Anda di halaman 1dari 87

Modal Sosial dan Partisipasi Masyarakat dalam Penemuan Penderita

Tuberkulosis

Reviono Reviono, Endang Sutisna Sulaeman, Bhisma Murti

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di tingkat global,


regional, nasional, maupun lokal. World Health Organization menggulirkan strategi directly
observed treatment short course (DOTS) dan strategi stop tuberculosis partnership bertujuan
untuk menjangkau semua penderita tuberkulosis. Kedua strategi tersebut masih belum
mampu mencapai target case detection rate (CDR) secara konsisten. Penelitian ini bertujuan
merumuskan model modal sosial dan partisipasi masyarakat dalam crude death rate. Sasaran
penelitian adalah petugas tuberkulosis dan kader di 30 desa di Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah. Metode yang digunakan adalah survei dan studi kasus. Hasil penelitian survei
menunjukkan, desa dengan modal sosial yang tinggi mempunyai kemungkinan untuk
melampaui target CDR ≥ 70%, 9 kali lebih besar daripada desa dengan modal sosial rendah.
Desa dengan partisipasi masyarakat tinggi mempunyai kemungkinan 7,5 kali lebih besar
daripada desa dengan partisipasi masyarakat rendah. Hasil penelitian studi kasus
menunjukkan, faktor-faktor modal sosial yang berhubungan dengan CDR terdiri dari dimensi
kognitif meliputi kepercayaan dan merasa mempunyai program tuberkulosis. Dimensi
relasional meliputi norma sosial, penanaman jasa pribadi, kerja sama, dan komunikasi.
Dimensi struktural meliputi jejaring dan persatuan. Faktor-faktor partisipasi yang
berhubungan dengan CDR meliputi identifikasi kebutuhan, menggerakan sumber daya
program, dan kepemimpinan.

Tuberculosis is an important public health problem of global, regional, national, and local
levels. World health organization launched directly observed treatment short course (DOTS)
and stop tuberculosis partnership strategies aiming to reach all tuberculosis patients. Both
strategies have not been able to reach the case detection rate (CDR) target consistently. This
research aimed to formulate a social capital and participation model in crude death rate. The
target of research was the officers of tuberculosis programs and cadres in 30 villages in
Karanganyar Regency, Central Java. The method used in this research was survey and case
study. The result of survey research showed that the village with high social capital had 9
times probability of surpassing CDR target ≥ 70% than the one with low social capital and
7.5 times higher than the one with low public participation. The result of case study showed
that the social capital factors relating to CDR consisted of cognitive dimension encompassing
trust and sense of belonging to tuberculosis program. Relational dimension encompassed
social norm, personal service implantation, cooperation, and communication. Structural
dimension involved public network and association. The factors of participation relating to
CDR included need identification, activating the program resource, and leadership.

Keywords
case detection rate; modal sosial; partisipasi masyarakat; tuberkulosis; social capital;
community participation; tuberculosis

Full Text:

PDF

DOI: http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v7i11.362

Refbacks

 There are currently no refbacks.

 CONTOH PROPOSAL RISET


DENGAN JUDUL GAMBARAN
PARTISIPASI IBU YANG
MEMPUNYAI BALITA DALAM
MENGIKUTI KEGIATAN
POSYANDU DI RW XX KEL. XX
KEC. XX KOTA BOGOR TAHUN 2010
 >
 BAB I
 PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang
 Dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan oleh pemerintah,
kualitas dan kuantitas dari pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
keberhasilan dalam memberikan pelayanan holistik pada klien dalam rangka
memenuhi sasaran yang ingin dicapai.
 Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu merupakan bagian dari pembangunan
kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya adalah
pembangunan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang
dilaksanakan oleh keluarga, bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas
kesehatan setempat.
 Dari data Sekretaris Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat adanya kejadian
luar biasa (KLB) pada akhir tahun 2000 seperti penyakit Polio, KEP, Gizi buruk, dan
lain – lain yang melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia banyak disebabkan
karena kurangnya pemberdayaan masyarakat memanfaatkan Posyandu, padahal dari
segi APBN – P tahun 2006, untuk anggaran kegiatan Posyandu nasional sebesar 491,6
milyar.
 Menurut Tinuk I (2003), Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan
masyarakat untuk berpartisipasi aktif, berperan aktif, bernegosiasi, mempengaruhi dan
mengendalikan kelembagaan masyarakatnya secara bertanggung gugat demi
perbaikan kehidupannya.
 Posyandu diperkenalkan pada masyarakat Indonesia sejak tahun 1984, dan dalam
perkembangannya Posyandu tumbuh dengan pesat hingga sekitar tahun 1993, namun
setelah tahun 1993 Posyandu mengalami penurunan fungsi dan kegiatannya, padahal
dalam pembiayaan penyelenggaraan Posyandu tergolong relatif murah, namun dapat
menjangkau cakupan target yang lebih luas, sehingga Posyandu merupakan alternatif
pelayanan kesehatan yang perlu dipertahankan.
 Dari data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, di Jawa Tengah terdapat 46.388
unit Posyandu. Untuk wilayah kabupaten Brebes terdapat 1.531 unit Posyandu,
sedangkan untuk wilayah kecamatan Sirampog terdapat sekitar 78 unit Posyandu, dan
untuk wilayah desa Mendala terdapat 5 (lima) buah Posyandu yaitu Posyandu Melati
di dukuh Sabrang, Posyandu Dahlia di dukuh Dukuh Lor, Posyandu Mawar di dukuh
Karanganyar, Posyandu Bunga Bangsa di Balai desa Mendala dan Posyandu
Pancajaya di dukuh Padanama.
 Berdasarkan study pendahuluan, didapatkan adanya penurunan jumlah kunjungan
peserta Posyandu di desa Mendala kecamatan Sirampog kabpaten Brebes dari 544
orang menurun menjadi 104 orang bulan Maret 2006. Disamping itu dari 10 orang
warga yang diwawancarai secara acak tentang peran dan fungsi Posyandu, didapatkan
sebagian besar tidak mengetahui program kerja yang dimiliki Poyandu serta jenis
pelayanan kesehatan yang dapat diberikan oleh Posyandu. Dari kelima posyandu
tersebut kegiatan yang selama ini dilakukan adalah pemeriksaan tumbuh kembang
balita (penimbangan) dan pemeriksaan ibu hamil.
 Banyak faktor yang menyebabkan masyarakat berkunjung ke Posyandu, tetapi ada
juga masyarakat yang tidak mau berkunjung ke Posyandu. Faktor yang menyebabkan
masyarakat tidak mau berkunjung ke Posyandu bisa berasal dari dalam diri orang itu
sendiri (faktor Predisposisi) dan dari luar orang itu sendiri (faktor Pemungkin dan
faktor Penguat). Salah satu faktor Predisposisi adalah pengetahuan. Faktor
pengetahuan masyarakat yang baik mempunyai pengaruh yang besar terhadap
peningkatan status kesehatan seseorang, sedangkan pengetahuan masyarakat yang
buruk dapat menyebabkan kegagalan dalam peningkatan status kesehatannya.
 Dari data statistik desa Mendala kecamatan Sirampog kabupaten Brebes sebagian
besar masyarakatnya berpendidikan tamatan SD, (data bulan Desember 2005 87%
lulus SD, 11% lulus SLTP dan 2% lulus SLTA dan Perguruan Tinggi.
 Menurut Drs. Kodyat, MPA (1996), dalam kegiatan Posyandu terdapat bermacam
kegiatan kesehatan mulai dari pemeriksaan tumbuh kembang balita, sampai
penyuluhan tentang penatalaksanaan diare. Disamping kegiatan diatas, peran
Posyandu mencakup rujukan pasien ke Puskesmas dan kunjungan rumah, dimana
kegiatan ini untuk mengetahui bagaimana seorang penderita setelah mendapatkan
pengobatan dari Puskesmas dan perawatan apa saja yang masih diberikan,(2,9)
sehingga Posyandu diharapkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat, yakni
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, yang sesuai dengan harapan
masyarakat.
 1.2 Rumusan Masalah
 Dalam penelitian saat ini, peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah
diantaranya :
 a) Bagaimana gambaran partisipasi ibu yang memepunyai balita dalam mengukiti
kegiatan posyandu
 b) Berapa rata-rata usia ibu yang mempunyai balita yang mengikuti kegiatan
posyandu
 c) Apa jenis pekerjaan ibu yang mempunyai balita yang mengikuti kegiatan posyandu
 d) Apa pendidikan ibu yang mempunyai balita yang mengikuti kegiatan posyandu
 e) Apa motivasi ibu yang mempunyai balita dalam mengikuti kegiatan posyandu
 1.3 Tujuan Penelitian
 1.3.1 Tujuan Umum
 Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran partisipasi ibu yang
mempunyai balita dalam mengikuti kegiatan posyandu di wilayah RW XIII Kelurahan
Pasir Kuda Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor
 1.3.2 Tujuan Khusus
 a) Untuk mengetahui gambaran partisipasi ibu balita yang mengikuti kegiatan
posyandu
 b) Untuk mengetahui berapa rata-rata usia ibu balita dalam mengikuti posyandu
 c) Untuk mengetahui jenis pekerjaan ibu balita yang mengikuti posyandu
 d) Untuk mengetahui jenis pendidikan ibu balita yang mengikuti posyandu
 e) Untuk mengetahui motivasi ibu balita dalam mengikuti kegiatan posyandu
 1.4 Manfaat Penelitian
 a) Bagi Peneliti
 Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pengalaman
yang nyata mengenai pengaruh tingkat pengetahuan tentang peran dan fungsi
Posyandu terhadap motivasi kunjungan masyarakat.
 b) Bagi Puskesmas
 Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Puskesmas sebagai fasilitator
Posyandu dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu terutama dalam memotivasi
kunjungan masyarakat.
 c) Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
 Diharapkan menjadi acuan bagi peneliti lain dalam mengembangkan penelitian
sejenis dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut
sehingga bermanfaat bagi kita semua.
 BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
 2.1 Konsep Teori
 2.1.1 Pengertian Partisipasi
 Pengertian partisipasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah hal turut berperan
serta dalam suatu kegiatan.
 Partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta tau keterlibatan yang berkitan dengan
keadaaan lahiriahnya (Sastropoetro;1995).
 Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses
atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap sosialisasi,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan
tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materill (PTO PNPM PPK, 2007).
 Verhangen (1979) dalam Mardikanto (2003) menyatakan bahwa, partisipasi
merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan
pembagian: kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat. Theodorson dalam
Mardikanto (1994) mengemukakan bahwa dalam pengertian sehari-hari,
 Partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau warga
masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan yang
dimaksud di sini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh yang
bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagi
keikutsertaan seseorang didalam suatu kelompok sosial untuk mengambil bagian
dalam kegiatan masyarakatnya, di luar pekerjaan atau profesinya sendiri.
 Menurut konsep proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau
responses atas rangsangan-rangsangan yang diberikan; yang dalam hal ini, tanggapan
merupakan fungsi dari manfaat (rewards) yang dapat diharapkan (Berlo, 1961).
 Partisipasi masyarakat merutut Hetifah Sj. Soemarto (2003) adalah proses ketika
warga sebagai individu maupun kelompok sosial dan organisasi, mengambil peran
serta ikut mempengaruhi proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kebijakan
kebijakan yang langsung mempengaruhi kehiduapan mereka. Conyers (1991)
menyebutkan tiga alasan mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat sangat
penting. Pertama partispasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh
informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakata, tanpa kehadirannya
program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal, alasan kedua adalah bahwa
masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa
dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan
mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap
poyek tersebut. Alasan ketiga yang mendorong adanya partisiapsi umum di banyak
negara karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila
masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri. Hal ini selaras
dengan konsep man-cetered development yaitu pembangunan yang diarahkan demi
perbaiakan nasib manusia.
 2.1.2 Tipologi Partisipasi
 Penumbuhan dan pengembangan partisipasi masyrakat serngkali terhambat oleh
persepsi yang kurang tepat, yang menilai masyarakat “sulit diajak maju” oleh sebab
itu kesulitan penumbuhan dan pengembangan partisipasi masyrakat juga disebabkan
karena sudah adanya campur tangan dari pihak penguasa. Berikut adalah macam
tipologi partisipasi masyarakat
 a. Partisipasi Pasif / manipulatif dengan karakteristik masyrakat diberitahu apa yang
sedang atau telah terjadi, pengumuman sepihak oleh pelkasan proyek yanpa
memperhatikan tanggapan masyarakat dan informasi yang diperlukan terbatas pada
kalangan profesional di luar kelompok sasaran.
 b. Partisipasi Informatif memilki kararkteristik dimana masyarakat menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian, masyarakat tidak diberikesempatan untuk terlibat
dan mempengaruhi proses penelitian dan akuarasi hasil penelitian tidak dibahas
bersama masyarakat.
 c. Partisipasi konsultatif dengan karateristik masyaakat berpartisipasi dengan cara
berkonsultasi, tidak ada peluang pembutsn keputusan bersama, dan para profesional
tidak berkewajiban untuk mengajukan pandangan masyarakat (sebagi masukan) atau
tindak lanjut
 d. Partisipasi intensif memiliki karakteristik masyarakat memberikan korbanan atau
jasanya untuk memperolh imbalan berupa intensif/upah. Masyarakat tidak dilibatkan
dalam proses pembelajan atau eksperimen-eksperimen yang dilakukan dan asyarakat
tidak memiliki andil untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan setelah intensif dihentikan.
 e. Partisipasi Fungsional memiliki karakteristik masyarakat membentuk kelompok
untuk mencapai tujuan proyek, pembentukan kelompok biasanya setelah ada
keptusan-keputusan utama yang di sepakati, pada tahap awal masyarakat tergantung
terhadap pihak luar namun secara bertahap menunjukkan kemandiriannya.
 f. Partisipasi interaktif memiliki ciri dimana masyarakat berperan dalam analisis untuk
perencanaan kegiatan dan pembentukan penguatan kelembagaan dan cenderung
melibatkan metoda interdisipliner yang mencari keragaman prespektik dalam proses
belajar mengajar yang terstuktur dan sisteatis. Masyarakat memiliki peran untuk
mengontrol atas (pelaksanaan) keputusan-keputusan merek, sehingga memiliki andil
dalam keseluruhan proses kegitan.
 g. Self mobilization (mandiri) memiliki karakter masyarakat mengambil inisiatif
sendiri secara bebabas (tidak dipengaruhi oleh pihak luar) untuk mengubah sistem
atau nilai-niloai yang mereka miliki. Masyarakat mengambangkan kontak dengan
lembaga-lemabaga lain untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis dan sumberdaya
yang diperlukan. Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan sumberdaya yang
ada dan atau digunakan.
 2.1.3 Tahap-Tahap Partisipasi
 Uraian dari masing-masing tahapan partisipasi adalah sebagai berikut :
 a. Tahap partisipasi dalam pengambilan keputusan
 Pada umumnya, setiap program pembangunan masyarakat (termasuk pemanfaatan
sumber daya lokal dan alokasi anggarannya) selalu ditetapkan sendiri oleh pemerintah
pusat, yang dalam hal ini lebih mencerminkan sifat kebutuhan kelompok-kelompok
elit yang berkuasa dan kurang mencerminkan keinginan dan kebutuhan masyarakat
banyak. Karena itu, partisipasi masyarakat dalam pembangunan perlu ditumbuhkan
melalui dibukanya forum yang memungkinkan masyarakat banyak berpartisipasi
langsung di dalam proses pengambilan keputusan tentang program-program
pembangunan di wilayah setempat atau di tingkat lokal (Mardikanto, 2001).
 b. Tahap partisipasi dalam perencanaan kegiatan
 Slamet (1993) membedakan ada tingkatan partisipasi yaitu : partisipasi dalam tahap
perencanaan, partisipasi dalam tahap pelaksanaan, partisipasi dalam tahap
pemanfaatan. Partisipasi dalam tahap perencanaan merupakan tahapan yang paling
tinggi tingkatannya diukur dari derajat keterlibatannya. Dalam tahap perencanaan,
orang sekaligus diajak turut membuat keputusan yang mencakup merumusan tujuan,
maksud dan target. Salah satu metodologi perencanaan pembangunan yang baru
adalah mengakui adanya kemampuan yang berbeda dari setiap kelompok masyarakat
dalam mengontrol dan ketergantungan mereka terhadap sumber-sumber yang dapat
diraih di dalam sistem lingkungannya. Pengetahuan para perencana teknis yang
berasal dari atas umumnya amat mendalam. Oleh karena keadaan ini, peranan
masyarakat sendirilah akhirnya yang mau membuat pilihan akhir sebab mereka yang
akan menanggung kehidupan mereka. Oleh sebab itu, sistem perencanaan harus
didesain sesuai dengan respon masyarakat, bukan hanya karena keterlibatan mereka
yang begitu esensial dalam meraih komitmen, tetapi karena masyarakatlah yang
mempunyai informasi yang relevan yang tidak dapat dijangkau perencanaan teknis
atasan (Slamet, 1993).
 c. Tahap partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
 Partisipasi masyarakat dalam pembangunan, seringkali diartikan sebagai partisipasi
masyarakat banyak (yang umumnya lebih miskin) untuk secara sukarela
menyumbangkan tenaganya di dalam kegiatan pembangunan. Di lain pihak, lapisan
yang ada di atasnya (yang umumnya terdiri atas orang kaya) yang lebih banyak
memperoleh manfaat dari hasil pembangunan, tidak dituntut sumbangannya secara
proposional. Karena itu, partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan
pembangunan harus diartikan sebagai pemerataan sumbangan masyarakat dalam
bentuk tenaga kerja, uang tunai, dan atau beragam bentuk korbanan lainnya yang
sepadan dengan manfaat yang akan diterima oleh warga yang bersangkutan
(Mardikanto, 2001).
 d. Tahap partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan Kegiatan pemantauan
dan evaluasi program dan proyek pembangunan sangat diperlukan. Bukan saja agar
tujuannya dapat dicapai seperti yang diharapkan, tetapi juga diperlukan untuk
memperoleh umpan balik tentang masalah-masalah dan kendala yang muncul dalam
pelaksanaan pembangunan yang bersangkutan. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan serta
perilaku aparat pembangunan sangat diperlukan (Mardikanto, 2001).
 e. Tahap partisipasi dalam pemanfaatan hasil kegiatan
 Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan, merupakan unsur terpenting yang
sering terlupakan. Sebab tujuan pembangunan adalah untuk memperbaiki mutu hidup
masyarakat banyak sehingga pemerataan hasil pembangunan merupakan tujuan
utama. Di samping itu, pemanfaaatan hasil pembangunan akan merangsang kemauan
dan kesukarelaan masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam setiap program
pembangunan yang akan datang (Mardikanto, 2001).
 2.1.4 Tingkat Kesukarelaan Partisipasi
 Dusseldorp (1981) membedakan adanya beberapa jenjang kesukarelaan sebagai
berikut:
 a. Partisipasi spontan, yaitu peranserta yang tumbuh karena motivasi intrinsik berupa
pemahaman, penghayatan, dan keyakinannya sendiri.
 b. Partisipasi terinduksi, yaitu peranserta yang tumbuh karena terinduksi oleh adanya
motivasi ekstrinsik (berupa bujukan, pengaruh, dorongan) dari luar; meskipun yang
bersangkutan tetap memiliki kebebasan penuh untuk berpartisipasi.
 c. Partisipasi tertekan oleh kebiasaan, yaitu peranserta yang tumbuh karena adanya
tekanan yang dirasakan sebagaimana layaknya warga masyarakat pada umumnya,
atau peranserta yang dilakukan untuk mematuhi kebiasaan, nilai-nilai, atau norma
yang dianut oleh masyarakat setempat. Jika tidak berperanserta, khawatir akan tersisih
atau dikucilkan masyarakatnya.
 d. Partisipasi tertekan oleh alasan sosial-ekonomi, yaitu peranserta yang dilakukan
karena takut akan kehilangan status sosial atau menderita kerugian/tidak memperoleh
bagian manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan.
 e. Partisipasi tertekan oleh peraturan, yaitu peranserta yang dilakukan karena takut
menerima hukuman dari peraturan/ketentuan-ketentuan yang sudah diberlakukan.
 2.1.5 Syarat tumbuh partisipasi
 Margono Slamet (1985) menyatakan bahwa tumbuh dan berkembangnya partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, sangat ditentukan oleh 3 (tiga) unsur pokok, yaitu:
 a. Adanya kemauan yang diberikan kepada masyarakat, untuk berpartisipasi
 b. Adanya kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi
 c. Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
 Lebih rinci Slamet menjelaskan tiga persyaratan yang menyangkut kemauan,
kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi adalah sebagai berikut
 a) Kemauan
 Secara psikologis kemauan berpartisipasi muncul oleh adanya motif intrinsik (dari
dalam sendiri) maupun ekstrinsik (karena rangsangan, dorongan atau tekanan dari
pihak luar). Tumbuh dan berkembangnya kemauan berpartisipasi sedikitnya
diperlukan sikap-sikap yang:
 1) Sikap untuk meninggalkan nilai-nilai yang menghambat pembangunan.
 2) Sikap terhadap penguasa atau pelaksana pembangunan pada umumnya.
 3) Sikap untuk selalu ingin memperbaiki mutu hidup dan tidak cepat puas sendiri.
 4) Sikap kebersamaan untuk dapat memecahkan masalah, dan tercapainya tujuan
pembangunan.
 5) Sikap kemandirian atau percaya diri atas kemampuannya untuk memperbaiki mutu
hidupnya
 b). Kemampuan
 Beberapa kemampuan yang dituntut untuk dapat berpartisipasi dengan baik itu antara
lain adalah:
 1) Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah.
 2) Kemampuan untuk memahami kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan memanfaatkan sumberdaya yang
tersedia.
 3) Kemampuan untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilan serta sumber daya lain yang dimiliki
 Robbins (1998) kemampuan adalah kapasitas individu melaksanakan berbagai tugas
dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut Robbins (1998) menyatakan pada hakikatnya
kemampuan individu tersuusun dari dua perangkat faktor yaitu kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik
 .
 c). Kesempatan
 Berbagai kesempatan untuk berpartisipasi ini sangat dipengaruhi oleh:
 1) Kemauan politik dari penguasa/pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam
pembangunan.
 2) Kesempatan untuk memperoleh informasi.
 3) Kesempatan untuk memobilisasi dan memanfaatkan sumberdaya.
 4) Kesempatan untuk memperoleh dan menggunakan teknologi tepat guna.
 5) Kesempatan untuk berorganisasi, termasuk untuk memperoleh dan
mempergunakan peraturan, perizinan dan prosedur kegiatan yang harus dilaksanakan.
 6) Kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan yang mampu menumbuhkan,
menggerakkan dan mengembangkan serta memelihara partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
 Sementara Mardikanto (1994) menyatakan bahwa pembangunan yang partisipatoris
tidak sekedar dimaksudkan untuk mencapai perbaikan kesejahteraan masyarakat
(secara material), akan tetapi harus mampu menjadikan warga masyarakatnya menjadi
lebih kreatif. Karena itu setiap hubungan atau interaksi antara orang luar dengan
masyarakat sasaran yang sifatnya asimetris (seperti: menggurui, hak yang tidak sama
dalam berbicara, serta mekanisme yang menindas) tidak boleh terjadi. Dengan
dimikian, setiap pelaksanaan aksi tidak hanya dilakukan dengan mengirimkan orang
dari luar ke dalam masrakat sasaran, akan tetapi secara bertahap harus semakin
memanfaatkan orang-orang dalam untuk merumuskan perencanaan yang sebaik-
baiknya dalam masyarakatnya sendiri.
 Mardikanto (2003) menjelaskan adanya kesempatan yang diberikan, sering
merupakan faktor pendorong tumbuhnya kemauan, dan kemauan akan sangat
menentukan kemampuannya.
 2.1.2 Konsep Prilaku
 Dalam sebuah buku yang berjudul “Perilaku Manusia” Drs. Leonard F. Polhaupessy,
Psi. menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti
orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini
mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki
yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang
duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia
sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya
perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia.
 Dalam buku lain diuraikan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas
organisme (makhluk hidup)yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang
biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh – tumbuhan, binatang sampai
dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing –
masing. Sehingga yang dimaksu perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan
atau aktifitas manusia darimanusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca dan sebagainya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo
2003 hal 114).
 Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku
ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori skiner disebut teori “S – O – R”atau
Stimulus – Organisme – Respon. Skiner membedakan adanya dua proses.
 a. Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan
– rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebutelecting stimulation
karena menimbulkan respon – respon yang relative tetap. Misalnya : makanan yang
lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata
tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku emosinal
misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian
meluapkan kegembiraannya ddengan mengadakan pesta, dan sebagainya.
 b. Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Pernagsang ini
disebut reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya
apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respon
terhadap uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari
atsannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam
melaksanakan tugasnya.
 2.1.3 Bentuk Perilaku
 Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
 a. Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dakam bentuk
terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi
belumbisa diamati secara jelas oleh orang lain.
 b. Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek (practice).
 2.1.4 Domain Perilaku
 Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus
(rangsangan dari luar). Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun
bentuk respon akan berbeda dari setiap orang. Faktor – factor yang membedakan
respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
 a. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau
bawaan misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan
sebagainya.
 b. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik,
dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominanyang
mewarnai perilaku seseorang. (Notoatmodjo, 2007 hal 139)
 2.1.5 Proses Tejadinya Perilaku
 Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku
baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni.
 a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
setimulus (objek) terlebih dahulu.
 b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus
 c. Evaluation (menimbang – nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi
 d. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
 e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
sikapnya terhadap stimulus
 Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini
didasari oleh pengetanhuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut
akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (long lasting). Notoatmodjo, 2003 hal
122)
 2.2 Pengertian Posyandu
 Pos Pelayanan terpadu atau Posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat dengan pembimbing dari tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
 Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola
dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas
kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS).
 Posyandu atau pos pelayanan terpadu, merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan
tehnis dari petugas kesehatan.
 2.2.1 Tujuan Posyandu
 a) Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.
 b) Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
 c) Mempercepat penerimaan NKKBS.
 d) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan – kegiatan lainyang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat.
 e) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak
geografi.
 f) Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi
untuk swakelola usaha – usaha kesehatan masyarakat.
 2.2.2 Strata Posyandu
 Strata Posyandu dapat dikelompokkan menjadi 4 :
 a). Posyandu Pratama :
 • belum mantap.
 • kegiatan belum rutin.
 • kader terbatas.
 b). Posyandu Madya :
 • kegiatan lebih teratur
 • Jumlah kader 5 orang
 c). Posyandu Purnama :
 • kegiatan sudah teratur.
 • cakupan program/kegiatannya baik.
 • jumlah kader 5 orang
 • mempunyai program tambahan
 d). Posyandu Mandiri :
 • kegiatan secara terahir dan mantap
 • cakupan program/kegiatan baik.
 • memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.
 2.2.3 Sasaran Posyandu
 Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah untuk :
 a) Bayi yang berusia kurang dari satu tahun
 b) Anak balita usia 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun
 c) Ibu hamil
 d) Ibu menyusui
 e) Ibu nifas
 f) Wanita usia subur
 2.2.4 Kegiatan Posyandu
 • Lima kegiatan posyandu (Panca Krida Posyandu)
 a). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
 b). Keluarga Berencana
 c). Imunisasi
 d). Peningkatan Gizi
 e). Penatalaksanaan Diare
 • Tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu)
 a). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
 b). Keluarga Berencana
 c). Imunisasi
 d). Peningkatan Gizi
 e). Penatalaksanaan Diare
 f). Sanitasi Dasar
 g). Penyediaan Obat Esensial
 2.2.5 Pembentukan Posyandu
 Posyandu dibentuk dari pos–pos yang telah ada seperti :
 a). Pos penimbangan balita
 b). Pos immunisasi
 c). Pos keluarga berencana desa
 d). Pos kesehatan
 e). Pos lainnya yang di bentuk baru.
 2.2.6 Syarat Posyandu
 a). Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita
 b). Terdiri dari 120 kepala keluarga
 c). Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)
 d). Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak
terlalu jauh.
 2.2.7 Alasan Pendirian Posyandu
 a. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
 b. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan
keluarga berencana.
 2.2.8 Penyelenggara posyandu
 a). Pelaksana kegiatan
 Adalah anggota masyarakat yang telah di latih menjadi kader kesehatan setempat
dibawah bimbingan puskesmas.
 b). Pengelola posyandu
 Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh
masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
 2.2.9 Lokasi Posyandu
 a). Berada di tempat yang mudah didatangi
 b). Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
 c). Dapat merupakan lokal itu sendiri
 d). Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, balai desa, pos
RT/RW atau pos yang lainnya.
 2.2.10 Pelayanan kesehatan yang dijalankan Posyandu
 a).Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
 • Penimbangan bulanan
 • Pemberian makanan tambahan bagi yang berat badannya kurang
 • Imunisasi bayi 3 – 14 bulan.
 • Pemberian oralit untuk menanggulangi diare.
 • pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama.
 b). Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
 • Pemeriksaan kesehatan umum
 • Pemeriksaan kehamilan dan nifas
 • Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah.
 • Imunisasi TT untuk ibu hamil
 • Penyuluhan kesehatan dan KB
 • Pemberian alat kontrasepsi KB
 • Pemberian oralit pada ibu yang menderita diare
 • Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama.
 • Pertolongan pertama pada kecelakaan.
 2.2.11 Sistem Lima Meja
 a). Meja I
 • Pendaftaran
 • Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
 b). Meja II
 • Penimbangan balita
 • Ibu hamil
 c). Meja III
 • Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat)
 d). Meja IV
 • Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi,
PUS yang belum mengikuti KB
 • Penyuluhan kesehatan
 • Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom
 e). Meja V
 • Pemberian imunisasi
 • Pemeriksaan kehamilan
 • Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
 • Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
 Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V
dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya : dokter, bidan, perawat, juru
immunisasi dan sebagainya.
 2.2.13 Langkah-Langkah Pembentukan Posyandu
 a). Persiapan Sosial
 • Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan pelaksanaan posyandu
 • Persiapan masyarakat umum sebagai pemakai jasa posyandu
 b). Perumusan Masalah
 • Survei Mawas Diri
 • Penyajian hasil survey (loka karya mini)
 c). Perencanaan Pemecahan Masalah
 • Kaderisasi sebagai pelaksana posyandu
 • Pembentukan pengurus sebagai pengelola posyandu
 • Menyusun rencana kegiatan posyandu
 d). Pelaksanaan Kegiatan
 • Kegiatan di posyandu 1 kali sebulan atau lebih
 • Pengumpulan dana sehat.
 • Pencatatan dan laporan kegiatan posyandu
 2.2.14 Faktor-faktor yang mempengaruhi Ibu Balita Mengikuti Kegiatan Posyandu
 a) Usia
 Usia adalah umur atau lama waktu hidup ada (sejak dilahirkan atau diadakan)
 b) Pendidikan
 Perbuatan (hal, cara, dan sebagainya) mendidik.
 c) Pekerjaan
 Sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.
 2.3 Kerangka Teori
 BAB III
 KERANGKA PEMIKIRAN
 3.1 Kerangka Konsep
 Peneliti mengangkat gambaran partisipasi ibu karena adanya penurunan partisipasi
ibu dalam mengikuti posyandu. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui seberapa
besar partisipasi ibu yang mempunyai balita dalam mengikuti posyandu dan factor-
faktor apa yang menghambat ibu dalam mengikuti posyandu.
 3.1.1 Definisi Operasinal
 a. Definisi : kehadiran, kedatangan dan peran serta ibu yang mempunyai balita dalam
mengikuti posyandu.
 b. Cara ukur : wawancara langsung
 c. Alat ukur : kuisioner berisi 10 pertanyaan
 d. Hasil ukur : baik, cukup, kurang
 e. Skala ukur : ordinal
 BAB IV
 METODOLOGI PENELITIAN
 4.1 Design Penelitian
 Design penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan design deskriptif,
yaitu suatu bentuk penelitian untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena ini bisa berupa
bentuk aktivitas antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya. (
Sukmadinata, 2006:72)
 4.2 Waktu dan Tempat
 Tempat penelitian dilakukan di Posyandu wilayah RW XII Kelurahan Pasir Kuda
Kecamatan Bogor Barat, penelitian dilakukan selama 6 bulan.
 4.3 Populasi dan Sampel
 a. Populasi : Ibu yang mempunyai balita ( bayi dibawah lima tahun ) yang berada di
wilayah posyandu Kelurahan Pasir Kuda Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.
 b. Sampel : Ibu yang mempunyai balita ( bayi dibawah lima tahun ) yang berada di
posyandu wilayah RW XII Kelurahan Pasir Kuda Kecamatan Bogor Barat.
 c. Jumlah : Cara pengambilan sampel dengan minimal 30 responden.
 d. Kriteria :
 a) Inklusi
 Ibu yang mempunyai balita di wilayah RW XII Kelurahan Pasir Kuda Kecamatan
Bogor Barat Kota Bogor yang berpendidikan minimal SD berusia 20-35 tahun.
 b) Eklusi
 Ibu yang mempunyai balita di wilayah RW XII Kelurahan Pasir Kuda Kecamatan
Bogor Barat Kota Bogor yang berpendidikan minimal SD berusia 20-35 tahun namun
pada saat dilakukan penelitian ibu maupun balita yang berada di wilayah RW XII
Kelurahan Pasir Kuda Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor sedang sakit sehingga
tidak dapat mengikuti posyandu serta yang membawa balita itu bukan ibu kandung.
 4.4 Pengumpulan Data
 Data yang didapat dikumpulkan melalui wawancara dan kuisioner.
 4.5 Pengolahan Data
 Data yang terkumpul melalui wawancara dan kuisioner diolah dan dipisahkan antara
jumlah responden yang berpartisipasi dan tidak berpartisipai dalam kegiatan posyandu
melalui proses:
 a. Data Coding
 b. Data Editing
 c. Data File
 d. Data Entri
 e. Data Cleaning
 4.6 Analisa Data
 Analisis data yang digunakan yaitu univariat yang menganalisis data satu persatu
variable dimana untuk melihat factor yang paling dominan antara ibu yang
berpartisipasi maupun tidak berpartisipai dalam kegiatan posyandu.
 DAFTAR PUSTAKA
 1. Soetedjo. Yuwono. Revitalisasi Posyandu. Jakarta: Dirjen PPM Dep.Kes. 2006
 2. Tinuk. Istiarti. Pemberdayaan Masyarakat. Semarang: Universitas
 Diponegoro. 2003
 3. Puskesmas Sirampog. Data Statistik Puskesmas Sirampog Kabupaten
 Brebes. 2006
 4. Harbandiyah. Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan. Semarang:
 Universitas Diponegoro. 2006
 5. Arif Budiwan. Artikel Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap, dan
 Perilaku. BP 4 Semarang. 2004
 6. Soekidjo Notoatmojo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 1.
 Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2000
 7. Brockopp D.Y dan Hastings-Tolsma M.T. Dasar-Dasar Riset Keperawatan
 (terjemahan), Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000
 8. Nasrul Effendy.Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
 Kedokteran EGC.1998
 9. Nursalam. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.2003
 10. Suharsimi. Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997
 11. Santoso. R.G. Statistik, Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit ANDI. 2004
 12. Ahmul A.A. Riset Keperawatan & Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Penerbit
 Salemba Medika.2003
 13. Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
2002
 KUESIONER
 GAMBARAN PARTISIPASI IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DALAM
MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH RW XII KEL. PASIR
KUDA KEC. BOGOR BARAT KOTA BOGOR
 Dalam rangka pemenuhuan tugas akhir, kami mengadakan kuesioner ini untuk
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi kami mahasiswa Politeknik
Kesehatan Depkes Bandung Jurusan Keperawatan bogor, untuk itu kami meminta
bantuan kepada ibu untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Cara pengisian
kuesioner ini dengan menceklis angka yang telah kami sediakan 1-4 didalam kolom,
kemudian ibu dapat menambahkan jawaban ibu dalam kolom keterangan untuk
mengisi jawaban yang ibu anggap benar.
 No.responden :
 Nama :
 Alamat :
 No. telp :
 A. Karakteristik
 Umur :
 Pendidikan :
 Pekerjaan :
 Anak ke- :
 1. Seberapa Jauh Jarak Posyandu dari rumah ibu ?
 a. >100 meter
 b. 50 – 100 meter
 c. 30 – 40 meter
 d. 10 – 20 meter
 2. Apakah menurut ibu kegiatan imunisasi di posyandu itu penting ?
 a. Tidak penting
 b. agak penting
 c. Penting
 d. Sangat penting
 3. Apakah menurut ibu pelayanan posyandu di daerah rumah ibu sudah baik ?
 a. Tidak baik
 b. agak baik
 c. baik
 d. Sangat baik
 4. Apakah menurut ibu penyelenggaraan imunisasi di posyandu daerah rumah ibu
sudah terselenggara dengan baik ?
 a. tidak baik
 b. agak baik
 c. baik
 d. sangat baik
 5. Apakan ibu mengikuti kegiatan imunisasi di posyandu secara rutin ?
 a. Tidak rutin
 b. Agak rutin
 c. rutin
 d. Sangat rutin
 6. Menurut ibu seberapa besar keuntungan terselenggaranya posyandu untuk
kesehatan putra-putri ibu ?
 a. Tidak menguntungkan
 b. Sedikit menguntungkan
 c. menguntungkan
 d. Sangat menguntungkan
 7. Apakah ibu tahu tujuan diselenggarakan posyandu ( meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan) ?
 a. Tidak tahu
 b. cukup tahu
 c. tahu
 d. sangat tahu
 8. Menurut ibu kegiatan imunisasi diselenggarakan berapa minggu sekali ?
 a. 1 minggu sekali
 b. 2 minggu sekali
 c. 3 minggu sekali
 d. 4 minggu sekali
 9. Apakan ibu mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan diposyandu ?
 a. Tidak mengetahui
 b. sedikit mengetahui
 c. mengetahui
 d. sangat mengetahui
 10. Apakah ibu tahu sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu diperuntukkan
untuk siapa saja selain bayi dan balita ?
 a. Tidak tahu
 b. Agak tahu
 c. Tahu
 d. sangat tahu
 Beri peringkat:






 1 Vote
 Terkait
 GAMBARAN PARTISIPASI IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DALAM
MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH RW IV KEL.
MULYAHARJA KEC. BOGOR SELATAN KOTA BOGOR BULAN JUNI TAHUN
2010
 >Indikator Kesehatan
 >Kebenaran dibalik Konspirasi Kesehatan Internasional
 By Kang Adit • Posted in Aditiana Nursukma

 Navigasi pos
 >UROLITIASIS
 >Pos Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak-anak berbasis
Teknologi Facebook
Ayu Diah's Blog
Berbagai Informasi yang Dapat Dijadikan Referensi dan Lain-lain

Minggu, 18 Oktober 2015


Makalah Atmosfer dan Hubungannya Dengan Kesehatan Lingkungan

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas segala kehidupan
yang senantiasa memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga
Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan di masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Indramayu, 15 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Pengertian Atmosfer..........................................................................................................4
2.2 Peranan Atmosfer..............................................................................................................4
2.3 Komposisi Atmosfer...........................................................................................................5
a. Gas..............................................................................................................................5
b. Uap Air.......................................................................................................................6
c. Aerosol.......................................................................................................................7
2.4 Karakteristik Atmosfer....................................................................................................7
2.5 Struktur Lapisan Atmosfer...............................................................................................8
1. Troposfer....................................................................................................................8
2. Stratosfer....................................................................................................................9
3. Mesosfer.....................................................................................................................9
4. Thermosfer (Ionosfer)..............................................................................................10
5. Eksosfer....................................................................................................................10
2.6 Gejala Alam yang ada di Atmosfer................................................................................11
2.7 Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer...................................................13
2.8 Proses yang Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan
Kesehatan Lingkungan..........................................................................................................15
2.9 Polusi-polusi di Udara......................................................................................................18
2.10 Efek Pencemaran Udara................................................................................................20

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................24
3.2 Saran.................................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................25

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai mana yang telah diketahui, lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat
berperan dalam riwayat timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai segi-segi
penyehatan lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya kesehatan, baik secara individual
maupun secara berkelompok dalam masyarakat. Pengetahuan lingkungan itu penting oleh
karena itu penguasaan serta keterampilan professional mengenai lingkungan dalam pelayanan
kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Penduduk dari sebagian besar Negara berkembang, hidup di pedesaan. Umumnya
mereka hidup dari bertani dalam lingkungan flora ndan fauna serta iklim yang berpengaruh
terhadap timbulnya penyakit. Kebutuhan penduduk pedesaan akan hidup nyaman, selalu
terancam keadaan-keadaan yang membahayakan kesehatan mereka. Kebanyakan dari mereka
belum mengetahui/menyadari akan bahaya tersebut, misalnya saja ancaman serangga parasit
binatang dan sebagainya.
Hal yang sama juga dialami penduduk yang bermukim diwilayah industri,
kenyamanan hidup mereka terancam oleh lingkungan yang tercemar polutan industri. Adanya
ancaman kesehatan tersebut belum mereka ketahui/sadari.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa lingkungan hidup serta manusia
dengan segala faktornya merupakan bagian dari lingkaran kehidupan manusia. Lingkaran
kehidupan antara manusia dan lingkungannya merupakan suatu system yang disebut ekologi.
Di dalam ekosistem tersebut manusia disatu pihak berusaha menciptakan lingkungan yang
nyaman untuk kehidupannya dengan cara mempengaruhi lingkungan, sedangakan dilain
pihak manusia senantriasa terancam oleh lingkungan sendiri, sehingga keadaan tersebut
mengancam kesehatan manusia yang bersangkutan. Bahkan manusia sendiri berperan pula
sebagai lingkungan terhadap manusia lain, misalnya saja manusia yang potensial sebagai
karier penyakit tertentu, akan merupakan ancaman terhadap kesehatan manusia
dilingkungannya. Demikian juga dengan perokok berat, apabila mereka berada dilingkungan
bukan perokok, maka yang terakhir ini akan terancam bahaya keganasan (kangker) yang
ditimbulkan asap rokok.
Petani peternak sehari-harinya bergaul dengan ternak mereka. Apabila ternak tersebut
terserang penyakit parasit, maka peternak yang bersangkutan akan juga oleh parasit, maka
peternak yang bersangkutan akan terancam juga oleh parasit ternaknya sendiri. Sedangkan
petani yang selalu berhubungan dengan system irigasi/pengairan, dimana air yang mengalir di
alam bebas senantiasa dalam ancaman pencemaran berbagai agen penyakit, umumnya tidak
menyadari bahwa setiap saat berada dalam ancaman kesehatan yang bersumber dari air irigasi
tersebut. Ancaman dapat berupa penyakit parasit skistosomiasis, kolera dan penyakit saluran
cerna laonnya, serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara oleh
industri dan lainnya. Oleh karena banyaknya pencemaran – pencemaran maka banyak
terganggunya kesimbangan lingkungan khususnya pencemaran – pencemaran yang terdapat
diudara sehingga mempengaruhi lapisan-lapisan yang berada diatmosfer.
Atmosfer adalah lingkungan udara, yakni udara yang meliputi planet bumi ini.
atmosfer merupakan merupakan sumber oksigen bagi pernapasan dan sumber karbondioksida
bagi reaksi fotosintesis. Sebagai komponen dasar dari siklus hidrologi, atmosfir menjadi
media transport air dari lautan kedaratan.
Atmosfer mempunyai fungsi sebagai pelindung utama kehidupan dibumi karena dapat
menyerap banyak sinar kosmik dari angkasa luar, selain itu dapat radiasi elektromagnetik dari
sinar matahari. Hanya radiasi dalam daerah panjang gelomban 300-2500 nm dan 0,01 – 40 m
keberbagai keadaan yang cocok oleh atmosfir.
Disamping fungsi yang cukup banyak dari atmosfer, disisi lain atmosfir menampun
berbagai bahan pencemar yang dihasilkan terutama oleh kegiatan manusia. Hal ini dapat
menyebab kualitas atmosfer menurun yang akhirnya akan memberikan dampak negatif bagi
keseluruhan mahluk hidup dan kemungkinan menyebabkan perubahan-perubahan sifat
atmosfer itu sendiri.
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk
hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas
yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di
atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi
seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan
ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda.
Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer
bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul “Atmosfer” ini disusun untuk
menjelaskan tentang atmosfer secara global.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah :
1. Apa pengertian atmosfer?
2. Apa peranan atmosfer?
3. Bagaimana komposisi atmosfer?
4. Bagaimana karakteristik atmosfer?
5. Bagaimana struktur lapisan atmosfer?
6. Bagaimana Gejala Alam yang ada di Atmosfer?
7. Bagaimana Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer?
8. Bagaimana Proses yang terjadi di lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan
Kesehatan Lingkungan?
9. Bagaimana Polusi-polusi di Udara?
10. Bagaimana Efek Pencemaran Udara?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian atmosfer
2. Untuk mengetahui peranan atmosfer
3. Untuk mengetahin komposisi atmosfer
4. Untuk mengetahui karakteristik atmosfer
5. Untuk mengetahui struktur lapisan atmosfer
6. Untuk mengetahui Gejala Alam yang ada di Atmosfer
7. Untuk mengetahui pengaruh proses yang terjadi di lapisan atmosfer
8. Untuk mengetahui proses yang terjadi di lapisan Litosfer dan Atmosfer dan hubungannya
dengan kesehatan lingungan
9. Untuk mengetahui polusi-polusi di udra
10. Untuk mengetahui efek pencemaran udara

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari dua suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas
dan sphaira yang artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas
yang menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga
kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004).
Ilmu yang mempelajari atmosfer adalah meteorologi. Atmosfer merupakan media
penerima dan perjalanan gas-gas buang/ bahan pencemar, terutama pada lapisan troposfer.
Troposfer meliputi ruang mulai permukaan bumi sampai ketinggian + 10 km atau 33.00 ft
dengan volume kurang lebih 5,1 X 10 9 Km 3. lapisan ini mengandung sekitar 75% massa
dari atmosfir.
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi. Atmosfer terdiri atas
beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi.
Udara kering pada atmosfer mengandun gas nitrogen +78%, oksigen + 21%, karbon dioksida
0,03%, argon 0,9%, metana, kalium, dan lain- lain +0,07 %.

2.2 Peranan Atmosfer


Peranan atmosfer bagi kehidupan makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan
tersebut tidak hanya untuk bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur
atau menjaga agar kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer
merupakan pendukung utama kehidupan makhluk bumi karena menyediakan gas yang
diperlukan bagi pernapasan manusia dan hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk
hidup tersedia dalam atmosfer, misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kedua adalah sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan
pada malam hari sangat dingin dan pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak
memiliki atmosfer. Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang
sangat mencolok seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan
pada malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke bumi
dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai bumi telah
berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari secara langsung
tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari tidak semuanya terbuang ketika
memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuang
habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah
kembali menjadi siang. Selain itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat
kalor dari bagian yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin,
2007).
Peranan atmosfer yang ketiga yakni sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar
ultraviolet sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar
yang dihasilkan dari radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer
dan mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan ozon
yang dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa
dihantam oleh hujan meteor. Jika tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai
permukaan bumi dengan kecepatan tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan
kehidupan makhluk bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar
habis karena bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin,
2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer
bagian atas terdapat lapisan gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini
sangat mudah memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda
dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut. Gelombang televisi
memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang terakhir yakni untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat
penting bagi dunia penerbangan. Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling
maupun mesin jet, dapat terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang
dimiliki udara. Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer.
Pesawat tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket
(Mikrajuddin, 2007).

2.3 Komposisi Atmosfer


a) Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan
oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan.
Deforestrasi atau penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang.
Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%),
karbon dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer
terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh
asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi
gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto, 2007).
Gas Simbol Volume (%)
Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Karbon Dioksida CO2 0,035
Neon Ne 0,0018
Metana CH4 0,00017
Helium He 0,0005
Hidrogen H2 0,00005
Xenon Xe 0,000009
Ozon O3 0,000004
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari
99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang
paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur
ini mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil (Sugiharyanto,
2007).
b) Uap air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di
atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara,
maka kandungan air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air
yang menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%,
artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah kutub
(daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan
air hampir tidak menguap (hampir semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas
daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah
yang memiliki banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir.
Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
c) Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel
aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 µm pada
umumnya dianggap halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap
kasar. Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara.
Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran tercantum pada Tabel
2 (Mu’in, 2004).
Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih
tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan
sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber
(contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel
asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-
partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi kimia dari
komponen-komponen gas (Mu’in, 2004).
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2 µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim
berperan sebagai inti kondensasi (inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam
awan. Tanpa adanya inti kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam
awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Mu’in, 2004).
Jenis Aerosol Presentase (%)
Debu 20
Abu 10
Garam 40
Asap 5
Spora, Virus 25
Total 100

2.4 Karakteristik Atmosfer


Karakteristik atmosfer sangat luas, terutama yang disebabkan ketinggianya. Faktor-
faktor lainnya yang menyebabkan perbedaan karakteristik adalah iklim, waktu, garis lintang
atau latitude, dan bahkan aktivitas solar. Temperatur atmosfer sangat bervariasi mulai dari
yang terendah -138 °C – 1700 °C. tekanannya menurun tajam dari 1 atm pada permukaan air
laut. Dengan adanya perbedaan temperatur dari tekanan tersebut maka sifat kimia dari
atmosfer sangat berbeda disebabkan oleh perbedaan altitude.
Atmosfer adalah selubung gas yang menyelimuti bumi yang mempunyai sifat- sifat
sebagai berikut
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau
berpindah.
3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyai massa sehingga menimbulkan tekanan.
2.5 Struktur Lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
1. Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada lapisan
troposfer terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer menyerap sangat sedikit
radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara permukaan tanah memberikan panas
pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya (dapat melalui konduksi, konveksi, adveksi,
dan turbulensi), serta ada proses kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air
atmosfer.
* Konduksi : proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.
* Konveksi : proses pemanasan secara vertikal.
* Adveksi : proses pemanasan secara horizontal.
* Turbulensi : proses pemanasan secara tidak beraturan.
* Kondensasi : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
* Sublimasi : proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Ciri-ciri lapisan troposfer:
1. Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun
dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya
berkisar antara 0,5°C dan 1°C tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65°C tiap 100 meter. Di
wilayah dataran rendah setiap kenaikan 100 meter, suhu akan mengalami penurunan 0,5° C.
2. Udara troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan dengan
udara di atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat menembus
tropopause.
3. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di
ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80°C. Sedangkan di kutub
tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu -40°C. Tropopause adalah lapisan
udara yang terdapat di antara troposfer dengan stratosfer.
 Ketinggian troposfer: 0 - 15 km
 Suhu lapisan troposfir: 17 - 52 derajat celcius
 Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini

2. Stratosfer
 Ketinggian stratosfer: 15 - 40 km
 Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat celcius
 Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
 Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km
hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C
terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
 Ciri-cirilain lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume gas ozon
relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang
berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya
dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan ketinggian mulai dari
55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
 Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
 Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
 Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi
(pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang
disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-
tempat lainnya.
 Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km
 Suhu lapisan stratosfer: -140 derajat celcius
 Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas
kristal-kristal es

4. Thermosfer (Ionosfer)
Lapisan keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) denagn
ketonggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini adalah
sebagai berikut:
 Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan
ultraviolet yang dipancarkan matahari.
 Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang
disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
 Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari
cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
 Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan
gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
 Ketebalan themosfer: 75 - 100 km
 Suhu lapisan stratosfer: 80 derajat celcius
 Ketebalan ionosfer: 50 - 100 km
 Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi
dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya
menjadi tinggi
Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai
pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya
lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi
oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya
akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan
ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
5. Eksosfer atau Dissipasisfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan Eksosfer terdapat
refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari
yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal

.
Sifat-sifat lapisan eksosfer :
1. Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan
bumi.
2. Lapisan Eksosfer merupakan lapisan paling panas
3. Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan
bumi
4. Lapisan Eksosfer disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner
5. Lapisan Eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari
angkasa luar.
6. Suhu lapisan eksosfer -57 derajat celcius.
Ketebalan eksosfer : 500 – 700 km
Suhu lapisan eksosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg

Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari
permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan
ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada
lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-
partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi. merefleksi cahaya matahari yang
dipantulkan oleh partikel debu meteoritic
Lebih tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang jelas setelah
ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada akhirnya hampa sepenuhnya dari
udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi antara langit dan antariksa.

2.6 Gejala Alam yang ada di Atmosfer


Banyak fenomena gejala alam yang terjadi pada lapisan atmosfer. Gejala-gejala alam
tersebut umumnya berkaitan dengan cuaca atau iklim seperti awan, petir, topan, badai atau
pun hujan. Selain gejala atau fenomena alam tersebut, terdapat beberapa gejala unik lain
seperti:
1. Pelangi, yaitu suatu bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang terdiri
atas spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahari mengenai partikel-partikel air di
udara. Partikel-partikel air tersebut berupa uap atau titik-titik air yang tipis dan tembus
pandang yang berfungsi sebagai prisma yang memantulkan (refleksi) dan membiaskan
(refraksi) spektrum warna yang terdapat pada cahaya matahari.

2. Aurora, yaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak di sekitar kutub
utara dan selatan bumi. Aurora terbentuk jika partikel-partikel bermuatan listrik dari sun
spots (bintik-bintik matahari) mengalir ke arah bumi tertarik oleh gaya geomagnetik utara dan
selatan bumi. Aurora di sekitar kutub utara disebut Aurora Borealis (Cahaya Utara),
sedangkan aurora di kutub selatan disebut Aurora Australis (Cahaya Selatan).

3. Kilat adalah aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) di antara dua
awan atau antara awan dengan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.
4. Fatamorgana, yaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahari oleh udara dengan
tingkat kerapatannya berbeda. Fatamorgana biasanya berupa kenampakan genangan air di
tengah padang pasir atau di permukaan jalan beraspal yang terkena panas terik matahari.
Kenampakan itu sebenarnya hanyalah sinar matahari yang dibiaskan oleh massa udara
dengan kerapatannya yang renggang. Pada umumnya terbentuk pada permukaan padang pasir
atau jalan beraspal dibandingkan dengan kerapatan udara di sekitarnya.
5. Halo, yaitu lingkaran putih yang terkadang terlihat di sekitar matahari atau bulan.

2.7 Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer


Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari
lapisan troposfer. Pada lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam atmosfer terdapat
beberapa gejala alam, seperti hujan, angin, dan pasir, serta beberapa param, kombinasi dari
kelima hal tersebut menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu tempat yang
dinamakan cuaca.eter lain seperti suhu, kelembahan, dan tekanan udara. Kelima hal tersebut
selalu berubah setiap saat
Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, angin, dan
curah hujan. Udara menjadi panas karena ada penyinaran matahari. Suhu di permukaan
matahari tercatat 6000o C, karena jarak antara matahari dan bumi cukup jauh, yaitu sekitar
149.000.000 km. Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari itu tanpa ada akibat
yag membahayakan.
a. Suhu Udara
Dengan adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan bumi.
Udara yang dilalui hampir tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang paling
bawah yang pertama kali mendapat panas dari pemukaan bumi melalui sentuhan antara bumi
dan udara. Panas dirambatkan secara berangsur dari lapisan atmosfer paling bawah ke lapisan
di atasnya. Itulah sebabnya lapisan atmosfer paling bawah lebih panas daripada lapisan
atasnya. Akan tetapi pada lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi, karena
pancaran langsung dari matahari tanpa halangan yang berarti dari lapisan atmosfer yang lebih
tipis.
Banyaknya panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:
 lamanya penyinaran matahari
 kemiringan sinar matahari
 keadaan awan
 keadaan permukaan bumi.
Kombinasi dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang diterima
oleh permukaan bumi dan akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya.
Misalnya makin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, makin banyak panas
yang diterima bagian bumi itu. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akan lebih panas
daripada hari itu berawan sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya matahari di suatu
tempat itu lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu lebih banyak daripada kalau
cahaya itu lebih miring.
Keadaan permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas
daripada batuan yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas
panas daripada permukaan laut.
b. Tekanan Udara
Udara mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1
atm. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering digunakan
adalah barometer aneroid, yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan cair. Adapun
barometer yang sekaligus dapat digunakan untuk mengukur tinggi tempat disebut Actimeter.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air dalam
udara. Uap air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air
yang ada pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-ubah dan kemampuan
udara memegang uap air juga berbeda-beda. Jadi massa udara mempunyai batas maksimum
dalam menampung sejumlah udara. Batas maksimum tersebut ditentukan oleh suhu udara.
Pada saat suhu mencapai batas maksimum pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk
awan dan kabut, kemudia turun hujan.
Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.
 Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang menunjukkan besar uap air dalam satuan yang ada di
dalam 1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak yang tertinggi, karena
berdekatan dengan sumber penguapan, yaitu laut. Gurun terbentuk karena jauh dari
permukaan air yang dapat memberikan uap.
 Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya
uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dengan jumlah uap air
maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu yang sama.
Kelembaban udara biasanya diukur dengan alat yang bernama higrometer.
d. Angin
Angin adalah gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak
horizontal namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.
e. Proses terjadinya Angin
Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang
berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat
dari perbedaan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin besar
perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang terjadi. Arah dan kecepatan angin perlu
diketahui karena bermanfaat terutama untuk penerbangan dan perkiraan cuaca, selain itu juga
bermanfaat untuk membaca awan sehingga terjadi hujan, menghasilkan tenaga, seperti angin
dan perahu layar.
f. Curah Hujan
Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya
terdiri atas gelas ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah curah
hujan dalam jangka waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip pencatatan alat
tersebut? Pada waktu hujan alat pengukur curah hujan diletakkan di lapangan terbuka, setelah
hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm
ini artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak
meresap, tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.

2.8 Proses yang Terjadi di Lapisan Litosfer dan Atmosfer Hubunganya Dengan
Kesehatan Lingkungan
1. Pemanasan Udara oleh Matahari
Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai
ke bumi. Namun, sinar itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi.
Sebenarnya, bumi juga memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil
dibandingkan panas matahari.
Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 %
diserap, dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang
memanasi daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan
bumi sebagian besar oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan.Adapun banyaknya sinar
matahari yang diserap oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :
1. sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar
2. kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap
3. lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4. keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi
Sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali.
Adanya pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil.
Artinya, bumi tidak makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh
bumi merupakan sumber panas utama atmosfer bagian bawah. Namun bila sinar matahri
tidak sepenuhnya dapat dipantulkan kembali, maka suhu di udara akan sangat panas.
2. Cuaca
Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada
saat tertentu dan dalam waktu yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu
wilayah yang luas dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati
berdasarkan unsur-unsur cuaca. Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan
udara, kelembapadn udara, angin, awan, dan curah hujan.
3. Suhu Udara
Suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer
pencatat (termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis setiap
pergantian suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan suhu, baik
yang ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer pencatat, ditunjukkan bahwa suhu
udara selalu berubah sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00
sampai 14.00 (siang), sedangkan suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00
(pagi). Selain itu, juga dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap tempat tidak sama.
4. Tekanan udara
Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara
dapat diukur dengan barometer, barometer yang seri.
5. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia.
Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer
bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di
bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai
‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme
utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar
ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet
pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi
jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV
antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan
kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon
ditentukan dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm
tebal lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar
ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan
skala-besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan
tropis memiliki ozon yang rendah. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon
adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon
menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh
masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong
dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100
tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak
naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama,
pertengahan julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC
terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga
berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.
6. Efek Karbondioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa
kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom
karbon. CO2 berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di
atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume. Walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu.
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang
inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan
mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis.
Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon
dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida
anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air
panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun
langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon
dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 diangkut dalam darah dengan tiga cara yang berbeda:
Kebanyakan (sekitar 70% – 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat HCO3− oleh enzim
karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan reaksi:
CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3−.
5% – 10% larut di plasma
5% – 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino
Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah merah,
mengangkut baik oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang diangkut hemoglobin
tidak terikat pada tempat yang sama dengan oksigen. CO2 bergabung dengan gugus terminal-
N pada empat rantai globin. Namun, karena efek alosterik pada molekul hemoglobin,
pengikatan CO2 mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat. Penurunan pengikatan karbon
dioksida oleh karena peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai efek Haldane dan penting
dalam traspor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya, peningkatan tekanan
parsial CO2 atau penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen dari hemoglobin,
dikenal sebagai efek Bohr.
Karbon dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai darah.
Apabila kadar karbon dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk mengijinkan arus
darah yang lebih besar ke jaringan yang dituju. Ion bikarbonat sangatlah penting dalam
meregulasi pH darah. Laju pernafasan seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam
darahnya.
2.9 Polusi-polusi di Udara
a. Polusi Atmosfer
Kegiatan manusia dan sumber-sumber alami memancarkan banyak zat ke
atmosfer. Gas gas utama dan partikulat yang dipancarkan dan yang
memiliki dampak lingkungan yang penting meliputi,CO, NOx,
SO2, halocarbons seperti Halons (digunakan dalam perlindungan kebakaran),
chlorofluorocarbon (CFC ) dan mereka pengganti, memimpin; karbon dioksida (CO2)
dan metana (CH4).
b. Peningkatan Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ditingkatkan mengacu pada pemanasan atmosfer bumi diciptakan
oleh pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Gas rumah kaca termasuk CO2, CH4 dan N20, CFC dan ozon fotokimia berasal di
bagian bawah atmosfer. Gas-gas ini memungkinkan transmisi cahaya ke permukaan bumi
tetapi lebih rendah radiasi panas dari bumi. Setiap tahun sekitar 24 miliar ton metrik karbon
dioksida dilepaskan, dan ini meningkat sekitar 750 juta ton per tahun.Sekitar 80% dari karbon
dioksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
c. Ozon stratosfer Deplesi
Lapisan ozon adalah lapisan tipis pelindung gas ozon (03), yang keluar layar 99%
cahaya berbahaya ultraviolet matahari. Hal ini terletak antara 20 dan 50 kilometer (12 sampai
30 mil) di atas permukaan bumi. Efek penyaringan lapisan ozon melindungi organisme dari
kerusakan akibat sinar ultraviolet, yang dikenal sebagai karsinogenik.
Ozon adalah hancur dan diisi ulang di stratosfer dengan alami reaksi kimia atmosfer
dan dipertahankan pada tingkat yang cukup stabil. Namun, ada bukti bahwa kita mengganggu
keseimbangan ini dan mengurangi tingkat ozon di stratosfer.
d. Pengasaman
Deposisi asam mengacu pada pengendapan segala bentuk asam dari udara. Ketika
pembangkit listrik dan industri tanaman batubara gelandangan atau minyak, cerobong asap
mereka memancarkan sejumlah besar sulfur dioksida, partikulat tersuspensi, dan oksida
nitrogen. Seperti sulfur dioksida dan oksida nitrogen.
Deposisi asam dapat memiliki sejumlah efek berbahaya :
Membunuh ikan, tanaman air dan mikro-organisme di danau dan sungai.
Bila pH turun di bawah 6, banyak spesies ikan tidak dapat mereproduksi ; 9 + ikan
mencemari (dengan methylmercury sangat beracun) yang kemudian bisa dimakan oleh
manusia Berkontribusi terhadap kabut daerah, sebagian besar dari partikel halus garam sulfat
di atmosfer;
Melemahnya atau membunuh pohon dengan pencucian kalsium, kalium dan nutrisi tanaman
lainnya dari tanah; pengerdilan pertumbuhan tanaman seperti tomat, kedelai, bayam, brokoli
wortel, dan kapas, dan logam beracun pencucian seperti tembaga dan timbal dari kota dan
pipa air ke rumah air minum.
Endapan asam bukan masalah luas di Australia, sebagai sumber umumnya geografis
terisolasi satu sama lain. Tidak seperti banyak negara di belahan bumi utara di mana emisi
yang dihasilkan di satu negara dapat mempengaruhi kualitas udara negara lain, Australia saat
ini tidak tunduk pada polusi udara yang signifikan yang masuk.
Kontaminasi Tanah yang terkontaminasi dapat secara luas didefinisikan sebagai tanah
dimana zat berbahaya terjadi pada konsentrasi di atas tingkat latar belakang dan di mana
penilaian menunjukkan itu pose, atau mungkin menimbulkan bahaya jangka pendek atau
panjang untuk health4 manusia atau lingkungan. Tingkat latar belakang mengacu pada
tingkat ambien kontaminan, dalam area lokal, dari situs di bawah pertimbangan.
Kebisingan adalah sumber yang paling umum dari masalah lingkungan. Telinga peka
terhadap tekanan suara. Gelombang suara merupakan osilasi kecil dari tekanan di udara, tepat
di atas dan di bawah tekanan atmosfir. Osilasi ini tekanan menimpa pada telinga dan kami
mendengar suara.

2.10 Efek Pencemaran Udara


Salah satu banyaknya polusi yang terjadi diakibatkan oleh udara yang tercemar yang
berasal dari baik itu pembuagan akhir asap kendaraan bermotor yang kurang sehat atau pun
pembuangan asap dari kegiatan indurstri.
Hal ini tentunya menimbulkan efek efek pencemaran udara pada kehidupan
manusia dapat dibagi menjadi efek umum, efek terhadap ekosistem, efek terhadap kesehatan,
efek terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, efek terhadap cuaca dan iklim, dan efek
terhadap sosial-ekonomi.

1. Efek Umum
Efek umum pencemaran udara terhadap kehidupan manusia, antara lain:
1. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia, flora, dan fauna.
2. Memengaruhi kuantitas dan kualitas sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
memengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
3. Memengaruhi dan mengubah iklim akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 di udara.
Kondisi ini cenderung menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer sehingga
terjadi efek rumah kaca (green house effect).
4. Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap benda yang terbuat
dari logam.
5. Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya.
6. Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus kecelakaan lalulintas di
darat, sungai, maupun udara.
7. Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.

2. Efek terhadap Ekosistem


Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan
zat oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara. Zat tersebut akan
bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan menjadi asam (acid
rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan terjadi perubahan pada ekosistem
perairan danau. Akibatnya, pH air danau akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan
secara tidak langsung pendapatan rakyat setempat pun menurun.

3. Efek terhadap Kesehatan


Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara cepat maupun
lambat, seperti berikut.

a.Efek cepat
Hasil studi epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran
udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran
pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO dimana gas CO diikat oleh haemoglobin
darahmenjadi methaemoglobin sehingga tubuh kekurangan oksigen dan menyebabkan
kematianmendadak.

b. Efek Lambat
Efek Lambat Polusi udara diduga sebagai salah satu penyebab dari penyakit Bronkhitis
Kronis dan PrimaryLung Cancer. Emfisema Paru, Black Lung Disease, Asbestosis, Silikosis,
Bisinosis, dan pada anak – anak dapat menimbulkan penyakit Asma dan Eksema.
4. Efek Terhadap Tumbuh-tumbuhan dan Hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap sulfur dioksida, florin, ozon, Hidrokarbon
danCO. Daun tumbuhan akan berlubang dan layu, ternak akan menjadi sakit bila memakan
tumbuh – tumbuhan yang mengandung dan tercemar florin. Di Tokyo, misalnya, pohon-
pohon dan tanaman semak menjadi mati di taman-taman Kerajaan Kaisar. Di Bohemia
utara,Chekoslovakia, udara yang tercemar yang berasal dari wilayah batu-bara coklat
telahmenyebabkan kerusakan di wilayah pertanian dan telah membuat hutan-hutan rusak
berat.Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam.Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
5. Efek Terhadap Cuaca dan Iklim
Gas karbondioksida mempunyai kecenderungan untuk menahan panas di
lapisan bawahatmosfer sehingga menimbulkan efek rumah kaca atau Green House Effect,
udara menjadi panas dan gerah. Disamping itu partikel partikel debu juga mempunyai
kecenderungan untukmemantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sampai ke
permukaan bumi sehinggaudara di lapisan bawah atmosfir menjadi dingin.Para ahli
mengetahui secara pasti hubungan antara pencemaran udara dengan cuaca. Masing-masing
dapat saling mempengaruhi dengan berbagai cara. Angin dan suhu, misalnya,mempengaruhi
jumlah dan luasnya zat pencemar di udara. Angin yang kuat dapatmenyebarkan zat pencemar
ke arah vertikal atau pun horizontal. Walaupun keadaan tersebutdapat mengurangi
pencemaran di wilayah industri, angin malah akan membawa zat pencemaritu ke wilayah-
wilayah yang jauh dari pabrik.

Kadang-kadang keadaan yang berlawanan dengan itu terjadi. Suatu lapisan udara dingindekat
tanah terjebaak oleh suatu lapisan udara hangat. Hal ini disebut suatu inversi suhu,yaitu suatu
keadaan atmosfer yang meletakkan suatu lapisan udara panas di atas lapisan udaradingin.
Udara yang dingin lebih berat sehingga tetap berada dekat permukaan tanah dan
zat pencemar tertimbun di dalamnya. Tidak ada gerakan udara kuat dan tidak ada
perubahancuaca yang berarti selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Udara
dekat tanahmenjadi penuh dengan zat pencemar. Krisis mungkin terjadi.Dua zat pencemar
yang mungkin menyebabkan akibat serius terhadap iklim adalah karbondioksida dan debu
partikulet. Karbon dioksida cenderung merangkap panas pada atmosferrendah.Debu
partikulet memiliki akibat berlawanan, yaitu memantulkan panas matahari kembali
keangkasa. Meningkatnya masing-masing zat pencemar tersebut dapat menyebabkan
keadaandunia menjadi panas atau dingin secara meluas. Contoh yang jelas dari akibat
lokal pencemaran cuaca adalah meningkatnya curah hujan di kota-kota dan di wilayah
yang berdekatan dengan, atau menurut jurusan angin dari, pabrik kertas besar.Partikel dari
pabrikitu berfungsi sebagai inti yang dapat membentuk hujan.
6. Efek Terhadap sosial Ekonomi
Polusi udara akan meningkatkan biaya perawatan dan pemeliharaan bangunan,
monumen, jembatan dan lainnya serta pengeluaran biaya ekstra untuk mengontrol
pencemaran yangterjadi
Indikator Pencemaran udara
Indikator yang paling baik dalam menentukan tingkatan dari suatu pencemaran adalahdengan
cara mengukur atau memeriksa konsentrasi gas sulfurdioksida, indeks asap, serta partikel-
partikel debu dan di udara.
Gas Sulfur Dloksida
Gas sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di
daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari sisa pembakaran
batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei pencemaran udara, gas ini selalu
diperiksa.
Indeks Asap
Berikut cara penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara disaring
dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh Units per 1000 linear feet dari sampel udara.
Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan industri
merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur derajat pencemaran
udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram partikel per
meter kubik udara.

Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara


Berikut beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan derajat pencemaran
udara yang terjadi.
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator pencemaran udara,
terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor.
2. Oksidan (03)
Oksidan, misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap
pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun
akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai indikator
pencemaran udara.
4. Timah hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya
ditambah ke dalam bahan bakar bensin.

Tindakan pencegahan dan pengendalian pencemaran udara


a.Jangka pendek
▪ Sosialisasi bahaya – bahaya pencemaran udara bagi kelangsungan hidup manusia
dan perubahan ekosistem pada alam semesta melalui media cetak dan elektronik.
▪ Relokasi kawasan industri yang ada ditengah kota ke daerah pinggiran kota
danmengembangkan suatu daerah hijau atau green belt mengelilingi kawasan industri yang
akandibangun.
▪Pelaksanaan analsis dampak lingkungan (Amdal) secara rutin pada pabrik– pabrik
adaditengah kota atau dekat dengan pemukiman penduduk.
▪ Uji emisi gas dari kendaraan bermotor secara berkala dan mendirikan sistem
monitoring pencemaran udara di setiap sudut kota.
▪Perbaikan sarana transportasi darat terutama armada angkutan kota agar lebih
manusiawi(Aman,nyaman dan murah) sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi.
▪Pengawasan dan pelarangan pembakaran hutan terutama pada musim kemarau.

b. Jangka panjang:
▪ Perencanaan tata ruang kota yang mengacu kepada wawasan lingkungan.
▪Menganti bahan bakar untuk industri dan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
▪Membangun sarana transportasi perkotaan dengan mempergunakan kereta api
bawahtanah(Subway Transportation).
▪Mempersiapkan suatu Undang-undang tentang kesehatan lingkungan untuk
menjaminterpeliharanya kualitas lingkungan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa atmosfer
mempunyai fungsi sebagai pelindung juga sebagai penjaga keseimbangan panas di bumi,
karena kamampuannya menyerap sinar kosmik dan radiasi infra merah, namun disamping
fungsinya banyak, di sisi lain atmosfer menampung berbagai bahan pencemar yang
dihasilkan oleh kegiatan manusia.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk
bumi. Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan
tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan
thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi,
stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2,
dan N2 bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.

3.2 Saran
Diharapkan agar makalah ini dapat berguna untuk kelancaran perkuliahan
khususnya mata kuliah lingkungan hidup dan berguna pula bagi pembaca khususnya kepada
kami sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rukaesih, 2004. Kimia Lingkungan, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.


Juli Soemirat Slamet, 1996. Kesehatan Lingkungan. Gadja Mada, University Press Jakarta.
Tinggi Banggali S. U, 200. Kimia Lingkungan. FMIPA UNM.Makassar.
http://www.agus-haris .net/modules,php?name-news 8 file.article & asid:297.
Lukman, Rinaldi. Dkk. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy Puspa
Mega (Anggota IKAPI)
pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/ Di unggah pada hari Senin, 30 april
2012
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/ Di
unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/ Di
unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-
menghangatkan-atmosfer/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012

Diposting oleh Ayu Diah Restiani di 06.22


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Ayu Diah Restiani


Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ► 2017 (2)
 ▼ 2015 (6)
o ▼ Oktober (5)
 PENGERTIAN UANG, SEJARAH UANG, FUNGSI UANG, PERAN
...
 MAKALAH HUBUNGAN BANK DAN KOPERASI
 PENGERTIAN PERENCANAAN DAN ALASAN-ALASAN
PERLUNYA ...
 MANAJEMEN DAN LINGKUNGAAN EKSTERNAL
ORGANISASI
 Makalah Atmosfer dan Hubungannya Dengan Kesehatan ...
o ► Januari (1)

 ► 2014 (3)

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Apriyan's Blog
Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain

« ANTRAKS

PROSES YANG LITOSFER DAN ATMOSFER HUBUNGANNYA DENGAN


KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

1. Pemanasan Udara oleh Matahari

Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai ke bumi.
Namun, sinar itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi. Sebenarnya,
bumi juga memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil dibandingkan
panas matahari.

Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 %


diserap, dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang
memanasi daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan
bumi sebagian besar oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan. Adapun banyaknya sinar
matahari yang diserap oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :

1. sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar
2. kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap
3. lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4. keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi

Sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali. Adanya
pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil. Artinya, bumi
tidak makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh bumi merupakan
sumber panas utama atmosfer bagian bawah. Namun bila sinar matahri tidak sepenuhnya
dapat dipantulkan kembali, maka suhu di udara akan sangat panas.
1. Cuaca

Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada saat
tertentu dan dalam waktu yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu wilayah
yang luas dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati berdasarkan unsur-
unsur cuaca. Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan udara,
kelembapadn udara, angin, awan, dan curah hujan.

1. Suhu Udara

Suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer pencatat
(termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis setiap pergantian
suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan suhu, baik yang
ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer pencatat, ditunjukkan bahwa suhu udara
selalu berubah sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00 sampai
14.00 (siang), sedangkan suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain
itu, juga dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap tempat tidak sama.

1. Tekanan udara

Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara dapat
diukur dengan barometer, barometer yang seri.

1. Penipisan Lapisan Ozon (O3)

Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara
alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan
membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di bawah
stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan
ozon’. Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama
penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV)
dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak
gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak
gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200
dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan
bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.

Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon ditentukan
dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal
lapisan ozon yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon
stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-
besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis
memiliki ozon yang rendah. Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah
kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon
menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh
masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong
dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun
dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik
dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan
julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah
bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk
memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon.

1. Efek Karbondioksida (CO2)

Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang
terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. CO2
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi.
Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan
volume. Walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon
dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah
dengan kuat.

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan


mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis.
Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon
dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida
anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air
panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun
langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon
dioksida umumnya disebut sebagai es kering.

CO2 diangkut dalam darah dengan tiga cara yang berbeda:

Kebanyakan (sekitar 70% – 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat HCO3− oleh enzim
karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan reaksi:

CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3−.

* 5% – 10% larut di plasma

* 5% – 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino

Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah merah, mengangkut
baik oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang diangkut hemoglobin tidak terikat
pada tempat yang sama dengan oksigen. CO2 bergabung dengan gugus terminal-N pada
empat rantai globin. Namun, karena efek alosterik pada molekul hemoglobin, pengikatan CO2
mengurangi jumlah oksigen yang dapat diikat. Penurunan pengikatan karbon dioksida oleh
karena peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai efek Haldane dan penting dalam traspor
karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya, peningkatan tekanan parsial CO2 atau
penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen dari hemoglobin, dikenal sebagai efek
Bohr.

Karbon dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai darah. Apabila
kadar karbon dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk mengijinkan arus darah
yang lebih besar ke jaringan yang dituju. Ion bikarbonat sangatlah penting dalam meregulasi
pH darah. Laju pernafasan seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam darahnya.
Sumber referensi:

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090315012336AAJpWDg

http://www.crayonpedia.org/mw/Proses-Proses_Khusus_Yang_Terjadi_Di_Lapisan_

Lithosfer_Dan_Atmosfer_Yang_Terkait_Dengan_Perubahan_Zat_Dan_Kalor_9.2

This entry was posted on 20 Oktober 2009 at 1:33 am and is filed under Sains. You can follow any responses to
this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Tinggalkan Balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.


Entries (RSS) and Comments (RSS).

telaah kurikulum
Kamis, 08 Mei 2014

rpp

Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : IX/2

Pokok : 1. Proses-proses pada Lithosfer dan

Atmosfer Bumi

teri Pokok : 2. Pengaruh Proses-proses di Lingkungan

terhadap Kesehatan

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


ata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.

Menjelaskan hubungan antara proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan
kesehatan dan permasalahan lingkungan.

C . Indikator

 Menjelaskan pengaruh proses-proses di lingkungan terhadap kesehatan manusia

D . Tujuan Pembelajaran :

4.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep :

Siswa dapat menjelaskan:

 Menjelaskan proses pelapukan dilapisan bumi yang brkaitan dengan masalah lingkungan,

 Menjelaskan proses pemanasan global dan pengaruhnya pada lingkungan di bumi

 Menjelaskan pengaruh proses-proses dilingkungan terhadap kesehatan manusia,

 Menyadari bahayanya pengaruh negative proses-proses lingkungan karena ulah manusia terhadap
kesehatan manusia.

4.2. Kinerja Ilmiah :

Siswa dapat :

1. bekerja sama

2. menghargai pendapat teman dalam diskusi .

4. mengkuti KBM dengan disiplin ( tepat waktu )

5. mengmukakan ide cemerlang tentang Proses-proses di lingkungan

terhadap kesehatan

6. membuat tulisan tentang dampak negative terhadap proses-proses di

lingkungan oleh manusia terhadap kesehatan


F. Materi Pembelajaran :
Bumi merupakan planet yang telah lama dihuni oleh makhluk hidup. Bumi sebenarnya terdiri dari
atas beberapa lapisan dan berbagai zat yang menyusunnya. Struktur permukaan bumi terdiri atas
tiga bagian, yaitu litosfer,hidrosfer, dan atmosfer. Litosfer adalah pemukaan bumi yang berupa
batuan dan daratan. Hidrosfer adalah pemukaan bumi yang berupa perairan.

G . Langkah Pembelajaran :

kegiatan awal :

1. Mengawali pelajaran dengan berdoa


2. Apersepsi dan motivasi
Kegiatan Inti :

 Siapkan kelas sebagaimana mestinya.


 Jelaskan materi sesuai topic menit.
 Untuk memantapkan penguasaan peserta, tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) kurang lebih 5 menit.
 Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi
sesuai kartu masing-masing. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu
control.
 Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi
masing-masing.
 Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan siswa pertanyaan yang sesuai dengan kartunya
(kartu orang lain).
 Strategi ini dapat dimodifikasikan sesuai keadaan.
 Kesimpulan.

Penutup :

Guru membimbing siswa untuk memperoleh

kesimpulan :

a. Lapisan ozon terletak pada lapisan stratosfer bumi. Lapisan ozon berfungsi untuk meyerap 99 %
energi ultra violet matahari agar tidak sampai ke permukaan bumi. 1 % ulta violet yang tidak
terserap itu sampai ke permukaan bumi diperlukan untk fotosintesa tumbuh-tumbuhan.
b. Sejak tahun 1985 para ahli mendeteksi adanya penipisan lapisan ozon dan melihat ada lubang yang
muncul dan makin membesar pada lapisan ozon di daerah kutub. Akibatnya sinar ultra violet
matahari dengan leluasa sampai ke permukaan bumi. Sinar ini sangat membahayakan, karena dapat
menyebabkan kanker dan katarak mata.

c. Penyebab penipisan lapisan ozon :

Penyebabnya adalah gas freon (gas yang digunakan dalam lemari es dan penyejuk ruangan). Jika
freon dibebaskan ke udara, maka freon hancur saat terkena sinar ultra violet matahari dan
melepaskan klorin.

Klorin akan bereaksi dengan ozon (O3) membentuk oksigen biasa (O2), yang tidak mampu menyerap
sinar ultra violet dari matahari. Akibatnya terjadi penipisan lapisan ozon, sehingga sinar ultra violet
dengan mudah menembus lapiosan ozon dan sampai ke permukaan bumi.

d. Usaha mengurangi freon :

Penggunaan freon diganti fluida pembeku. Dan sejak tahun 1996 US berhenti memproduksi freon.

e. Pencemaran udara :

Akibat banyaknya kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan pabrik-pabrik yang menghasilkan gas
buang ( CO )yang mencemari udara.

CO ( gas monooksida ) adalah gas yang sangat beracun dan sangat berbahaya bagi manusia.

f. Gas CO berbahaya karena ketika kita hirup gas tersebut akan masuk ke paru-paru . Gas CO lebih
mudah diikat oleh hemoglobin dalam darah daripada oksigen tetapi sukar pula untuk lepas. Akibat
reaksi CO dengan hemoglobin tubuh menjadi kurang oksigen, keracunan pun terjadi.

g. Pencemaran udara oleh timbal :

Bensin sebagai bahan bakar diberi timbal agar mobil bekerja lebih baik. Akibatnya atom-atom yang
keluar dari knalpot mengandung timbal yang sangat berbahaya bagi manusia.

h. Keracunan timbal sangat berbahaya pada :

 ibu hamil dan anak di bawah 5 tahun yang masih mengalami pertumbuhan otak. Otaknya akan
terganggu dan IQ melemah

 tingkah laku buruk, sakit perut dan sakit kepala berlebihan, nafsu makan turun.
 Sulit tidur, cepat lelah dan kesulitan mendengar

 Tubuh lemah, kehilangan koordinasi tubuh

 Keracunan akut, bahkan kematian

Sumber : Mustika kartika prima (IPA Terpadu)

H. Penilaian :

1. Pemahaman dan Penerapan Konsep :

 menjawab soal PG nomor 24 dan 30 dan soal essay nomor 18 s/d 23 halaman 192 buku Sains Fisika
SMP Kelas IA Penerbit Erlangga

. Pengamatan selama kegiatan belajar berlangsung dilihat dari sikap,

kejujuran, kedisiplinan, kemauan, cara memberi ide, cara menarik

kesimpulan dst

. Penilaian cara membuat tulisan tentang “ Dampak Negative

Proses-proses di Lingkungan oleh Manusia Terhadap Kesehatan.

I .Alat dan Bahan :

Mengetahui : Guru

Kepala sekolah

....................... .......................

NIP....................... NIP.......................

Diposting oleh Ade irma novianti di 20.21

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Ade irma novianti

 orang nya sederhana


 ramah dan tidak sombong
 menerima k;kurangan yang ada pada diri sendiri maupun orang lain
 setia terhadap pasangan.
 menyayangi terhadap orang_orang yang ada d'sekitarnya

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

 ▼ 2014 (6)
o ▼ Mei (6)
 JENIS-JENIS BAHAN AJAR DAN PEMILIHAN BAHAN AJAR :)...
 rpp
 TEKNIK TES DAN NON TES
 EVALUASI PENDIDIKAN
 <!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...
 <!--[if gte mso 9]> <![endif]--> <!--[if gte ...

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.


BAB 5

Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Atmosfer

Kompetensi Dasar

Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat

dari dinamika atmosfer.

Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya

sebagai pengaruh dinamika atmosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan,

grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendeskripsikan lapisan atmosfer dan manfaatnya bagi

kehidupan

Siswa mengetahui cuaca dan iklim serta pengukurannya

Siswa mampu menjelaskan klasifikasi tipe iklim dan cara menentukannya

Siswa mampu mendeskripsikan karakteristik iklim di Indonesia dan

pengaruhnya terhadap usaha pertanian dan aktivitas manusia lainnya

Siswa mampu mendeskripsikan kajian tentang iklim dan pemanfaatannya

Siswa mengetahui layanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

(BMKG) kepada masyarakat

PETA KONSEP

Struktur Atmosfer

Teori-teori terbentuknya tata surya

Benda-benda yang ada di tata surya

Unsur-unsur Cuaca dan Iklim

Pengertia cuaca dan iklim

Iklim

Manfaat Atmosfer

Pengertian Atmosfer

Komposisi Atmosfer

Atmosfer dan Kaitannya

dalam Kehidupan

Cuaca dan Iklim

Dampak Iklim Terhadap

Persebaran Vegetasi

Gejala La Nina

dan El Nino

Dampak ketinggian tempat


terhadap jenis-jenis vegetasi

Pe n g a r u h b e n t a n g l a h a n d a n

tanah terhadap jenis-jenis vegetasi

Layanan Badan Meteorologi,

klimatologi, dan Deofisika

(BMKG)

Keadaan normal

La Nina

El Nino

A Pengertian dan Komposisi Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet,

termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di

Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai

dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas

beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan

tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.

Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca,

fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelapkelipnya bintang.
Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar

angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer

berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan

sedikitargon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air,

dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan

menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di

antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan

planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat

laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer
dan angkasa luar.

B Lapisan Atmosfer

1 Troposfer

Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal

untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung

dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain.

Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang

paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan

ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan

dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada

permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu

semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius

(sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti

hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya. Ketinggian yang paling

rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan

bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke

udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara

tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang

tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan

anomali terhadap gradien suhu tersebut. Di antara stratosfer dan troposfer

terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan

troposfer dengan stratosfer.

2 Stratosfer

Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian

sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan

sangat dingin yaitu atau sekitar . Pada lapisan ini angin yang sangat kencang

terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat
terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirruskadang-kadang terjadi di lapisan

paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada

lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi

semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan

bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini

menyerapradiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar

pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopausememisahkan stratosfer

dengan lapisan berikutnya.

3 Mesosfer

Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan

pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di sini

akan mengakibatkan pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari

angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai

ke bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40km di atas

permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat

lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun

ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar -143° C (dekat bagian atas

dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu

serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari

kristal es. Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Atmosfer terdapat lapisan

perantara yaitu Mesopause.

4 Termosfer

Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.

Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada

lapisan ini yaitu sekitar 1982° C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi

sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk

lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini

berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.

5 Ionosfer

Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan

pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik

oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai.

Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer

ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.

Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan

terjadi pada lapisan ini.

C Manfaat Atmosfer

Atmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain.

Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll.

1 Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk

kehidupan

2 Memantulkan gelombang radio

3 Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam

4 Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia

dan makhluk bumi lainnya.

5 Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas

dan musim dingin.

6 Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat

menyalakan api, bernafas, dan sebagainya.

7 Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing

antara lain:

Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman

Oksigen untuk pernafasan


Karbondioksida untuk fotosintesis

Neon untuk lampu listrik

Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari

D Pengertian Cuaca dan Iklim Serta Unsurnya

Perbedaan utama di antara cuaca dan iklim terletak pada luasnya cakupan

wilayah dan waktu. Cuaca cakupan wilayahnya lebih sempit serta waktunya lebih

singkat, sedangkan iklim lebih luas dan untuk waktu yang relatif lama. Perbedaan

lainnya terletak pada fokus ilmu yang mempelajarinya. Ilmu yang mempelajari

cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut

klimatologi. Adapun persamaannya terletak pada unsur-unsur yang terkandung di

dalamnya yang meliputi suhu udara, tekanan udara, angin, kelembapan udara, dan

hujan. Cuaca yaitu kombinasi dari berbagai kondisi atmosfer bumi yang secara

terus-menerus berubah dan memengaruhi planet bumi. Adapun iklim adalah pola

cuaca khas di suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Seperti yang sudah

dijelaskan di atas bahwa unsur-unsur cuaca dan iklim memiliki kesamaan. Unsurunsur tersebut
adalah sebagai berikut.

1 Suhu Udara

Suhu udara yaitu temperatur udara yang ada di permukaan bumi. Setiap

daerah di permukaan bumi biasanya akan memiliki suhu udara yang berbedabeda, ada yang
panas ada yang dingin. Perbedaan suhu udara di suatu daerah

biasanya disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya penyinaran matahari

dan sudut jatuh sinar matahari. Sinar matahari yang mencapai permukaan

bumi akan menentukan suhu suatu wilayah, yang dampaknya membentuk pola

iklim dan cuaca. Permukaan bumi yang melengkung mengakibatkan sinar

matahari yang diterima oleh berbagai tempat di bumi berbeda-beda. Di

sepanjang garis ekuator (khatulistiwa) suhu cukup tinggi. Makin jauh dari

khatulistiwa, sudut jatuh sinar matahari melebar sehingga suhu makin

menurun. Ini terjadi karena sinar matahari harus berjalan melalui atmosfer
yang jauh sehingga panasnya banyakterserap dalam perjalanan, dan juga

energinya menyebar ke seluruh permukaan bumi sehingga efek panasnya

berkurang. Karena letaknya yang paling jauh dari khatulistiwa, tidak

mengherankan jika wilayah kutub merupakan tempat yang paling dingin di

bumi.

2 Tekanan Udara

Tekanan udara di suatu daerah berbeda-beda seperti halnya suhu di setiap

daerah yang berbeda-beda. Daerah dengan tekanan udara yang tinggi

cenderung menjadi panas, cuaca kering pada musim panas, dan cuaca dingin

kering pada musim dingin. Wilayah bertekanan rendah cenderung berawan,

mengalami hujan atau salju. Alat yang biasa digunakan untuk mengetahui

tekanan udara disebut barometer.

3 Kelembapan Udara

Kelembapan udara yaitu tingkat kandungan air yang ada dalam udara. Setiap

daerah biasanya memiliki tingkat kandungan udara yang berbeda-beda. Secara

umum, kandungan udara dibedakan menjadi kelembapan udara relatif dan

kelembapan udara mutlak.

Kelembapan udara relatif adalah jumlah kandungan uap air yang terkandung

dalam satu meter kubik udara pada temperatur tertentu dibandingkan dengan

jumlah uap air yang ditampung udara tersebut. Adapun kelembapan mutlak

adalah perbandingan kandungan uap air dalam setiap unit berat udara. Alat

yang biasa digunakan untuk mengetahui kelembapan udara adalah

higrometer.

4 Angin

Angin yaitu udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Udara

bergerak dari daerah panas ke daerah dingin sehingga udara panas naik di

khatulistiwa dan bergerak menuju daerah kutub. Udara dingin bergerak ke


daerah sebaliknya. Jenis-jenis angin yang ada di Indonesia di antaranya

sebagai berikut.

5 Hujan

Hujan yaitu turunnya butiran-butiran air dari awan ke bumi. Secara sederhana,

siklus hujan berasal dari penguapan air di permukaan bumi akibat penyinaran

matahari. Kemudian, mengalami pengembunan membentuk butiran-butiran air

yang berkumpul menjadi awan. Apabila kandungan butiran-butiran air di

dalam awan sudah cukup berat, jatuhlah sebagai hujan.

“esensi menjadi manusia adalah ketika seseorang tidak mencari

kesempurnaan”

oleh George Orwell-Novelis Inggris.

UJI KOMPETENSI

Soal Jawaban Atmosfer

1. Berikut unsur-unsur gas yang terdapat dalam atmosfer.

1) Nitrogen

2) Oksigen

3) Ozon

4) Karbon dioksida

5) Argon

Unsur gas yang sangat bermanfaat bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari ditunjukkan oleh
nomor

a. 1)

b. 2)

c. 3)

d. 4)

e. 5)

2. Pernyataan yang benar tentang lapisan stratosfer adalah …..

a. Tempat terjadinya cuaca ,pelangi, petir dan lain-lain


b. Melindungi bumi dari hujan meteor

c. Lapisan yang mengandung gas ozon

d. Dapat memantulkan gelombang radio

e. Merupakan lapisan terluar dari atmosfer

3. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut !

1) Terjadinya pembentukan dan perubahan cuaca, seperti angin, awan, hujan ,dan lain-lain

2) Kandungan unsurnya yang didominasi oleh unsure nitrogen dan oksigen

3) Merupakan lapisan yang mengandung air.

Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri lapisan…..

a. Troposfer

b. Eksosfer

c. Ionosfer

d. Stratosfer

e. Mesosfer.

4. Salahs atu fungsi lapisan mesosfer adalah….

a. Mengandung gas ozon

b. Terjadinya pembentukan dan perubahan cuaca

c. Dapat memantulkan gelombang radio

d. Melindungi bumi dari hujan meteor

e. Kandungan utama oksigen

5. Perhatikan pertanyaan berikut!

1) Luas wilayah

2) Keadaan awan

3) Pola penggunaan lahan

4) Lamanya penyinaran matahari

5) Jenis vegetasi.

Faktor-faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima oleh bumi adalah
nomor…

a. 1) dan 2)

b. 2) dan 3)

c. 2) dan 4)

d. 3) dan 4)

e. 4) dan 5)

6. Terbentuknya angin pasat karena……

a. Daerah bertekanan rendah dikelilingi oleh daerah yang bertekanan tinggi

b. Daerah bertekanan tinggi dikelilingi daerah yang bertekanan rendah.

c. Udara yang naik di daerah khatulistiwa yang setelah sampai dilapisan atas ,mengalir kearah kutub

dan turun didaerah subtropika

d. Gerakan massa udara yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan dua benua dan dua samudra

e. Angin yang bertiup dari daerah subtropika kedaerah tropika .

7. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut !

1) Massa udara bersifat panas yang mengandung banyak uap bertemu dengan massa udara dingin.

2) Massa udara panas kemudian naik, terjadi kondensasi, sehingga setelahnya turun hujan.

Hujan yang terjadi karena proses tersebut merupakan hujan …..

a. Zenithal

b. Orografis

c. Monsun

d. Sinklonal

e. Frontal

8. Udara dari pegunungan termasuk dalam lapisan troposfer. Pada lapisan troposfer berlaku hukum

geotermis yang berarti …..

a. Semakin tinggi tempat, suhu udara semakin naik

b. Semakin tinggi tempat, suhu udara semakin menurun

c. Ketinggian tempat tidak berpengaruh pada suhu udara


d. Ketinggian tempat tidak berpengaruh pada kelembapan udara

e. Suhu udara kadang naik dan kadang turun dengan bertambahnya ketinggian tempat

9. Berdasarkan posisi geografis garis lintang, penyebab terjadinya perbedaan iklim dan cuaca di

berbagai tempat adalah unsur …..

a. Curah hujan

b. Kelembapan udara

c. Penyinaran matahari

d. Angin

e. Awan

10. Di Indonesia jarang sekali terjadi angin siklon, karena …..

a. Suhu udara di semua daerah hampir sama

b. Jauh dari perairan yang luas

c. Letak Indonesia dekat khatulistiwa

d. Terhalang oleh banyaknya selat

e. Terhalang oleh pegunungan sirkum

Apr

CONTOH BAHAN AJAR


BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Dalam bab ini akan membahas tentang hubungan antara litosfer dan atmosfer
dengan kesehatan dan lingkungan. Namun sebelumnya akan dibahas pengertian
tentang atmosfer dan litosfer agar dapat memberikan penjelasan secara rinci dan dapat
memberikan pemahaman.
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan
ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali
dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi
ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi
terdiri dari beberapa gas antara lain nitrogen, oksigen, karbon dioksida; ditambah
dengan uap air dan zat-zat lain, seperti debu, jelaga, dan sebagainya.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan bahan ajar ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa mampu memahami apa pengertian litosfer dan atmosfer.
2. Siswa mampu menjelaskan bagaimana hubungan antara litosfer dan atmosfer
dengan kesehatan dan lingkungan.
C. Manfaat
Adapun manfaat mempelajari bahan ajar ini sebagai berikut :
1. Agar siswa dapat memahami pengertian litosfer dan atmosfer.
2. Agar siswa dapat menjelaskan hubungan antara litosfer dan atmosfer dengan
kesehatan dan lingkungan.

BAB II
PENYAJIAN

A. Pengertian Litosfes dan Atmosfer


1. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan
ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali
dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi
ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.

Litosfer yaitu lapisan yang terletak diantara lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km.
Berat jenisnya rata-rata 2,8 g/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas 2 bagian, yaitu :

1) Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam sisilium dan aluminium. Senyawa
dalam bentuk SiO2 dan Al2O3 dalamlapisan ini antaralain terdapat batuan sediment, granit,andesit,
jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di dataran benua. Lapisan Sial disebut
juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata kurang lebih 35 km.

Kerak benua dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

 Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit. Pada bagian atasnya dan
batuanbeku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.

 Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun batuan beku gabro
dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.

2) Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini merupakan berat jenis yang lebih besar daripada Lapisan
Sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral veromagnesium dan batuan basalt.
Lapisan Sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

Litosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan
memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan
tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.
Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi
manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya
minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.

2. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi terdiri dari
beberapa gas antara lain nitrogen, oksigen, karbon dioksida; ditambah dengan uap air dan zat-zat
lain, seperti debu, jelaga, dan sebagainya

Atmosfer bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang
bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara yang
terkandung dalam atmosfir merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air.
Atmosfir berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu
menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat
berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari lapisan bawah ke atas
adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer .

B. Proses Antara Litosfer Dan Atmosfer Hubungannya Dengan Kesehatan


Dan Lingkungan

1. Pemanasan Udara oleh Matahari

Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai ke bumi.
Namun, sinar itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi. Sebenarnya, bumi juga
memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil dibandingkan panas matahari.

Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 % diserap,


dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang memanasi daratan,
lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan bumi sebagian besar oleh
bumi dan sebagian kecil dipantulkan. Adapun banyaknya sinar matahari yang diserap oleh
permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :

1. Sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar
2. Kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap
3. Lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4. Keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampai ke bumi

Sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali. Adanya
pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil. Artinya, bumi tidak
makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh bumi merupakan sumber
panas utama atmosfer bagian bawah. Namun bila sinar matahri tidak sepenuhnya dapat dipantulkan
kembali, maka suhu di udara akan sangat panas.
2. Cuaca

Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada saat
tertentu dan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu wilayah yang
luas dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati berdasarkan unsur-unsur cuaca.
Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan udara, kelembapadn udara, angin,
awan, dan curah hujan.

3. Suhu Udara

Suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer pencatat
(termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis setiap pergantian
suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan suhu, baik yang ditunjukkan
oleh termometer biasa atau termometer pencatat, ditunjukkan bahwa suhu udara selalu berubah
sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00 sampai 14.00 (siang), sedangkan
suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain itu, juga dapat ditunjukkan
bahwa suhu di setiap tempat tidak sama.

4. Tekanan udara

Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara dapat
diukur dengan barometer, barometer yang seri.

5. Penipisan Lapisan Ozon (O3)

Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara
alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan
membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di bawah stratosfer di
antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’.
Ozon dihasilkan dengan berbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan
dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer
dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga
merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini
efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.

Jumlah ozon dalam atmosfer berubah menurut lokasi geografi dan musim. Ozon ditentukan
dalam satuan Dobson (Du) di mana, sebagai contoh, 300 Du setara dengan 3 mm tebal lapisan ozon
yang tulen jika dimampatkan ke tekanan permukaan laut. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan
di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala-besar putaran atmosfer
semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) buatan
manusia yang meningkatkan kadar penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur
dalam tingkat ozon global. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan busa dan bahan pelarut
terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50 hingga 100 tahun
dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan
perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan julat ketinggian
20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan UV,
dan membebaskan atom klorin. Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan
menghasilkan lubang ozon.

6. Efek Karbondioksida (CO2)

Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang
terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. CO2
berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata
konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume. Walaupun
jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca
yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme
pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu,
karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan
dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari
gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak
mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada
temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es
kering.CO2 diangkut dalam darah dengan tiga cara yang berbeda:

Kebanyakan (sekitar 70% – 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat HCO3 − oleh enzim
karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan reaksi:

CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3−.

 5% – 10% larut di plasma

 5% – 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino.

Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah merah, mengangkut baik
oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang diangkut hemoglobin tidak terikat pada tempat
yang sama dengan oksigen. CO2 bergabung dengan gugus terminal-N pada empat rantai globin.
Namun, karena efek alosterik pada molekul hemoglobin, pengikatan CO2 mengurangi jumlah oksigen
yang dapat diikat.

Penurunan pengikatan karbon dioksida oleh karena peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai
efek Haldane dan penting dalam traspor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya,
peningkatan tekanan parsial CO2 atau penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen dari
hemoglobin, dikenal sebagai efek Bohr.

Dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai darah. Apabila kadar karbon
dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk mengijinkan arus darah yang lebih besar ke
jaringan yang dituju. Ion bikarbonat sangatlah penting dalam meregulasi pH darah. Laju pernafasan
seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam darahnya.

Selain pemanasan global dan hujan asam, masalah lingkungan dan kesehatan di bumi sangat
banyak. Contoh masalah tersebut adalah pencemaran air dan ledakan jumlah penduduk.

7. Pencemaran Air

Air bersih sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan. Namun, jumlah air bersih makin lama
makin terbatas. Akibatnya, banyak orang sakit. bahkan meninggal karena masalah air.

Di Negara kita, terutama di kota-kota besar, pencemaran air telah menjadi masalah yang
serius. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian makin hari makin banyak. Hal ini diperparah
dengan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai sangat rendah.
Akibatnya, sungai-sungai di kota-kota besar, misalnya Jakarta, penuh sampah dan menimbulkan bau
busuk yang sangat mengganggu.

Industri dan rumah tangga terus-menerus membebani air sungai dengan limbah, kotoran. dan
sampah. Akibatnya, banyak makhluk hidup yang ada di dalarnnya mati. Jika masih ada makhluk
hidup yang mampu bertahan, makhluk hidup itu mungkin telah beradaptasi dengan habitat yang
penuh dengan zat-zat yang berbahaya.

8. Ledakan Jumlah Penduduk

Ledakan jumlah penduduk mungkin dapat menjadi akar semua masalah lingkungan dan
kesehatan di bumi. Makin banyak penduduk, pencemaran makin parah, sumber daya alam cepat
menipis,dan habitat makhluk hidup makin rusak. Walaupun teknologi telah berusaha untuk
mengurangi dampaknya terhadap lingkungan, jumlah penduduk yang bertambah sangat cepat
menyebabkan beban yang ditanggung bumi makin berat.

Di Negara kita, ledakan jumlah penduduk tidak seimbang dengan pemerataan hasil
pembangunan. Akibatnya, banyak orang mendatangi dan tinggal di kota-kota besar untuk
memperjuangkan nasib. Karena keterbatasan daya tampung kota dan keterbatasan ekonomi me
reka, lahirlah pemukiman-pemukiman yang jauh dari layak. Mereka tinggal di pinggiran sungai, rel
kereta api, di bawah jalan layang, bahkan di tanah yang berstatus milik orang lain. Akibatnya,
pencemaran lingkungan dan penyakit menular menjadi melekat pada kehidupan mereka. Bencana
banjir dan penggusuran paksa selalu menghantui mereka. Walaupun demikian, sejalan dengan kerja
keras yaing dilakukan pemerintah, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Setiap warga harus
memiliki kesadaran dan kemauan yang tinggi untuk menuju ke kehidupan yang lehih baik secara
lingkungan dan kesehatan di masa yang akan datang.

BAB III

PENUTUP

A. RANGKUMAN

Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan
ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali
dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi
ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi
terdiri dari beberapa gas antara lain nitrogen, oksigen, karbon dioksida; ditambah
dengan uap air dan zat-zat lain, seperti debu, jelaga, dan sebagainya.
Hubungan antara litosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan lingkungan yakni pemanasan
global dan hujan asam, selain itu juga contoh hubungan antara litosfer dan atmosfer dengan
kesehatan dan lingkungan yakni pencemaran air dan ledakan jumlah penduduk.

B. TES OBJEKTIF

1. Bagian kerak bumi uang teratas di sebut….

a. Litosfer

b. Atmosfer

c. Biosfer

d. hidrosfer

2. Litosfer terbagi atas dua bagian yakni…

a. Sial dan atmosfer

b. Sial dan sima

c. Atmosfer dan biosfer

d. Sima da atmosfer

3. Lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam sisilium dan aluminium disebut…

a. Litosfer

b. hidrosfer

c. Biosfer

d. Sial
4. Lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa
SiO2 dan MgO disebut…

a. Litosfer

b. Atmosfer

c. Sima

d. hidrosfer

5. Lapisan udara yang menyelimuti planet bumi disebut…

a. Litosfer

b. Atmosfer

c. Biosfer

d. hidrosfer

6. Berikut yang termasuk contoh hubungan antara litosfer dan atmosfer dengan lingkungan adalah…

a. Suhu udara dan penipisan lapisan ozon

b. Atmosfer

c. Biosfer

d. Hidrosfer

7. Berikut yang termasuk contoh hubungan antara litosfer dan atmosfer dengan kesehatan…

a. Litosfer

b. Atmosfer

c. Pencemaran air

d. Hidrosfer
8. Berikut yang tidak termasuk peristiwa hubungan antara litosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan
lingkungan adalah…

a. Pencemaran air

b. Cuaca

c. Pemanasan udara

d. Penggusuran rumah penduduk

9. Unsur yang terdiri dari tiga milekul oksigen dan amat berbahaya bagi kesehatan manusia disebut…

a. Ozon

b. Suhu udara

c. Cuaca

d. A dan C benar

10. Hal yang menjadi akar semua masalah lingkungan dan kesehatan di bumi adalah….

a. Pencemaran lingkungan

b. Pencemaran air

c. A dan B benar

d. Ledakan penduduk
Diposting 3rd April 2011 oleh Sudarmono A.Hi.Rasyid

Tambahkan komentar

Bloggoto Tandanio

  Beranda

 Terkini
 Tanggal
 Label
 Pengarang

ANALISIS VEKTOR
ANALISIS VEKTOR

May 25th

Deret

Deret

May 25th

Belajar dan pembelajaran Teori Kognitivisme

Belajar dan pembelajaran Teori Kognitivisme

May 25th

Dasar hukum pertama Termodinamika

Dasar hukum pertama Termodinamika

May 25th

SKKD
SKKD

May 25th

LABORATORIUM I

LABORATORIUM I

Apr 3rd

LABORATORIUM I

LABORATORIUM I

Apr 3rd

LABORATORIUM I

LABORATORIUM I

Apr 3rd

LABORATORIUM I

LABORATORIUM I

Apr 3rd

KECEPATAN CAHAYA

KECEPATAN CAHAYA

Apr 3rd

LABORATORIUM I PERBANDINGAN MODEL GELOMBANG CAHAYA DENGAN MODEL GELOMBANG


KUANTUM

LABORATORIUM I PERBANDINGAN MODEL GELOMBANG CAHAYA DENGAN MODEL GELOMBANG


KUANTUM

Apr 3rd

LABORATORIUM I (APARATUR ASESORIES)

LABORATORIUM I (APARATUR ASESORIES)

Apr 3rd

Wirauswasta Dan Wirausaha

Wirauswasta Dan Wirausaha

Apr 3rd
CONTOH PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

CONTOH PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

Apr 3rd

CONTOH BAHAN AJAR

CONTOH BAHAN AJAR

Apr 3rd

FISIKA STATISTIK

FISIKA STATISTIK

Apr 3rd

Benda Hitam

Benda Hitam

Apr 3rd

FISIKA ZAT PADAT

FISIKA ZAT PADAT

Apr 3rd

RADIASI BENDA HITAM

RADIASI BENDA HITAM

Apr 3rd

LISTRIK DAN MAGNET (HUKUM COULOMB DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK)

LISTRIK DAN MAGNET (HUKUM COULOMB DAN INTENSITAS MEDAN LISTRIK)

Apr 3rd 1

PENGUAT GANDENGAN DC

PENGUAT GANDENGAN DC

Apr 3rd 1

TEORI BEHAVIORISME

TEORI BEHAVIORISME

Apr 3rd
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (BDP)

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (BDP)

Apr 3rd

TEORI FISIKA KLASIK DAN MODERN

TEORI FISIKA KLASIK DAN MODERN

Dec 15th

Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika

Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika

Dec 15th 1


Memuat

Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.

komariyahkokom
Just another WordPress.com site

Menu
Lanjut ke konten

 Beranda
 About

ATMOSFER DAN PENGARUHNYA


TERHADAP KEHIDUPAN
Ditulis pada Oktober 13, 2011 oleh komariyahkokom

A. Pengertian Atmosfer
adalah selubung gas yang menyelimuti bumi. Sifat-sifatnya adalah :

1. Tidak berwarna, tidak berbau,tidak dapat dirasakan kecuali dalam Bentuk angin
2. Dinamis dan elastis
3. Transparan
4. Mempunyai massa

Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan yaitu :

1. Troposfer : merupakan lapisan udara yang paling rendah di atas permukaan bumi dengan
rata-rata ketinggian mencapai 12 km. Semua peristiwa cuaca seperti angin, awan, hujan,
halilintar terjadi pada lapisan ini.
2. Stratosfer : lapisan yang berada diatas lapisan troposfer dengan ketinggian mencapai 12
km – 50 km . Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebut
3. Mesosfer : adalah bagian lapisan udara diatas lapisan stratosfer dengan ketinggian 50- 80
km. Pada lapisan mesosfer sebagian meteor terbakar dan terurai sehingga dapat melindungi
bumi dari hujan meteor.
4. Ionosfer / Thermosfer merupakan lapisan tempat terjadinya ionisasi atom-atom ud ara oleh
radiasi sinar x dan sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh radiasi sinar matahari dengan
ketinggian 80 – 500 km. Lapisan ionosfer mampu memantulkan gelombang radio.
5. Eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer dengan ketinggian 500 – 1000. Pengaruh
gaya berat sangat kecil sehingga benturan-benturan di udara jarang terjadi.

B. Manfaat atmosfer

Berikut ini komposisi udara yang terdapat di Atmosfer :

1. Oksigen (O2) 21 %.

2. Karbondioksida (CO2) hanya 0,03 %.

3. Uap air jumlahnya sekitar 2%

4. Nitrogen terbanyak sekitar 78,08%

5. Neon dan argon

6. Ozon

7. Helium

Manfaat dari atmosfer antara lain menjaga suhu bumi, agar tetap hangat, melindungi bumi
dari benda ruang angkasa, sebagai filter pancaran sinar matahari, dan menyediakan
gas-gas yang penting bagi permukaan bumi , sumber energi dll.

C. Cuaca Dan Iklim

1. Pengertian cuaca dan iklim


Cuaca adalah keadaan suhu udara pada suatu saat dalam waktu yang singkat dan wilayah
yang sempit. Ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.

Iklim adalah rata-rata keadaan udara dalam waktu yang relatif lama dan wilayah yang luas.
Ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi.

2. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim

a. Temperatur udara adalah panas dinginnya udara . Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu
udara yaitu sudut datang sinar matahari, lamanya penyinaran matahari, bentuk
permukaan bumi, penutupan awan,letak lintasng, ketinggian tempat

b. Tekanan udara adalah tenaga yang menekan daerah sekitarnya yang ditimbulkan oleh
berat/ bobot kolom udara yang ada diatasnya.

c. Angin adalah udara yang bergerak . Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi
menuju daerah bertekanan rendah.

1) Arah gerakan angin


Hukum buys Ballot
Angin bergerak dari daaerah yang bertekanan maksimum meneu ke daerah
yang bertekanan minimum. Dibelaham bumi bagian utara, angin berbelok ke kanan
sedangkan di belahan bumi bagian selatan agin berbelok ke kiri”
2) Kecepatan angin
Faktor yang mempengaruhi jarak perpindahan, perbedaan tekana udara, wilayah yang dilalui
angin terbuka atau ada penghalang
3) Alat penggukur arah angin berupa baling-baling angin dan kantong angin dan
kecepatan angin disebut anemometer

d. angin

 Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut pada malam hari
 Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat pada siang hari
 Angin gunung adalah angin yang bertiup dari gunung ke lembah pada malam hari
 Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke gunung pada siang hari
 Angin fohn adalah angin jatuh kering dan panas menuruni lereng pegunungan, contohnya
angin Wanbraw, Angin Gending, Angin Kumbang dan lain-lain.

Gambar macam –macam angin lokal :


e. Kelembaban udara ialah banyaknya uap air yang tekandung didalam udara.

 Kelembaban udara mutlak adalah banyaknya uap air dalam gram yang terdapat dalam setiap
satu meter kubik udara.
 Kelembaban udara nisbi/relatif ialah banyaknya uap air yang terdapat dalam
udara dibandingkan dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung oleh udara
pada suhu tertentu.

f. Awan adalah titik-titik air yang melayang-layang tinggi di udara.


Macam-macam awan yaitu

 awan bulu (cirrorm)


 awan berlapis (stratiform)
 awan bergumpal ( cumuliform)

g. Curah hujan adalah banyak sedikitnya hujan yang jatuh pada suatu tempat
dipermukaan bumi.

D. Alat-alat pengukur cuaca dan iklim

1. termometer adalah alat untuk mengukur temperatur udara


2. Barometer adalah alat pengukur tekanan udara
3. Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin
4. Higrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.
5. Penakar hujan adalah alat untuk mengukur besarnya curah hujan

E. Tipe-tipe Hujan

Berdasarkan proses terjadinya hujan dapat dibedakan ;

 Hujan zenithal ialah intensitas penyinaran matahari yang tinggi menyebabkan terjadinya
pemanasan sehingga udara naik secara vertikal dan mengalami pendinginan, pada
ketinggian tertentu terjadi kondensasi dan terbentuk awan, setelah kelembaban mencapai
100% maka terjadilah hujan.
 Hujan orografis / hujan naik pegunungan terjadi bila udara yang mengandung uap air naik ke
lereng pegunungan dan suhu semakin urun menyebabkan udara mengalami kondensasi dan
membentukawan dan awan tidak mampu menahan kumpulan titik-titik air sehingga
terjadilah hujan
 Hujan frontal ,Terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas dan dingin. Biasanya
terjadi didaerah lintang sedang.

Berikut ini gambar dari macam-macam hujan :

F. Hidrosfer

1. Hidrosfer berasal dari kata hidros artinya air dan sphere artinya lapisan. Siklus hidrologi
adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus menerus di
permukaan bumi. Siklus hidrologi ada 3 yaitu :
 Siklus pendek ( kecil) yaitu matahari memancarkan energi yang memanasi laut terjadilah
penguapan dan bergerak naik ke udara , pada ketinggian tertentu uap air
mengalami kondensasi dan menjadi awan. Bila udara jenuh awan akan berubah menjadi
hujan yang jatuh permukaan laut.
 Siklus sedang yaitu uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju
daratan dan embentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan dan mengalir kembali ke
laut melalui sungai-sungai.
 Siklus panjang yaitu Uap air yang berasal dari lautan tertiup angin ke atas daratan. Adanya
pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu menyebabkan terbentuknya
awan yang mengandung kristal-kristal es dan turun ke bumi sebagai hujan es atau hujan
salju. Salju yang menumpuk di daratan akan membentuk gletser dan lila mencair akan
mengalir dan masuk ke sungai selanjutnya kembali menuju ke lautan.

Gambar siklus Hidrologi

G. Jenis-jenis perairan dan pemanfaatannya

Hidrosfer dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Perairan darat meliputi

a. Air permukaan adalah bentuk perairan darat yang melintasi permukaan tanah.Bentuk air
permukaan meliputi :
 Sungai artinya air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah menuju ke laut, danau,
atau rawa.Air sungai berasal dari air hujan, mata air atau pencairan es.

 Danau adalah ledok atau cekungan di permukaan bumi yang terisi air, baik dilereng gunung
maupun di dataran rendah. Danau menurut terjadinya dibedakan menjadi
danau , danau vulkanik ,danau tektonovulkanik, danau glasial, bendungan dan
danau buatan.
 Rawa adalah genangan air daratan pada cekungan yang relatif dangkal dan sering ditutupi
ole tumbuhan air

b. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaaan tanah, baik di dalam lapisan tanah
maupun pori-pori tanah. Air tanah dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

 Air tanah preatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air
(impermeable) tidak jauh dari permukaan tanah.
 Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua
lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air.

2. Perairan laut

Peremukaam bumi sebagian besar 70 % tertutup oleh laut dan samudera . Ilmu yang
mempelajari tentang laut disebut oceanografi.

a. Pembagian laut .

Laut menurut terjadinya dibedakan :

1. Laut tepi yaitu laut yang terletak di tepi benua. Contohnya laut Jepang, laut Cina Selatan,
dan laut arab.
2. Laut tengah yaitu laut yang terletak di antara dua benua. Contohnya Laut tengah
yang terletak diantara Benua Eropa dan Benua Afrika
3. Laut pedalaman yaitu laut yang terletak di tengah-tengah benua hampir
seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh Laut Hitam dan Laut Baltik.

Menurut kedalamannya wilayah perairan laut dibedakan menjadi :

 Zona litoral atau zona pesisir atau wilayah pasang surut adalah wilayah antara garis air
pasang dan air surut.
 Zona neritik atau wilayah laut dangkal adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman
rat-rata kurang 200 m.
 Zone batial atau wilayah laut dalam adalah dasar laut yang mempunyai kedalaman antara
200 m – 1.800 dengan dasar laut yang curam
 Zone abisal adalah daerah dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1.800 m
memiliki tekanan air yang sangat besar suhu dasar laut yang sangat rendah dan ada palung
laut.

3. Batas – batas Wilayah laut Indonesia

1. Landas kontinen (continental self) yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200
m. Pada wilayah ini suatu Negara berhak untuk memanfaatkan sumber daya alam yang
terkandung di dalamnya. Landas kontinen wilayah Indonesia diatur dalam U.U No. 1 Tahun
1973 dan dikukuhkan oleh peraturan Pemerintah (Perpu No. 4 tahun 1960)
2. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu Negara sejauh 12 mil yang diukur dari garis dasar
lurus. Garis Dasar Lurus adalah garis yang ditarik dari titik- titik terluar suatu pulau pada saat
air laut surut. Suatu negara mempunyai kedaulatan penuh atas air beserta isinya baik dasar
laut, tanah dibawahnya, udara di atasnya maupun kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Laut teritorial dikukuhkan dalam deklarasi Djuanda ,13 desember 1957. Dikenal
dengan nama wawasan Nusantara
3. Zone Ekonomi Eklusif (ZEE) yaitu wilayah laut suatu negara diukur sejauh 200
mil (kurang lebih 320km) dari garis dasar wilayah laut. Pada wilayah ZEE suatu
negara berhak terhadap sumber kekayaan alam yang ada di dalam laut.

Share this:

 Twitter
 Facebook7

Tulisan ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

5 responses to “ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN”

1. ayiekpunyaAyiek saja...

Oktober 13, 2011 pukul 12:37 pm

Mantab… blognya… Selamat… Anda sudah menjelma menjadi Blogger….


Terus Berkarya… Generasi kita membutuhkan Guru yang Hebat dan kreatif seperti
anda….
Hebat dan mantab..

Balas

2. yanti keisha

Oktober 17, 2011 pukul 12:57 am

keeerrrrreeeennnn….jack!!!!

Balas
3. yanti keisha

Oktober 17, 2011 pukul 12:58 am

bagi ilmunya donk buuuuuu??????

Balas

4. Haris

Oktober 17, 2011 pukul 12:35 pm

Selamat atas karyamoe. Jadikan interpreneurship dan inovatif dalam berkarya.


Anda layak mendapat……Bintang…..?!!!!
Bintang Toedjoe….obat cakiet kelapa…eih…kepala. Gtu lhoooo….

Balas

5. Rizkiya

Oktober 18, 2011 pukul 7:40 am

Karya guruku bagus euy…


Siapa dulu muridnya,,,

hahhay

Ilmunya trus di transfer yaa bu,,,

Balas

Tinggalkan Balasan
Cari untuk:

Arsip
 Juli 2013
 Oktober 2011

Meta
 Daftar

Masuk

Blog di WordPress.com. Tema: Beach oleh Gibbo.

Anda mungkin juga menyukai