BAB I
PENDAHULUAN
berbeda. Mulai dari pekerjaan maupun pendapatan ekonomi dan itu merupakan
dari kelas atas, menengah dan bawah. Kemiskinan merupakan salah satu
kesehatan itu sendiri karena kualitas kesehatan masyarakat indonesia selama ini
geografis dan kendala biaya (cost barrier) (Adisasmito, 2007). Selain itu, perilaku
masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat juga merupakan
Sangat dibutuhkan orang-orang yang kreatif dan inovatif atau yang dikenal
kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
1945) pada Pasal 28 huruf (h) dicantumkan bahwa: “setiap orang hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Jadi kesehatan adalah
hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan
mampu.
40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional yang berbunyi bahwa:
“peserta jaminan kesehatan adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau
yang dimiliki oleh pemerintah sehingga para warga yang kurang mampu
adalah kelompok pekerja yang paling besar dalam sistem tersebut. Dalam hal ini
bahwa perawat termasuk unsur vital dalam sebuah Rumah Sakit atau puskesmas
karena perawat merupakan penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien.
Oleh karena itu, kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan perawat kepada
para pasien akan menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan di
maupun pembentukan kepuasan pada diri pasien dan keluarganya juga dirasakan
4
perawat adalah subyek yang memiliki waktu interaksi yang lebih panjang dalam
dari sosial ekonomi menengah ke bawah yang memiliki tuntutan yang lebih tinggi
terhadap kualitas pelayanan. Oleh karena itu, kualitas pelayanan perawat terhadap
fasilitas kesehatan yang melakukan negosiasi dengan BPJS dalam rangka Sistem
BPJS. Berdasarkan uraian di atas dan melihat keadaan yang terjadi di lokasi
Puskesmas Kapongan?
Puskesmas Kapongan.
Puskesmas Kapongan.
Penelitian yang dilakukan merupakan buah karya asli dari penulis, dengan
mengacu kepada:
7
obat bagi peserta askes sosial dan kelengkapan alat medis sehingga pada
kasus tertentu peserta askes social tidak perlu dirujuk ke rumah sakit
lainnya.
4. Diding Lukmana (2006), dengan judul ”Kajian Kepuasan Peserta Wajib PT.
memuaskan peserta askes sosial terkait dengan petugas yang kurang ramah,
pada unit rawat jalan, dokter memberi resep obat diluar DPHO,resep obat
yang terdaftar di DPHO tidak ada di apotik Askes dan ruang tunggu yang
5. Arlina Nurbaity Lubis dan Martin (2009), dengan judul ”Pengaruh Harga
1. Peneliti lebih fokus meneliti pada aspek peran perawat terhadap kepuasan