SKRIPSI
Oleh :
RIFYAL LAMANI
NPM.123050913080
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada
Oleh :
RIFYAL LAMANI
NPM.123050913080
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017” dengan lancar dan baik. Skripsi
ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi pada
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini peneliti
1. Orang tuaku Bapak Mohamad Lamani dan Ibu Sarapia Djalil yang tercinta
dan tersayang yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat bagi
peneliti.
2. Lukman La Basy,S.Farm.,Msc.,Apt, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
ini.
7. Kepala Polindes Pohon Batu yang telah banyak memberikan informasi terkait
beserta staf desa dan masyarakat yang telah memberikan kesemapatan kepada
membantu peneliti.
12. Teman seangkatan B13 yang telah banyak memberikan warna dalam perjalan
mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Peneliti sadar bahwa
Peneliti
Pengaruh Health Education Tentang Pemilihan Penolong Persalinan
Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Dusun Patinia Kecamatan
Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017
`
ABSTRAK
Rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Dusun Patinia salah satunya
disebabkan masih kurangnya pengetahuan terhadap pemanfaatan tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Sehingga masih banyak ibu hamil yang memilih melahirkan ditolong oleh dukun.
Walaupun sudah ada bidan desa dan tenaga kesehatan lainnya, keberadaan bidan desa masih belum
dimanfaatkan sepenuhnya di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan
pasangan usia subur (PUS) sebelum dan sesudah diberikan heath education tentang pemiihan
penolong persalinan serta pengaruh health education tentang pemilihan penolong persalinan pada
pasangan usia subur (PUS) di Dusun Patinia Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian
Barat Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode quasy-eksperimental dengan pendekatan
one-group pra-post test design. Sampel penelitian ditentukan menggunakan metode total sampling
yang berjumlah 64 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data
dengan SPSS, menggunakan uji nonparametric wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan 6
responden pengetahuan menurun, 52 responden pengetahuan meningkat dan 6 responden
pengetahuan tetap, serta diperoleh nilai signifikansi sebesar (p<0.001). Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan pasangan usia subur (PUS) sebelum diberikan health education
paling banyak berpengetahuan kurang mencapai 59 orang (92.2%) dan pengetahuan sesudah
diberikan health education paling banyak berpengetahuan baik mencapai 30 orang (46.9%) serta
terdapat pengaruh health education tentang pemilihan penolong persalinan.
dampak pada tingginya AKI dan AKB di Indonesia. Cakupan persalinan oleh
adalah menurunkan AKI atau maternal mortality rate (MMR) hingga tiga
Indonesia (SDKI) tahun 1991, AKI adalah 390 kematian per 100.000
kelahiran hidup. Dengan demikian, target AKI di Indonesia pada tahun 2015
adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2010). Data SDKI
2012 menunjukkan bahwa kematian anak selama lima tahun sebelum survei
mencapai umur 1 tahun. Enam puluh persen bayi mati terjadi pada umur 1
2012 sebesr 83,1% dan sebesar 13,5% persalinan dilakukan oleh dukun bayi
bersalin melalui pelayanan ibu hamil sampai masa nifas. Proses persalinan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten (dokter pesialis, dokter umum dan
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter
spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan serta
diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
Sebagian dari mereka juga memperoleh citra sebagai “orang tua” yang telah
(Amalia,2012).
Kelemahan utama dari mutu pelayanan adalah tidak terpenuhinya
standar minimal medis oleh para dukun beranak, seperti dengan praktek yang
tidak steril. Riwayat kasus kematian ibu dan janin menggambarkan apa yang
terjadi jika dukun beranak gagal mengetahui tanda bahaya dalam masa
kehamilan dan persalinan serta rujukan yangtelambat dan kecacatan janin pun
Bagian Barat merupakan salah satu daerah yang masih menggunakan tenaga
Barat, menunjukan pada tahun 2015 terdapat 484 ibu melahirkan dan terdapat
484 ibu melahirkan dan terdapat 353 orang atau sekitar 73% ibu melahirkan
atau sebanyak 131 jumlah ibu melahirkan dengan bantuan dukun bersalin
masih dibawah capaian nasional yaitu 89,89% dan dibawah dari target
Nasional yaitu 90% dan masih kurang dari target yang ditetapkan dalam
Dusun Patinia Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat pada
tahun 2015 terdapat 98 ibu melahirkan yang diantaranya 51 orang atau 52%
ibu melahirkan ditangani oleh tenaga kesehatan dan sebanyak 47 orang atau
48% ibu melahirkan ditangani oleh tenaga penolong persalinan non kesehatan
(Seknun, 2016). Sedangkan data yang diperoleh dari Polindes Pohon Batu
pada Januari 2016 sampai dengan Mei 2017 terdapat 31 ibu melahirkan di
Dusun Patinia dan semuanya ditangani oleh tenaga penolong persalinan yang
bukan tenaga kesehatan dan jumlah pasangan usia subur di Dusun Patinia
melahirkan ditolong oleh dukun. Walaupun sudah ada bidan desa dan tenaga
sepenuhnya di masyarakat.
Melihat gambaran tersebut sangat diperlukan adanya upaya peningkatan
mengatasi hal tersebut. Adapun bentuk bantuan atau peran serta masyarakat
yang berupa kesiap siagan perencanaan persalinan oleh pasangan suami istri
ibu dan bayi terutama ibu bersalin dalam rangka menurunkan angka kematian
Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Dusun Patinia Kecamatan Seram Barat
Tahun 2017?”.
1.3 Tujuan Penelitan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh health education terhadap tingkat
profesional.
1.4.2 Bagi Organisasi IBI
Diharapkan hasil temuan dari penelitian ini dapat memberikan
TINJAUAN PUSTAKA
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba,
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf, dan nutrisi disebut sebagai faktor-
Permatasari, 2012).
Menurut Wiknjosastro (2005) dalam Permatasari (2012) mulai dan
progesterone turun.
b. Plasenta menjadi tua
Vili korialis mengalami perubahan-perubahan,sehingga kadar
segera dikeluarkan.
d. Iritasi mekanik
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus franken hauser yang
degenerasi.
f. Induksi partus
Partus dapat ditimbulkan dengan jalan :
1) Gagang laminaria : bebrapa laminaria di masukkan dalamkanalis
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
2012).
Menurut Senewe (2003) dalam Rochayah (2012) Probabilitas untuk
dan tinggal di desa dan sebesar 10,4%apabila ibu pada waktu hamilnya
persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas,
lepas dari perilaku tindakan pencarian pengobatan dan hal ini terkait
dengan teori terjadinya suatu perilaku kesehatan, baik itu perilaku individu
Persalinan
a. Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan ibu dalam menyerap dan menerapkan
(Notoatmodjo, 2010).
b. Umur
Ibu yang berumur 35tahun atau lebih, kesehatan dan keadaan
2012).
c. Pendidikan
Pendidikan berpengaruh pada cara berpikir dan pengambilan
(Rochayah, 2012).
e. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan ibu baik
kematian pada ibu hamil dan juga anaknya. Jumlah persalinan yang
dan persalinan berikutnya. Oleh karena itu, ibu yang belum pernah
dukun daripada bidan dan dokter. Rasa takut masuk rumah sakit juga
Lumi, 2014).
Tidak berbeda dengan seorang bidan, dukun beranak melakukan
kesehatan
Menurut sinyalemen Dinkes, AKI cenderung tinggi akibat
dukun beranak atau peraji, kasus kematian ibu saat melahirkan masih
atau infeksi yang diderita ibu yang melahirkan tidak dapat dilakukan
(Lumi, 2014).
Kelemahan utama dari mutu pelayanan adalah tidak terpenuhinya
praktek yang tidak steril. Riwayat kasus kematian ibu dan janin
(Lumi, 2014).
1.1.2 Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
1. Defenisi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) dalam Rumadaul (2015)
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui
(Notoatmodjo,2014).
Skinner seperti dikutip oleh Notoatmodjo (2014) mengatakan
suatu bidang tertentu dengan baik secara lisan atau tulisan, maka dapat
setiap jawaban benar dari masing-masing pertanyaan diberi nilai 5 dan jika
sebagai berikut :
SP
N= x 100%
SM
Keterangan :
N : Nilai pengetahuan
bahwa faktor penentu untuk determinan pada manusia sulit untuk dibatasi
lainya, yaitu antara lain faktor pengalaman, keyakinan sarana fisik, sosio
sesuai teori Green Lawrence (1980), secara garis besar dipengaruhi oleh
dua faktor pokok,yakni faktor perilaku (behavior causes), dan faktor diluar
perilaku (non-behavior) selanjutnya perilajku itu sendriri ditentukan atau
sarana-saran kesehatan.
c. Faktor-faktor pendukung (reinforcing factors), yang terwujud dalam
bersangkutan.
e. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
tersebut.
g. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
Persalinan
Menurut WHO (2012), pengetahuan dapat membentuk keyakinan
tertentu sehingga seorang berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut.
kepatuhan seorang ibu untuk memeriksa kehamilan akan dapat terjaga dan
(Permatasari, 2012).
1.1.3 Tinjauan Umum Tentang Health Education
1. Defenisi Health Education
Health Education atau pendidikan kesehatan adalah proses untuk
sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar
c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna untuk meningkatkan
lain :
a. Dimensi Sasaran
1) Individu
Metode yang dapat dilakukan adalah :
a) Bimbingan dan konseling
Konseling kesehatan adalah kegiatan pendidikan
cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih dalam suatu
murid
2) Pendidikan kesehatan (health education) di rumah sakit atau di
keluarga pasien
3) Pendidikan kesehatan (health education) di tempat kerja dengan
dalam Septiana, 2014). Sedangkan alat bantu yang digunakan antara lain
alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau alat bantu dengar
dan lihat (audio visual) d=serta alat bantu media tulis seperti poster,
Pengetahuan Pengetahuan
Pasangan Usia Subur Health Pasangan Usia Subur
tentang pemilihan Education tentang pemilihan
penolong persalinan penolong persalinan
sebelum diberikan sesudah diberikan
health education health education
Keterangan :
= Variabel yang Diteliti
= Garis Penghubung
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
Pengaruh Health Education Terhadap Perubahan Tingkat
Pengetahun Ibu Tentang Pemilihan Penolong Persalinan
2.3 Hipotesis
Hipotesis Alternatif (Ha/H1) :Ada pengaruh health education tentang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan :
education
dalam Rahayu, 2016). Teknik sampling pada penelitian ini adalah total
0,05. Artinya suatu item dianggap valid jika memiliki korelasi signifikan
Total Correlaction.
Uji Validitas menggunakan teknik Corrected Item-Total
data berupa skor hasil persepsi suatu variabel baik variabel bebas maupun
sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentang terhadap perubahan
Rahayu, 2016).
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas Instrumen
≥0.6 atau memenuhi kriteria tinggi dan sangat tinggi. Penelitian ini
interval 0.80-1.00 (sangat tinggi) dan lebih besar dari nilai kemaknaan
Dusun Patinia.
c.9 Analisa
Dari data yang diperoleh tidak terdistribusi normal maka
dan yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Dusun Patinia merupakan salah satu dari dusun yang berada di Desa
Patinia sebelah utara berbatasan dengan dusun pohon batu, sebelah selatan
kawa dan sebelah timur berbatasan dengan laut pulau osi. Penelitian ini telah
responden (3.1%).
5. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Istri
Tabel 4.5
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Istri di Dusun Patinia
Tahun 2017
responden (25.0%).
Persalinan Terakhir
Tabel 4.6
Distribusi Responden Menurut Riwayat Persalinan
di Dusun Patinia Tahun 2017
sebanyak 46.9% (30 orang) berpengetahuan baik dan hanya 25.0% (16
tidak terdistribusi normal karena memiliki nilai p value < 0.05. Sehingga
4.1.5 Hasil Univariate Nilai Median Pengetahuan Tes Sebelum Dan Tes Sesudah Di
Dusun Patinia Tahun 2017 Dapat Diuraikan Pada Tabel Berikut :
Tabel 4.10
Distribusi Responden Menurut Nilai Rata-Rata Median Pengetahuan Tes
Sebelum Dan Tes Sesudah Diberikan Health Education Tentang Pemilihan
Penolong Persalinan Di Dusun Patinia Tahun 2017
Tabel 4.11
Distribusi Responden Menurut Uji Wilcoxon Pengetahuan Responden Tes
Sebelum Dan Tes Sesudah Diberikan Health Education Tentang Pemilihan
Penolong Persalinan Tahun 2017
terendah 1 dan tertinggi adalah 15. Diperoleh nilai signifikan 0.000 (p <
subur (PUS)”.
4.2 Pembahasan
Sebelum dilakukan perlakuan berupa Health Education, peneliti
persalinan pada pasangan usia subur (PUS) di Dusun Patinia juga sebagai
tolak ukur apakah perlakuan yang diberikan berpengaruh terhadap
dengan mengunjungi rumah responden satu per satu. Setelah dilakukan tes
Pada 29-30 Juli 2017, peneliti melakukan tes sesudah berupa penyebaran
pengetahuan responden antara tes sebelum dan tes sesudah. Nilai median tes
sebelum adalah 3.50 sedangkan tes sesudah adalah 11.00. Nilai median
pasangan usia subur ini memiliki pengetahuan kurang pada tes sebelum karena
yang baru saja memiliki anak berusia 1 bulan. Berdasarkan hasil wawancara
lebih lanjut, mereka berdua mengaku bahwa pada saat setelah sang istri
desa pohon batu tentang persalinan dan perawatan pasca persalinan. Saat
orang dari 64 responden dan bahkan ada yang hanya bisa menjawab 1 jawaban
benar dari 15 pertanyaan yang disediakan. Hal ini karena ada 7 responden
tamat Sekolah Dasar, sehingga menyebabkan ada yang masih belum bisa
membaca dan bahkan ada yang tidak bisa berbahasa indonesia. Peneliti sempat
bahasa daerah buano. Hal ini sesuai dengan pernyataan Qomariah (2013)
persalinan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina
memperoleh tambahan pengetahuan yang lebih luas sehingga ibu hamil akan
dengan ibu yang tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan ibu hamil tidak
komplikasi yang mungkin terjadi pada saat bersalin dapat ditangani dengan
baik (Iriawanti, 2007). Hal ini sejalan dengan penelitian Seknun (2016) yang
didapatkan terdistribusi normal uji analisis data yang digunakan adalah uji
parametric yaitu Uji T berpasangan, tetapi bila data tidak terdistribusi normal
berdistribusi tidak normal maka uji yang digunakan adalah uji non parametric
sebelum data ditransformasi p value tes sebelum yaitu 0.000 dan tes sesudah
yaitu 0.000. Karena nilai p value < 0.05 maka dapat dinyatakan data tidak
memberikan materi dalam bentuk leaflet (selebaran) agar isi materi bisa dapat
mudah dimengerti oleh responden. Tetapi karena responden banyak yang
dapat membuat pasangan usia subur memilih penolong persalinan yang bukan
dari tenaga kesehatan bahkan yang belum terlatih. Hal ini dapat ditangani
memperoleh pengetahuan yang baru dan juga sebagai salah satu cara untuk
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
pada pasangan usia subur (PUS) di Dusun Patinia Kecamatan Seram Barat
masyarakat agar lebih tepat sasaran pada saat memberikan materi yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, A.E. (2012) Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitan. Penerbit Gava
Media : Yogyakarta