BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
128 tahun 2004 Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas sebagai Unit
kesehatan (Permenkes)
1
2
RI, 2010)
kesehatan lain yang dituju adalah paraktik dokter, poliklinik dan rumah
puskesmas.
diterimanya.
Semarang.
2016 ditemukan bahwa kunjungan rawat inap dan rawat jalan Puskesmas
kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam adalah 33407 jiwa. Dari data
5
Visit Rate sebesar 0.32 pada tahun 2016. Sedangkan Visit Rate yang
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa belum setengah dari Visit Rate yang
bahwa sasaran program masih belum tercapai jika dilihat dari jumlah
kesehatan di Puskesmas. Selain itu juga tidak ada dukungan dari keluarga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2017
2. Tujuan Khusus
2017
7
2017
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
penelitian.
2. Manfaat Praktis
kesehatan
Tunggul Hitam tahun Padang tahun 2017. Penelitian ini dilakukan pada
ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional. Data diambil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat
1. Pengertian Minat
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.”
datang dari dalam diri seseorang yang didasarkan rasa suka dan tidak
adanya paksaan dari pihak luar. Dengan kata lain, minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
9
10
a. Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2010).
b. Pengalaman
c. Informasi
pada objek yang disusun menurut besar atau urutan (range), tetapi
nomor tersebut tidak menunjukkan jarak yang sama antar dua nomor,
mean dan tidak memiliki minat jika total skor < mean.
B. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
2009).
2. Tujuan Puskesmas
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau
3. Fungsi Puskesmas
meliputi :
kerjanya.
C. Sikap
1. Pengertian Sikap
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Jadi manifestasi dari sikap
stimulus atau objek, proses selanjutnya dia akan menilai atau bersikap
2011).
2. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
b. Merespons (Responding)
sikap.
16
c. Menghargai (Valuing)
a. Pengalaman pribadi
dianggap penting.
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
konsumennya.
f. Faktor emosional
pertahanan ego.
4. Pengkuruan Sikap
Sifat sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat
2012).
b. Setuju : nilai 3
c. Setuju : nilai 2
STS TS S SS
19
T = 50 + 10 X–x
Sd
Keterangan :
skor T
D. Dukungan Keluarga
(Dion, 2013)
yang memperhatikan.
2. Tipe Keluarga
dikelompokkan menjadi
21
c. Keluarga kecil yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri tanpa
anak.
d. Single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua
e. Keluarga usia lanjut yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri
(1998) yang sampai saat ini masih dipakai dalam sauhan keperawatan
sumber daya dan dana akan habis. Orang tua perlu mengenal
22
anggota keluarga.
1) Keadaan penyakitnya
dibutuhkan
masyarakat
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan Penilaian
individu.
c. Dukungan instrumental
kegiatan
24
d. Dukungan informasional
mean.
25
pendidikan gelar D3, S1, S2 dan S3. Hal inilah yang membedakan
3. Pelayanan Kesehatan
skor ≥ mean dan tidak memuaskan jika total skor < mean (Hastono,
2006)
28
F. Kerangka Teori
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Sikap
Nilai
Faktor Pendukung
Lingkungan fisik
Ketersediaan fasilitas Perilaku Kesehatan
Pelayanan Petugas
Kesehatan
Faktor Pendorong
Motivasi (dukungan
keluarga)
Kebijakan
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
G. Kerangka Konsep
Sikap
Petugas Kesehatan
H. Defenisi Operasional
I. Hipotesis Penelitian
Ha1 : Ada hubungan signifikan antara sikap dengan minat berobat masyarakat ke
Puskesmas
Ha2 : Ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan minat berobat
masyarakat ke Puskesmas
Ha3 : Ada hubungan signifikan antara pelayanan petugas kesehatan dengan minat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bersamaan.
1. Populasi
10791 jiwa.
2. Sampel
responden
menjadi responden
b. Kriteria Eklusi
responden
Pengambilan data dilakukan selama 10 hari yang dimulai pada tanggal 05-
ditempuh, diantaranya :
Pada variabel sikap, untuk pernyataan positif diberi kode 1 jika sangat
tidak setuju (STS), 2 jika tidak setuju (TS), 3 jika setuju (S), dan 4 jika
diberi kode 1 untuk tidak pernah, 2 untuk jarang, 3 untuk sering, dan 4
untuk tidak pernah, 2 untuk jarang, 3 untuk sering, dan 4 untuk selalu
ditetapkan.
F. Analisis Data
2. Analisis Bivariat
36
kepercayaan 95% p<0,05 artinya jika diperoleh p < 0,05 ada hubungan
antar variabel.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hitam berdiri sendiri namun pelayanan BPJS Kesehatan masih belum bisa
di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, oleh karena itu pasien peserta BPJS
adalah :
B. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur,
Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Pekerjaan di Puskesmas
Dadok Tunggul Hitam Padang
Tahun 2017
1 Umur f %
20-30 17 43,6
30-40 15 38,5
40-50 7 17,9
Total 39 100.0
2 Pendidikan f %
SD 2 5,1
SMP 20 51,3
SMA 15 38,5
PT 2 5,1
Total 39 100.0
3 Jenis Kelamin f %
Laki-Laki 14 35,9
Perempuan 25 64,1
Total 39 100.0
4 Pekerjaan f %
39
PNS 2 5,1
Wiraswasta 20 51,3
Nelayan 1 2,6
Ibu Rumah Tangga 16 41,0
Total 39 100.0
Pada tabel 4.1 dapat dilihat dari 39 responden memiliki usia
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Minat Berobat
Masyarakat di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang
Tahun 2017
Minat Berobat f %
Tidak Memiliki Minat 22 56.4
Memiliki Minat 17 43.6
Total 39 100
Tunggul Hitam.
2. Sikap
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap
di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang
Tahun 2017
Sikap f %
Negatif 21 53.8
Positif 18 46.2
Total 39 100
40
3. Dukungan Keluarga
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam
Padang Tahun 2017
Dukungan Keluarga f %
Tidak Mendapat
23 59.0
Dukungan
Mendapat Dukungan 16 41.0
Total 39 100
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pelayanan Petugas Kesehatan terhadap Minat
Berobat di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang
Tahun 2017
Pelayanan Petugas
F %
Kesehatan
Tidak Puas 23 59.0
Puas 16 41.0
Total 39 100
1. Sikap
Tabel 4.6
Hubungan Sikap dengan Minat Berobat Masyarakat
di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang
tahun 2017
memiliki minat berobat lebih tinggi pada responden dengan sikap negatif
(22.2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0.000, maka dapat
2. Dukungan Keluarga
Tabel 4.7
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Minat Berobat Masyarakat
di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang
tahun 2017
Tabel 4.8
Hubungan Pelayanan Petugas Kesehatan dengan Minat Berobat
Masyarakat di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam Padang
tahun 2017
memiliki minat berobat lebih tinggi pada responden yang tidak puas
dengan responden yang puas dengan pelayanan petugas (31.3%). Hasil uji
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
1. Sikap
pemanfaatan Puskesmas.
manifestasi dari sikap tidak dapat langsung dilihat, namun hanya dapat
sehingga mereka tidak yakin dan tidak memiliki minat untuk berobat
2. Dukungan Keluarga
(nuclear family)
46
karena merasa lebih nyaman dan tingkat keyakinan untuk sembuh dari
B. Analisis Bivariat
Puskesmas
49
(22.2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0.000, maka dapat
Hal ini bisa saja di pengaruhi oleh biaya berobat ke Puskesmas yang
ke tempat lain tapi karena minat dari dalam hatinya sendiri untuk
Masyarakat di Puskesmas
dipengaruhi oleh hal lain selain dukungan keluarga, seperti rasa aman
sebagainya.
Masyarakat di Puskesmas
52
memiliki minat berobat lebih tinggi pada responden yang tidak puas
(31.3%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0.021, maka dapat
0,035.
faktor ekonomi keluarga, akses berobat ke tempat lain, faktor usia, dan
oleh karena itu petugas tidak boleh melalaikan tugas untuk melayani
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
tahun 2017
(p=0,021<0,05)
B. Saran
54
1. Bagi Peneliti Selanjutnya