembiayaan pemanfaatan puskesmas oleh. Peserta
transportasi yang tinggi sehingga dapat Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan
menghambat terjadinya telatnya seseorang Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten Deli
dalam melakukan pelayanan kesehatan di Serdang, maka ada beberapa saran yang dapat
puskesmas. Selain itu faktor dari konsekuensi diberikan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:
atas dasar dari biaya transportasi yang relatif 1. Kepada Pemerintah Daerah, Dinas Sosial
mahal mengakibatkan masyarakat akan dan pihak kecamatan agar memberikan
memilih puskesmas lain yang lebih relatif perhatian khusus kepada peserta PBI yang
murah dan mudah dalam transportasinya. memang tidak mampu dalam membayar
Meski para keluarga dari pasien yang memiliki biaya pelayanan Kesehatan, terutama
sifat baik hati dalam mengeluarkan biaya dalam pemberian informasi agar peserta
transportasi yang cenderung relatif mahal PBI paham akan manfaat kepesertaannya
dalam upaya mendapatkan fasilitas pelayanan sebagai peserta PBI dalam pemanfaatan
kesehatan, seperti bidan maupun perawat yang pelayanan kesehatan.
telah tersedia maupun relatif lebih dekat. 2. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan oleh
Dinas Kesehatan.Kabupaten Deli Serdang
Kesimpulan melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) yaitu puskesmas dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekerjasama dengan pihak terkait seperti
pemanfaatan puskesmas di Kabupaten Deli Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
Serdang dipengaruhi oleh beberapa faktor (BPJS) agar terus meningkatkan dan
yaitu persepsi pelayanan kesehatan, persepsi mempertahankan pelayanan yang sudah
tentang JKN dan keterjangkauan informasi. baik untuk menjaga pandangan yang baik
Karakteristik peserta PBI berdasarkan dari masyarakat terhadap sistem
pendidikan berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia,
puskesmas di Kabupaten Deli Serdang. Dari dengan melakukan sosialisasi bersama-
analisis yang dilakukan diperoleh bahwa sama secara terus menerus dan
peserta PBI JKN dengan pendidikan berkesinambungan mengenai tata cara
menengah dan tinggi sebagian besar yang baik dan benar mengenai protokol
memanfaatkan puskesmas dibanding peserta kesehatan saat berkunjung ke fasilitas
PBI yang pendidikan tidak tamat SD dan tamat puskesmas agar masyarakat yang
SD. mengalami keluhan sakit tidak takut atau
Sosio psikologis berdasarkan persepsi enggan berobat ke puskesmas.
kesehatan, persepsi pelayanan kesehatan dan 3. Melaksanakan pelayanan kesehatan
persepsi tentang JKN. Dari analisis yang secara berkeliling ke lokasi yang jauh dari
dilakukan diperoleh variabel persepsi adanya pelayanan kesehatan seperti
pelayanan kesehatan (p=0,017) dan persepsi puskesmas, sehingga mengenai biaya
tentang JKN (p=0,0001) memengaruhi serta informasi tidak dapat menjadikan
pemanfaatan puskesmas di Kabupaten Deli suatu permasalahan mengenai pelayanan
Serdang tahun 2020. Variabel persepsi tentang kesehatan yang jauh dari tempat
JKN merupakan variabel paling dominan tinggalnya.
memengaruhi pemanfaatan puskesmas dengan 4. Kepada BPJS Kesehatan diharapkan agar
nilai Exp (B) sebesar 11,095 artinya peserta program Pemberian Informasi Langsung
69
TROPHICO: Tropical Public Health Journal
Faculty of Public Health, USU
70