SKRIPSI
OLEH :
YUSMEIMAN ZAI
180203096
SKRIPSI
OLEH :
YUSMEIMAN ZAI
180203096
YUSMEIMAN ZAI
180203096
Dosen Pembimbing,
Diketahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
FakultasFarmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
I. IDENTITAS DIRI
I. RIWAYAT PENDIDIKAN
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang – Undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh Pemerintah. Tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui Implementasi
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan pasien
rawat jalan di UPTD Puskesmas Namohalu Esiwa Kabupaten Nias Utara Tahun 2020.
Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN resmi diluncurkan pada tanggal 1 Januari 2014.
Jenis Penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan rancangan studi
kasus. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Namohaluesiwa Kabupaten Nias
Utara. Metode Pengambilan Sampel pada penelitian ini adalah metode Purposive Sampling
dimana informan penelitian ditentukan oleh peneliti sendiri.
Komunikasi pelayanan kesehatan pasien JKN rawat jalan di UPTD Puskesmas Namohalu
Esiwa Kabupaten Nias Utara Tahun 2020, masih sangat kekurangan dimana dari hasil
penelitian ini menyimpulkan, Tenaga Kesehatan dalam mengkomunikasikan pemberian
Pelayanan di UPTD Puskesmas Namohalu Esiwa masih kurang, dimana masih ada tenaga
kesehatan jika pasien datang berobat tidak mengkomunikasikan layanan yang akan
diberikan kepada pasien dan Sumber Daya saat melakukan proses pelaksanaan JKN pada
pemanfaatan pelayanan kesehatan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Namohalu Esiwa
Kabupaten Nias Utara Tahun 2020, masih kurang dimana Sumber Daya Kesehatan di
Puskesmas Namohalu Esiwa masih belum memadai sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No.75 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dengan hal tersebut maka untuk
kedepan Puskesmas Namohalu Esiwa perlu penambahan sumber daya kesehatan untuk
menunjang peningkatan pelayanan dalam mengimplementasikan pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pasien Rawat Jalan di UPTD
Puskesmas Namohalu Esiwa.
The National Health Insurance (JKN) is part of the National Social Security System (SJSN)
which is organized by using a mandatory social health insurance mechanism based on Law
Number 40 of 2004 concerning SJSN with the aim of meeting the basic needs of proper
public health. which is given to every person who has paid contributions or whose
contributions have been paid by the Government. The research objective is to determine the
implementation of the implementation of national health insurance in the utilization of
outpatient health services at the UPTD Namohalu Esiwa Community Health Center, North
Nias Regency in 2020. The National Health Insurance or JKN was officially launched on
January 1, 2014. This type of research uses qualitative methods with a design case study.
The location of this research was conducted at the Namohaluesiwa Health Center, North
Nias Regency. The sampling method in this research is purposive sampling method in
which the research informants are determined by the researcher himself.
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan proposal ini. Tujuan
penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
sidang skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat program S1
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Uversitas Sari Mutiara Indonesia.
Pada proses penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
peneliti menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada Bapak Jasmen
Manurung, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan pengarahan sampai
terselesaikan skripsi ini.
1. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes., selaku Rektor Uversitas Sari
Mutiara Indonesia.
2. Ibu Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM., selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Ilmu Kesehatan Uversitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Bapak, ibu dosen dan seluruh staf pengajar Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Uversitas Sari Mutiara
Indonesia.
Serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih
atas bantuan, nasehat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga amal ibadah, dan dorongan serta do’a yang diberikan kepada peneliti
dengan tulus dan iklas mendapatkan Rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Peneliti
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
“managed care”, yaitu keterpaduan antara pelayanan kesehatan yang bermutu dan
kenaikan biaya pelayanan antara lain dengan prospective payment dan pelayanan
melalui fasilitas pelayanan kesehatan primer meliputi pelayanan rawat jalan dan
rawat inap bersifat holistic. Berdasarkan Permenkes No.71 tahun 2013, tentang
kesehatan diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah. JKN dimulai sejak 1 Januari tahun 2014 yang secara bertahap menuju
kepada setiap orang yang sakit, tetapi jaminan kesehatan universal idealnya harus
Kesehatan yang tertuang peraturan BPJS No 24 tahun 2011 merupakan salah satu
miskin dan dak mampu yang tergolong sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Namun dalam prateknya terdapat masalah sosial yang dak sesuai dengan unsur-
unsur hukum yang ideal. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya pasien
penerima bantuan Iuran yang ditolak oleh Rumah Sakit, karena menggunakan
yang dipandang sebagai sesuatu yang menyeluruh yang melipu pada pelayanan
penyelenggara jaminan sosial kesehatan dak hanya dilihat dari satu sudut pandang
dibuat namun tujuan regulasi belum tercapai, perbedaan data kepesertaan, kriteria
Kesehatan Nasional.
Puskesmas Namohalu Esiwa bahwa Jumlah Penduduk 16.876 orang, dari jumlah
penduduk tersebut Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 12.041 peserta
sedangkan Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI) sebanyak 3.876
pada saat penulis melakukan studi pendahuluan dengan salah seorang pasien
umum yang tidak memiliki Kartu JKN mengatakan bahwa pelayanan masih
kurang, dimana sarana dan prasarana puskesmas belum lengkap, serta prosedur
untuk memiliki kartu JKN sangat rumit. Disamping itu juga pasien menjalaskan
bahwa sangat sulit untuk mendapatkan kartu JKN yang di biayai oleh pemerintah.
Esiwa dengan narasumber dr. Indra Setiawan Harefa sebagai Dokter umum
pada peserta JKN menekankan pelayanan basic need (kebutuhan dasar) dan bukan
kesalahan tindakan medis (medical eror) maupun kejadian yang tidak diharapkan.
beberapa kondisi faktual yang dapat ditemui di lapangan yakni belum sepenuhnya
anggapan masyarakat jika hanya berobat dirawat jalan tidak membutuhkan BPJS
yang dibayarkan setiap bulan untuk peserta non PBI dianggap terbuang sia-sia.
Permasalahan lain yang muncul adalah kurang pahamnya pasien dimana harus
dilayani dan masih ditemukannya kartu yang belum ada pemberi pelayanan
kesehatan (PPK) nya. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Januari 2014 yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
daerah
yang sudah berlangsung selama puluhan tahun, solusi yang paling rasional dan
kesehatan yang dibutuhkan oleh rakyat, itulah sistem yang kini kenal dengan
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan
b. Imunisasi dasar
d. Skrining kesehatan
Iuran jaminan kesehatan bagi peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh
Pemerintah. Iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja penerima upah dibayar
oleh
pemberi kerja dan pekerja. Iuran jaminan kesehatan bagi peserta pekerja bukan
penerima upah dan peserta bukan pekerja dibayar oleh peserta yang bersangkutan
a. Kegotongroyongan
Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), prinsip gotong royong berarti
peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang
sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud karena kepesertaannya bersifat
b. Nirlaba
secara nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Tujuan
manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari
d. Portabilitas
6. Dana Amanah
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada badan
dana
PBI Jaminan Kesehatan. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang
tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang ditetapkan dengan ketentua
peserta yang
tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas :
c. Anggota Polri
d. Pejabat Negara
f. Pegawai swasta
menerima upah.
a. Investor
b. Pemberi kerja
c. Penerima pension
d. Veteran
e. Perintis kemerdekaan
keluarganya
2. Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta
BPJS
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Masyarakat. Adalah hal yang baru
dan inofatif dalam era JKN dimana Fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan
Dari hal di atas kita sudah dapat melihat bahwa kedudukan dan posisi
puskesmas di era JKN ini benar-benar sudah harus merevitalisasi diri menghadapi
1. Dana Kapitasi ; adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar di muka
kepada FKTP oleh BPJS Kesehatan berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar
hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan
2.1.8. Pembiayaan
1. Iuran
2. Iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur
3. Pembayar Iuran
b. Bagi peserta penerima upah, iuran dibayar oleh pemberi kerja dan pekerja
c. Bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja iuran
4. Pembayaran Iuran
Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase dari upah(untuk pekerja penerima upah) atau suatu jumlah nominal
tersebut setiap bulan kepada BPJS kesehatan secara berkala (paling lambat
tanggal 10 setiap bulan).Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka iuran
5. Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja wajib
membayar iuran pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10
dilakukan diawal.
2.2 Implementasi
publik. Proses kebijakan adalah suatu rangkaian tahap yang saling bergantung
Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Wahab (1991)
individuals (or groups) that are directed at the achievement of objectives set forth
in prior policy decisions” (tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-
kebijakan.
ataupun masyarakat.
dari :
fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan
pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health services), yang sangat
kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/ out
lanjut
yang diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan rawat inap (in
patient services) yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat
pelayanan ini di Indonesia adalah Rumah Sakit kelasA dan B (Azwar, 1996).
Berdasarkan teori diatas maka kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Input : Proses :
Output :
1. Sarana dan Implementasi
prasarana Implementasi
2. SDM 1. Komunikasi
kebijakan JKN
3. SOP 2. Sumber daya
di Puskesmas
METODOLOGI PENELITIAN
kasus (case studies), yaitu suatu proses pengumpulan data dan informasi
berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi untuk memahami
secara efektif bagaimana orang, kejadian, social setting itu beroperasi atau
Tahun 2020
Dokter/Tenaga Kesehatan, Pasien Peserta PBI dan Pasien Paserta Non PBI
Kesehatan Nasional.
maksud tertentu dengan dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju atau
bersama dengan informan, mereka pada dasarnya sangat senang dan mudah
sekali dimintai keterangan apabila posisi peneliti telah mereka anggap teman.
kondisi yang demikian, segala data yang dibutuhkan peneliti bisa terpenuhi
ini adalah wawancara mendalam (in depth interview) melalui wawancara tak
sehingga akan lebih dapat mengikuti alur pembicaraan responden. Alat bantu
handphone.
1. Reduksi data
2. Data Display.
yang panjang dari sebuah teks atau diagram, chart atau matriks yang
menyediakan cara baru mengatur dan berpikir tentang data yang lebih
pada waktu penarikan kesimpulan selalu bersumber dari reduksi data atau
data yang sudah direduksi dan dari display data. Verifikasi terkait dengan
muncul.
BAB IV
Esiwa Kecamatan Namohalu Esiwa Kabupaten Nias Utara dipimpin oleh Ibu
Posyandu Plus.
sebanyak 16.876 jiwa, yang terdiri dari 7.547 laki-laki dan 9.329 perempuan,
Gunungsitoli.
Kabupaten Nias Utara Tahun 2020”. Maka diperoleh hasil sebagai berikut :
4.3.1 Komunikasi
media leaflet dan banner. Hal ini ditujukan agar pasien dan keluarganya
bisa melihat informasi tersebut pada saat datang berobat. Hal ini
yang ada di depan pintu puskesmas. Selain itu, digunakan juga melalui
puskesmas.
Kepala Puskesmas.
“Sampai saat ini sember daya kesehatan masih kurang, dimana
salah satunya kita masih kekurangan dokter gigi dan ada beberapa
yang lain masih kurang, Belum semua mengikuti pelatihan, karena
kondisi anggaran tidak memungkinkan untuk mengikuti pelatihan,
namun semua rencana yang direncanakan puskesmas belum tentu
di ijinkan oleh dinas kesehatan, jadi pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat sudah dirasakan tetapi belum sepenuhnya, karena ada
beberapa fasilitas di puskesmas yang masih kurang”.
belum memadai.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Komunikasi
Peserta PBI dan Peserta Non PBI menyatakan bahwa setiap berobat di
dengan baik.
informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
prasarana puskesmas.
pasien peserta PBI dan Pasien Peserta Non PBI menyatakan bahwa, di
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
pelayanan.
Esiwa Kabupaten Nias Utara Tahun 2020, masih kurang dimana Sumber
5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Pasien/Masyarakat
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti,
Y, dan Rachmawati, IN., 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam
Riset Keperawatan. Jakarta: PT. Raja
Azwar, Azrul. 1996. Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu. Yayasan
Penelitian Ikatan Dokter Indonesia: Jakarta.
Basrowi dan Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta.
Jakarta.
Winarno, Budi. 2005. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Media
Pressindo (Anggota IKAPI).
I. Karakteristik Informan
a. Nama :
b. Umur :
c. Pendidikan :
d. Pekerjaan :
1. Komunikasi
a. Apa saja media yang digunakan untuk memberikan informasi tentang
program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Namohalu Esiwa
b. Siapa saja Penerima Informasi Tentang Jaminan Kesehatan Nasional di
Puskesmas Namohalu Esiwa.
c. Bagaimana Kebijakan Puskesmas jika masyarakat berobat tapi belum
memiliki Kartu BPJS.
2. Sumber Daya
a. Bagaimana mengenai Sumber Daya Tenaga Kesehatan apa sudah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan.
b. Apakah semua tenaga kesehatan telah mengikuti pelatihan sesuai dengan
tupoksinya masing-masing.
c. Apakah Semua Dana yang diterima dari BPJS sudah dijalankan sesuai
dengan program atau rencana puskesmas
d. Menurut Bapak/ Ibu, bagaimana Sumber Daya Fasilitas Kesehatan dalam
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Namohalu Esiwa sudah di rasakan masyarakat?
Hari/ Paraf
No Materi Konsul Saran Pembimbing
Tanggal Pemb.Proposal
Sabtu,
Konsul Judul Mohon dibuat dulu BAB
1 22 Februari
Proposal I, III dan III
2020
Selasa, Silahkan diperbaiki,
Konsul BAB I,
2 03 April sekalian dibuat cover
III dan III
2020 dan daftar isinya.
1. Pedomanwawa
ncarabukankuesion
er,
artinyapedomanwa
wancarahanyaalat
yang
mungkinbisaberub
ah di
lapangansesuaijaw
abanresponden.
Konsul
Senin, 2. Padadefinisikon
Kuesioner dan
3 27 April eptual,
Defenisi
2020 uraikanbagianbagia
Konseptual
nUtamapenelitian
yang
adapadakuesioner
yaitu: komunikasi,
sumberdaya,
danhallainnya.
3. TambahkanKera
ngkaberpikirada di
bab 2
- Pada dasarnya sdh
bisa.
- Silahkan
Konsul
dipersiapkan, baca
Pedoman
Jumat, 15 puku panduan.
4 Wawancara,
Mei 2020 - Di siapkan
dan Kerangaka
administrasinya,
Berpikir
sdh bisa maju,
coba direncanakan
jadwal majunya.
- Coba perhatikan
cara penulisan BAB
4, disesuaikan
dengan standar
Jumat, 04 Konsul BAB IV - Coba diperhatikan
6
September dan BAB V sub bab di BAB 4
- Tolong dibuat
pragraf pendapat
peneliti dari hasi
wawancara
- Spasi tulisan harus
4 cm dari kiri
Perbaikan BAB
Sabtu, 05 - Kerangka konsep
IV dan
7 September penelitian kualitatif
Sistematika
2020 tidak ada variabel
Penulisan
independen dan
dependen
LEMBAR BUKTI KONSUL PROPOSAL
BERITA ACARA PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
Pada hari ini Selasa tanggal 02 bulan Juni tahun 2020 telah diadakan seminar proposal
oleh :
NIM : 180203096
Peminatan : AKK
1 - Tambahkan Penguatan
Masalah pelaksanaan Ketua Penguji
JKN untuk
memperkuat latar
belakang.
- Pedoman wawancara (Jasmen Manurung, SKM, M.Kes)
disesuikan dengan
informannya.
- Tambahkan penguatan
latar belakang
- Tambahkan Jumlah Penguji I
Penduduk dan
Kepersetaan PBI dan
Non PBI
- Tambahkan Informan
2
Penelitian (Peserta PBI
dan Non PBI)
- Tambahkan
Keterangan di (Karnirius Harefa, M. Biomed)
kerangka pikir.
- Konsistensi
penggunaan kata JKN
dan BPJS.
- Tambahkan Penguatan Penguji II
Masalah pelaksanaan
JKN untuk
memperkuat latar
belakang.
3
- Konsistensi Penulisan
aspek varibel (Henny Arwina Bangun, SKM, M.Kes)
- Pedoman wawancara
disesuikan dengan
informannya.
(Yusmeiman Zai)