Anda di halaman 1dari 13

PENATALAKSANAAN

RUJUKAN

Asuhan Neonatus Bayi


dan Balita
KELOMPOK 2

SABILA
SILVANI SUCI AGNIA
RAHMAN SANTI
JOANA DEWANTI RAHMAH
I
PENGERTIAN TUJUAN
Sistem rujukan Neonatus
adalah suatu sistem yang Tujuan sistem rujukan
memberikan suatu gambaran neonatus adalah memberikan
tata cara pengiriman Neonatus pelayanan kesehatan pada
resiko tinggi dari tempat yang neonatus dengan cepat dan
kurang mampu memberikan tepat, menggunakan fasilitas
penanganan ke Rumah Sakit kesehatan neonatus
yang dianggap mempunyai seefesien mungkin dan
fasilitas yang lebih mampu mengadakan pembagian
dalam hal penatalaksanaannya tugas pelayanan kesehatan
secara menyeluruh ( yaitu neonatus pada unit-unit
mempunyai fasilitas yang lebih, kesehatan sesuai dengan
dalam hal tenaga medis, lokasi dan kemampuan unit-
laboratorium, perawatan dan unit tersebut serta
pengobatan). mengurangi angka kesakitan
dan kematian bayi.
KEGIATAN RUJUKAN
Dalam rujukan terjadi antara lain :

1. Penyerahan tanggung jawab timbal balik perawatan penderita dari suatu unit kesehatan
secara partikal dan horizontal pada unit kesehatan yang lebih mampu,
2. Penyaluran pengetahuan dan keterampilan dari unit kesehatan yang lebih mampu pada
unit kesehatan yang lebih kecil.
3. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium dari unit kesehatan yang kecil pada unit
kesehatan yang lebih mampu dan pengiriman hasil kembali Pada unit kesehatan yang
mengirimnya.

MENENTUKAN TEMPAT RUJUKAN


• Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai
kewenangan terdekat.
• Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya perlu diberikan informasi tentang
perlunya penderita segera dirujuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.
JENIS RUJUKAN
menurut tata hubungannya:

RUJUKAN
RUJUKAN EKSTERNAL
INTERNAL
adalah rujukan yang
adalah rujukan terjadi antar unit-unit
horizontal yang terjadi dalam jenjang
antar unit pelayanan pelayanan kesehatan,
di dalam institusi baik horizontal (dari
tersebut. Misalnya puskesmas ke
dari jejaring puskesmas rawat
puskesmas inap) maupun vertikal
(puskesmas (dari puskesmas ke
pembantu) ke rumah sakit umum
puskesmas induk daerah)
JENIS RUJUKAN
menurut lingkup pelayanannya:
RUJUKAN RUJUKAN
KESEHATAN MEDIK
Rujukan medis meliputi pelayanan
Rujukan kesehatan meliputi kesehatan untuk meningkatkan
pencegahan dan peningkatan pemulihan dan pengobatan.
kesehatan. Rujukan kesehatan Konsultasi penderita, untuk
dilaksanakan secara bertahap yaitu keperluan diagnostik, pengobatan
pada tingkat dasar di masyarakat dan tindakan. Pengiriman bahan
melalui Puskesmas Dinas (spesimen) pemeriksaan
Kesehatan Kabupaten / laboratorium yang lebih lengkap.
KotaProvinsi, misalnya: Mendatangkan atau mengirimkan
Penanganan wabah tenaga yang lebih kompeten atau
Bantuan sarana, misalnya, obat- ahli untuk meningkatkan
obatan dan vaksin pelayanan pengobatan setempat
Bantuan teknologi, misalnya,
pemeriksaan limbah rujukan medis
TINGKAT PERAWATAN UNIT BAYI
Berdasarkan faktor resiko dan kemampuan unit kesehatan, pada dasarnya tingkat perawatan dibagi menjadi :

Pelayanan Pelayanan
Pelayanan Dasar
Spesialistik Subspesialistik
termasuk didalamnya adalah RS didalamnya termasuk RS kelas C, ialah RS kelas A, RS kelas B
kelas D, Puskesmas dengan tempat RS Kabupaten, RS Swasta, RS pendidikan non pendidikan
tidur, Rumah Bersalin. Propinsi. pemerintah atau swasta.
Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III
Merupakan penerima rujukan baru lahir yang
lahir dirumah atau pondok bersalin dengan memberi
pelayanan dasar pada bayi yang baru lahir di
Puskesmas dengan tempat tidur dan rumah bersalin.
Kasus rujukan yang dapat dilakukan adalah : Bayi
kurang bulan, sidroma ganguan pernafasan, kejang,
cacat bawaan yang memerlukan tindakan segera,
ganguan pengeluaran mekonium disertai kembung
dan muntah, Kuning yang timbulnya terlalu awalatau
lebih dari dua minggu dan diare. Pada unit ini perlu
penguasaan terhadap pertolongan pertama
kagawatan bayi baru lahir seperti pengenalan tanda-
tanda sindroma ganguan nafas, infeksi atau sepsis,
cacat bawaan yang memerlukan dengan segera,
masalah ikterus,muntah, pendarahan, barat badan
lahir rendah dan diare.
Unit perawatan bayi baru lahir tingkat II
Pada unit ini telah ditempatkan sekurang-kurangnya empat tenaga dokter ahli dimana pelayanan
yang diberikan berupa pelayanan kehamilan dan persalinan normal maupun resiko tinggi. Perawatan bayi
yang baru lahir pada unit ini meliputi kemampuan pertolongan resusitasi bayi baru lahir dan resusitasi pada
kegawatan selama pemasangan pita endotrakeal, terapi oksigen pemberian cairan intravena, tetapi sinar
dan tranfusi tukar, penatalaksanaan hipoglikemi, perawatanbayi berat badan lahir rendah dan bayi lahir
dengan tindakan. Sarana penunjang berupa laboratorium dan pemeriksaan radiologis yang telah tersedia
pada unit init disamping telah dapat dilakukan tindakan bedah segaera pada bayi- bayi oleh karena telah
adanya dokter bedah.
Unit perawatan bayi baru lahir tingkat I
Pada unit ini semua
aspek yang
menyangkut dengan
masalah perinatologi
dan neonatologi
dapat ditangani disini.
Unit ini merupakan
pusat rujukan
sehingga kasus yang
ditangani sebagian
besar merupakan
kasus resiko tinggi
baik dalam
kehamilan, persalinan
maupun bayi baru
lahir.
Identifikasi neonatus yang akan dirujuk
Yang termasuk bayi 1. Ketuban pecah dini
Resiko Tinggi adalah: 2. Amnion tercemar mekonium
3. Kelahiran prematur < 37 minggu
1. Prematur / berat 4. Kelahiran post matur > 42 minggu
badan lahir rendah 5. Toksemia
(BB< 1750 –2000gr) 6. Ibu menderita diabetes mellitus
2. Umur kehamilan 7. Primigravida muda (35 tahun)
32-36 minggu 8. Kehamilan kembar
3. Bayi dari ibu DM 9. Ketidakcocokan golongan darah / resus
4. Bayi dengan 10. Hipertensi
riwayat apnae 11. Penyakit jantung pada ibu
5. Bayi dengan 12. Penyakit ginjal pada ibu
kejang berulang 13. Penyakit epilepsi pada ibu
6. Sepsis 14. Ibu demam / sakit
7. Asfiksia Berat 15. Pendarahan ibu
8. Bayi dengan 16. Sungsang
ganguan pendarahan 17. Lahir dengan seksio segar / ekstraksi
9. Bayi dengan vakum / ekstraksi forsep
Gangguan nafas 18. Kecanduan obat-obatan
(respiratory distress) 19. Dicurigai adanya kelainan bawaan
20. Komplikasi obstetri lain
MEKANISME RUJUKAN

Persiapan penderita
1 5
Penemuan masalah
pada tingkat kader atau (BAKSOKUDA)
dukun bayi terlatih

2 Penentuan tingkat
kegawatdaruratan pada tingkat
Pengiriman Penderita
(Ketersediaan sarana 6
bidan desa, puskesmas kendaraan)

Pemberikan informasi Tindak lanjut penderita


3 kepada penderita dan 7
keluarga

4
Pengiriman informasi
pada tempat rujukan
yang dituju
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai