Anda di halaman 1dari 10

Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218

p-ISSN: 2339- 1006

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Peserta


Jaminan Kesehatan Nasional di RSUD Kabupaten
Buton Utara Tahun 2018

(Relationship between Quality of Health Services and Satisfaction of National


Health Insurance Participant in the District Hospital of
North Buton in 2018 )

Asmarani Dian Pratiwi1, Nina Indriyani N1, Erik Astrada2, Rhenislawaty3


1
Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari
3
Bagian Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Halu Oleo, Kendari

Corresponding Author Email: rhanyzahira85@gmail.com

ABSTRACT
Latar Belakang: Kualitas layanan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh petugas
kesehatan, dokter, perawat, dan paramedis lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan dan penyediaan pengiriman untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas layanan
kesehatan yang diberikan terdiri dari aspek bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan
empati. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas
pelayanan kesehatan dengan kepuasan peserta Asuransi Kesehatan Nasional di RSUD Buton Utara.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik-observasional dengan pendekatan
cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang berpartisipasi dalam Asuransi Kesehatan
Nasional di Rumah Sakit Kabupaten Buton Utara dari Agustus hingga September 2018 dengan
populasi 64. Dengan sampel 55 sampel diambil menggunakan metode accidental sampling. Data
tentang kualitas layanan dan kepuasan pasien diperoleh melalui kuesioner. Analisis data
menggunakan metode uji korelasi Spearman rank dan dianggap signifikan jika p <0,05. Hasil
Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas
layanan dan kepuasan pasien. Hal ini dapat dilihat dari dimensi reliabilitas, yaitu p-value 0,000
(<0,05), dari dimensi responsi yaitu p-value 0,000 (<0,05), dimensi jaminan adalah p-value 0,000 (<
0,05)), dan dari dimensi empati itu adalah nilai p-value 0,000 (<0,05) sedangkan pada dimensi bukti
fisik yang diperoleh p-value adalah 0,000 (<0,05). Dalam penelitian ini diperoleh responden yang
menyatakan puas dengan pelayanan kesehatan dengan persentase 80,0% sedangkan mereka yang
menyatakan ketidakpuasannya dengan persentase 20,0%. Simpulan: simpulan dari penelitian ini,
terdapat hubungan antara kualitas pelayanan dan kepuasan peserta Asuransi Kesehatan Nasional di
RSUD Buton Utara.

Kata Kunci: bukti fisik, jaminan, keandalan, kepuasan pasien, pasien JKN
.
PENDAHULUAN di bidang kesehatan. Selanjutnya pada ayat
Kesehatan merupakan hal penting (2) ditegaskan bahwa setiap orang
dalam kehidupan masyarakat karena mempunyai hak dalam memperoleh
berkaitan dengan kelangsungan hidup. pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 dan terjangkau. Berdasarkan undang undang
tentang Kesehatan menegaskan bahwa tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama kesehatan merupakan suatu yang esensi dan
dalam memperoleh akses atas sumber daya merupakan hak asasi manusia untuk

606
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

memperoleh pelayananan kesehatan yang (CNN Indonesia, 2018).


layak (Lina, 2015). Berdasarkan data jumlah penduduk
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Sulawesi Tenggara sebesar 2.551.146 Jiwa
Tahun 2011 tentang Badan dan yang memiliki Jaminan Kesehatan baik
Penyelenggaraan Jaminan Sosial, BPJS Penerima Bantuan Iuran, masyarakat yang
terdiri dari BPJS kesehatan dimana ditanggung oleh pemerintah daerah, peserta
menyelenggarakan program JKN dan BPJS pekerja penerima upah, TNI, Polri dan
Ketenagakerjaan dimana menyelenggarakan peserta bukan pekerja sebanyak 1.813.610
jaminan kecelakaan kerja, program jaminan Jiwa atau sebanyak 71,09%. Penduduk yang
kematian, program jaminan pensiun, dan memiliki Jaminan Kesehatan ini terdapat
program jaminan hari tua. sebanyak 181.222 jiwa atau 7,1 persen yang
Berdasarkan BPJS Kesehatan jumlah jaminan kesehatannya ditanggung oleh
pengguna terhitung sampai dengan 23 Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemda
September 2016 sebesar 169.304.759 juta Kabupaten/Kota. Adapun penduduk yang
orang. BPJS Kesehatan sebagai belum memiliki jaminan kesehatan
penyelenggara melakukan koordinasi sebanyak 737.536 jiwa atau sebanyak 28,91
dengan fasilitas kesehatan untuk persen (Antaranews Sultra, 2017).
mendukung program JKN-KIS agar dapat Data Dinas Kesehatan Kabupaten
memberikan pelayanan kesehatan secara Buton Utara Tahun 2016 menunjukan
merata kepada masyarakat (Putri dan bahwa jumlah peserta JKN sebesar 40.933
Kartika, 2017). Secara nasional jumlah jiwa. Jumlah tersebut mengalami
penduduk yang sudah terdaftar dalam peningkatan dari Tahun 2015 yang tidak
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sampai terlalu signifikan dengan jumlah 40.928
1 Desember 2017 sejumlah 183,7 juta Jiwa jiwa (Dinas Kesehatan Pemerintahan Buton
atau kurang lebih 72 persen dari penduduk Utara, 2017).
yang ada diseluruh tanah air (Antaranews Berdasarkan data di RSUD Kabupaten
Sultra, 2017). Sedangkan jumlah penduduk Buton Utara jumlah pasien pengguna
belum terdaftar sebanyak 66,88 juta atau Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada
27,1 persen. Hal tersebut disebabkan karena tahun 2017 sebanyak 330 jiwa. Jumlah
belum maksimalnya dampak sosialisasi, tersebut terbagi atas 174 pasien rawat inap
masih ada perusahaan yang bandel tidak dan 156 pasien rawat jalan (RSUD Butur,
mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta 2017).
JKN-KIS, sehingga belum seluruh Kepuasan pasien merupakan indikator
pemerintah daerah (Pemda) yang pertama dari standar suatu rumah sakit dan
mengintegrasikan Jaminan Kesehatan suatu ukuran mutu pelayanan. Kepuasan
Daerah (Jamkesda) Integrasi ke JKN-KIS. pasien yang rendah akan berdampak
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan menyebut terhadap jumlah kunjungan dirumah sakit,
turut menggandeng Kejaksaan Agung agar sedangkan sikap karyawan terhadap pasien
amanah dari Instruksi Presiden (Inpres) juga akan berdampak terhadap kepuasan
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Optimalisasi pasien dimana kebutuhan pasien dari waktu
Penyelenggaraan Program Jaminan ke waktu akan meningkat, begitu pula
Kesehatan Nasional dapat dimengerti oleh tuntutannya akan mutu pelayanan yang
para perusahaan hingga pemerintah daerah diberikan (Vianti, 2016).

607
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

Menurut Lontaan (2014) pasien Analisis data dengan menggunakan uji


pengguna layanan BPJS yang ada di RSUP Korelasi Rank Spearman karena termaksud
Kondou Malalayang masih dirasakan nonparametrik test yang terdiri dari satu
kurang, dimana masih banyaknya peserta variabel bebas (kualitas pelayanan) dan satu
layanan BPJS kesehatan, termasuk tentang variabel terikat (kepuasan pasien) yang
tanggungan biaya rawat inap maupun memiliki skala ordinal.
pembelian obat-obatan yang tidak
keseluruhan di tanggung oleh BPJS HASIL
kesehatan khusus untuk pasien BPJS Analisis Univariat
kesehetan di RSUP Kondou Malalayang. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
Penelitian yang di lakukan oleh dari 55 responden pasien rawat inap peserta
Kusumawati (2013) menyimpulkan bahwa JKN yang di teliti didapatkan pasien
tingkat kepuasan pasien asuransi perusahaan perempuan sebanyak 39 (70,9%) responden
terhadap pelayanan kesehatan di bangsal dan laki-laki sebanyak 16 (29,1%)
rawat inap Rumah Sakit Islam Surakarta responden.
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
dengan tingkat kepuasan pasien non responden menurut kelompok umur.
asuransi, dan kesimpulan terakhir Sebagian besar responden didominasi oleh
menyatakan ketidakpuasan pasien asuransi kelompok umur 38-45 tahun yaitu sejumlah
perusahaan terletak pada proses administrasi 11 (20.0%) responden sedangkan untuk
kasir yang lama. kelompok umur 30-37 tahun yaitu sejumlah
Berdasarkan data-data yang di 10 (18.2%) responden, untuk kelompok
dapatkan sebelumnya, maka peneliti merasa umur 54-61 tahun yaitu sejumlah 10 (18.2%)
perlunya dilakukan penelitian tentang responden, untuk kelompok umur 22-29
“Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan tahun yaitu sejumlah 9 (16.4%) responden,
dengan Kepuasan Peserta Jaminan dan untuk kelompok umur 46-53 tahun yaitu
Kesehatan Nasional di RSUD Kabupaten sejumlah 8 (14.5%) responden, sedangkan
Buton Utara Tahun 2018”. kelompok umur 14-21 sangat sedikit
jumlahnya yaitu sejumlah 7 (12.7%)
METODE PENELITIAN responden.
Penelitian ini merupakan penelitian
analitik observasional dengan metode cross Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada Jenis Kelamin.
bulan Agustus-September 2018, di RSUD Jenis Frekuensi Presentase
Kab. Buton Utara. Teknik pengambilan Kelamin (%)
sampel pada penelitian ini menggunakan Laki – laki 16 29.1
tekhnik Nonprobability Sampling yaitu Perempuan 39 70.9
accidental sampling dengan total sampel Total 55 100%
sebanyak 55 pasien. (Sumber: Data primer)
Pengumpulan data primer dilakukan
melalui wawancara dengan responden
menggunakan instrument penelitian berupa
kuesioner dengan menggunakan skala Likert.

608
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan


Umur. Pekerjaan.
Presentase Persentase
Usia Frekuensi Pekerjaan Frekuensi
(%) (%)
14-21 tahun 7 12.7 Bekerja:
22-29 tahun 9 16.4 Pegawai
6 10.9
30-37 tahun 10 18.2 Swasta
38-45 tahun 11 20.0 Wiraswasta 7 12.7
46-53 tahun 8 14.5 Nelayan 20 36.4
54-61 tahun 10 18.2 Tidak Bekerja:
Total 55 100% IRT 17 30.9
Sumber: Data Primer Pelajar/
5 9.1
Mahasiswa
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa Total 55 100%
responden yang berpendidikan setingkat SD Sumber: Data Primer
sebanyak 12 (21,8%) orang, tingkat SMP
sebanyak 22 (40.0%) orang, tingkat SMA Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa
sebanyak 16 (29,9%) orang dan Perguruan dari 55 responden, menunjukkan responden
Tinggi (S-1) sebanyak 5 (9,1%) orang. yang menyatakan baik terhadap mutu
pelayanan kehandalan di RSUD Kabupaten
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Buton Utara yaitu sebanyak 50 (90,9%)
pendidikan Terakhir. orang dan yang menyatakan kurang baik
Presentase yaitu 5 (9.1%) orang.
Pendidikan Frekuensi
(%)
SD 12 21.8 Tabel 5. Distribusi Frekuensi terhadap Mutu
SMP 22 40.0 Pelayanan pada Dimensi Reliability.
SMA 16 29.1 Presentase
Reliability Frekuensi
S-1 5 9.1 (%)
Total 55 100% Baik 50 90.9
Sumber: Data Primer Kurang
5 9.1
Baik
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa Total 55 100%
karakteristik responden untuk pasien peserta Sumber: Data Primer
JKN dari 55 responden banyak yang bekerja
yaitu bekerja sebagai nelayan sebanyak 20 Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa
(36,4%) orang, wiraswasta sebanyak 7 dari 55 responden, responden yang
(12,7%) orang, dan pegawai swasta menyatakan baik terhadap mutu pelayanan
sebanyak 6 (10,9%) orang. Sedangkan daya tanggap di RSUD Kab. Buton Utara
pasien peserta JKN yang tidak bekerja terdiri yaitu 46 orang (83.6%) dan yang
dari ibu rumah tangga sebanyak 17 (30,9%) menyatakan kurang baik yaitu 9 orang
orang, dan pelajar sebanyak 5 (9,1%) orang. (16.4%).

609
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

Tabel 6. Distribusi Frekuensi terhadap Mutu Tabel 8. Distribusi Frekuensi terhadap Mutu
Pelayanan pada Dimensi Responsiveness. Pelayanan pada Dimensi Empathy.
Presentase Presentase
Responsiveness Frekuensi Empathy Frekuensi
(%) (%)
Baik 46 83.6 Baik 47 85.5
Kurang Baik 9 16.4 Kurang
8 14.5
Total 55 100% Baik
Sumber: Data Primer Total 55 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa
dari 55 responden, menunjukkan responden Tabel 9. Distribusi Frekuensi terhadap Mutu
yang menyatakan baik terhadap mutu Pelayanan pada Dimensi Tangibles.
pelayanan jaminan di RSUD Kab. Buton Presentase
Tangibles Frekuensi
Utara yaitu 43 (78,7%) orang dan yang (%)
menyatakan kurang baik yaitu 12 (21,3%) Baik 42 76.4
orang. Kurang
13 23.6
Baik
Tabel 7. Distribusi Frekuensi terhadap Mutu Total 55 100%
Pelayanan pada Dimensi Assurance. Sumber: Data Primer
Presentase
Assurance Frekuensi
(%) Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa
Baik 43 78.2 dari 55 responden, menunjukkan responden
Kurang yang menyatakan puas tentang kepuasan di
12 21.8
Baik RSUD Kabupaten Buton Utara yaitu 44
Total 55 100% (80,0%) orang dan yang tidak puas yaitu 11
Sumber: Data Primer (20,0%) orang.

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa Tabel 10. Distribusi Frekuensi terhadap


dari 55 responden, menunjukkan responden kepuasan pasien.
yang menyatakan baik terhadap mutu Kepuasan Presentase
Frekuensi
pelayanan empati di RSUD Kab. Buton Pasien (%)
Utara yaitu 47 (85,5%) orang dan yang Puas 44 80.0
menyatakan kurang baik yaitu 8 (14,5%) Tidak Puas 11 20.0
orang. Total 55 100%
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa Sumber: Data Primer
dari 55 responden, menunjukkan responden
yang menyatakan baik terhadap mutu Analisis Bivariat
pelayanan bukti fisik di RSUD Kabupaten Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui
Buton Utara yaitu 42 (76.4%) orang dan bahwa pada kehandalan kelompok yang
yang menyatakan kurang baik yaitu 13 menyatakan puas dengan kualitas pelayanan
(23.6%) orang. yang baik diperoleh 44 sampel (88.0%),
sedangkan yang menyatakan tidak puas
dengan kualitas pelayanan yang baik

610
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

sebanyak 6 sampel (12,0%). Pada kelompok pelayanan kesehatan yang kurang baik
yang menyatakan puas dengan kualitas sebanyak 10 sampel (83,3%).
pelayanan yang kurang baik diperoleh 0 Berdasarkan hasil analisis diatas
sampel (0,0%), sedangkan pada kelompok menunjukkan bahwa besarnya koefisien
yang menyatakan tidak puas dengan kualitas korelasi Rank Spearman antara dimensi
pelayanan yang kurang baik sebanyak 5 Assurance dengan kepuasan pasien adalah
sampel (100,0%). sebesar 0,836 dan angka tingkat signifikan
Hasil analisis di bawah menunjukkan (sig) sebesar 0,000 (<0,05).
bahwa besarnya koefisien korelasi Rank Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan
Spearman antara dimensi Reliability dengan bahwa pada empati kelompok yang
kepuasan pasien adalah sebesar 0,632 dan menyatakan puas dengan kualitas pelayanan
angka tingkat signifikan (sig) sebesar 0,000 yang baik diperoleh 42 sampel (89,4),
(<0,05). sedangkan yang menyatakan tidak puas
Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan dengan kualitas pelayanan yang baik
bahwa pada kehandalan kelompok yang sebanyak 5 sampel (10,6%). Kelompok yang
menyatakan puas dengan kualitas pelayanan menyatakan puas dengan pelayanan yang
yang baik diperoleh 44 sampel (95,7%), kurang baik sebanyak 2 sampel (25.0%)
sedangkan yang menyatakan tidak puas sedangkan pada kelompok yang menyatakan
dengan kualitas pelayanan yang baik tidak puas dengan kualitas pelayanan yang
sebanyak 2 sampel (4,3%). Pada kelompok kurang baik sebanyak 6 sampel (75.0%).
yang menyatakan puas dengan pelayanan Hasil analisis di bawah menunjukkan
kesehatan yang kurang baik diperoleh 0 bahwa besarnya koefisien korelasi Rank
sampel (0,0%), sedangkan pada kelompok Spearman antara dimensi empathy dengan
yang menyatakan tidak puas dengan kualitas kepuasan pasien adalah sebesar 0,567 dan
pelayanan yang kurang baik sebanyak 9 angka tingkat signifikan (sig) sebesar 0,000
sampel (100,0%). (<0,05).
Hasil analisis di bawah menunjukkan Berdasarkan Tabel 15 menunjukkan
bahwa besarnya koefisien korelasi Rank bahwa pada bukti fisik kelompok yang
Spearman antara dimensi Assurance dengan menyatakan puas dengan kualitas pelayanan
kepuasan pasien sebesar 0,836 dan angka yang baik diperoleh 42 sampel (100,0%),
tingkat signifikan (sig) sebesar 0,000 sedangkan yang menyatakan tidak puas
(<0,05). dengan kualitas pelayanan yang baik
Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan sebanyak 0 sampel (0,0%). Kelompok yang
bahwa pada jaminan kelompok yang menyatakan puas dengan kualitas pelayanan
menyatakan puas dengan kualitas pelayanan kesehatan yang kurang baik yaitu sebanyak
yang baik diperoleh 44 sampel (97,7%), 2 sampel (15,4%).
sedangkan yang menyatakan tidak puas
dengan kualitas pelayanan yang baik
sebanyak 1 sampel (2,3%). Pada kelompok
yang menyatakan puas dengan kualitas
pelayanan yang kurang baik diperoleh 2
sampel (16,7%), sedangkan kelompok yang
menyatakan tidak puas dengan kualitas

611
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

Tabel 11. Uji Korelasi Kualitas Pelayanan Dimensi Reliability dengan Kepuasan Pasien.
Kepuasan Pasien
Kehandalan Puas Tidak Puas Total rs p-value
n % n %
Baik 44 88.0 6 12.0 50
0,632 0,000
Kurang Baik 0 0.0 5 100.0 5
Total 44 80.0 11 20.0 55
Sumber: Data Primer

Tabel 12 Uji Korelasi Kualitas Pelayanan Dimensi Responsiveness dengan Kepuasan Pasien.
Kepuasan Pasien Total rs p-value
Daya
Puas Tidak Puas
Tanggap
n % n %
Baik 44 95.7 2 4.3 46
0,885 0,000
Kurang Baik 0 0.0 9 100.0 9
Total 44 80.0 11 20.0 55
Sumber: Data Primer

Tabel 13. Uji Korelasi Kualitas Pelayanan Dimensi Assurance dengan Kepuasan Pasien.
Kepuasan Pasien
Jaminan Puas Tidak Puas Total rs p-value
n % n %
Baik 42 97.7 1 2.3 43
0,836 0,000
Kurang Baik 2 16.7 10 83.3 12
Total 44 80.0 11 20.0 55
Sumber: Data Primer

Tabel 14. Uji Korelasi Kualitas Pelayanan Dimensi Empathy dengan Kepuasan Pasien di
RSUD Kab. Bton Utara
Kepuasan Pasien
Empati Puas Tidak Puas Total rs p-value
n % N %
Baik 42 89.4 5 10.6 47
0,567 0,000
Kurang Baik 2 25.0 6 75.0 8
Total 44 80.0 11 20.0 55
Sumber: Data Primer

Tabel 15. Uji Korelasi Kualitas Pelayanan Dimensi Tangibles dengan Kepuasan Pasien di
RSUD Kab. Buton Utara
Kepuasan Pasien
Bukti Fisik Puas Tidak Puas Total rs p-value
n % n %
Baik 42 100.0 0 0.0 42
0,899 0,000
Kurang Baik 2 15.4 11 84.6 13
Total 44 80.0 11 20.0 55
Sumber: Data Primer

612
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

Sedangkan kelompok yang kualitas pelayanan kesehatan berbanding


menyatakan tidak puas dengan kualitas lurus/searah dengan kepuasan pasien.
pelayanan kesehatan yang kurang baik yaitu Pada dimensi kehandalan ini terdapat
sebanyak 13 sampel (84,6%). hubungan yang signifikan antara kualitas
Hasil analisis di bawah menunjukkan pelayanan terhadap kepuasan pasien.
bahwa besarnya koefisien korelasi Rank Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Spearman antara dimensi bukti fisik dengan Astuti (2018) di BLUD Kab. Konawe
kepuasan pasien adalah sebesar 0,899 dan Selatan yang menemukan adanya hubungan
angka tingkat signifikan (sig) sebesar 0,000 bermakna antara dimensi kehandalan dengan
(<0,05). kepuasan pasien.

PEMBAHASAN Hubungan Dimensi Daya Tanggap


Penelitian ini dilakukan untuk (Responsiveness) terhadap Kepuasan
mengetahui hubungan kualitas pelayanan Pasien
kesehatan dengan kepuasan pasien peserta Uji statistik pada dimensi daya
JKN di RSUD Kabupaten Buton Utara. tanggap terhadap kepuasan pasien
Sampel penelitian yang dibutuhkan didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000
sebanyak 55 pasien yang dipilih secara (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada
Accidental Sampling yang sesuai dengan hubungan yang signifikan antara dimensi
kriteria inklusi. Analisis hubungan antara daya tanggap terhadap kepuasan pasien.
variabel bebas dan variabel terikat dilakukan Maka H0 ditolak dan Ha diterima. Pada hasil
dengan Rank Spearman. olahan data itu pula didapatkan nilai r s 0,885
yang berarti hubungan kualitas pelayanan
Hubungan Dimensi Kehandalan dengan kepuasan pasien sangat kuat. Uuntuk
(Reliability) terhadap Kepuasan Pasien melihat arah hubungan antara dua variabel
Berdasarkan hasil uji statistik tersebut dilihat dari apakah nilai koefisien
menunjukkan bahwa pada dimensi korelasi bernilai positif atau negatif karena
kehandalan terhadap kepuasan pasien nilainya positif, maka dapat diketahui bahwa
didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). kualitas pelayanan kesehatan berbanding
Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan lurus/searah dengan kepuasan pasien.
yang signifikan antara dimensi kehandalan Penelitian ini sejalan dengan Dewi
terhadap kepuasan pasien sehingga H0 (2016) dalam penelitian yang dilakukan di
ditolak dan Ha diterima. Pada hasil olahan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik Kabupaten
data itu pula didapatkan nilai rs 0,632 pada Aceh Timur menyatakan bahwa dimensi
dimensi kehandalan (reliability) ini berarti daya tanggap mempunyai pengaruh yang
hubungan kualitas pelayanan dengan signifikan terhadap kepuasan pasien.
kepuasan pasien kuat. Sedangkan untuk
melihat arah hubungan antara dua variabel Hubungan Dimensi Jaminan (Assurance)
tersebut dilihat dari apakah nilai koefisien terhadap Kepuasan Pasien
korelasi bernilai positif atau negatif karena Hasil uji statistik pada dimensi
nilainya positif, maka dapat diketahui bahwa jaminan terhadap kepuasan pasien
didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05).

613
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan Hubungan Dimensi Bukti Fisik
yang signifikan antara dimensi jaminan (Tangibles) terhadap Kepuasan Pasien
terhadap kepuasan pasien. Maka H0 ditolak Hasil uji statistik pada dimensi bukti
dan Ha diterima. Pada hasil olahan data itu fisik terhadap kepuasan pasien didapatkan
pula didapatkan nilai rs 0,836 pada dimensi nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini
jaminan ini berarti hubungan kualitas menunjukkan bahwa ada hubungan yang
pelayanan dengan kepuasan pasien sangat signifikan antara dimensi bukti fisik
kuat. Sedangkan untuk melihat arah terhadap kepuasan pasien. Maka H0 ditolak
hubungan antara dua variabel tersebut dilihat dan Ha diterima. Pada hasil olahan data itu
dari apakah nilai koefisien korelasi bernilai pula didapatkan nilai rs 0,899 pada dimensi
positif atau negatif karena nilainya positif, bukti fisik ini berarti hubungan kualitas
maka dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien sangat
pelayanan kesehatan berbanding lurus/searah kuat. Sedangkan untuk melihat arah
dengan kepuasan pasien. hubungan antara dua variabel tersebut dilihat
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari apakah nilai koefisien korelasi bernilai
yang dilakukan oleh Amalia dkk. (2017) positif atau negatif. Pada penelitian ini
menyatakan bahwa bukti fisik, kehandalan, didapatkan nilai positif, maka dapat
dan jaminan berpengaruh signifikan diketahui bahwa kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pasien. kesehatan berbanding lurus/searah dengan
kepuasan pasien. Hasil analisis pada dimensi
Hubungan Dimensi Empati (Empathy) tangibles, kepuasan peserta JKN memiliki
terhadap Kepuasan Pasien hubungan yang signifikan.
Hasil uji statistik pada dimensi empati Penelitian ini sejalan dengan
terhadap kepuasan pasien didapatkan nilai p Pangerapan dkk.(2018) dalam penelitian
sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini yang dilakukannya menemukan bahwa
menunjukkan bahwa ada hubungan yang dimensi bukti fisik berhubungan dengan
signifikan antara dimensi jaminan terhadap kepuasan pasien.
kepuasan pasien. Maka H0 ditolak dan Ha SIMPULAN
diterima. Pada hasil olahan data itu pula Simpulan dari penelitian ini yaitu
didapatkan nilai rs 0,567 pada dimensi terdapat hubungan antara kualitas pelayanan
empati ini berarti hubungan kualitas dengan kepuasan peserta Jaminan Kesehatan
pelayanan dengan kepuasan pasien sedang. Nasional di RSUD Kabupaten Buton Utara
Sedangkan untuk melihat arah hubungan Tahun 2018.
antara dua variabel tersebut dilihat dari SARAN
apakah nilai koefisien korelasi bernilai Penelitian ini dijadikan sebagai dasar
positif atau negatif karena nilainya positif, untuk mengembangkan ilmu di bidang
maka dapat diketahui bahwa kualitas kedokteran dan diharapkan dapat dijadikan
pelayanan kesehatan berbanding lurus/searah referensi untuk pendidikan dan penelitian
dengan kepuasan pasien yang lebih lanjut untuk mengetahui seberapa
Penelitian ini sejalan dengan Herwanto besar tingkat kepuasan peserta Jaminan
(2015) dalam penelitian yang dilakukannya Kesehatan Nasional (JKN) terhadap kualitas
menyatakan bahwa dimensi empati, pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten
berhubungan dengan kepuasan pasien. Buton Utara.

614
Medula, Volume 6, Suplemen Juli 2019 e-ISSN: 2443- 0218
p-ISSN: 2339- 1006

DAFTAR PUSTAKA Kusumawati, P. 2013. Perbedaan Kepuasan


Amalia, Afni, dkk. 2017. Daya Tanggap, Pasien Pengguna Asuransi Perusahaan
Jaminan, Bukti Fisik, Empati, dan Non Asuransi Perusahaan
Kehandalan, Dan Kepuasan Pasien. Terhadap Mutu Pelayananan
Jurnal Ilmu Administrasi Negara 14 Kesehatan di Bangsal Rawat Inap
(3): 356-363. Rumah Sakit Islam Surakarta. Fakultas
Antaranews Sultra. 2017. 71,09 Persen Ilmu Kesehatan: Universitas
Penduduk Sultra Peserta BPJS Muhamadiyah Surakarta.
Kesehatan. Lina, P.R.M. 2015. Kualitas Pelayanan BPJS
https://sultra.antaranews.com/berita/29 Kesehatan (Badan Penyelenggara
1155/7109-persen-penduduk-sultra- Jaminan Sosial) Di Puskesmas Kota
peserta-bpjs-kesehatan. Wilayah Utara Kota Kediri. Artikel.
Astuti, R. 2018. Hubungan Kualitas Universitas Negeri Surabaya.
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Surabaya.
Pengguna Jaminan Kesehatan Lontaan, M. 2014. Kualitas Pelayanan
Nasional di BLUD Rumah Sakit Publik di RSUP.Prof.Dr.R.D Kandou
Konawe Selatan. Skripsi. Fakultas malalayang Manado (studi pada pasien
Kedokteran Universitas Halu Oleo. peserta BPJS Kesehatan).
Kendari. Pangerapan, D.T., dkk. 2018. Hubungan
CNN Indonesia. 2018. Tahun Baru, 69,8 Antara Mutu Pelayanan Dengan
Juta Orang Belum Terdaftar BPJS Kepuasan Pasien di Poliklinik
Kesehatan. Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
https://www.cnnindonesia.com/ekono GMIM Pancaran Kasih Manado.
mi/20180102124635-78- Jurnal Kedokteran Klinik (JKK) 2 (1):
266076/tahun-baru-698-juta-orang- 9-18.
belum-terdaftar-bpjs-kesehatan. Putri, B.S., dan Kartika, L. 2017. Pengaruh
Dewi, M. 2016. Pengaruh Kualitas Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan
Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Terhadap Kepuasan Pengguna
Pengguna BPJS pada Rumah Sakit Perspektif Dokter Rumah Sakit
Rehabilitasi Medik Kabupaten Aceh Hermina Bogor. Jurnal Riset
Timur. Jurnal Manajemen dan Manajemen dan Bisnis 2 (1): 1 – 12.
Keuangan 5 (2): 535-544. Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara.
Dinas Kesehatan Pemerintahan Kabupaten 2017. Profil RSUD Buton Utara Tahun
Buton Utara. 2017. Profil Kesehatan 2017. RSUD Butur. Ereke.
Kabupaten Buton Utara Tahun 2016. Vianti, R.N. 2016. Analisis Kepuasan Pasien
Pemerintahan Kabupaten Buton Utara. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Ereke. Sosial) Terhadap Pelayanan Kesehatan
Herwanto, H. 2015. Pengaruh Kualitas Di Instalasi Rawat Inap (IRI) Bangsal
Pelayanan Kesehatan Terhadap Dahlia RSUD Ungaran. Skripsi.
Kepuasan Pasien d Puskesmas Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Simuelue Timur. Tesis. Program Pasca Fakultas Ilmu Keolahragaan
Sarjana Universitas Terbuka. Jakarta. Universitas Negeri Semarang.

615

Anda mungkin juga menyukai