PELAYANAN
KEBIDANAN
I. PELAYANAN KEBIDANAN
Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat
manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong
ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan
dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati,
mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya
dengan baik. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan
prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode
kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi asuhan
kebidanan. Dalam memberi asuhan bidan sebagai individu yang memegang tanggung
jawab terhadap tugas kliennya, biopsikososial. Di tengah masyarakat, bidan juga
berperan dalam memberi pendidikan kesehatan dan mengubah perilaku masyarakat
terhadap pola hidup dan gaya hidup yang tidak sehat.Jadi tidak hanya memberi
asuhan pada individu tapi juga terhadap keluarrga dan masyarakat. Oleh karena itu,
bidan harus mempunyai pendekatan manajemen agar dapat mengorganisasikan semua
unsur-unsur yang terlibat dalam pelayanannya dengan baik dalam rangka menurunkan
angka kematian ibu dan anak.
Menurut UU Kebidanan No.4 Tahun 2019 Pasal 1 ayat 1 dan KMK No. 320 Tahun 2020
dikatakan Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.
Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu dan berkesinambungan,
bidan harus memahami falsafah, kode etik, dan regulasi yang terkait dengan praktik
kebidanan. Berdasarkan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang
MK MPKP_TUTI SUKINI 1
Kebidanan bahwa dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, Bidan memberikan
pelayanan meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, serta pelaksanaan tugas
berdasarkan pelimpahan wewenang, dan/atau pelaksanaan tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu, dan dalam Pasal 47 mengatakan Bidan dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan, penyuluh dan
konselor, pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta
masyarakat dan pemberdayaan perempuan dan/atau peneliti dalam penyelenggaraan
praktik kebidanan.
A. Peran bidan
Dalam melaksanakan profesinya, Bidan memiliki peran sebagai pemberi pelayanan
kebidanan, pengelola pelayanan kebidanan, penyuluh dan konselor, pendidik,
pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan
perempuan dan/atau peneliti dalam penyelenggaraan praktik kebidanan
1. Peran sebagai PEMBERI PELAYANAN KEBIDANAN / PELAKSANA
Sebagai pelaksana, Bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan.
a. Tugas mandiri
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan
2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien/ keluarga
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien / keluarga
7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan KB
8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan reproduksi (termasuk
klimakterium-menopause)
9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga
Dalam melakukan tugas mandiri ada 7 langkah utama yang harus dilakukan:
1) Mengkaji status kesehatan;
2) Menentukan diagnosa;
3) Menyusun rencana tindakan sesuai masalah;
4) Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun;
5) Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan;
6) Membuat rencana tindak lanjut;
7) Membuat catatan dan laporan
MK MPKP_TUTI SUKINI 2
b. Tugas Kolaborasi / kerjasama
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi
dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan klien dan keluarga
5) Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga
MK MPKP_TUTI SUKINI 3
6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan
keluarga
MK MPKP_TUTI SUKINI 4
1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi
asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut
2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat
3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas
kesehatan lain
4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
B. Fungsi bidan
Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan sebagai berikut :
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup :
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat
(khususnya kaum remaja) pada masa pra perkawinan
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus
patologi tertentu dan kehamilan dengan resiko tinggi
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
MK MPKP_TUTI SUKINI 5
d. Merawat bayi segera sesudah lahir normal dan bayi dengan resiko tinggi
e. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pra sekolah
h. Memberi pelayanan KB sesuai dengan wewenangnya
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi
termasuk wanita dalam masa klimakterium internal dan menopause sesuai
wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola
Fungsi Bidan sebagai pengelola mencakup :
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang
didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antar sektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup :
a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok masyarakat terkait
dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang
tanggung jawab bidan
c. Memberi bimbingan kepada peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di
masyarakat
d. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lain sesuai dengan bidang
keahliannya
4. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup :
a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB
MK MPKP_TUTI SUKINI 6
pelayanan maupun praktik perorangan. Mereka dapat berperan sebagai pemberi
pelayanan, pengelola maupun pendidik
c. Bidan lulusan pendidikan bidan setingkat S2 dan S3 merupakan bidan profesional yang
memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan
maupun praktik perorangan. Mereka dapat berperan sebagai pemberi layanan,
pengelola, pendidik, peneliti, pengembang dan konsultan dalam pendidikan bidan
maupun sistem/ ketata laksanaan pelayanan kesehatan secara universal.
C. Wewenang bidan
Berdasarkan Permenkes RI No.28/ MENKES/2017 Bab III Penyelenggaraan Praktik :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
2. Pelayanan Kesehatan Anak
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan KB
Namun, dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa sesorang/ pasien dan tidak ada
dokter di tempat kejadian, bidan dapat melaksanakan pelayanan kesehatan di luar
kewenangan. Selain itu bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter, dalam rangka menjalankan tugas pemerintah dapat melaksanakan
pelayanan kesehatan di luar kewenangan. Namun, jika sudah terdapat dokter ketentuan ini
tidak berlaku.
MK MPKP_TUTI SUKINI 8
Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat
mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
MK MPKP_TUTI SUKINI 9
dengan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada bidan. Tanggung jawab
terhadap masyarakat merupakan cakupan dan bagian tanggung jawabnya kepada Tuhan.
MK MPKP_TUTI SUKINI 10