C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi
2. Untuk mengetahui 9 kompetensi bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan secara aman, dan tanggung jawab sesuai dengan
standar dengan syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat (PP IBI, 2004).
Kompetensi tersebut dikelompokkan dalam dua kategori yang merupakan kopetensi
minimal yang mutlak diberikan oleh bidan persalin dan kompetensi tambahan/lanjutan yang
merupakan pengembangan dari pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk mendukung tugas
bidan dalam memenuhi perkembangan iptek (PP IBI,1997).
Mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang registrasi dan praktik bidan serta
memperhatikan kompetensi bidan yang di susun oleh ICM, pada Februari 1999, disusun
kompetensi bidan Indonesia dan disahkan pada KONAS IBI XII di Denpasar Bali.
Kompetensi dan wewenang bidan Indonesia terdiri atas Kompetensi 1-9 dan
wewenang bidan sesuai pasal 18 Kepmenkes RI No. 900/ Menkes/SK/VII/2002.
1. Pengetahuan umum, keterampilan dan perilaku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu
social, keehatan masyarakat, dan profesi kesehatan.
Kompetensi ke-1 : Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari
ilmu-ilmu social, kesehatan masyarakat, dan etik yang ,membentuk dasar dari asuhan
yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, bayi baru lahir, serta
keluarganya.
a. Pengetahuan dan keterampilan dasar.
1) Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia.
2) Keuntungan dan kerugian praktek kesehatan tradisional dan modern.
3) Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawatdaruratan bagi anggota masyarakat yang sakit
yang membutuhkan asuhan tambahan.
4) Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di
masyarakat.
5) Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya yang
diperlakukan untuk mencapai kesejahteraan yang optimal (kesetaraan dalam memperoleh
pelayanan kebidanan).
6) Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
7) Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
8) Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, makanan dasn ancaman umum bagi kesehatan.
9) Standar profesi dan praktek kebidanan.