Anda di halaman 1dari 17

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG

KONSEP SEHAT & SAKIT

Sangat bersifat subjektif, sering


dipengaruhi masa lalu dan dipengaruhi
sosio budaya

Petugas kesehatan menerapkan


kriteria medis secara objektif,
berdasarkan simtom yang tampak
dalam menegakkan diagnosa
Penyakit (disease) gangguan
fisiologi dari suatu organisme sebagai
akibat dari infeksi/tekanan dari
lingkungan, bersifat objektif

Sakit(illness) penilaian individu


terhadap pengalaman menderita suatu
penyakit (ditandai dengan perasaan
tidak enak), bersifat subjektif
Kesadaran untuk pemeriksaan kesehatan
lebih tinggi di negara maju, karena sudah
lebih maju dalam segala hal dan semakin
baiknya sistem asuransi kesehatan

Masyarakat tradisional
Sakit = kehilangan nafsu makan, gairah
kerja menurun, tidak dapat
menjalankan tugas-tugasnya
secara optimal (kehilangan
kekuatan), tidur di tempat tidur
Petugas kesehatan mendeteksi kebutuhan
akan upaya kesehatan pada tahap lebih
awal, dpl: masih sehat dan dicegah untuk
tidak menjadi sakit

Masyarakat akan butuh upaya kesehatan


bila:
Sudah sakit parah
Bila tidak dapat diobati sendiri (self
medication)
Sudah ke dukun/ obat-obat tradisional

Sehingga populer Rumah Sakit = Rumah


Mayat
Perilaku Sehat tindakan yang
dilakukan individu untuk
memelihara dan meningkatkan
kesehatannya (pencegahan
penyakit, personal hygiene, olah
raga, & makanan bergizi)

Perilaku Sakit segala bentuk


tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan
Status Kesehatan Individu
N Tingkatan Dimensi sehat
O
Psikososial Medis Sosial

1 Normally Well Baik Baik Baik


2 Pessimistic Sakit Baik Baik
3 Socially ill Baik Baik Sakit
4 Hypochondriacal Sakit Baik Sakit
5 Madically ill Baik Sakit Baik
6 Martyr Sakit Sakit Baik
7 Optimistic Baik Sakit Sakit
8 Seriously ill Sakit Sakit Sakit
Bush : 3 kemampuan fungsional
manusia yaitu:

1. Kemampuan untuk menggerakkan


anggota tubuh
2. Mobilitas
3. Kemampuan untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan yang utama
Mechanic : Teori Respon Bertahan
Perilakusakit reaksi optimal dari
individu jika bisa terkena penyakit
dan berhubungan erat dengan sistem
sosial (konsep diri, penghayatan
situasi yang dihadapi, pengaruh
petugas kesehatan & pengaruh
birokrasi)
potongan upah jika tidak kerja,
jika tidak ada jaminan kesehatan
Perilaku sakit ditentukan oleh:

1. Persepsi atau defenisi individu


tentang situasi / penyakit
2. Kemampuan individu untuk melawan
serangan penyakit tersebut
Faktor penyebab orang bereaksi
terhadap penyakit:
1. Adanya gejala yang timbul
2. Banyaknya gejala yang serius yang
akan dapat timbulkan bahaya
3. Ada dampak gejala tersebut
terhadap keluarga, hubungan kerja
dan kegiatan sosial
4. Frekuensi dari gejala & tanda-tanda
yang dampak & resistensinya
5. Nilai ambang untuk terkena gejala
tersebut
6. Informasi, pengetahuan & asumsi
budaya tentang penyakit tersebut
7. Perbedaan interpretasi terhadap
gejala yang dikenal
8. Tersedianya sarana kesehatan,
kemudahan mencapai sasaran
tersebut (biaya, malu, takut, dsb)
Ringkasan 1-8 yaitu: dapat
dikategorikan sebagai faktor
pencetus perilaku sakit yaitu:

1. Faktor persepsi yang dipengaruhi


oleh orientasi medis & sosial budaya
2. Faktor intensitas gejala
3. Faktor motivasi individu untuk
mengatasi gejala yang ada
4. Faktor psikologi yang mempengaruhi
respon sakit
2 tingkat analisa untuk menganalisa
kondisi tubuhnya yaitu:
1. Batasan sakit menurut orang lain
2. Batasan sakit menurut diri sendiri

Berbeda menurut sosial budaya &


pola sosialisasi di komunitas
tertentu (penyakit gondok)
Suchman
Perilaku Sehat tindakan untuk
menghilangkan rasa tidak enak/ rasa
sakit sebagai akibat timbulnya
gejala tertentu
5 macam reaksi dalam proses mencari
pengobatan yaitu:
1. Shopping proses mencari alternatif
sumber pengobatan untuk dapat
memberikan diagnosa & obat sesuai
harapan si sakit
2. Fragmentation proses pengobatan
oleh bebrapa fasilitas kesehatan pada
lokasi yang sama (dokter, sinse)
3. Procrastination proses penundaan
pencarian pengobatan meski gejala positif
4. Self Medication pengobatan
sendiri dengan ramuan/ obat yang
dianggap tepat
5. Discontinuity penghentian
proses pengobatan
Tahap-tahap individu untuk
menentukan reaksi sehubungan
dengan gejala yang dirasakan:

1. Tahap pengenalan gejala


2. Tahap asumsi peranan sakit
3. Kontak dengan pelayanan kesehatan
4. Ketergantungan si sakit
5. Penyembuhan dan rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai