Nama:Rafika Ridha
Askeb Komunitas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Wibowo (2010) stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadiseseorang
karena pengaruh lingkungannya, Sedangkan stigma pelayanan kesehatanadalah anggapan buruk/negatif
yang diterima oleh individu terkait hal yang berhubungandengan pelayanan kesehatan khususnya
Puskesmas.Sampai saat ini belum ada penelitianyang meneliti tentang hubungan antara stigma dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Menurut Abbas dan Kristiani (2006) faktor biaya menjadi alasan masyarakat
tidakmemanfaatkan pelayanan bidan didesa.Syafriadi, Kusnanto dan Lazuardi (2008)menyebutkan
bahwa faktor keterpencilan, sulit dan mahalnya transportasi merupakanhambatan untuk menjangkau
sarana kesehatan.Nurcahyani (2000) menyimpulkan adahubungan antara biaya berobat, biaya
transportasi, jarak dan lama waktu terhadappemanfaatan pelayanan.
Studi kualitatif Elemita dan Hasanbasri (2006) menyimpulkan bahwa pemakaianrawat inap
di Puskesmas Sipayung Rengat menunjukan masyarakat lebih banyak memilihperawatan di tempat lain.
Bagi masyarakat Sipayung Rengat ada 4 alternatif perawatanyang dapat diambil di luar Puskesmas
Sipayung Rengat yaitu pelayanan di RSUDIndragiri Hulu, Rumah sakit di ibu kota provinsi, Puskesmas lain
dan perawatan melaluidokter dan praktek swasta. Masyarakat memilih Puskesmas Sipayung Rengat
sebagaitempat layanan karena merupakan salah satu sarana pelayanan yang mudah dijangkau.
Disamping memperhatikan faktor jarak dan transportasi juga ada pertimbangan lain yaitusegera
mendapatkan pertolongan. Puskesmas akan membuat rujukan jika tidak dapatmenangani pasien dan
memberikan layanan transportasi berupa ambulan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yangbertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
B. Fungsi Puskesmas
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yang terdiri atas pelayanan
kesehatan individu dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di
satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar
puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW).Masing-masing
puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban masing –masing
puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1) Kepala puskesmas
2) Wakil Kepala (disesuaikan beban kerja dan kebutuhan puskesmas dan yang menetapkan ada atau
tidak adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota).
Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan :
c) Keuangan
e) Umum dan kepegawaian
1. Kepala Puskesmas
Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan
dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan
pelaporan.
3. Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi.
4. Unit II
5. Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.
6. U nit IV
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
7. Unit V
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhan kesehatan
masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.
9. Unit VI
b) Antara Puskesmas dengan Camat dan Badan Penyantun Puskesmas dalam bidang pembangunan
kesehatan di wilayah Kecamatan.
F. Sistem Rujukan
a. Pengertian
Seperti yang telah dirumuskan dalam SK Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 1972 tentang
Sistem Rujukan adalah suatu system penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggungjawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara
vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara
horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
4) Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, Laboratorium atau fasilitas pelayanan lainnya.
G. Strafikasi Puskesmas
1. Pengertian
Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas, dalam rangka perkembangan
fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah.
2. Tujuan
a. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka mawas diri
c. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas sebagai masukan
untuk pembinaan lebih lanjut
3. Pengelompokan Stratifikasi
H. Perencanaan Mikro
1. Pengertian
Perencanaan micro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5 tahun,
termasuk rincian tiap tahunnya.
2. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi puskesmas
sehingga meningkatkan fungsi puskesmas.
3. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk jangka waktu 5 tahun secara tertulis.
b. Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran rencana kerja 5 tahunan.
b) Penyusunan Rencana
5. Perencanaan yang disusun berdasarkan preoritas masalah yang disusun secara sistematis.
b) Penulisan dokumen
1) Pendahuluan
7) Penutup
1. Definisi
Upaya untuk menggalang kerjasama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehatan
puskesmas sesuai dengan rencana yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan pokok puskesmas,
sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatannya.
2. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas bekerja sama dengan tim dan membina kerjasama lintas
program dan lintas sektoral.
3. Tujuan Khusus
4. Ruang lingkup
5. Komponen
J. Supervise Puskesmas
1. Pengertian
Upaya pengarahan dengan cara mendengar alasan dan keluhan-keluhan tentang masalah dalam
pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kemampuan pelaksana dalam
melaksanakan upaya kesehatan puskesmas.
2. Tujuan Umum
1. Pengertian
adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi
keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
2. Tujuan :
a) Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok puskesmas secara
akurat tepat waktu dan mutakhir
b) Terlaksananya pelaporan data-data secara teratur di berbagai jenjang administrasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku
c) Dipergunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan program
kesehatan masyarakat melalui puskesmas diperbagai tingkat administrasi
3. Ruang Lingkup
a) SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan pelayanan
kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi; pelayanan kesehatan
perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang
meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan
Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
B. Saran
Melihat dari sisi pelayanan kesehatan masyarakat utamanya dalam pelayanan di pustu penulis
menyarankan agar peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya tenaga medis agar dapat
menyeluruh ke pelosok daerah yang terpencil, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat merata. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman maupun pembaca
DAFTAR PUSTAKA
RajaGrafindo Persada.