Imelda Kantohe
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
Abstrak
Rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan masih menjadi masalah utama baik di dunia,
Indonesia maupun pelosok-pelosok daerah. Pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut antara lain dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan, sikap, status pendidikan. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Puskesmas Pandere, jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Pandere pada tahun
2017 sebanyak 13.144 orang, tahun 2018 sebanyak 12.422 orang dan tahun 2019 dari bulan Januari sampai
April sebanyak 2.789 orang.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara pengetahuan, sikap,
dan pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere Kecamatan
Gumbasa Kabupaten Sigi.
Jenis penelitian ini Analitik dengan pendekatan Cross secsional. Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari variabel independen yaitu pengetahuan, sikap, pendidikan dan variabel dependen Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 2920 KK dan sampel terdiri dari 44 responden.
Hasil dalam penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan dengan nilai p value 0,007 < 0,05, ada hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan dengan nilai p value 0,008 < 0,05 dan ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan dengan nilai p value 0,011 < 0,05.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan pendidikan
dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere Kecamatan Gumbasa
Kabupaten Sigi. Saran Diharapkan bagi petugas Puskesmas untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Pandere agar menjadi baik lagi bagi masyarakat sekitar sehingga masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2016 Berdasarkan data yang diperoleh dari
sebanyak 2.177.040 orang, dan tahun 2017 Puskesmas Pandere, jumlah kunjungan pasien di
sebanyak 2.381.909 orang dan pada tahun 2018 Puskesmas Pandere pada tahun 2017 sebanyak
sebanyak 2.193.271 orang (Dinkes Provinsi 13.144 orang, dengan jumlah kunjungan lama
Sulawesi Tengah, 2018). Berdasarkan data dari sebanyak 8.488 orang, kunjungan baru sebanyak
Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi jumlah kunjungan 4.656 orang, pada tahun 2018 sebanyak 12.422
pasien tahun 2016 sebanyak 109.874 orang, tahun orang, dengan jumlah kunjungan lama sebanyak
2017 sebanyak153,811 orang dan tahun 2018 8.187 orang, kunjungan baru sebanyak 4.235
sebanyak 131,794 orang (Dinkes Kabupaten Sigi, orang. (Profil Puskesmas Pandere, 2018). Dan pada
2018). tahun 2019 dari Bulan Januari sampai April jumlah
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi kunjungan pasien sebanyak 2.789 orang, dengan
Nasional (2016) menunjukan sekitar (4.33%) jumlah kunjungan lama sebanyak 1.625 orang, dan
penduduk yang sakit berobat ke puskesmas, kunjungan baru sebanyak 1.164 orang.
sedangkan pelayanan kesehatan lain yang dituju Hasil studi pendahuluan dengan melakukan
adalah praktik dokter, poliklinik, dan rumah sakit wawancara awal pada tanggal 20 Mei 2019 dengan
swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan 5 orang kepala keluarga (KK) yang berpendidikan
puskesmas tersebut dipengaruhi oleh beberapa SD dan SMP tentang pemanfaatan pelayanan
faktor diantaranya adalah pengetahuan, sikap, kesehatan, 3 orang tidak mengetahui pada saat
status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, kapan dia harus memeriksakan kesehatannyadan
perilaku petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan, mengatakan apabila sakit tidak perlu ke Puskesmas
dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan atau Rumah Sakit, tetapi pergi ke orang yang
puskesmas. mereka yakini bisa menyembuhkan penyakit
Pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku mereka seperti dukun atau orang pintar. 2 orang
seseorang atau masyarakat terhadap kesehatan. Jika mengatakan berkunjung ke Pelayanan kesehatan
masyarakat tahu apa saja jenis pelayanan, maka jika penyakit sudah parah saja.
masyarakat akan menggunakan pelayanan Berdasarkan latar belakang diatas, maka
kesehatan juga akan berubah seiring dengan penulis tertarik meneliti tentang ―Determinan Yang
pengetahuan seperti apa yang diketahuinya, Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
sehingga sikap dan tindakannya pun mengikuti. Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi‖.
kerap ditelaah dalam mengukur tingkat
pembangunan manusia suatu negara. Melalui Metode Penelitian
pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap
perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang Jenis penelitian yang digunakan adalah
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan analitik dengan menggunakan metode Cross
salah satu faktor pencetus yang berperan dalam Secsional Study yaitu variabel dependen dan
mempengaruhi keputusan seseorang untuk independen diamati pada periode yang sama
berperilaku sehat (Notoatmodjo, 2014). (Notoadmodjo, 2010).
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh
Adisti A. Rumayar, 2018 tentang hubungan antara Populasi Dan Sampel
pengetahuan dan sikap dengan pemanfaatan
Puskesmas oleh masyarakat Desa Kima Bajo Populasi adalah keseluruhan objek yang
Kecamatan Wori, analisis data dengan diteliti (Notoatmodjo, 2010).Populasi dalam
menggunakan uji Chi Square dan Fisher Exact Test penelitian ini adalah semua kepala keluarga (KK)
dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian terdapat berjumlah 2.920 KK yang berada di Wilayah Kerja
hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan Puskesmas Pandere.
pemanfaatan puskesmas. Sampel penelitian ini adalah kepala
Penelitian oleh Agustina Tony, 2016 keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Besar
pemanfaatan pelayanan Kesehatan di wilayah kerja sampel yang dipakai ditentukan dengan
Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir menggunakan rumus Slovin, sebesar 44 KK
Utara Kabupaten Poso, data dianalisis secara
deskriptif yaitu analisis univariat dan bivariat, pada Hasil Penelitian
taraf kepercayaan 95% (ρ<0,05). Hasil uji Chi
Square menunjukan bahwa ada hubungan tingkat Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan
pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan sampel sebanyak 44 Kepala Keluarga (KK),
kesehatan (ρ=0,000). dengan teknik pengambilan sampel proportional
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 98
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
random sampling. Penelitian ini telah dilakukan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
serangkaian pengambilan data primer maupun data Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
sekunder di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere Pandere Kecamatan Gumbasa Kabupaten
Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Sigi.
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 99
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 100
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
digunakan adalah chi square dengan hasil 31,6% yang memanfaatkan pelayanan
analisis pada tabel berikut: kesehatan. Sedangkan dari 25 responden
yang sikapnya baik, terdapat sebanyak 24,0%
1. Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan yang tidak memanfaatkan pelayanan
Pelayanan Kesehatan. kesehatan dan 76,0% yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
Tabel 8. Hubungan Pengetahuan dengan Hasil uji statistik menunjukkan P
Pemanfaatan pelayanan Kesehatan di value= 0,008 (p < 0,05), maka H0 ditolak dan
Wilayah Kerja Puskesmas Pandere
Ha diterima yang artinya bahwa ada
Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi
hubungan antara sikapdengan pemanfaatan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja
Total
Pengetahuan
Tidak
Memanfaatkan
Memanfaatkan P Value Puskesmas Pandere Kecamatan Gumbasa
N % N % N % Kabupaten Sigi.
Kurang Baik 14 66,7 7 33,3 21 100
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 101
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
dengan kategori pengetahuan baik sebanyak percaya dengan pengobatan diluar pelayanan
52,3% dibandingkan pengetahuan dengan kesehatan seperti dukun dan orang pintar.
kategori kurang baik sebanyak 47,7%. Namun tidak selamanya pendidikan yang rendah
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari mempengaruhi pengetahuan seseorang, karena
21responden yang pengetahuannya kurang baik, dapat juga disebabkan oleh umur. Dalam
terdapat sebanyak 66,7% yang tidak penelitian ini responden yang pengetahuannya
memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 33,3% baik berada dalam kategori dewasa awal, dewasa
yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. akhir dan lansia awal. Semakin bertambah umur,
Sedangkan dari 23 responden yang akan berkembang pula pola pikir tentang pilihan
pengetahuannya baik, terdapat sebanyak 21,7% untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.
yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan Menurut Notoatmodjo (2012)
dan 78,3% yang memanfaatkan pelayanan pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
kesehatan. Hasil uji statistik menunjukkanP terjadi setelah orang melakukan penginderaan
value= 0,007(p < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
diterima yang artinya bahwa ada hubungan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra
antara pengetahuan dengan pemanfaatan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja raba.
Puskesmas Pandere. Semakin dewasa umur seseorang maka
Menurut asumsi peneliti, pengetahuan pemikirannya juga akan lebih matang atau lebih
masyarakat yang kurang baik tentang baik dalam berpikir dan bertindak. Umur
pemanfaatan pelayanan kesehatan karena mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
menurut mereka puskesmas bukan merupakan Umur yang semakin bertambah maka
pusat pengembangan masyarakat dan menurut pengalaman yang dimiliki juga akan semakin
mereka sasaran dari puskesmas hanya orang- banyak dan beragam, sehingga pengalaman
orang yang sakit saja. Sedangkan pengetahuan tersebut menambah pemahaman orang tersebut
masyarakat yang baik tentang pemanfaatan (Meliono, 2010).
pelayanan kesehatan kerena menurut mereka Pendidikan merupakan suatu kegiatan
puskesmas merupakan salah satu sarana bagi atau proses pembelajaran untuk meningkatkan
keluarga untuk mendapat pelayanan kesehatan, kemampuan tertentu, sehingga sasaran
baik sakit maupun sehat dan menurut mereka pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat
puskesmas adalah pelayanan kesehatan tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah
pertama. tidaknya seseorang menyerap dan memahami
P enget ah uan r e s p o nd en d a p a t pengetahuan yang mereka peroleh, pada
dipengaruhi oleh umur dan pendidikan. Dalam umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang
penelitian ini masyarakat yang pengetahuannya makin semakin baik pula pengetahuannya
baik tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan (Akert, 2010). Namun perlu ditekankan bahwa
banyak berada pendidikan SMA dan ada yang seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
berpendidikan DII dan S1. Namun ada pula mutlak berpengetahuan rendah pula
masyarakat yang pendidikannya SD dan SMP (Notoatmodjo, 2012).
pengetahuannya baik, hal ini dapat dipengaruhi Hasil penelitian ini sejalan dengan
oleh faktor lain seperti informasi. Karena penelitian yang di lakukan oleh Putu Fratika
pengetahuan bukan hanya didapatkan dalam 2011, tentang hubungan antara pengetahuan
bangku pendidikan, tetapi dari keterpaparan masyarakat dengan pemanfaatan pelayanan
dengan informasi. kesehatan di Wilayah kerja puskesmas Imandi
Pendidikan mempengaruhipengetahuan Kelurahan Imandi, menunjukan hasil dari 7
dan persepsi seseorang tentangpentingnya suatu responden yang pengetahuannya kurang baik
hal, termasuk tentang pemanfaatan pelayanan terdapat 85,7% yang tidak memanfaatkan
kesehatan. Hal ini dikarenakan masyarakat yang pelayanan kesehatan dan 14,3% yang
mempunyai tingkat pendidikan tinggi memanfaatkan pelayanan kesehatan. Sedangkan
diperkirakan lebih mudah dalam menerima dan dari 85 responden yang pengetahuannya baik
mengerti tentang pemanfaatan pelayanan
terdapat 14,1% yang tidak memanfaatkaan
kesehatan, sehingga diharapkan dapat
pelayanan kesehatan dan 85,9% yang
menerapkan informasi yang diterimanya.
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hasil uji
Berbeda dengan responden yang pendidikannya
rendah kurang untuk menyerap dan menerima chisquare di peroleh 0,00 (p <0,05) yang berarti
informasi tentang pemanfaatan pelayanan ada hubungan antara pengetahuan dengan
kesehatan kurang sehingga masyarakat masih pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 102
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
B. Hubungan Sikap dengan pemanfaatan tingkat pendidikan dan umur. Masyarakat yang
pelayanaan kesehatan. b e r p e nd i d i ka n t i ng gi ( SM A ) a k a n
mempengaruhi sikapnya untuk lebih positif
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 44 dalam bertindak dibanding masyarakat dengan
responden pada penelitian ini, lebih banyak pendidikan SD dan SMP,begitu juga dengan
dengan kategori sikap baik sebanyak 56,8% umur, semakin bertambah umur responden maka
dibandingkan sikap dengan kategori kurang baik akan lebih bijaksana dalam menetukan sikapnya.
sebanyak 43,2%. Menurut Endang (2008) tingkat
Tabel 9 menunjukkan bahwa dari pengetahuan seseorang akan mempengaruhi
19responden yang sikapnya kurang baik, perubahan sikap, karena sikap dipengaruhi oleh
terdapat sebanyak 68,4% yang tidak komponen afektif dan kognitif, komponen
memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 31,6% afektif selalu berhubungan dengan komponen
yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. kogni tif .Na toatmodjo (2012), bahwa
Sedangkan dari 25 responden yang sikapnya pengetahuan atau kognitif merupakan domain
baik, terdapat sebanyak 24,0% yang tidak yang sangat penting untuk terbentuknya sikap
memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 76,0% dan tindakan seseorang. Akan tetapi seseorang
yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.Hasil yang memiliki pengetahuan yang baik belum
uji statistik menunjukkan P value= 0,008 (p < tentu sikap akan baik walaupun pengetahuan dan
0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima yang sikap dianggap dua hal yang berhubungan, hal
artinya bahwa ada hubungan antara sikap tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor budaya
dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di dan lingkungan dan pengaruh orang lain.
Wilayah Kerja Puskesmas Pandere Kecamatan Pendidikanmerupakan proses dimana
Gumbasa Kabupaten Sigi. seseorang mengembangkan kemampuan, sikap
Menurut asumsi peneliti, sikap dan bentuk tingkah laku lainnya di dalam
masyarakat yang kurang baik tentang lingkungan masyarakat. Pendidikan merupakan
pemanfaatan pelayanan kesehatan karena alat yang digunakan untuk merubah perilaku
menurut mereka,sebaiknya mereka mengunjungi manusia. Begitu juga halnya dengan umur, umur
pelayanan kesehatan apabila penyakitnya sudah mempengaruhi pembentukan sikap dan pola
parah dan menurut mereka jika mereka sakit dan tingkah laku seseorang. Umur merupakan faktor
jarak pelayanan kesehatan jauh dari rumah penentu dalamtingkat pengetahuan, pengalaman,
mereka, sebaiknya alternatif utama yang mereka keyakinan, sikap dan motivasi, sehingga umur
cari adalah orang pintar atau dukun. Sedangkan mempengaruhi sikap seseorang terhadap objek
sikap masyarakat yang baik tentang tertentu (Green, 2009).
pemanfaatan pelayanan kesehatan karena Ada beberapa aspek sosial yang
menurut mereka apabila mereka sakit, sebaiknya mempengaruhi status kesehatan seseorang,
mereka berobat ke pelayanan kesehatan dan antara lain adalah umur, jenis kelamin,
setiap keluarga yang sakit dianjurkan berobat ke pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi.
puskesmas. Artinya ke lima aspek sosial tersebut dapat
Masyarakat yang memiliki sikap baik mempengaruhi sikap seseorang untuk hidup
tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan sehat (Natoatmodjo, 2012).
dikarenakan pengetahuan masyarakat yang baik Sejalan dengan teori Azwar, 2013 salah
pula tentang minum pemanfaatan pelayanan satu faktor yang mempengaruhi sikap seseorang
kesehatan. Pengetahuan masyarakat akan adalah pengaruh kebudayaan. Tanpa di sadari
mempengaruhi sikapnya terhadap pemanfaatan kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh
pelayanan kesehatan. Masyarakat yang sudah sikap kepada masyarakat. Begitu pula dengan
mempunyai pengetahuan tentang pemanfaatan pengaruh orang lain. Pada umumnya, individu
pelayanan kesehatan, cenderung mempunyai cenderung untuk memiliki sikap yang konvermis
sikap peduli tentang pemanfaatan pelayanan atau searah dengan sikap orang yang di anggap
kesehatan, dibanding masyarakat yang benar.
mempunyai pengetahuan kurang. Namun tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
selamanya pengetahuan baik, sikapnya baik pula penelitian yang dilakukan oleh Agustinus
dan tidak selamanya pengetahuan kurang baik Gaodiosus 2016, di Wilayah Kerja Puskesmas
sikapnya kurang baik. Karena banyak faktor Sintang Kecamatan Serawai Kalimantan Barat,
yang mempengaruhi sikap selain pengetahuan dengan hasil penelitian menunjukan dari 12
yaitu budaya, orang lain dan lingkungan. responden yang sikapnya kurang baik terdapat
Sikap masyarakat tentang pemanfaatan 83,3% yang tidak memanfaatkan pelayanan
pelayanan kesehatan dipengaruhi pula oleh kesehatan dan 16, 7% yang memanfaatkan
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 103
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 104
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
Adisti A Rumayar, 2018. Hubungan Antara Effendi, 2009. Manajemen Pusat Kesehatan
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh
Masyarakat Desa Kima Bajo Kecamatan Elmubarok Zaim, 2009. Membumikan Pendidikan
Wori. Skripsi. Nilai. Alfabeta. Bandung.
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 105
Determinan Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere, Imelda Kantohe
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 20 No. 2, September 2020 (97-106) 106