Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

BIDAN DI
KOMUNITAS Kelompok 1:
• Agnia rahmah
• Suci dewanti
• Ikvina saadatul l
TUGAS UTAMA BIDAN DI KOMUNITAS
Asuhan mendasar kebidanan komunitas mencakup pencegahan, deteksi dini untuk rujukan,
asuhan kegawatdaruratan, maternal dan neonatal, pertolongan pertama pada penyakit, pengobatan
ringan, asuhan pada kondisi kronik, dan pendidikan kesehatan. Untuk menangani hal tersebut maka
bidan perlu melaksanakan kegiatan sesuai dengan kewenangannya dalam menjalankan praktik mandiri

Bidan mempunyai peran, fungsi, tugas/ tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas

1. Peran Bidan
Intervensi kebidanan yang dilakukan mencakup pendidikan kesehatan (promosi kesehatan), kesehatan
ibu dan anak dengan pendekatan siklus kehidupan, melakukan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di komunitas serta melakukan rujukan
kebidanan bila mana ada kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Dalam upaya pelayanan
kebidanan yang berfokus pada kesehatan reproduksi ibu dan anak, maka bidan memiliki peran sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti (IBI, 2005).
a. Peran sebagai Pelaksana
Bidan sebagai pelaksana memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita dalam siklus
kehidupannya yaitu asuhan ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neoantus, bayi anak dan balita,
remaja, masa antara, keluarga berencana dan lansia.
Sebagai pelaksana bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi,
dan tugas ketergantungan.
1) Tugas Mandiri bidan;
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan
 Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan mereka sebagai
klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien /
keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
 Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakterium serta menopause
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga dan pelaporan
asuhan
2) Tugas Kolaborasi
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
 Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi serta keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan
keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan
keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
3) Tugas ketergantungan / merujuk
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan
keluarga
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta
kegawatdaruratan
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan
melibatkan klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu
dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga

b. Peran sebagai Pengelola


Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi
dalam tim.
 Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerjanya.
 Berpartisipasi dalam tim. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan sektor lain
melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah
kerjanya
c. Peran sebagai Pendidik
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu:
 Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
 Melatih dan membimbing kader

d. Peran sebagai Peneliti


Bidan melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun
berkelompok, yaitu:
 Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
 Menyusun rencana kerja pelatihan.
 Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
 Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau
pelayanan kesehatan
2. Fungsi bidan
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya. Berdasarkan peran
bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah sebagai berikut

a. Fungsi Pelaksana
 Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khususnya
kaum remaja) pada masa praperkawinan
 Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus patologis
tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi
 Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu
 Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi
 Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
 Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
 Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
 Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya
 Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi, termasuk
wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewenangnya
b. Fungsi Pengelola
 Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, kelompok
masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh
partisipasi masyarakat.
 Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya
 Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan

c. Fungsi Pendidik
 Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan
pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana
 Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang tanggung
jawab bidan
 Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat
 Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya

d. Fungsi Peneliti
 Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok
dalam lingkup pelayanan kebidanan
 Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana
Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
Keterampilan tambahan yang harus dimiliki oleh bidan di komunitas adalah:
a. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA
b. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan pada kader kesehatan
c. Melakukan pendekatan kemitraan kepada dukun bayi
d. Mengelola dan memberikan obat-obatan seseuai dengan kewenangannya
e. Menggunakan teknologi tepat guna
Bidan Praktik Mandiri
Adalah suatu institusi pelayanan kesehatan secara mandiri yang memberikan asuhan dalam
lingkup praktik kebidanan. Dalam pemberian pelayanan kebidanan, BPM tersebut menggunakan
sistem pendokumentasian atau rekam medik untuk mempermudah administrasi. Praktik kebidanan
adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada
klien dengan pendekatan manajemen kebidanan
Bidan memberikan pelayanan pada tiap tatanan pelayanan kesehatan : di desa, Bidan praktik
mandiri, Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit Bersalin / Rumah Sakit
Ibu dan Anak, klinik kesehatan, balai pengobatan, Rumah sakit umum atau sarana kesehatan
lainnya. Dari beberapa sarana pelayanan tersebut di atas, bidan praktik mandiri adalah salah satu
bentuk pelayanan mandiri yang dilakukan oleh bidan, baik bidan tersebut berperan sebagai
provider maupun sebagai manajer
KONSEP DASAR PELAYANAN PMB
  Pelayanan suatu sistem menggambarkan kejelasan dari input, proses dan output dan monitoring serta evaluasi
1) Standar input (struktur)
a. kebijakan
Kebijakan tersebut meliputi : Surat izin Bidan ( SIB ) dan Surat Izin Praktik Bidan ( SIPB )
b. Sarana dan prasarana
● Sarana yang diperlukan adalah tempat tidur, meja kursi, dll.
● Prasarana meliputi : ruangan pemeriksaan, ruang persalinan dan ruang nifas, kamar mandi, dapur serta ruang
istirahat
c. Alat kesehatan
● alat untuk pemeriksaan fisik
● alat untuk pertolongan bayi baru lahir
● alat untuk asuhan bayi baru lahir
● alat untuk pelayanan keluarga berencana
● alat-alat lain yang dibutuhkan untuk kebutuhan pelayanan
d. Administrasi
● 1) Kartu / formulir rekam medik
● 2) Surat kelahiran
● 3) Formulir rujukan
● 4) Formulir informed consent
● 5) Rincian pembayaran
● 6)Laporan dll
e. Obat-obatan
Obat – obatan yang diperlukan meliputi uterotonika, antibiotik, antiseptik, cairan serta persediaan obat untuk kemungkinan
komplikasi pada ibu atau bayi, pil untuk keluarga berencana, O2 dan perlengkapan untuk asuhan bayi.
f. Linen
Persediaan linen untuk keperluan ibu dan bayi serta keperluan perawatan.
g. Standard Operating Procedure (SOP)
Tersedianya standar asuhan sesuai dengan jenis asuhan yang diberikan serta standar operasional
h. Lingkungan
Tersedianya lingkungan yang aman dan nyaman baik untuk provider maupun pasien
i. Dana/Modal
Tersedianya dana / modal untuk usaha dan sistem pencatatan / administrasi keuangan yang terstandar
● Bidan yang kompeten
● Pasien

2. Proses
Proses dalam sistem pelayanan BPM adalah manajemen operasional dan manajemen    asuhan
3. Output / luaran
Luaran pelayanan BPM adalah kesejahteraan ibu dan janin, kepuasan pelanggan serta kepuanan bidan sebagai provider
4. Monitoring dan evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan sendiri oleh bidan atau sesama bidan ( peer review )
5. Dampak / outcome
Dampak dari pelayanan yang berkualitas adalah meningkatnya cakupan
Program bidan delima
Bidan Delima adalah suatu program terobosan strategis yang mencakup :
● Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup Keluarga Berencana (KB)
dan Kesehatan Reproduksi
● Merk Dagang/Brand
● Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap, dan memiliki hak
paten
● Rekrutmen Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, system, dan proses baku yang harus
dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan
● Menganut prinsip pengembangan diri atau self development, dan semangat tumbuh bersama
melalui dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan meningkatkan kualitas, dapat
memuaskan klien beserta keluarganya
● Jaringan yang mencakup seluruh Bidan Praktek Swasta dalam pelayanan Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi
LOGO BIDAN DELIMA

Makna yang ada pada Logo Bidan Delima adalah:


● Bidan = Petugas Kesehatan yang memberikan pelayanan yang berkualitas, ramahtamah, aman-nyaman,
terjangkau dalam bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan kesehatan umum dasar selama
24 jam.
● Delima = Buah yang terkenal sebagai buah yang cantik, indah, berisi biji dan cairan manis yang
melambangkan kesuburan (reproduksi)
● Merah = Warna melambangkan keberanian dalam menghadapi tantangan dan pengambilan keputusan
yang cepat, tepat dalam membantu masyarakat
● Hitam = Warna yang melambangkan ketegasan dan kesetiaan dalam melayani kaum perempuan (ibu
dan anak) tanpa membedakan
● Hati = Melambangkan pelayanan Bidan yang manusiawi, penuh kasih sayang (sayang Ibu dan sayang
Bayi) dalam semua tindakan/ intervensi pelayanan.
Bidan Delima melambangkan:
● Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana yang berlandaskan kasih
sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan
sesuai standar dan kode etik profesi
● Logo/branding/merk Bidan Delima menandakan bahwa BPM tersebut telah memberikan pelayanan
yang berkualitas yang telah diuji/diakreditasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, memberikan
pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan pelanggannya (Service Excellence).

TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
2. Meningkatkan profesionalitas Bidan
3. Mengembangkan kepemimpinan Bidan di masyarakat
4. Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
5. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi dan Anak

VISI DAN MISI


● Visi = Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memberikan yang terbaik, agar dapat memenuhi
keinginan masyarakat
● Misi = Bidan Delima adalah Bidan Praktek Swasta yang mampu memberikan pelayanan berkualitas
terbaik dalam bidang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan peduli terhadap
kepentingan pelanggan, serta memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan
KERANGKA KERJA
program Bidan Delima dikembangkan melalui komponen pelaksanaan sebagai berikut:
1. Membentuk Unit Pelaksana Bidan Delima tingkat PP, PD dan PC
2. Menggalang dukungan internal IBI dan stakeholders
3. Menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator
4. Menyiapkan Sistem Logistik
5. Melaksanakan lokakarya Bidan Delima di masing-masing Cabang
6. Melaksanakan Proses Validasi
7. Menyelenggarakan upacara Pengukuhan Bidan Delima
8. Menentukan sistem penarikan dan alokasi Iuran Tahunan Bidan Delima
9. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program

PELAKSANAAN BIDAN DELIMA


STRATEGI Menggalang upaya terpadu dalam peningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme Bidan
Praktek Mandiri dengan:
10.Menyiapkan pengelola program Bidan Delima di setiap jenjang kepengurusan IBI
11.Mengembangkan jaringan pelayanan Bidan Delima yang dirancang secara sistematis sesuai dengan
standar kualitas pelayanan yang baku
12.Mensosialisasikan program Bidan Delima kepada seluruh jajaran IBI dan Bidan Praktek Swasta di 15
Propinsi dalam rangka meningkatkan minat dan jumlah Bidan berpredikat Bidan Delima
13. Memberikan penghargaan kepada Bidan Delima yang berprestasi
14.Meluncurkan program pemasaran Bidan Delima untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan
jejaring pelayanan Bidan Delima.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai