Oleh :
Rafika Ridha
Reskha Yuliana
Kelahiran dan Nifas Normal pada Setting Komunitas dan Rumah Sakit
Melakukan pengolahan pelayanan ibu hamil , nifas dan laktasi bayi dan balita
c. Mengelola polindes
d. Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayi dan balita
d. Berkomunitas dengan pekerja kesehatan professional lainnya (bidan, Dokter, dan Bidan)
dengan bias hormat dan martabat
e. Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk
memastikan sistem penyuluhan yang optimal
g. Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpantau meningkatkan aksis dan mutu
asuhan kesehatan
h. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita serta kondisi hidup mereka serta
menghilangkan prakte-praktek kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita
b. Pengetahuan dan Keterampilan Kebidanan pada Kehamilan,
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Peraturan tenaga kesehatan ditetapkan
dalam undang-undang dan peraturan pemerintahan. Tugas dan kewenangan bidan serta
ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam peraturan atau
keputasan menteri kesehatan. Kegiatan praktek bidan dikontrak oleh peraturan tersebut.
Bidan harus dapat mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang meminta
pertolongan kepadannya. Ibu dan anak merupakan bagian dari keluarga. Oleh karena itu,
kegiatan bidan sangat erat kaitannya dengan keluarga. Tanggung jawab bidan tidak hanya
pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga. Bidan harus dapat
mengidentikasi masalah dan kebutuhan keluarga serta memberi pelayanan dengan tepat dan
sesuai dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan keluarga. Pelayanan yang membutuhkan
keselamatan, kepuasan, dan kebahagiaan selama masa hamil atau melahirkan. Oleh karena
itu, bidan harus mengerahkan segala kemampuan pengetahuan, sikap, dan perilakunya dalam
memberi pelayanan kesehatan keluarga yang membutuhkan.
6) Tanggung jawab terhadap profesi
Bidan harus menerima tanggung jawab keprofesian yang dimilikinya. Oleh karena itu,
ia harus mematuhi dan berperan aktif dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan
kewenangan dan standar keprofesiannya.
Bidan harus serta dalam kegiatan organisasi bidan dan badan resmi kebidanan. Untuk
mengembangkan kemampuan profesiannya, bidan baru mencari informasi tentang
perkembangan kebidanan melalui media kebidanan, seminar dan pertemuan ilmiah lainnya.
Semua bidan harus menjadi anggota organisasi bidan. Bidan memiliki hak mengajukan suara
dan pendapat tentang profesinya.
- Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis, pada saat pergantian dinas.
- Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan
pasien dalam menerima pelayanan.
- Melaksanakan aseptik dan teknik antiseptik
- Menerima pasien yang akan bersalin atau tindakan yang terkait dengan kebidanan
dan kandungan, sesuai prosedur dan kebijakan yang berlaku dirumah sakit
- Mengkaji kebutuhan pasien dan masalah kesehatan, sesuai batas kemampuannya
dengan cara : melakukan anamnesa, melakukan pemeriksaan yang meliputi
- a) pemeriksaan fisik
- e) keracunan kehamilan
- Membantu merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan lebih
lengkap
- - Memberi bimbingan persalinan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien
- -Memberi pertolongan persalinan dengan batas kemampuan
- merawat dan meneliti bayi baru lahir dan mencatat identitasnya
- memindahkan ibu dan bayinya ke ruang rawat disertai petunjuk tindakan keperawatan
dan program pengobatan selanjutnya secara lisan maupun tertulis.
- memantau dan menilai keadaan pasien tentang, proses persalinan,keadaan bayi,
keadaan plasenta, perdarahan sesudah persalinan.
Daftar Pustaka
Andriana, E. (2013). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi
Hypnobirthing. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Astuti, T. & Yamin, M. (2017). Pengaruh Posisi Tegak (Upright) Terhadap Rasa
Nyeri dan Lamanya Kala I Persalinan Ibu Primipara. Jurnal Kebidanan,
9(1), 87-94.
Azis, W., Nooryanto, M., & Andarini, S. (2015). Terapi Murotal Al-Qur'an Surat
Arrahman Meningkatkan Kadar β-Endorphin dan Menurunkan
Intensitas Nyeri pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, 28(3), 213-216.