Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN KADER DENGAN

KEAKTIFAN LANJUT USIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN


DI POSYANDU DESA PUCANGAN KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

Nisa Nur Laela Hikmawati


J210100082

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
3
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.
NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN KADER DENGAN


KEAKTIFAN LANJUT USIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN
DI POSYANDU DESA PUCANGAN KARTASURA

Oleh :
Nisa Nur Laela Hikmawati , Agus Sudaryanto2, Wiwik Setiyawati3
1

ABSTRAK
Posyandu lansia berfungsi untuk mempertahankan kesehatan fisik tetap
bugar, kesehatan rekreasi tetap terpelihara dan dapat menyalurkan minat dan bakat
untuk mengisi waktu luang. Kegiatan posyandu lansia memberi kemudahan dalam
pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup tetap terjaga dengan baik dan
optimal. Dilihat dari keaktifan kader dari sejumlah 12 orang, berdasarkan
pengamatan hadir rata-rata hanya 4 orang dari 12 orang, hal ini menunjukkan
bahwa peran kader kurang maksimal sehingga berdampak pada keaktifan lansia
dalam mengikuti posyandu lansia. Di samping itu dari sejumlah lansia yang ada,
masih ada beberapa lansia yang enggan mengikuti kegiatan posyandu dengan
alasan tidak adanya keluarga yang mengantarkan dan keluarga kurang mendukung
karena kesibukan kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan
keluarga dan peran kader dengan keaktifan Lanjut Usia dalam mengikuti kegiatan
posyandu. Metode penelitiaan yang digunakan adalah deskriptif korelasional
dengan rancangan cross sectional. Populasi lansia di desa Pucangan Kartasura
sebanyak 393 orang, diambil sampel sebanyak 80 orang yang berasal dari 7
Posyandu dengan teknik multistage sampling. Variabel independen berupa
dukungan keluarga dan peran kader sedangkan variabel dependen keaktifan
lansia, instrumen yang digunakan dengan kuesioner. Teknik analisis data dengan
analisis Chi-Square (X2). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lanjut usia
mempunyai dukungan keluarga baik, mereka merasa peran kader baik, sebagian
besar aktif mengikuti posyandu, dan ada hubungan yang signifikan antara peran
kader dan dukungan keluarga dengan keaktifan lanjut usia dalam mengikuti
kegiatan di Posyandu Lansia Desa Pucangan Kartasura dengan nilai X12hit =
6,389; p = 0,014 < 0,05 dan 22hit = 13,605; p = 0,0001), semakin baik peran kader
dan dukungan keluarga maka semakin aktif pula keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu. Disarankan bagi lansia agar lebih aktif untuk
mengikuti kegiatan di Posyandu tidak hanya pada waktu ada pemeriksaan
kesehatan namun juga pada jadwal yang ada kegiatan di posyandu.
Kata kunci: Dukungan keluarga, peran kader, keaktifan lanjut usia mengikuti
kegiatan posyandu.
2
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE ROLE OF THE


CADRE LIVELINESS ELDERLY IN FOLLOWING ACTIVITIES IN
POSYANDU DESA PUCANGAN KARTASURA

Nisa Nur Laela Hikmawati1, Agus Sudaryanto2, Wiwik Setiyawati3

ABSTRACT

Posyandu elderly serves to maintain the physical health of staying in


shape, health and recreation can be maintained interest and talent to fill spare
time. Growth monitoring sessions provide convenience in elderly primary health
care, so that quality of life is maintained properly and optimally. Seen from the
liveliness of a cadre of some 12 people, based on the observation that the average
person is present only 4 of 12 people, this suggests that the role of the cadre of
less than the maximum so that the impact on the activity of the elderly in the
following posyandu elderly. In addition there are a number of elderly, there are
still some older adults are reluctant to follow the growth monitoring sessions
because there is no family to deliver and less supportive family because of busy
work. The purpose of the study to determine the relationship of family support and
the role of cadres with liveliness elderly in following posyandu activities.
Penelitiaan method used is descriptive correlational cross-sectional design.
Elderly population in the village Pucangan Kartasura as 393 people, taken a
sample of 80 people from 7 Posyandu with multistage sampling technique.
Independent variables such as family support and the role of cadres while
liveliness elderly dependent variable, the instruments used by the questionnaire.
Data analysis techniques to the analysis of Chi-Square (X2). The results showed
the majority of elderly have good family support, they feel good cadre role, most
of the active follow posyandu, and no significant relationship between the role of
the cadre and support families with elderly activeness in following the activities in
the village elderly Posyandu Pucangan Kartasura with values-12 = 6.389; p =
0.014 <0.05 and 22 = 13,605; p = 0.0001). the better the role of cadres and the
more active family support also liveliness elderly in following activities in
Posyandu. It is recommended for the elderly to be more active to take part in the
posyandu not only in time of medical examination, but also on the schedule of
activities in posyandu.

Keywords: family support, the role of cadres, active elderly follow posyandu
activities
3
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

LATAR BELAKANG penduduk pada tahun 2010 dan


Populasi Lanjut Usia (Lansia) menjadi 11,34 persen pada tahun 2020
saat ini semakin meningkat, oleh (DepKes, 2013).
karena itu pemerintah telah merumus- Struktur penduduk dunia
kan berbagai kebijakan pelayanan termasuk Indonesia saat ini menuju
kesehatan usia lanjut yang ditujukan proses penuaan yang ditandai dengan
untuk meningkatkan derajat kesehatan meningkatnya jumlah dan proporsi
dan mutu kehidupan lansia untuk penduduk lanjut usia. Lansia di
mencapai masa tua bahagia dan Indonesia pada tahun 2009 berjumlah
berdaya guna dalam kehidupan 19,3 juta (8,37% dari total
keluarga dan masyarakat sesuai keseluruhan penduduk Indonesia)
dengan keberadaannya. Sebagai wujud (Komnas Lansia, 2010). Di Jawa
nyata pelayanan sosial dan kesehatan Tengah menduduki peringkat ke 2
pada kelompok usia lanjut ini, (11,16%) setelah Yogyakarta sebesar
pemerintah telah mencanangkan 14,04% (Depkes, 2013).
pelayanan pada lansia melalui bebe- Berdasarkan studi pendahuluan
rapa jenjang, diantaranya pelayanan yang telah dilakukan di Puskesmas
kesehatan di tingkat masyarakat yaitu Kartasura pada Februari 2014, jumlah
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia di Desa Pucangan ada 1194
Lansia. Lansia dan khusus Lansia umur antara
Menurut WHO (World Health 60-74 tahun sebanyak 436 lansia. Di
Organization) di seluruh dunia Kalurahan Pucangan terdiri dari 12
penduduk Lansia (usia 60+) tumbuh posyandu dengan tingkat kehadiran
dengan sangat cepat bahkan tercepat rata-rata tiap bulannya sebanyak 40-
dibanding kelompok usia lainnya. 50%. Data tersebut mempunyai arti
Diperkirakan mulai tahun 2010 akan bahwa rata-rata tiap bulan jumlah
terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut kunjungan Lansia ke posyandu kurang
usia. Hasil prediksi menunjukkan dari 60% dari total Lansia yang
bahwa persentase penduduk lanjut usia terdaftar di posyandu Kalurahan
akan mencapai 9,77 persen dari total Pucangan.
4
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

Studi pendahuluan diketahui Kegiatan posyandu lansia yang


kelengkapan alat pemeriksaan pada berjalan dengan baik akan memberi
posyandu di kalurahan Pucangan sudah kemudahan bagi lansia dalam
baik, dimana pada saat pelayanan pelayanan kesehatan dasar, sehingga
posyandu pemeriksaan kesehatan bagi kualitas hidup masyarakat di usia
para lansia seperti pengukuran tekanan lanjut tetap terjaga dengan baik dan
darah, pemeriksaan status gizi, dan optimal. Berbagai kegiatan dan
pemerikasan kadar gula telah program posyandu lansia tersebut
dilakukan dengan baik. Dilihat dari sangat baik dan banyak memberikan
keaktifan kader dari sejumlah 12 manfaat bagi para orang tua di
orang, berdasarkan pengamatan rata- wilayahnya. Seharusnya para lansia
rata yang hadir hanya 4 orang, hal ini berupaya memanfaafkan adanya
menunjukkan bahwa peran kader posyandu tersebut sebaik mungkin,
kurang maksimal sehingga berdampak agar kesehatan para lansia dapat
pada keaktifan lansia dalam mengikuti terpelihara dan terpantau secara
posyandu lansia. Di samping itu dari optimal.
sejumlah lansia yang ada, masih ada Ketidakhadiran para lansia ke
beberapa lansia yang enggan posyandu, menurut kader posyandu
mengikuti kegiatan posyandu dengan disebabkan oleh berbagai kondisi fisik
alasan tidak adanya keluarga yang yang terjadi pada lansia seperti sedang
mengantarkan dan keluarga kurang sakit, tidak adanya anggota keluarga
mendukung karena kesibukan kerja. yang mengantarkan ke posyandu, yang
Berbagai upaya dilaksanakan mengakibatkan rata-rata tiap bulan
untuk mewujudkan masa tua yang lansia yang datang posyandu dapat
sehat, bahagia, berdaya guna dan dikatakan sedikit, meskipun dari
produktif untuk lanjut usia. Posyandu keterangan kader posyandu sebenarnya
merupakan program Puskesmas sikap lansia terhadap posyandu adalah
melalui kegiatan peran serta baik, dimana keinginan Lansia yang

masyarakat yang ditujukan pada berkunjung ke Posyandu sesuai jadwal

masyarakat setempat, khususnya balita, pelayanan Posyandu.

wanita usia subur, maupun lansia. Berdasarkan latar belakang


seperti faktor dukungan keluarga dan
5
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

sikap kader posyandu, yang yang lain dengan menggunakan


2
menjadikan para lansia mau analisis Chi-Square ( ).
berkunjung ke posyandu lansia.
Tujuan penelitian ini adalah HASIL PENELITIAN
untuk mengetahui hubungan dukungan Karakteristik Responden
keluarga dan peran kader dengan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
keaktifan lanjut usia dalam mengikuti Responden
Variabel f %
kegiatan di Posytandu Pucangan Umur :
Kartasura. 60 65 tahun 59 73,8
66 70 tahun 18 22,5
71 74 tahun 3 3,8
Jumlah 80 100,0
METODE PENELITIAN
Jenis Kelamin :
Jenis penelitian ini adalah deskriptif Laki-laki 27 33,8
Perempuan 53 66,3
korelasional dengan menggunakan Jumlah 80 100,0
rancangan cross sectional, dimana Pendidikan Akhir :
Tidak Bersekolah 7 8,8
variabel pada subyek penelitian diukur Sekolah Dasar 24 30,0
dalam waktu yang bersamaan. SLTP 28 35,0
SLTA 21 26,3
Populasi pada penelitian ini Jumlah 80 100,0
adalah semua lanjut usia yang ada di 7 Status Tinggal :
Bersama Istri/Suami 45 56,3
Posyandu Pucangan Kartasura Bersama Anak 31 38,8
sebanyak 393 orang, diambil sampel Tinggal Sendiri 4 5,0
Jumlah 80 100,0
sebanyak 80 orang dengan teknik
Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
multistage sampling (sampel
bertingkat). Berdasarkan distribusi umur

Variabel independen yang lansia, diketahui bahwa 59 orang


digunakan berupa dukungan keluaga (73,8%) berumur umur antara 60 65
dan peran kader sedangkan variabel tahun, 18 orang (22,5%) berumur 66
dependen adalah keaktifan lansia 74 tahun, dan 3 orang (3,8%) berumur
dalam mengikuti Posyandu. antara 71 75 tahun. Sehingga dapat
Teknik analisis data terdiri dari diketahui bahwa lansia lebih banyak
analisis univariate dan bivariat. yang berumur antara 60-65 tahun.
Adapun untuk analisis univariate Jenis kelamin lanjut usia
menjelaskan masing-masing variabel
diketahui bahwa 27 orang (33,8%)
yang diteliti. Adapun analisis biariate
memiliki jenis kelamin laki-laki dan 53
6
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

orang (66,3%) berjenis kelamin posyandu diketahui bahwa dari 80


perempuan, hal ini berarti mayoritas responden, ada 33 orang (41,2%)
lanjut usia berjenis kelamin mempunyai dukungan keluarga buruk
perempuan. dan 44 orang (58,8%) mempunyai
Pendidikan akhir lanjut usia dukungan keluarga baik. Sehingga
diketahui bahwa 7 orang (8,8%) tidak dapat diketahui responden mayoritas
bersekolah, 24 orang (30,0%) mempunyai dukungan keluarga baik.
berpendidikan akhir SD, 28 orang
Peran Kader
(35,0%) berpendidikan akhir SMP, dan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi tentang
21 orang (26,3%) berpendidikan Peran Kader
SLTA, hal ini berarti mayoritas lanjut Peran Kader F %
Kurang 35 43,8
usia di Desa Pucangan berpendidikan
Tinggi 45 56,2
akhir SMP (Sekolah Menengah Jumlah 80 100,0
Pertama).
Berdasarkan distribusi data
Dilihat dari status tinggal,
tentang peran kader pada lanjut usia
mayoritas lansia status tinggal bersama
diketahui bahwa dari 80 responden,
istri/suami yaitu sebanyak 45 orang
ada 35 orang (43,8%) mempunyai
(56,3%), dan yang tinggal bersama
peran kader kurang dan 45 orang
anak sebanyak 31 orang (38,8%) serta (56,2%) mempunyai peran kader baik.
yang tinggal sendiri ada 4 orang
(5,0%). Keaktifan Lansia
Tabel 4. Distribusi Frekuensi tentang
Dukungan Keluarga Keaktifan Lansia
Keaktifan Lansia F %
Tabel 2. Distribusi Frekuensi tentang
Dukungan Keluarga Tidak Aktif 24 30,0
Dukungan Keluarga F % Aktif 56 70,0

Kurang 33 41,2 Jumlah 80 100,0


Baik 47 58,8
Berdasarkan distribusi data
Jumlah 80 100,0
tentang keaktifan mengikuti posyandu
Berdasarkan distribusi data pada lanjut usia mayoritas tergolong
tentang dukungan keluarga pada lanjut aktif yaitu sebanyak 56 orang (70,0%),
usia dalam mengikuti kegiatan sedangkan yang tergolong tidak aktif
7
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

ada 24 orang (30,0%), hal ini berarti hubungkan oleh ikatan perkawinan
mayoritas lansia diharapkan aktif. (suami/istri), kelahiran (anak), dan
PEMBAHASAN adobsi akan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang
A. Dukungan Keluarga pada Lanjut
umum dilakukan pasien, mening-
Usia
katkan perkembangan fisik, mental,
Berdasarkan distribusi data
emosional dan sosial. Dukungan
tentang dukungan keluarga pada
tersebut dapat dilakukan dengan
lansia dalam mengikuti kegiatan
cara: 1) Dukungan informasi; 2)
Posyandu di Desa Pucangan
Dukungan penilaian; 3) Dukungan
Kartasura mayoritas mempunyai
instrumental; dan 4) Dukungan
dukungan keluarga baik yaitu
emosional.
sebanyak 58,8%. Hasil penelitian
ini didukung oleh penelitian yang B. Peran Kader pada Lanjut Usia
dilakukan oleh Indah dan Kartinah Berdasarkan distribusi data
(2010) yang menghasilkan kesim- tentang peran kader pada lanjut
pulan bahwa mayoritas dukungan usia diketahui bahwa dari 80
keluarga terhadap lansia untuk responden, mayoritas lansia
mengikuti kegiatan Posyandu menilai peran kader tergolong baik
tergolong baik. yaitu sebanyak 56,3%.
Hal ini berarti keluarga Hasil penelitian ini
responden telah memberikan didukung oleh penelitian yang
dukungan bagi lansia untuk aktif di dilakukan oleh Jamalinah (2013),
kegiatan Posyandu Lansia, simpulan dari penelitiannya
keluarga juga selalu memperha- diantaranya adalah dari 60
tikan kebutuhan lansia, mau responden, mayoritas menyatakan
mendengar keluhan lansia, dan bahwa pelayanan yang diberikan
memberikan bantuan untuk oleh petugas sudah baik yaitu
aktifitas lansia sehari-hari. Sesuai sebanyak 93,3%.
dengan pendapat Friedman (2008) Menurut Sukarni (2004),
bahwa keluarga berfungsi sebagai kader kesehatan bertanggung jawab
sistem pendukung bagi anggotanya. terhadap masyarakat setempat,
Dukungan dari orang yang di-
8
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

mereka bekerja dan berperan dalam dalam berpartisipasi pada


sebagai seorang pelaku dari sebuah kegiatan Posyandu Lansia.
sistem kesehatan. Kader Tingkat keaktifan lansia
bertanggung jawab kepada kepala dalam mengikuti Posyandu lansia
desa dan supervisor yang ditunjuk di Desa Pucangan Kecamatan
oleh petugas/tenaga pelayanan Kartasura Kabupaten Sukoharjo
pemerintah. Peran kader baik sebagian besar adalah aktif.
disebabkan oleh kader selalu Notoatmodjo (2010) menyatakan
mengajak lansia untuk datang ke bahwa keaktifan lansia dalam
posyandu, mereka menjelaskan pemanfaatan layanan kesehatan
kepada lansia akan manfaat dari dipengaruhi oleh beberapa faktor
posyandu lansia, serta kader yaitu ketersediaan sarana dan
memberi tahu kepada lansia prasarana, letak geografis, sikap
tentang jadwal pelaksanaan petugas atau peran kader, dan
posyandu, sehingga dengan dukungan keluarga.
demikian dengan peran kader Tingkat dukungan keluarga
tersebut diharapkan lansia secara pada lansia di posyandu lansia
aktif dapat mengikuti kegiatan relatif cukup baik. Kondisi tersebut
posyandu. terlihat dari kehadiran lansia pada
kegiatan posyandu lansia, dimana
C. Keaktifan Lansia mengikuti
terlihat sebagian besar lansia yang
Kegiatan di Posyandu
datang ke posyandu lansia datang
Berdasarkan distribusi data
dengan diantar atau didampingi
tentang keaktifan mengikuti
oleh keluarga, namun juga
posyandu pada lanjut usia
beberapa lansia tidak didampingi
mayoritas tergolong aktif yaitu
keluarganya.
sebanyak 70,0%.
Keaktifan lansia dalam
Hal ini didukung oleh
kegiatan posyandu lansia sangat
penelitian yang dilakukan oleh
membantu petugas kesehatan
Setyawan, E. (2008) yang
dalam memantau kesehatan lansia
menghasilkan penelitian bahwa
dan memberikan pengertian
mayoritas lansia tergolong aktif
tentang pola kehidupan sehat di
9
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

usia lanjut. Manfaat dari keaktifan keluarga mengantar ke posyandu


lansia di posyandu lansia antara lansia, keluarga selalu menasehati
lain (Depkes, 2006): Petugas lansia supaya aktif dalam kegiatan di
kesehatan dapat memperoleh data- posyandu lansia.
data yang berkaitan dengan Hasil penelitian ini semakna
keadaan lansia saat itu, minimal dengan penelitian yang dilakukan oleh
diketahui berat dan tinggi badan, Indah dan Kartinah (2010) yang
denyut nadi, tekanan darah, menyimpulkan bahwa adanya
keluhan fisik dan penyakit yang hubungan yang signifikan antara
diderita, petugas kesehatan
dukungan keluarga dengan keaktifan
mendapatkan data mengenai pola
lansia (lanjut usia) dalam mengikuti
dan cara hidup mereka,
kegiatan di Posyandu Lansia Desa
Mendapatkan data-data kondisi
Gonilan Kecamatan Kartasura,
psikologis, yang mungkin tertampil
semakin baik dukungan keluarga maka
dalam keluhan fisik yang
semakin aktif lansia dalam mengikuti
diungkapkan.
kegiatan di posyandu tersebut.
D. Hubungan antara Dukungan Penelitan lain yang semakna
Keluarga dengan Keaktifan adalah penelitian yang dilakukan oleh
Lansia mengikuti Kegiatan di
Posyandu Lansia Novarina (2012) yang menyimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan
Hasil hasil analisis dengan antara dukungan keluarga dengan
2
analisis data diperoleh nilai hitung tingkat keaktifan lansia dalam
sebesar 6,389 dengan signifikansi melaksanakan senam lansia di
p<0,05 (0,014<0,05), maka Ho ditolak. Posyandu Lansia Peduli Insani
Artinya terdapat hubungan yang Mendungan.
signifikan antara dukungan keluarga Adanya dukungan keluarga
dengan keaktifan dalam mengikuti terhadap lansia dapat menyebabkan
kegiatan posyandu lansia. Bentuk ketenangan batin dan perasaan senang
dukungan keluarga misalnya selalu dalam diri lansia. Selain itu dengan
mengingatkan kepada lansia tentang adanya dukungan keluarga berdampak
jadwal kegiatan di posyandu lansia, pada kemudahan lansia untuk
mengikuti kegiatan di posyandu lansia.
10
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

Keluarga juga mempunyai peran utama Kartasura Sukoharjo (2hitung = 13,605;


dalam memberi dorongan kepada p = 0,0001), artinya semakin baik dan
lansia sebelum pihak lain turut positif peran kader yang dimiliki lanjut
memberi dorongan. usia tersebut maka semakin baik dan
Pola hubungan dukungan aktif pula mereka dalam mengikuti
keluarga dengan keaktifan kegiatan di Posyandu Lansia.
menunjukkan bahwa semakin tinggi Hasil penelitian ini sejalan
dukungan keluarga, maka semakin dengan penelitian Widiastuti dan
tinggi keaktifan mengikuti kegiatan Kristiani (2006), tentang pemanfaatan
posyandu lansia. Sebaliknya semakin pelayanan posyandu di Kota Denpasar,
rendah dukungan keluarga, maka menemukan bahwa dari 432 buah
semakin rendah pula keaktifan posyandu yang ada di Kota Denpasar
mengikuti kegiatan posyandu lansia. tingkat partisipasi masyarakat untuk
Hal ini sesuai dengan pendapat datang ke posyandu hanya 73,13% dari
Friedman (2010), bahwa keluarga target sebesar 77,50% dan tingkat
memiliki fungsi sebagai pendukung pencapaian program penimbangan
terhadap anggota keluarga lain yang hanya mencapai 63.76% dari target
selalu siap memberikan bantuan pada sebesar 76,60%. Petugas kesehatan
saat diperlukan. Dukungan keluarga yang paling berperan dalam kegiatan
adalah sebuah proses yang terjadi posyandu adalah bidan, perawat atau
sepanjang masa kehidupan. Sifat, jenis petugas kesehatan lainnya yang
dan sumber dukungan berbedabeda menjadi pembina posyandu.
dalam berbagai tahap siklus kehidupan. Hasil penelitian ini juga
semakna dengan penelitian yang
E. Hubungan antara Peran Kader
dengan Keaktifan Lansia dilakukan oleh Jamalinah (2013) yang
mengikuti kegiatan di Posyandi menyimpulkan bahwa terdapat

Hasil pengujian diketahui hubungan antara pelayanan petugas

bahwa terdapat hubungan signifikan kesehatan dengan pemanfaatan

antara peran kader dengan keaktifan posyandu lansia dan ada hubungan

lansia mengikuti kegiatan di Posyandu antara dukungan keluarga dengan

Lansia Desa Pucangan Kecamatan pemanfaatan posyandu lansia.


11
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

SIMPULAN diharapkan untuk selalu


1. Sebagian besar lanjut usia di Desa memberikan motivasi kepada
Pucangan kabupaten Sukoarjo lansia agar lebih aktif untuk
mempunyai dukungan keluarga mengikuti kegiatan di Posyandu
tergolong baik (58,8%). tidak hanya pada waktu ada
2. Sebagian besar lanjut usia di Desa pemeriksaan kesehatan namun juga
Pucangan kabupaten Sukoarjo pada jadwal yang ada kegiatan
menilai bahwa peran kader posyandu.
tergolong baik (56,2%). 3. Bagi Masyarakat. Hasil penelitian
3. Sebagian besar lanjut usia di Desa dapat digunakan masyarakat untuk
Kartasura mempunyai keaktifan mendukung usaha peningkatan
mengikuti posyandu tergolong aktif kesehatan khususnya dalam
(70,0%). kesehatan pada lansia dengan
4. Terdapat hubungan yang signifikan melakukan kegiatan di posyandu
antara peran kader dan dukungan secara aktif, baik dan benar.
keluarga dengan keaktifan lanjut 4. Bagi Peneliti berikutnya. Bagi
usia dalam mengikuti kegiatan di peneliti lain menggunakan variabel
Posyandu Lansia Desa Pucangan lain yang belum diteliti, seperti
Kartasura (1 = 0,014; 2 = 0,0001). umur, jenis kelamin, pekerjaan,
pengalaman, lingkungan, fasilitas
SARAN kesehatan dengan sampel yang
1. Bagi Tenaga Kesehatan. Diharap- lebih banyak atau dengan metode
kan dapat memberikan peningkatan penelitian yang berbeda.
terhadap kualitas asuhan
keperawatan khususnya pada Daftar pustaka
keperawatan gerontik mengenai Depkes. RI, 2006. Pedoman Pelatihan
hubungan dukungan keluarga dan Kader Kelompok Usia Lanjut
Bagi Petugas Kesehatan.
peran kader dengan keaktifan Jakarta: Direktorat kesehatan
lansia di Posyandu. keluarga.
2. Bagi Keluarga Lanjut Usia. Bagi Depkes, 2008, Pedoman Pembinaan
lanjut usia dan keluarganya Kesehatan Jiwa Usia Lanjut bagi
12
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

Petugas Nugroho, 2008. Keperawatan Gerontik


Kesehatan,Available.from:http//w dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
ww.depkes.go.id/download/Kesw
a_lansia Setiawan, E. 2008. Hubungan antara
Jenis Kelamin dan Tingkat
Depkes, 2013. Gambaran Kesehatan Pendidikan Lansia dengan
Lanjut Usia di Indonesia. Keaktifan dalam Berpartisipasi
Buletin Lansia. Pusat Data dan pada Kegiatan Posyandu Lansia.
Informasi Kemenkes RI. 2013. Jurnal Kesehatan.

Friedman, M. 2010. Keperawatan Novarina, Muchlisin. 2011. Hubungan


Keluarga : Teori & Praktek. Dukungan Keluarga tentang
Edisi 5 Alih Bahasa. Jakarta: Senam Lansia dengan Keaktifan
EGC. Mengikuti Senam di Posyandu
Peduli Insani di Mendungan
Handayani dan Wahyuni. 2012. Desa Pabelan Kartasura Tahun
Hubungan Dukungan Keluarga 2012. Jurnal Publikasi.
dengan kepatuhan lansia dalam Surakarta: UMS.
menikuti Posyandu Lansia di
Posyandu Lansia. Jurnal Triswandari, B.T. 2008. Hubungan
Kesehatan. dukungan keluarga dengan
kemandirian lansia dalam
Imron dan Munif. 2010. Metodologi pemenuhan aktivitas sehari-hari
Penelitian Bidang Kesehatan. di wilayah kerja puskesmas
Jakarta: Sagung Seto. mojolangu malang. Malang:
Skripsi. Universitas Brawijaya,
Indah, Kartinah. 2010. Hubungan diakses dari
Dukungan Keluarga dengan http://www.repository.unbraw.ac
Keaktifan Lansia (Lanjut Usia) .id
dalam Mengikuti Kegiatan di
Posyandu Lansia Desa Gonilan
Kecamatan kartasura. 1
Mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan UMS Jl. A Yani Tromol
Ismawati, Cahyo. 2010. Posyandu dan Pos 1 Pabelan Kartasura.
Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha
2
Medika. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl.
A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura
Jamalinah. 2013. Faktor-faktor yang 3
Berhubungan dengan Peman- Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl.
A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura
faatan Posyandu Lansia. Jurnal
Media Komunikasi. Vol.02,
No.IX. Banda Aceh, STIKES
Ubudiyah.

Komnas Lansia, 2010. Penduduk


Lanjut Usia. menegpp.go.id.
Diakses tanggal 11 Mei 2014.
13
Hubungan dukungan keluarga dan peran kader dengan keaktifan lanjut usia dalam
mengikuti kegiatan di Posyandu Pucangan Kartasura.

Anda mungkin juga menyukai