Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP 2014

ISBN 978-602-14930-2-1
Purwokerto, 6 September 2014

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut


Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas
Citra Hadi Kurniati
Program Studi Kebidanan DIII Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jl. Letjen Soepardjo Roestam Km 7, PO Box 229 Purwokerto 53181
Telp. (0281) 6844253, 6844252 ext 117
Email : citrahadi@yahoo.com
ABSTRAK
Lanjut usia merupakan masa dimana individu menjadi tua dan seluruh organ tubuh mulai
tidak berfungsi dengan baik. Salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas
kesehatan bagi penduduk yang berusia lanjut yaitu dengan mengadakan posyandu lansia.
Tujuannya meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan di masyarakat,
untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna, dan meningka an peran serta
masyarakat dalam pelayanan kesehatan.. Tetapi kenyataannya kunjungan lansia ke
posyandu masih sangat rendah. Tujuannya menganalisa faktorfaktor yang mempengaruhi
rendahnya pemanfaatan posyandu lansia. Metode Penelitian Analitik observasional,
dengan rancangan penelitian korelasional. Metode pendekatan dengan menggunakan
cross-sectional. Populasinya yaitu seluruh lansia di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja.
Pengolahan data dilakukan untuk menganalisis hubungan empat variabel tersebut dengan
uji Chi Square (2). Hasil dan Pembahasan menunjukkan bahwa ada pengaruh peran kader
terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X hitung sebesar 10,749 dengan
nilai p valeu = 0,005, Ada pengaruh pengetahuan lansia terhadap rendahnya pemanfaatan
posyandu lansia dengan X hitung sebesar 9,431 dengan nilai p valeu = 0,009. Ada
pengaruh dukungan keluarga terhadap rendahnya pemanfaatan posyandu lansia dengan X
hitung sebesar 10,205 dengan nilai p valeu = 0,006. Kesimpulan Terdapat pengaruh antara
peran kader, pengetahuan lansia, dan dukungan keluarga terhadap rendahnya pemanfaatan
posyandu lansia.
Kata Kunci : peran kader, pengetahuan lansia, dukungan keluarga, dan posyandu lansia
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah di hadapi oleh masyarakat saat ini
terutama kaum wanita. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk meningkatkan indeks pembangunan
manusia. Upaya untuk meningkatkan status kesehatan usia lanjut (lansia) di Indonesia merupakan salah
satu program prioritas dan merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan (Suparmanto,
2006).
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan, integritas dan refleksi
dari kehidupannya. Data lansia yang diperoleh dari Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah. sesuai data BPS
tahun 2011 jumlah penduduk Jawa Tengah mencapai 32.643.612 Jiwa. dari jumlah ini, 3.375.069 jiwa
atau 10,3 % merupakan orang lanjut usia. dari jumlah lansia yang di Jawa Tengah sebanyak 172.381
orang atau 5,1 % merupakan lansia terlantar.
Masyarakat kita saat ini memandang para lanjut usia sebagai orang-orang yang lemah, mudah sakit
dibandingkan dengan mereka yang masih dalam usia muda. Salah satu upaya pemerintah dalam
menyediakan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang berusia lanjut antara lain adalah dengan
mengadakan posyandu lansia. Berdasarkan penelitian dari Frans Juniardi (2013) bahwa ada beberapa
faktor yang menyebabkan rendahnya kunjungan lansia ke posyandu lansia. Faktor-faktor tersebut yaitu
pengetahuan lansia, jarak rumah dengan lokasi posyandu, sarana dan prasarana yang kurang memadai,
kurangnya informasi tentang posyandu lansia, ekonomi dan penghasilan, kurangnya dukungan keluarga,
sikap dan perilaku lansia yang tertutup, dan adanya fasilitas lain yang diberikan pemerintah.

53

Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP 2014


ISBN 978-602-14930-2-1
Purwokerto, 6 September 2014
Islam mengajarkan pada umatnya agar berbuat baik kepada kedua orang tua, memberikan
penjagaan, pemeliharaan di hari tuanya dan mengucapkan kepada keduanya perkataan yang mulia .
Adapun ayat Al-Quran yang berhubungan dengan kecemasan yaitu ada dalam QS.Al Israa ayat 23-24
Berdasarkan studi pendahuluan ada 3 Posyandu di Desa Kedondong ditemukan bahwa jumlah
peserta yang mengikuti posyandu lansia semakin menurun setiap bulannya. Data menyebutkan bahwa
kunjungan posyandu lansia menurun sekitar 5 % dibandingkan bulan- bulan sebelumnya. Berdasarkan
uraian diatas, peneliti sangat tertarik meneliti apakah Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya
Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten
Banyumas tahun 2014. Tujuan Penelitian ini yaitu (1) Mengetahui peran kader terhadap pemanfaatan
posyandu lanjut usia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.(2) Mengetahui
tingkat pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lanjut usia di Desa Kedondong, Kecamatan
Sokaraja, Kabupaten Banyumas.(3) Mengetahui dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu
lanjut usia di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yaitu analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah sejumlah 194 responden. Sedangkan jumlah sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah setengah dari jumlah seluruh populasi yaitu
97 responden, dimana 48 responden memanfaatkan posyandu lansia dan 49 responden tidak
memanfaatkan posyandu lansia. Variabel penelitian terdiri dari Variabel bebas meliputi peran kader,
pengetahuan responden, dan dukungan keluarga dan variabel terikat yaitu pemanfaatan posyandu lansia.
Analisis univariat, untuk mengetahui persentase tiap-tiap variabel, analisis bivariat untuk menganalisis
hubungan antara variabel dependen dan independent dengan menggunakan chi Square (X) dengan
tingkat kepercayaan 95% (Sugiyono, 2011)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Analisis univariat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja I
Variabel Dependen
Frekuensi (N) Persentase (%)
Peran kader
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
Jumlah
Pengetahuan lansia
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
Jumlah
Dukungan Keluarga
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang
Jumlah
Pemanfaatan Posyandu
1. Memanfaatkan
2. Tidak memanfaatkan
Jumlah

54

29
36
32
97

29,9 %
37,1 %
33,3 %
100 %

33
26
38
97

34, 0 %
26, 8 %
39,2 %
100 %

35
23
39
97

36, 1 %
23, 7 %
40,2 %
100 %

48
49
97

49,5 %
50,5 %
100 %

Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP 2014


ISBN 978-602-14930-2-1
Purwokerto, 6 September 2014
2. Analisis bivariat
Tabel 2 Distribusi hubungan peran kader terhadap pemanfaatan posyandu lansia di Desa
Kedondong, Kecamatan Sokaraja

No

Peran Kader

1.

Baik

2.

Cukup

3.

Kurang
Jumlah
X
p valeu

Posyandu Lansia
Memanfaatkan
Tidak
Memanfaatkan
7
22
(24,1%)
(75,9%)
21
15
(58,3%)
(41,7%)
20
12
(62,5%)
(37,5%)
48
49
(49,5%)
(50,5%)
10,748
0,005

Jumlah
29
(100%)
36
(100%)
32
(100%)
97
(100%)

Tabel 3 Distribusi hubungan pengetahuan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia di


Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja

No

Pengetahuan Lansia

1.

Baik

2.

Cukup

3.

Kurang
Jumlah
X
p valeu

Posyandu Lansia
Memanfaatkan
Tidak
Memanfaatkan
11
22
(33,3%)
(66,7%)
11
15
(42,3%)
(57,7%)
26
12
(68,4%)
(31,6%)
48
49
(49,5%)
(50,5%)
9,431
0,009

Jumlah
33
(100%)
26
(100%)
38
(100%)
97
(100%)

Tabel 4 Distribusi hubungan dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia di


Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja

No

Dukungan Keluarga

1.

Baik

2.

Cukup

3.

Kurang
Jumlah
X
p value

Posyandu Lansia
Memanfaatkan
Tidak
Memanfaatkan
13
22
(37,1%)
(62,9%)
8
15
(34,8%)
(65,2%)
27
12
(69,2%)
(30,8%)
48
49
(49,5%)
(50,5%)
10,205
0,006

Jumlah
35
(100%)
23
(100%)
39
(100%)
97
(100%)

Pembahasan
1) Pengaruh kader posyandu terhadap pemanfaatan pelayanan posyandu lansia
Berdasarkan analisis univariat menunjukan bahwa kader kesehatan yang lebih banyak pelayanan
posyandu berada di titik sedang dengan prosentase 37,1 % hasil uji statistic dengan chi-square
55

Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP 2014


ISBN 978-602-14930-2-1
Purwokerto, 6 September 2014
menunjukan probabilitas (p) lebih kecil dari (0,005 < 0,05). Hal ini menunjukan adanya pengaruh kader
kesehatan terhadap pemanfaatan posyandu lansia.
Berdasarkan Diretorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan bahwa kader
adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara
sukarela. Peran kader dalam kegiatan posyandu yaitu berperan aktif dalam kegiatan posyandu dan
mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Puji
Lestari, dkk (2011) diperoleh hasil bahwa kader berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan lansia ke
posyandu.
2) Pengaruh pengetahuan responden terhadap pemanfaatan posyandu lansia
Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap
pemanfaatan posyandu lansia dengan prosentase 34,0 % baik, 26,8% cukup dan 39,2 % kurang. Hasil uji
statistic dengan chi-square menunjukan probabilitas (p) lebih kecil dari (0,009 < 0,05). Hal ini
menunjukan adanya pengaruh pengetahuan responden terhadap pemanfaatan posyandu lansia.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Naucie dan Wiwi (2011) bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap pemeliharaan kesehatan.
Dengan mengikuti kegiatan posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara
hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka. Dengan
pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan
dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia.
3) Pengaruh dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu lansia
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang mendapatkan dukungan 36,1 %
baik, 23,7 % cukup dan 40, 2 % kurang. Hasil uji statistic menunjukan (0,006 < 0,05). Hal ini
menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu
lansia. Menurut penelitian dari Yuniar (2006) bahwa dukungan sosial sangat dipengaruhi oleh dukungan
keluarga keluarga baik berupa dukungan emosional, informative, instrumental, ataupun penghargaan yang
baik dari keluarga ataupun orang terdekat.
Menurut Chaplan (1976) dalam penelitian Manaf (2010), bentuk dukungan keluarga yaitu
memberikan informasi dapat berupa sarana pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara
memecahkan masalah antara lain keluarga mengetahui anggota keluarganya telah memasuki masa tua,
keluarga mengetahui masalah / penyakit yang biasa terjadi pada orang usia lanjut, keluarga mengetahui
sebab-sebab lansia rentan terhadap masalah penyakit keluarga mengenali gejala-gejala yang terjadi
apabila lansia mengalami masalah / sakit dan keluarga menganggap perawatan pada orang tua itu penting.
4) Pengaruh pemanfaatan posyandu lansia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti melakukan penelitian pada responden yang
memanfaatkan posyandu sebesar 49,5 % dan tidak memanfaatkan 50,5%. Pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh lansia tergantung pada predisposisi lansia mencakup karakteristik lansia cenderung
menggunakan pelayanan kesehatan meliputi variabel demografi dan variabel struktur sosial. Meskipun
keluarga memberikan predisposisi untuk pemanfaatan pelayanan kesehatan namun ada beberapa faktor
harus tersedia untuk menunjang pelaksanaan yaitu faktor kemampuan baik dari keluarga dan dari
komunitas misalnya tersedianya fasilitas dan tenaga pelayanan kesehatan, lamanya menunggu pelayanan
serta lamanya waktu yang digunakan untuk mencapai fasilitas pelayanan tersebut (Muzaham, 1995).
Fungsi pelayanan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan tidak dapat lagi seluruhnya ditangani oleh
para dokter saja, apalagi keinginan itu mencakup kelompok masyarakat luas. Para dokter memerlukan
bantuan tenaga paramedic, sanitasi, gizi, ahli ilmu sosial dan juga anggota masyarakat untuk
melaksanakan program kesehatan. (Depkes RI, 2010).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan Posyandu
Lanjut Usia (Lansia) di Desa Kedondong, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas maka peneliti
menarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia dengan
nilai p valeu = 0,005
b. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan lansia dengan pemanfaatan posyandu
lansia p valeu = 0,009
c. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia
p valeu = 0,006
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah
memberikan ruang kepada peneliti untuk melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dimana salah satunya
56

Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP 2014


ISBN 978-602-14930-2-1
Purwokerto, 6 September 2014
melakukan penelitian. Kepada Dinas Kesehatan terkait yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk
melakukan penelitian ini. Kepada kader posyandu lansia dan responden yang telah bersedia bekerjasama
dalam membantu melakukan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2010. Survey Demografi Kesehatan Indonesia. Depkes : Jakarta
Frans Juniardi. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan Lansia Ke Posyandu
Lansia Di Puskesmas Batang Beruh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Jurnal Universitas
Sumatera Utara.
Manaf SA. 2010. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di
Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Universitas Sumatera Utara
Muzaham, Fauzi. 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta : UI Press
Naucie dan Wiwi. 2011. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Mengenai Posbindu Di Rw 07
Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011. Bandung: Jurnal
kesehatan Kartika
Puji Lestari, dkk. 2011. Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia ke
Posyandu Studi Kasus di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Propinsi DIY.
Semarang: Media Medika Indonesia
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Jakarta : Alfabeta
Suparmanto. 2006. Successful Aging Pada Masyarakat Dayak Kanayatn (Studi Pada Lansia Di Kab.
Landak Kalimantan Barat). University of Muhammadiyah Malang
Yuniar, A.K. 2006. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Status Gizi Pada Lanjut Usia di Dusun
Nyrena Lor Kelurahan Sidoarjo Kecamatan Godean Tahun 2006. Yogyakarta

57

Anda mungkin juga menyukai